Organisasi Manajemen
Rasio karyawan
(anggota) organisasi
3.1. Dimensi Struktural
Formalisasi organisasi : Berkaitan dengan seberapa banyak sebuah organisasi
membuat dan mendokumentasikan aturan.
Spesialisasi : Merupakan pembagian kerja (division of labor), sehingga
membagi tugas karyawan secara spesifik.
Standarisasi : Standarisasi kerja merupakan ukuran atau cara kerja tertentu
yang harus dipatuhi karyawan dalam melakukan kegiatan pekerjaan.
Hierarki otoritas : Ditunjukkan dalam bentuk struktur organisasi, sehingga
memperjelas posisi atasan dan bawahan, serta pertanggung jawaban
laporan kerja.
Sentralisasi : Menunjukkan hierarki pengambilan keputusan di dalam
organisasi.
Profesionalisme : Tingkat pendidikan formal dan latihan-latihan yang harus
dimiliki karyawan untuk suatu posisi jabatan tertentu.
Rasio karyawan (anggota) organisasi : Penempatan karyawan pada berbagai
fungsi organisasi dan berbagai departemen dalam lingkungan organisasi.
3.2. Dimensi Kontekstual
Ukuran atau besaran organisasi : Ditunjukkan dengan jumlah karyawan
yang bekerja pada sebuah organisasi.
Teknologi yang digunakan : Sebagai salah satu alat untuk merubah input
menjadi output, yang berkaitan dengan sistem produksi organisasi
tersebut.
Lingkungan organisasi : Semua elemen di luar organisasi yang
berpengaruh terhadap keberadaan organisasi.
Tujuan dan strategi organisasi: Mencerminkan lingkup kegiatan
organisasi dan hubungan organisasi dengan karyawan, pelanggan,
pemasok, dan kompetitor. Tujuan organisasi bertujuan untuk
mengindikasikan keinginan yang hendak dicapai oleh sebuah organisasi.
Strategi organisasi bertujuan untuk membuat rencana tindakan dalam
jangka panjang.
Budaya organisasi : Sebuah nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma
perilaku yang dipahami dan dipraktikkan secara bersama-sama oleh
karyawan.
4. Metamorfosa Gunug Es – Aspek Formal dan
Informal Organisasi
Semakin banyak aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi
menjadi sangat formal.
Misalnya : organisasi mudah diakses orang luar, bersifat rasional, dan
sangat berkaitan dengan struktur organisasi. Seperti : visi dan misi, tujuan
dan sasaran, strategi, struktur, sistem, prosedur, kebijakan deskripsi kerja,
rentang kendali, serta pengukuran tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi.
Semakin sedikit aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi
menjadi semakin informal.
Misalnya : bersifat tersembunyi, afektif, berorientasi sosial dan
psikologikal, aspek keprilakuan, politik dan kekuasaan, pola hubungan
antarpersonal dan kelompok, setimen dan norma kelompok, pandangan
personal terhadap kompetensi individu, persepsi karyawan terhadap
keterbukaan organisasi, orientasi nilai dan persepsi karyawan, kepuasan
karyawan, emotional intelligent, motivasi dan harapan karyawan, dll.
4. Metamorfosa Gunug Es – Aspek Formal dan
Informal Organisasi
Studi kepemimpinan
Amerika mengalami depresi ekonomi pada awal tahun
1930, karena studi kepemimpinan lebih diketakan pada
kaitan antara kepemimpinan dengan kepribadian dan
karakter seseorang. Pada 1940-an, pemahaman konsep
kepemimpinan mulai bergeser, dan mulai
memperhatikan hubungan baik antar individu dengan
posisi seseorang di dalam organisasi.
Teori pengambilan keputusan
Menjelang Perang Dunia Kedua, bidang studi organisasi mulai
menerapkan teknik matematika dan statistika sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan manajemen.
Open system theory
Pada 1960-an kembali terjadi pergeseran dalam cara
memandang organisasi. Setiap individu yang terlibat dalam
organisasi bebas menentukan pilihan apakah harus tetap
berhubungan dengan organisasi atau meninggalkannya.
Contigency theory
Pada 1950-an prinsip universalitas dari teori manajemen
klasik mulai menjadi pertanyaan serius, dan dianggap sangat
bergantung pada situasi yang mempengaruhinya. Sehingga
pemahaman terhadap individu, organisasi dan lingkungannya
menjadi kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa
diabaikan.
F. Tren Perkembangan dan Tantangan ke depan
Studi Perilaku Organisasi
Tabel 2. Sifat-sifat Eksekutif di Masa Lalu dan Masa Mendatang
Pengembangan Materi
Sumber utama pada Modul 1
OER mengenai Organizational Behavior
Video mengenai Perilaku Organisasi
Terima kasih..