Anda di halaman 1dari 39

PERANCANGAN

PERCOBAAN
(EXPERIMENTAL
DESIGN)
Materi / Bacaan Perkuliahan:

Buku Penunjang:
(1) Gomez, KA and AA Gomez, 1984.
Statistical Procedures for Agricultural
Research. 2 nd Ed.
An Intern.Rice Research Institute Book.
Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
(2) Steel, RGD and JH Torrie. 1982.
Principles and Procedures of Statistics a
Biometrical Approach. 2 nd Ed. Tokyo,
Japan: Mc Graw- Hill International Book.
SEJARAH SINGKAT

 JB. Boussingault melakukan percobaan


lapangan di Perancis Utara tahun 1834
 JH. Gilbert & LB. Lowes memulai percobaan di
Inggris tahun 1829 – 1834
 1870 : diulangi lagi oleh P. Nielson di Denmark
 Dst hingga
 Ronald A. Fisher tahun 1933 mengembangkan
analisis ragam sebagai metoda utama dari
analisis statistik.
 Dll.
Percobaan

Suatu tindakan yang dibatasi dengan


nyata dan dapat dianalisis hasilnya.
→ Penelitian yg direncanakan dgn
baik utk menemukan fakta2
baru, atau utk memperkuat
bahkan menolak hasil2 sebelumnya
Perancangan
Percobaan

→ Aturan utk mengambil contoh dari populasi


yg diteliti agar diperoleh penduga yang tepat
dan teliti dengan biaya dan waktu serta tenaga
yang terbatas
→ Cara utk mendapatkan jawaban bagi suatu
permasalahan dgn tepat dan teliti, sesuai
biaya, waktu dan tenaga tersedia.
RANCANGAN :
Bentuk, model, pola

PERCOBAAN:

- Rangkaian kegiatan untuk mencari jawaban


terhadap permasalahan dengan menguji
hipotesis. Atau:

- Rangkaian kegiatan untuk mengamati pengaruh X


terhadap Y; mana X disebut faktor perlakuan dan Y
disebut faktor pengamatan.
- Tindakancoba-coba (trial) yang dirancang untuk
menguji keabsahannya (validity) hipotesis yang
diajukan.

- Merupakan salah satu alat penelitan untuk menyelidiki


tentang sesuatu yang ingin diketahui atau untuk
membuktikan suatu teori tertentu (principle)

- Suatu taraf kritis dalam metode ilmiah dapat


memberikan keputusan atas penerimaan atau
penolakan suatu hipotesis.
Nilai pengamatan obyek penelitian
dibedakan menjadi:

X : Dependent variable, (peubah atau peragam


bebas).
Nilainya tidak tergantung hasil pengamatan tetapi
tergantung kepada peneliti. Disebut faktor sebab.

Y : Independent variable, (peubah atau peragam tidak


bebas).
Nilainya tergantung hasil pengamatan sebagai akibat
diterapkannya faktor X. Disebut faktor akibat.
POPULASI & SAMPEL (CONTOH)

Populasi
(Keseluruhan
bahan / data
yang akan
diteliti)

Sampel
(bagian dari populasi
yang diambil untuk
diteliti)
MODEL MATEMATIS:
Merupakan penyederhanaan nilai-nilai
pengamatan suatu percobaan:

penelitian dengan
penelitian dengan analisis regresi dan
sidik ragam korelasi
Dimana :

ß0 =
konstanta
pengaruh
µ = nilai non-
tengah rata- perlakuan
rata harapan

ß1 =
sx2 = konstanta
Ragam nilai Y pengaruh
akibat perlakuan
pengaruh X
Tujuan analisis

Mengetahui apakah pengaruh


X atau s tersebut ada artinya
(significant) atau tidak terhadap
nilai Y.
Model uji
Menguji hipotesis: mencari nilai untuk
menentukan tingkat signifikansi pengaruh
perlakuan X terhadap ragam nilai Y.
H0 : sx = 0
versus
H1 : sx ≠ 0 Menguji
hipotesis:

mencari nilai untuk


menentukan tingkat signifikansi
pengaruh
perlakuan X terhadap ragam
nilai Y.
Pengaruh
nyata Bila pengaruh perlakuan lebih
(significance): besar dari pengaruh non-
perlakuan (timbul bila
pengaruh perlakuan X diulang
hingga n kali ulangan
(replikasi).

