Anda di halaman 1dari 18

Mutiana Safitri

1507101030102

Dr. Adi Purnawarman, Sp.JP (K)-FIHA


LATAR BELAKANG

Pada tahun 2030, diperkirakan terjadi


peningkatan sekitar 25% kejadian gagal jantung
yang akan terjadi pada sekitar 3 juta individu.
Lebih kurang 39,2 miliar dihabiskan untuk
perawatan pasien gagal jantung di Amerika pada
tahun 2010.

Gagal jantung terjadi hampir


pada 6 juta penduduk Amerika,
menyebabkan satu juta
kunjungan ke unit emergensi
dan lebih dari satu juta Kejadian gagal jantung akan semakin meningkat
membutuhkan perawatan di di masa depan karena semakin bertambahnya
rumah sakit. usia harapan hidup dan berkembangnya terapi
penanganan infark miokard mengakibatkan
perbaikan harapan hidup penderita dengan
penurunan fungsi jantung

•Rilantono, LL. Penyakit Kardiovaskular (PKV). 2012. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 390-408
GAGAL JANTUNG
AKUT

Gagal jantung akut didefinisikan sebagai timbulnya gejala sesak napas


secara cepat (>24 jam) akibat kelainan fungsi jantung, gangguan fungsi
sistolik atau diastolik atau irama jantung, atau kelebihan beban awal
(preload), beban akhir (afterload), atau kontraktilitas dan keadaan ini
dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani dengan cepat
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No.CM : 1-14-38-62
Alamat : Aceh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 26 September 2017
Tanggal Pemeriksaan: 28 September 2017
KELUHAN UTAMA

Sesak Napas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS. Sesak napas
terutama dirasakan saat beraktivitas dan mudah lelah sudah dirasakan sejak 6 bulan
yang lalu. Sesak semakin lama semakin memberat. Dan pasien mengalami sesak
napas hebat 6 jam SMRS. Pasien juga mengeluh nyeri dada yang menjalar ke
belakang. pasien juga mengeluhkan kaki bengkak 3 hari SMRS
RPD : Hipertensi (+), Diabetes Mellitus (-), Stroke (-), udem kedua kaki (+)
RPO : Disangkal
RPK : Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal yang sama seperti pasien.
RKS :pasien seorang ibu rumah tangga, sering makan makanan yang berlemak
Pemeriksaan
Fisik

Keadaan umum : tampak lemas


Kesadaran : Somnolen
Tekanan Darah : 128 /90 mmHg
Nadi : 77 x/menit, irreguler
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Temperature : 36,2 0C
PEMERIKSAAN FISIK
konjungtiva palpebral inferior pucat
(-/-), ikterik (-/-), pupil bulat isokor
Normochephali, 3mm/3mm, refleks cahaya langsung
(+/+), dan refleks cahaya tidak langsung
(+/+)

Serumen (-/-)
Simetris, nyeri tekan (-/-)
Sekret (-/-) NCH (-)
Vesikuler (+/+), ronkhi
(+/+), wh (-/-), retraksi
intercostal
Mukosa bibir kering
(-/-)
(-), Ulkus (-)

COR
Tidak teraba pembesaran I: Ictus Cordis tidak terlihat
KGB, P: Ictus Cordis teraba ICS VI linea Axilla
TVJ= R <2 cm H20 Anterior
P:
atas ICS III LP Sinistra
kanan ICS IV LP dextra
Ikterik (-/-), Edema (-/-), kiri ICS VI Linea Axilla Anterior
sianosis (-/-) Auskultasi: BJ I > BJ II, irregular Murmur (-)

Distensi (-), pembesaran


organ ( -) nyeri tekan (-)
peristaltik usus (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


