Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

Stroke

Dosen Pembimbing :

dr. Khamsaton Nisa, Sp. S

Disusun Oleh :

Hilyah IslamiAnggawasita
15174105
Kepaniteraan Klinik SMF Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh
Rumah Sakit Umum Tjut Nyak Dhien
Meulaboh
2016
Definisi

Stroke adalah manifestasi klinik dari


gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang
berlangsung dengan cepat, selama lebih
dari 24 jam atau berakhir dengan kematian,
akibat gangguan peredaran darah ke otak.
Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab
kematian ketiga di negara maju, Tanpa tindakan, angka kematian
setelah penyakit jantung dan global diperkirakan meningkat
kanker. Insidensi tahunannya menjadi 6,5 juta pada tahun 2015
adalah dua per 1.000 populasi. dan 7,8 juta pada tahun 2030

Stroke diperkirakan menyebabkan


5,7 juta kematian pada tahun Setiap tujuh orang yang
2005, dan 87% dari kematian ini meninggal di Indonesia, satu
terdapat di negara-negara dengan diantaranya karena stroke.
penghasilan rendah dan
menengah

. Berdasarkan laporan WHO, kasus


Stroke merupakan salah satu stroke yang terjadi di Indonesia
penyakit penyebab kematian dan tahun 2002 telah menyebabkan
kecacatan yang utama di kematian lebih dari 123.000 orang
Indonesia.
Anatomi

Anatomi vaskuler otak dapat dibagi menjadi 2


bagian: anterior (carotid system) dan posterior
(vertebrobasilar system).

Pada setiap sistem vaskularisasi otak terdapat


tiga komponen, yaitu; arteri-arteri
ekstratrakranial, arteri-arteri intrakranial
berdiameter besar dan arteri-arteri perforantes
berdiameter kecil.
Untuk menjamin
pemberian darah ke otak, Sirkulus wilisi
setidaknya ada 3 sistem
kolateral antara sitem
carotis dan sistem
vertebrobasiler, yaitu:
Anastomosis a. carotis
interna dan a. carotis
externa di daerah orbital.

Hubungan antara sistem


vertebral dengan a.
carotis externa.
Fisiologi

Dalam keadaan fisiologi jumlah darah yang mengalir ke


otak (CBF= Cerebral Blood Flow) adalah 50-60 ml per 100
gram jaringan otak permenit. Jadi jumlah darah untuk
seluruh otak, yang kira-kira beratnya antara 1200-1400
gram, adalah 700-840 ml per menit. Dari jumlah darah
itu, satu pertiganya disalurkan melalui tiap arteria karotis
interna dan satupertiga sisanya disalurkan melalui
susunan vertebrobasilar
Faktof-faktor penyesuaian peredaran darah serebral dapat
dibagi dalam faktor intrinsic dan ekstrinsik

Ekstrinsik Intrinsik

Kemampuan jantung Autoregulasi arteri


Tekanan darah untuk memompa serebral
sistemik darah ke sirkulasi
sistemik

Faktor –faktor
Kualitas pembuluh Kualitas darah biokimiawi regional
darah yang menentukan
karotikovertebral viskositas

Peran susunan saraf


autonom
KLASIFIKASI STROKE

STROKE IN Thrombotic
VOLUTION stroke
STROKE NON
HEMORAGIC TIA

Stroke akibat
EMBOLI kompresi
STROKE terhadap arteri
oleh proes
diluar arteri

STROKE
Intracerebral Subarachnoid
HEMORAGIC
hemorrhage hemorrhage
FAKTOR RESIKO

FAKTOR YANG
JENIS
TIDAK DAPAT USIA HEREDITER RAS/ETNIK
KELAMIN
DIMODIFIKASI

FAKTOR
YANG PENYAKIT HIPERKOLES
DAPAT HIPERTENSI JANTUNG TEROLEMIA
DIMODIFI
KASI

MEROKOK OBESITAS
PATOFISIOLOGI

Secara garis besar berdasarkan kelainan patologis yang


terjadi, stroke dapat diklasifikasikan sebagai stroke iskemik
dan stroke hemoragik (perdarahan).
Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena
aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah. Pada stroke hemoragik, pembuluh
darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal
dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya
STROKE ISKEMIK
STROKE HEMORAGIC
GEJALA KLINIS