Galat (experimental
error) :

Ragam data akibat


pengaruh non-perlakuan.
Data = nilai-nilai hasil
pengamatan percobaan:
Penelitian sebagai proses belajar berulang

 Langkah-langkah pengembangan
pengetahuan melalui pengalaman diawali
dengan penemuan masalah atas dasar
pengalaman tsb.
 Masalah itu kemudian dikaji untuk dikenali
secara mendalam untuk akhirnya disarikan
menjadi suatu HIPOTESIS
Hipotesis berbentuk pernyataan yang dapat
diuji = kalimat matematika = model
matematika
 Tujuan dilakukannya percobaan adalah
untuk memperoleh keterangan tentang
bagaimana respon yang akan diberikan
oleh suatu objek pada berbagai keadaan
tertentu yang ingin diperhatikan.
 Dalam penelitian : keadaan tertentu
biasanya sengaja diciptakan melalui
pemberian perlakuan atau pengaturan
keadaan lingkungan.
Dalam suatu percobaaan ada 3 hal penting
yang perlu diperhatikan

keadaan
respons yang keadaan tertentu lingkungan serta
diberikan oleh yang sengaja keragaman alami
objek ( Y) diciptakan untuk objek yang dapat
menimbulkan mengacaukan
disebut respons ( X) penelaahan respon
rancangan disebut rancangan yang terjadi
respon perlakuan disebut rancangan
lingkungan
UNSUR DASAR PERCOBAAN :

Perlakuan (treatment)

Ulangan (replication)

Pengaturan atau pembatasan lokal (local


control)
Perlakuan (treatment):

- Bisa berasal dari


dua faktor atau
- semua tindakan lebih (kombinasi
coba-coba (trial perlakuan)
and error) terhadap
suatu obyek yang
pengaruhnya akan
diuji.
Ulangan (replication):

Frekuensi perlakuan dalam


suatu percobaan

Jumlahnya tergantung tingkat


ketelitian yang diinginkan terhadap
kesimpulannya.

( t – 1) ( r – 1 ) > 15 di mana: t =
jumlah perlakuan; r = jumlah
ulangan.

Dipengaruhi oleh: derajat ketelitian;


tingkat keragaman bahan dan biaya
(sumber) yang tersedia.
Fungsi dari ulangan

memberikan suatu dugaan dari galat


percobaan
meningkatkan ketelitian suatu percobaan melalui
pengurangan simpangan baku dari nilai tengah
perlakuan

memperluas cakupan penarikan


kesimpulan dari suatu percobaan
mengendalikan ragam galat (error
variance)
Ulangan adalah banyaknya-kali atau frekuensi
suatu macam perlakuan yang dicobakan dalam
suatu percobaan.

Domba ke Perlakuan
(Ulangan) P Q R S T

1 … … … … ...
2 …
3
4
5
6
1 s/d 6 disebut ulangan.
Local control:

Percobaan yang dilakukan


dalam kondisi homogen
(laboratorium, rumah kaca kondisi heterogen (lapangan,
dsb.); mempunyai 2 unsur kebun, danau, laut);
dasar yaitu perlakuan dan mempunyai 2 unsur dasar dan
ulangan. Biasanya dengan unsur ke-3 yaitu kontrol lokal.
Biasanya dilakukan RAK
RAL (Rancangan acak
(Rancangan acak kelompok)
lengkap)
atau lainnya RAKL
(Rrancangan acak kuadrat latin
atau disebut juga Rancangan
bujur-sangkar latin) untuk
mengendalikan kondisi
lapangan yang heterogen.
Pemblokiran perlakuan dilakukan
berdasarkan kondisi faktor-faktor
media; bahan, alat, tenaga kerja;
lingkungan atau faktor lainnya yang
tidak terkait langsung dengan faktor
penelitian.
Menentukan jumlah ulangan

 Jumlah ulangan dari suatu percobaan


ditentukan oleh :

a. tingkat b. tingkat c. sumber-


ketelitian keragaman sumber
yang dari bahan yang
diinginkan percobaan tersedia.
Langkah-langkah dalam merancang
suatu percobaan

1. Pernyataan dari masalah yang dihadapi

2. Perumusan hipotesis

3. Penentuan teknik dan rancangan


percobaan
4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dan latar belakang
penelitian secara hati-hati sehingga percobaan dapat memberikan
informasi yang diperlukan secara tepat.
5. Mempertimbangkan semua hasil yg mungkin ditinjau dari
prosedur statistika yg akan diterapkan untuk menjamin
terpenuhinya syarat -syarat yg diperlukan sehingga prosedur
tsb mjd sahih dan memuaskan.

6. Melakukan percobaan

7. Penerapan teknik statistika pada


hasil percobaan.
8. Menarik kesimpulan dengan mengukur
kepercayaan dari dugaan terhadap suatu
besaran yg dinilai, mempertimbangkan secara
hati-hati kesahihan dari kesimpulan untuk
populasi dari objek/kejadian.

9. Penilaian penelitian secara


keseluruhan dan membandingkannya
dengan penelitian lain pada masalah
yang sama atau serupa.
SIDIK RAGAM = ANALISIS RAGAM
(ANALYSIS OF VARIANCE = ANAVA)

Analisis Ragam (Sidik Ragam) merupakan cara memudahkan


analisis dan interpretasi data hasil percobaan
→ Untuk penelitian di bidang: Biologi, Ekonomi, Sosial,
Industri, dll.
CONTOH: Sidik Ragam (untuk Rancangan Acak Lengkap)

Sumber Derajad Jumlah Kuadrat F tabel


Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F hitung
0,05 0,01
(S.K.) (d.b.) (J.K.) (K.T.)

