Extracellular
Intracellular water
water
= 40 % of BW
= 20 % of BW
Plasma (5 % of BW)
Distribusi cairan tubuh px dg BB 70kg
Extraselluler
Interstitial 15 % 25 % 10,5 liter
intrvaskular 5% 8% 3,5 liter
Potasium 140 4 4
Calsium <1 3 3
Magnesium 50 2 2
Bicarbonat 10 24 28
Phosphor 75 2 2
Natrium
Berkaitan dengan regulasi ECF dan
osmolalitas darah
Regulasi
1. Sensor volume
- baroreseptor di carotis
- afferen arteriol di renal
> non osmosis sekresi ADH
2. Perubahan volume
penurunan volume intravascular akan
menurunkan ekskresi natrium demikian
sebaliknya, dg melalui :
1. Renin angiotensin aldosterone
2. Atrial natreuretic peptide
3. pressure natriuresis
4. aktivitas simpatik
5. GFR
6. ADH
HIPONATREMIA
Natrium darah < 135 mEq/l
Penyebab :
manifestasi awal :
anoreksia, mual, muntah, lemas
Penyakit dasar
Hipovolemik hiponatremia : tx cairan
Koreksi :
Na def = TBW ( Na normal – Na saat ini )
Kecepatan 0,5 – 1,5 mEq/L/jam
HIPERNATREMIA
Na > 145 mEq/L
Low, normal, high total Na dlm tubuh
Penyebab :
Defisit cairan :
0,6 X BB { ( Na saat ini / Na normal ) - 1 }
penurunan Na 0,5 - 1 meq/L/jam
KALIUM
Berfungsi elektrofisiologi membran sel
kebutuhan dewasa 1-2 mEq/KgBB/hari
kalium diekskresi lewat ginjal
Konsentrasi kalium ditentukan oleh :
1. pH ekstraselluler
2. insulin
3. katekholamin
4. osmolalitas
5. suhu
HIPOKALEMIA
Plasma kalium < 3,5 mEq/L
Penyebab :
PENYEBAB :
1. Kalium keluar dari sel :
- asidosis
- succinylcholin
- kerusakan sel
- hemolisis
2. penurunan ekskresi lewat ginjal
- penurunan GFR
- penurunan aldosteron
- def sekresi K pd distal nephron
3. peningkatan intake
- jarang terjadi
- pemberian K IV
1. Otot lemas , K > 8 ,mEq/L
2. Jantung ;
- depolarisasi memenjang, K > 7 mEq/L
- gel T tinggi
- QT interval memendek
- QRS melebar
- PR interval memanjang
TERAPI :
a. K > 6 mEq/L segera diterapi
b. Calsium glukonas 10 % 5 – 10 cc
c. Calsium chloride 10 % 3 – 5 cc
d. Natrium bikarbonat
e. Glukosa 30 – 50 gram/10 unit insulin
f. Furosemide
g. Dialisis
CALSIUM
90 % berada pd tulang
kontraksi otot
koagulasi
pelepasan hormon / neurotransmiter
kadar normal 8,5 – 10,5 mg/dl
REGULASI
1. Parathyroid hormon
- mobilisasi Ca dari tulang
- peningkatan abs Ca dari ginjal
- peningkatan abs Ca dari usus
2. Vit D ( 1,25 dihydroxylcholecalciferol )
- meningkatan abs Ca dari usus
3. Calcitonin
- menghambat resorbsi Ca oleh tulang
- meningkatkan ekskresi Ca oleh ginjal
HYPERCALSEMIA ( Ca > 11 meq/L )
1. hiperparathyroid
2. keganasan
3. paget disiase of bone
4. immobilisasi
5. intake vit A/D berlebihan
Manifestasi klinik :
- hipertensi / hipotensi
- iskemik jantung, aritmia, bradikardia
- anoreksia
- mual, muntah
- poliuria
- ataksia, irritabel, confusion, coma
Terapi
Rehidrasi
Loop diuretik
Calcitonin 2 – 8 unit/kgBB
Dialisis
HYPOCALSEMIA ( Ca < 8,5 meq/L )
- hipoparathyroid
- defisiensi vit D
- hipephasphatemia
- sepsis
- luka bakar
- masive transfusi
- penyakit ginjal
Manifestasi klinik
- parastesi
- carpopedal spasm
- masseter spasm
- laryngeal spasm
- arritmia jantung
- ↓ kontraktilitas jantung
- hipotensi
- hiperrefleksia
Terapi :
Penyakit dasar
Gang elektrolit lain dan pemberian calsium
Calsium 100 mg IV selama 5 – 10 menit
Ca glukonas 10 % : 10 cc
Ca chloride 10 % : 3 – 4 cc
dilanjutkan 0,3 – 2 mg/kg/jam
TERIMAKASIH