Secara umum gejala stroke antara lain adalah:


Kelemahan atau kelumpuhan dari anggota badan yang dipersarafi.
Kesulitan menelan
Kehilangan kesadaran (Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh)
Nyeri kepala
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
Penglihatan ganda.
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
Pergerakan yang tidak biasa.
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
Ketidakseimbangan dan terjatuh.
Pingsan.
Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah.
DIAGNOSIS
Pada anamnesis akan
ditemukan
kelumpuhan anggota
gerak sebelah badan,
mulut mencong atu
bicara pelo, dan tidak
ANAMNESA dapat berkomunikasi
dengan baik. Keadaan
ini timbul sangat
mendadak, dapat
sewaktu bangun tidur,
mau sholat, selesai
sholat, sedang bekerja
atau sewaktu istirahat.
VITAL SIGN

PEMERIKSAAN MOTORIK

PEMERIKSAAN SENSORIK
PEMERIKSAAN FISIK

REFLEKS FISIOLOGIS

REFLEKS PATOLOGIS

NERVUS CRANIALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH Neurocardiologi Radiologi

Darah
rutin

EKG Foto
CT-Scan thorax
Darah
lengkap
Skor Siriraj

Skor siriraj:
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) + (0,1
x tekanan diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12 =

Hasil : SS > 1 = stroke Keterangan :


Hemoragik Derajat kesadaran : sadar pebuh
-1 > SS > 1= perlu (0), somnolen (1), koma (2)
pemeriksaan Nyeri kepala : tidak ada (0), ada
penunjang (ct-Scan) (1)
SS < -1 = Stroke Non Vomitus : tidak ada (0), ada (1)
Hemoragik Ateroma : tidak ada penyakit
jantung, DM (0), ada (1)
Penatalaksanaan
Stadium hiperakut

Resusitasi Kerusakan
Dilakukan di IGD serebrokardio jaringan otak
pulmonal tidak meluas

Pemeriksaan 02 2 liter /
lengkap darah menit, beri
rutin ,foto thorak, cairan
CT scan kristaloid

Stadium Akut

Menangani faktor penyulit atau etiologik : terapi fisik,


okupasi,wicara, psikologis
Stroke iskemik

Terapi umum
Terapi trombolisis : t-TPA
(recombinant-tissue
plasminogen activator),
antikoagulan : heparin
Antiplatelet : aspirin

Terapi khusus

Terapi neuroprotectif : citicoline,


piracetam, pentoxyfiline .
Mencegah dan memblok proses
yang menyebabkan kematian sel.
Stroke hemoragic

Terapi umum Simtomatik

neuroprotektor

Terapi khusus

Bedah
Stadium Subakut

Tindakan medis dapat berupa terapi kognitif, tingkah


laku, menelan, terapi wicara, dan bladder training
(termasuk terapi fisik). Mengingat perjalanan penyakit
yang panjang, dibutuhkan penatalaksanaan khusus
intensif pasca stroke di rumah sakit dengan tujuan
kemandirian pasien, mengerti, memahami dan
melaksanakan program preventif primer dan sekunder.
Komplikasi
Dini (0-48 jam pertama)
Edema serebri, deficit neurologis cenderung memberat, dapat mengakibatkan peningkatan
tekanan intracranial, herniasi, dan akhirnya menimbulkan kematian.
Infark miokard, penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal.