Hemoglobin 12,0 12,0 - 15,0 g/dl
Leukosit 10,9 4,5-10,5 x 103/mm3
Trombosit 262 150- 450 x 103/mm3
Eritrosit 4,2 4,2-5,4 x 106/mm3
Hematokrit 34 37 - 47 %
CKMB 20 <25 U/L
Na 137 132-146
K 4,9 3,7-5,4
Cl 108 98-106 mmol/L
Ureum 46 13-43 mg/dL
Creatinin 2,14 0,51-0,95 mg/dL
Troponin <0,10 <1.5
GDS 93 <200
2. ElektrokardiograM (EKG)
28 September 2017
Irama : sinus ritme
Heart rate : 72 kali/menit
Aksis : normoaksis
P duration : 0,08 detik
Interval PR : 0,12 detik
Segmen ST
ST Elevasi : tidak ada
ST Depresi : tidak ada
T-invers : lead II, III, AVF, V3-V6
Q Patologis : tidak ada

Kesimpulan : iskemik miokard inferior dan aterolateral


3. Foto Rontgen

Kesimpulan : cardiomegali dan pneumonia


DIAGNOSA

Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) + Hipertensi Urgensi


TATALAKSANA

Terapi H1 Terapi H2 Terapi H3

- Bed rest - Bed rest - Bed rest


- O2 3-5 liter/menit - O2 3-5 liter/menit - O2 3-5 liter/menit
-Drip NTG 60 mcg/kgBB/jam - Drip NTG 60 mcg/kgBB/jam - inj. Furosemid 20mg/12 jam
- Drip Furosemid 10mg - Drip Furosemid 10mg - Valsartan 1x160mg
- Inj. Arixtra 2x2,5ml SC - Inj. Arixtra 2x2,5ml SC - Amblodipin 1x5mg
- Inj. Pantoprazole - Inj. Pantoprazole - KSR 600mg 2x1
- Valsartan 1x160mg - Valsartan 1x160mg - Cefriaxone 1gr 2x1
- Amblodipin 1x10mg - Amblodipin 1x5mg - Clopidogrel 1x 75mg
- KSR 600mg 2x1 - KSR 600mg 2x1
- Cefriaxone 1gr 2x1
- Clopidogrel 1x 75mg
DIAGNOSIS

Menilai gejala dan tanda

tidak
EKG abnormal?
Gas darah abnormal
Bendungan di X Ray
BNP meningkat Pertimbangkan penyakit paru
Penyaki jantung atau gagal jantung kronik

normal
TATALAKSANA

Tidak

Ya
Hari/Tanggal Pemeriksaan Follow Up Keterangan
26 September 2017 S/ nyeri dada (+) sesak nafas (+) mudah lelah Th/
O/ KU: tampak sakit ringan -- Bed rest
H-1 Kes: Somnolen - O2 3-5 liter/menit
TD : 160/100 mmhg - Drip NTG 60 mcg/kgBB/jam
N : 97 x/menit - Drip Furosemid 10mg
RR : 22 x/menit - Inj. Arixtra 2x2,5ml SC
T : 36,3 oC - Inj. Pantoprazole
SpO2 : 96% - Valsartan 1x160mg
Ass/ - Amblodipin 1x10mg
- ADHF - KSR 600mg 2x1
- Hipertensi Urgensi

p/ Foto thorak

27 September 2017 S/ nyeri dada sudah berkurang, sesak (-) Th/


O/ TD: 128/66 mmhg - Bed rest
H-2 HR: 65x/menit - O2 3-5 liter/menit
RR: 16x/menit - Drip NTG 60 mcg/kgBB/jam
Spo2 : 96% - Drip Furosemid 10mg
Pf paru : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-) - Inj. Arixtra 2x2,5ml SC
Ass/ -ADHF - Inj. Pantoprazole
-HT Urgency - Valsartan 1x160mg
- Amblodipin 1x5mg
- KSR 600mg 2x1
- Cefriaxone 1gr 2x1
- Clopidogrel 1x 75mg
Hari/Tanggal Pemeriksaan Follow Up Keterangan
28 September 2017 S/ nyeri dada sudah berkurang, sesak (-) Th/
H-3 O/ TD: 134/66 mmhg - Bed rest
HR: 65x/menit - O2 3-5 liter/menit
RR: 16x/menit - inj. Furosemid 20mg/12 jam
Spo2 : 100% - Valsartan 1x160mg
Pf paru : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-) - Amblodipin 1x5mg
Ass/ -ADHF - KSR 600mg 2x1
-HT Urgency - Cefriaxone 1gr 2x1
- Clopidogrel 1x 75mg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai