Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN STROKE

DI SUSUN OLEH :
SAFNI KHAIRA
NIM : 16172063P
A. Definisi Stroke

Menurut Pudiastuti (2011) Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena


terhentinya suplay darah ke otak. Stroke merupakan peringkat ke 2 kematian
dengan laju mortalitas 18% - 37%. Stroke adalah salah satu penyebab kematian
dan kecatatan neuroligis yang utama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan
kegawat daruratan medis yang harus ditangani secara ceapat, tepat dan certmat.
Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak menyebabkan fungsi
otakterganggu yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada tubuh,
tergantung bagian otak mana yang rusak. Bila terkena stroke dapat mengalami
gangguan seperti hilangnya kesadaran kelumpuhan serta tidak berfungsinya panca
indera/ nafas berhenti akibat fatal yaitu penderita akan meninggal.

• Ratna dewi pudiastuti, Penyakit Pemicu Stroke (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), hlm 152.
Klasifikasi Stroke

2. Stroke
1. Stroke Iskemik hemoragik
C. Etiologi
1. Faktor resiko penyakit stroke 2. Faktor penyakit stroke yang
yang tidak dapat dapat dikendalikan
dikendalikan  Hipertensi
 proses penuaan  Penyakit jantung
 Faktor usia  Diabetes Mellitus
 Jenis kelamin  Kolesterol
 Obesitas
 Merokok
 Pecandu Alkohol
 Pengguna obat-obatan
terlarang
 Cedera kepala atau leher
 Infeksi virus atau bakteri
Perbedaan stroke Bentuk wajah orang
yang stroke

Salah satu cara


mendeteksi stroke
PHATWAY
Menurut muttaqin (2008)
pemeriksaan penunjang stroke
meliputi :
• Darah rutin.
• Pemeriksaan kimia darah : Gula darah.
• Pemeriksaan darah lengkap.
• CT Scan.
• Sinar X tengkorak.
• USG Dopler.
Diagnosa keperawatan

1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif

2. Gangguan mobilitas fisik

3. Pola nafas tidak efektif


Penatalaksanaan Keperawatan pada pasien
stroke

1. Posisi kepala dan badan 15-30 derajat. Posisi


miring apabila muntah dan boleh mulai
mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi
yang adekuat.
3. Tanda-tanda vital usahakan stabil.
4. Bedrest.
5. Pertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
6. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau
cairan suction yang berlebih.
Rencana Keperawatan

a. Diagnosis
Perfusi jaringan serebral tidak efektif
b. Tujuan (NOC)
Circulation status, neurologic status, tissue Prefusion : cerebral
Kriteria Hasil :
• Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan
• Tidak ada ortostatikhipertensi
• Berkomunikasi dengan jelas
• Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
• Pupil seimbang dan reatif
• Bebas dari aktivitas kejang
• Tidak mengalami nyeri kepala
c. Intervensi (NIC)
• Berikan informasi kepada keluarga
• Monitor TTV
• Monitor AGD, ukuran Pupil, ketajaman, kesimetrisan
dan reaksi
• Monitor danya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala
• Monitor level kebingungan orientasi
• Monitor tonus otot pergerakan
• Monitor tekanan intracranial dan respos neurologis
• Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus
• Monitor status cairan
• Pertahankan parameter hemodinamik
• Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada kondisi pasien
dan order medis

Anda mungkin juga menyukai