Jangka pendek (1-14 hari pertama)


Pneumonia akibat immobilisasi lama
Infark miokard
Emboli paru. Cenderung terjadi 7-14 hari pasca stroke, sering kali terjadi saat penderita
mulai mobilisasi.
Stroke rekuren, dapat terjadi setiap saat.
Jangka panjang (>14 hari )
Stroke rekuren
Infark miokard
Gangguan vaskuler lain : penyakit vaskuler perifer
Status pasien

Nama : Ny.Zainop
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Cot Darat
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk Rumah Sakit : 22 Februari 2016
Tanggal pemeriksaan : 23 Februari 2016
ANAMNESA
Keluhan utama
Bibir Merot
Keluhan tambahan : anggota gerak sebelah kanan lemas, nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan bibir merot , anggota gerak sebelah
kanan lemas, nyeri kepala yang dirasakan berdenyut denyut tiba-tiba
sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit. Os kurang kooperatif saat
diwawancara , informasi dari suaminya mengatakan bahwa os
menderita hipertensi sejak awal tahun 2016. Dan keluhan sekarang
dirasakan os baru pernah dialami os.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan tidak rutin meminum obat
hipertensi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat stroke pada keluarga tidak ada
Riwayat hipertensi pada keluarga tidak ada
Riwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus tidak ada.
Riwayat Penggunaan Obat
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 23 Februari 2016
Status Generalis
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M5V6 = 15

Vital sign :
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,8⁰C
Status Interna
Kepala : tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : keluar cairan tidak ada, tinnitus tidak ada
Hidung :Tidak ada deviasi septum, tidak ada secret
yang keluar
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Paru :
Inspeksi : bentuk dada normal, jejas (-)
Palpasi :-
Perkusi : sonor kiri dan kanan
Auskultasi : wheezing (-), Ronkhi (-)

Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari medial linea midclavicula
sinistra ICS V
Perkusi : Atas : ICS II Linea Parasternalis Kanan
Kiri : ICS IV Mid Klavikula Kanan
Kanan : ICS V Mid Klavikula Kiri
Auskultasi : galop (-), mur-mur (-)

Abdomen :
Inspeksi : tidak ada kelainan
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba

Genitalia Eksterna : tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstremitas : lengan dan tungkai kanan sulit digerakkan
Status neurologis
Tanda rangsangan selaput otak
Kaku kuduk : (-)
Kernig : (-)
Laseq : (-)
Brudzinsky I,II,III,IV : (-)

Tanda peningkatan Tekanan Intrakranial


Sakit kepala : (+)
Muntah : (-)
Penurunan Kesadaran : (-)
Refleks Cahaya : (+/+)
PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS

NI Penciuman baik
(Olfaktorius)
N II Tajam penglihatan : baik
(Optikus) Lapang pandang : -
Dapat melihat dan mengenali warna
N III, IV, VI Pupil ukuran 2-4 mm, bentuk bulat,
(Okulomotorius, isokor, posisi sentral
Troklearis,Abdusen) Bola mata bisa bergerak kesegala
arah
NV Tidak dapat membuka mulut, tidak
(Trigeminus) dapat menggerakkan rahang, tidak
dapat menggigit dan mengunyah
dengan baik
N VII Dapat menutup mata
(Fasialis) Simetris waktu mengerutkan dahi

N VIII Pendengaran baik


(Vestibulokoklearis)
N IX Reflex menelan kurang baik
(Glosofaringeus)

NX Reflek menelan kurang baik,


(Vagus) artikulasi bicara kurang baik

N XI Dapat mengangkat bahu


(Asesorius) Dapat menoleh ke kanan dan ke kiri
N XII Tidak ada deviasi lidah dan atrofi
(Hipoglosus) lidah
Pemeriksaan kekuatan motorik
Ekstremitas superior dan inferior

Superior Inferior

Ekstremitas Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Gerakan Hipoaktif aktif Hipoaktif Aktif

Kekuatan 2222 5555 2222 5555

otot

Tonus otot Normal Normal Normal Normal

Atrofi - - - -

Gerakan involuntar:
Tremor : (-)
Chorea : (-)
Mioklonik : (-)
PEMERIKSAAN REFLEKS

