1
Klasifikasi Aspal
Berdasarkan Sumber Dan Penggunaannya
6
LOKASI ASBUTON
Enrege Lawele
Siantopina
& Ulala
Kabungka
7
Cadangan Asbuton
8
Endapan Asbuton
Ada 19 daerah singkapan asbuton tapi hanya 5 singkapan yg punya arti
ekonomis
Daerah yg ditambang sampai saat ini ialah Kabungka, Winto serta Lawele
1 Waisiu 100.000 ≈ 35
2 Kabungka 60.000.000 15 - 35
3 Winto 3.200.000 25 - 35
4 Waniti 600.000 ≈ 30
5 Lawele 100.000.000 15 - 30
Total 163.900.000 9
Penambangan Asbuton
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
1926 1946 1966 1986
Tahun
10
Pengelolaan asbuton saat itu, terletak
50 km dari kota Bau Bau, Banabungi yg
merupakan kota pelabuhan
Laut cukup dalam dan bisa disandari
kapal dengan bobot mati 10.000 ton
11
Sumber Asbuton & Produk Awal
12
Produk Asbuton
No Tipe Uk. Btr Kadar Kadar Kema Keguna Tahun
Maks Bit, % Air, % san an
1 Asbuton ½’’ 18 - 22 10 - 15 curah camp. 1929
Konvensional (12,7 dingin
mm)
2 Asbuton Halus ¼’’ <6 2±1 Karung camp. 1993
(6,35 plastik @ 40 dingin
mm) kg
3 Asbuton mikro No. 8 25 ± <2 Karung camp. 1993/1
plus (2,36 1/2 plastik panas 996
mm) kedap air @
40 kg
4 BMA (Butonite Mineral 50 <2 Bahan dasar camp. 1995
Mastic < 600 asbuton panas
Asphalt) µm mikro
13
Produk Asbuton
No Tipe Uk. Btr Kadar Kadar Kema Kegunaa Tahun
Maks Bit, % Air, % san n
5 Retona - 90 <2 Blok/cur camp. 1997
(Refinery ah panas
Buton
Aspal)+
Aspal
Minyak
(20% : 80%)
6 BGA (Buton Mineral < 20 - 25 <2 Karung camp. 2002
Granular 1,16 mm plastik 2 panas
Aspal) lapis @
40 kg
14
Asbuton Lawele Asbuton Konvensional
BGA
16
Klasifikasi Aspal (AASHTO)
Nilai Penetrasi
Penetrasi (25°C, 100 gr, 5 detik) 40 50 60 70 85 100 120 150 200 300
Titik Nyala (Cleveland Open), °C 232 - 232 - 232 - 218 - 177 -
Daktilitas (25°C, 5 cm per menit) 100 - 100 - 100 - 100 - 100 -
Kelarutan pada trichloroethele, % 99 - 99 - 99 - 99 - 99 -
Kehilangan berat, % - 0.8 - 0.8 - 1.0 - 1.3 - 1.5
Penetrasi setelah kehilangan berat 58 - 54 - 50 - 46 - 40 -
Daktilitas setelah kehilangan berat - - 50 - 75 - 100 - 100 -
Nilai Viskositas
Berdasarkan Nilai Viskositas
AC-2.5 AC-5 AC-10 AC-20 AC-30 AC-40
Viskositas, 60°C (140°F), poises 250± 50 500±100 1000± 200 2000± 400 3000±600 4000± 800
Viskositas, 135°C (275°F),Cs, Min 125 175 250 300 350 400
Penetrasi (25°C, 100 gr, 5 detik) 220 140 80 60 50 40
Titik Nyala (°C) 163 177 219 232 232 232
Kelarutan pada trichloroethene, % 99.0 99.0 99.0 99.0 99.0 99.0
Kehilangan Berat, % - 1.0 0.5 0.5 0.5 0.5
Klasifikasi Aspal (SNI)
18
Klasifikasi Aspal
(Japan Road Association)
Penetration Grade 60 - 80 80 - 100 100 - 120 120 - 150
Note :
23
23
Alat Uji – Titik Melembek
(Softening Point)
Pengujian
Titik Melembek
Ring and Ball
Konsep Temperature Susceptibility 1
log PEN (dmm)
log PEN = AT + K
log PEN T2
log PEN T1
A
T (oC)
T1 T2
Hubungan Suhu dan log Pen Aspal
Konsep Temperature Susceptibility 2
Persamaan dasar:
logP = AT + K
Persamaan PI:
Aspal B
Aspal A
25 100
Temperatur (oC)
28
28
Gbr 1. Log Penetrasi vs Temperatur
A (pen rendah)
Resiko
Retak
Resiko
Deformasi Log Penetrasi D (PI rendah)
C (PI tinggi)
Resiko
Retak
31
UJI VISKOSITAS ASPAL
32 32
Konsep Viskositas
log Viskositas
(cSt)
Hubungan Suhu
log (280 ± 30) dan Viskositas Aspal
T(oC)
Aspal berdurabilitas
Viskositas
kurang baik
Aspal segar
Aspal D
Aspal C
60 100
Temperatur (oC)
35
35
Alat Pengujian Titik Nyala
39 39
PENGUJIAN BERAT JENIS
40 40
Bitumen Stiffness Prediction
(Van der Pool Nomograph)