1
Anestesi = tidak ada rasa sakit
Anestesi umum
• obat-obat yg digunakan utk menghilangkan
berbagai persepsi rasa sakit – sensasi –
disertai dengan hilangnya kesadaran
2
• Biasanya berupa gas – larutan yang mudah
menguap yang dihirup bersama O2
• Anestesi inhalasi diabsorpsi dari alveoli ke
dalam darah dan dibawa ke otak
• Dalam otak berdifusi dengan cepat,
melewati membran lipid
jaringan otak
• Barbiturat (tiopental) larut lemak
anestetik IV
tidak dapat dikontrol dari menit-ke menit
seperti anestetik gas 3
Dalamnya anestesi
dapat dibagi menjadi 4 stadia yang berurutan
dengan ciri-ciri :
5
Stadia anestesia
Eter – anestetik dengan onset lambat
stadia anestesi sangat jelas
Stadium I - analgesia
kerja zat anestetik terhadap
pusat kortex tertinggi
Stadium analgesia
dimulai dari hirupan pertama sampai dengan
hilangnya kesadaran
Tanda-tanda subjektif :
• Pasien mula-mula merasa panas
• halusinasi (kadang-kadang)
• rasa sakit benar-benar hilang sesaat sebelum
hilangnya kesadaran
• fungsi sensorik di kortex / medulla apinalis
lebih dahulu hilang daripada fungsi sensorik10
Tanda-tanda objektif
• muka, leher, kulit flushing
11
Stadium delirium
• mulai dari hilangnya kesadaran sampai
dengan stadium anestesia (III)
• hal ini dapat tidak terjadi terutama pada
anak-anak
Tanda-tanda objektif
• Mata / rahang tertutup
13
Henti napas dapat terjadi pada
periode induksi
17
Perbedaaan tanda-tanda fisik dilihat dari :
1. bentuk pernapasan
2. gerak bola mata
3. lebar pupil dpt mengganggu bila preanestesi
diberi morfin - atropin
Ciri-ciri penting antara lain :
• Napas dalam dan teratur dada dan perut
Plana I gambar
18
Plana 1 dan 2 : volum respirasi me 25%
pd anestesi yg menggunakan
eter, atilklorida,
divinileter, kloroform
Pupil : perbedaan besar pupil terjadi pada
berbagai plana
Gerak bola mata : penting untuk menentukan
stadium / plana anestesi
dengan cepat
Reflex sensorik : tgt stadium / plana anestesi
Sistem saraf perifer : dapat terjadi stimulasi
saraf perifer walaupun pada stad. anestesi 19
TD dan nadi
- umumnya (N) pada plana 1 dan 2
- plana 3 TD dan nadi sedikit
- plana 4 TD - nadi melemah, hampir
tidak teraba
Suhu
selama stadium III (anestesi) ok me
aktivitas otot dan pengeluaran panas
20
Stadium IV / paralisis medularis
- akhir stadium III pala 4 mati
- ciri-ciri napas melemah henti
kolaps kardiovaskular
22
Pemulihan
• tergantung zat anestesi yang digunakan
• urutan timbulnya reflex sesuai dengan
urutan hilangnya pada waktu masuk
• pasca anestesi sadar – tidur > lama
24
Medikasi preanestetik
penggunaan satu / atau lebih obat sebelum
pemberian anestesi
Tujuan
- penderita tenang
- mengurangi penggunaan zat anestesi
mengurangiungkinan intoksikasi
- mengurangi E.S zat anestesi
Anestesi inhalasi
• N2O
• eter
• Halotan
• siklopropan
26
N2O
• tidak dimetabolisme
• tidak poten shg harus dikombinasi
dengan anestesi lain
balans anestesia
- hipnotik barbiturat
- analgetik narkotik, IV
- pelemas otot tubokurarin
Siklopropan
• gas yang poten
• TD tidak dipengaruhi
29
Dietileter – (C2 H5)2 O
• larutan mudah menguap – volatile
• tidak menguntungkan :
• mudah terbakar
• insidens mual-muntah waktu pemulihan tinggi
• induksi lambat
31
Halotan - C2H3HBrCl
• digunakan mulai tahun 1950
33
• sering sebagai anestesi pada anak
• dapat mengganggu fungsi hati
• mendepresi ventilasi
34
• depresi kontraktilitas jantung < dp halotan
ada equal anesthetic dose
• Kerugian
• Biotransformasi membebaskan F - gagal
- konfigurasi molekul
- sangat lipofilik
35
Enfluran - CF2HOCF2 Cl H
• poten – cukup populer
36
Isofluran CF2 CH Cl OCF2 - isomer enfluran
37
Neurolep – anestesia
• istilah untuk suatu keadaandimana pasien
tidak mempunyai perhatian / tidak perduli,
tanpa hilangnya kesadaran dan masih
mampu menerima perintah dan
berkomunikasi dengan orang lain
38
• yang paling sering digunakan INNOVAR
kombinasi fentanil analgetik narkotik
droperidol / butirofenon tranquilizer
39
• Fentanil - depresi ventilasi
- dapat digunakan sendiri
- lama kerja pendek
40
Ketamin – HCl
• IM /IV
• relaksasi otot skelet sedikit
• menimbulkan anestesi disosiasi dgn ciri-ciri :
katatonia – amnesia - analgesia
42
menimbulkan
- disorientasi
- ilusi sensoris dan persepsi emergence
- mimpi buruk fenomen
43