Ekstremitas Superior Superior Inferior Inferior

kanan kiri kanan Kiri

Biseps Hipofleksi Normal Hipofleksi Normal

Triseps Hipofleksi Normal Hipofleksi Normal

Brachioradialis Hipofleksi Normal Hipofleksi Normal

Patella Hipofleksi Normal Hipofleksi Normal

ekstremitas Superior Superior Inferior Inferior

kanan kiri kanan Kiri

hoffman - - - -

Gordon - - - -

Oppenheim - - - -

Babinski - - - -

Schaeffer - - - -
Siriraj Stroke Score
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x
diastolik) – (3 x aterom) – 12
(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 8) – (3 x 1) – 12 = -7
Skor SSS < -1 : stroke iskemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hb : 13,3 gr/dl
Eritrosit : 4,07 /mm3
Leukosit : 5600/ mm3
Trombosit : 240.000
Ht : 35,8
KGDs : 79,0 mg/dl

DIAGNOSA

Diagnosa klinis : Hemiparesis Dextra


Diagnosa Topis : Hemisfer serebri sinistra
Diagnosa etiologi : Stroke Iskemik + Hipertensi
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Ivfd RL 1 fls 20 gtt / menit
Inj Citicolin 500 mg / 12 Jam
Inj. Ranitidin 1A/12 jam
Inj. Alinamin F 1 A/12 jam
Oral :
Amlodipin 5mg 1x1
CPG 1x25mg
Simvastatin1x20mg
Non Farmakologi
Edukasi : Pasien dianjurkan untuk banyak melakukan
pergerakan – pergerakan ringan pada lengan dan tungkai
sebelah kanan.
Tanggal S O A P

23-02-2016 Lemas TD : 150/100 mmhg Hemiparesis dextra Inj. Ranitidine 1

sakit kepala HR: 78x/menit et causa stroke A/12 jam

RR : 20 x/menit +hipertensi Inj.citicoline

T : 36.5 c 500mg / 12 jam

Kekuatan otot : Oral :

amlodipine1x10 mg
2222 5555
CPG 1x25mg
3333 5555
Simvastatin1x20mg

24-02-2016 Lemas TD : 140/90 mmhg Hemiparesis dextra Inj. Ranitidine 1

Sakit kepala HR: 81x/menit et causa stroke A/12 jam

RR : 22x/menit +hipertensi Inj.citicoline

T : 36.8c 500mg / 12 jam

Kekuatan otot : Fisioterapi +

2222 5555 Oral :

3333 5555 amlodipine1x10 mg

CPG 1x25mg

Simvastatin1x20mg

25-04-2016 Lemas TD : 130/90 mmhg Hemiparesis dextra


Inj. Ranitidine 1
Sakit kepala HR: 77x/menit et causa stroke
A/12 jam
RR : 20 x/menit +hipertensi
Inj.citicoline
T : 36.5 c
26-02-2016 Lemas TD : 130/90 mmhg Hemiparesis dextra Aminofluid

HR: 77x/menit et causa stroke Inj. Ranitidine 1

RR : 20 x/menit +hipertensi A/12 jam

T : 36.5 c Inj.citicoline

Kekuatan otot : 500mg / 12 jam

3333 5555 Fisioterapi +

3333 5555 Oral :

amlodipine1x10 mg

CPG 1x25mg

Simvastatin1x20mg

27-02-2016 Lemas TD : 130/90 mmhg Hemiparesis dextra Inj. Ranitidine 1

HR: 77x/menit et causa stroke A/12 jam

RR : 20 x/menit +hipertensi Inj.citicoline

T : 36.5 c 500mg / 12 jam

Fisioterapi +

Oral :

Kekuatan otot : amlodipine1x10 mg

2222 5555 CPG 1x25mg

3333 5555 Simvastatin1x20mg

Anda mungkin juga menyukai