Perlakuan ... ... ... ... ... ...


Galat ... ... ...
Total ... ...
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

DEFINISI IDENTIFIKASI EXPERI-


PERLAKU MEDIA, MENTAL REPLIKA
AN BAHAN, DESIGN SI
OBYEK

METODE METODE INSTRUMEN VARIABEL


PENGUMPULAN PENGUMPULAN PENELI-
ANALISIS
DATA DATA
DATA TIAN
METODE PENELITIAN

RISET EXPERIMENTAL
Tetapkan : Perlakuan
Pilih : Materi, media, obyek penelitian
Identifikasi karakteristik: Materi, media, obyek penelitian
Tetapkan : Rancangan Percobaan
Hitung : Jumlah ulangan

Rumus : dbgalat > 15

Buat : Prosedur pelaksanaan percobaan


Identifkasi & definisikan: Variabel penelitian
Pilih : Instrumen dan metode pengukuran yang akan
digunakan
Tentukan : Metode analisis data
ASUMSI DASAR:
Perlu memenuhi asumsi-asumsi dasar agar
kesimpulan menjadi logis.

Galat - Keragaman - Pengaruh


Keragaman
terdistribusi (s 2 ) dan utama (main
contoh (s 2 )
secara acak, rerata effect)
bersifat
bebas dan contoh tidak bersifat
homogen.
normal. berkorelasi. aditif.
Jika ragu apakah data yang diperoleh telah memenuhi
asumsi-asumsi dasar tersebut maka dilakukan :

uji nomalitas
cara Liliefort

uji
uji aditivitas
homogenitas
cara Tuckey
cara Barlett
PERANCANGAN PERCOBAAN YANG BAIK

(1). Kesederhanaan (symplicity). Perlakuan


dan metode semudah mungkin dengan tetap
mempertahankan obyektivitas.

(2). Derajat ketepatan (degree of precision);


Memberi peluang mengukur perbedaan yang
ada pada perlakuan-perlakuan menurut derajat
ketepatan yang diinginkan peneliti.

(3). Ketiadaan galat sistematis. Harus


dirancang agar setiap unit percobaan menerima
perlakuan dengan peluang sama besar agar
hasilnya tidak bias.
(4). Kisaran keabsahan kesimpulan selebar-
lebarnya. Peningkatan kisaran keabsahan
kesimpulan dapat diperoleh melalui:
- memperbanyak ulangan menurut waktu atau
ruang.
- Merancang perlakukan secara faktorial (berbagai
taraf perlakuan atau tingkat faktor lainnya)

(5). Kalkulasi derajat ketidakpastian


(degree of uncertainty). Memungkinkan
peneliti menghitung kemungkinan
(peluang) terjadinya hasil pengamatan
yang menyimpang
KLASIFIKASI RANCANGAN PERCOBAAN

Berdasarkan jumlah faktor yang diteliti dibedakan beberapa


Rancangan Percobaan menjadi

Rancangan faktorial; beberapa faktor


penelitian: Meliputi:
- split plot design : Rancangan Petak
 Rancangan non
terbagi (RPB); adalah rancangan faktor
faktorial; hanya
tunggal yang dimodifikasi atau
satu faktor yang
difaktorialkan dari RAK,
diteliti. Meliputi
- strip plot design : Rancangan petak
RAL, RAK dan
teralur (RPA) yang dimodifikasi dari
RAKL.
RAKL
- split block design : Rancangan
kelompok terbagi (RKB) yang
dimodifikasi dari RAK dan RAKL
Berdasarkan jumlah galat yang digunakan yang
menunjukkan derajat kepentingan faktor-faktor utama dan
interaksinya Rancangan Percobaan dipilah menjadi:

Rancangan begalat ganda: Rancangan begalat


Salah satu faktor utama tripel: Bentuknya
penelitian (A) seperti RPB tetapi
Rancangan bergalat
interaksinya lebih penting jumlah faktor yang
tunggal; Meliputi RAL,
daripada faktor utama diteliti ada tiga, dapat
RAK dan RAKL
lainnya (B): Mempunyai disebut juga split-split plot
faktorial dan
dua galat a dan b. design. Lainnya adalah
non faktorial. Meneliti
Diharapkan galat a lebih strip plot design dan split
pengaruh-pengaruh faktor
teliti dalam menonjolkan block design yang dipakai
utama dan interaksi
pengaruh faktor utama A untuk percobaan yang
dengan derajat ketelitian
dan interaksinya daripada pengaruh interaksinya
yang sama.
galat b dalam menonjolkan lebih ditonjolkan daripada
pengaruh faktor utama B pengaruh faktor
terhadap hasil percobaan. utamanya.

Anda mungkin juga menyukai