KEPERAWATAN
KOMUNITAS
MODEL BETTY NEUMAN
Ns. Suhadi,M.Kep.,Sp.Kep.Kom
MODEL “HEALTH CARE SYSTEM” DARI
BETTY NEUMAN
Model konsepsual dari Neuman memberi
penekanan pada penurunan stress dengan
memperkuat pertahanan diri baik yang bersifat
fleksibel, normal maupun yang resisten,
intervensi diarahkan ketiga garis pertahanan
yang terkait dengan tiga level prevensi.
Model ini menganalisa interaksi 4 variabel yang
menunjang komunitas yaitu fisik, psikologis,
sosial – kultural dan spiritual.
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas
klien dan keluarga dalam lingkungan yang
dinamis
Asumsi Neuman
4 konsep utama dari paradigma keperawatan
terkait dengan keperawatan komunitas yang
dikemukakan ialah
Manusia :
Merupakan sustu sistem terbuka, yang selalu
mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan sipritual
Lingkungan :
Meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar klein atau sistem
klien.
Asumsi Neuman
Sehat :
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan.
Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari / mengatasi
stressor.
Keperawatan :
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan
stressor melalui pencegahan primer, skunder dan
tersier.
Sehat menurut Neuman
Suatu keseimbangan bio-psiko-sosiokultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu
fleksibel, normal dan resisten.
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat
intervensi yaitu :
1.Intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila
gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
fleksibel,
2.Intervensi yang bersifat Prevensi apabila garis
pertahanan normal yang terganggu
3. Intervensi yang bersifat Kurasi / rehabilitasi
dilakukan apabila garis pertahanan resisten
pertahanan resisten yang terganggu.
Neuman…
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat,
mempelajari tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar klien (Individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) yang berhubungan dengan
ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga
garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan
resisiten dan berupaya membantu
mempertahankan keseimbangan untuk
sehat.
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat
Sehat:
Prevensi Primer Garis pertahanan
Fleksibel
Psikologis
Sosial
Ancaman: Garis pertahanan
Prevensi Biologis Normal
Sekunder Core
Garis pertahanan
Resisten
Spiritual Kultural
Nyata/Aktual:
Prevensi Tersier
Prevensi Prevensi
PERENCANAAN
primer tersier
Prevensi sekunder
IMPLEMENTASI
EVALUASI
APLIKASI MODEL NEUMAN PADA
KOMUNITAS
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok
/ komunitas dilihat sebagai klien
dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu
komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima
tahapan.
1. Pengkajian :
Sumber lain:
Perpustakaan
‘Pemimpin kota’
Sejarah kota
19
DEMOGRAFI
Usia & karakteristik jenis kelamin
Distribusi ras
Tipe rumah tangga: keluarga, bikan
keluarga, grup
Status perkawinan
Sumber:
Sensus rumah tangga
Perencanaan jangka panjang
Kamar dagang
20
STATISTIK PENTING/POPULASI
SUBSISTEM
Angka kelahiran
Angka kematian: usia, penyebab
Angka Kesakitan/masalah kesehatan
Perilaku sehat
Masalah sosial
Angka kekerasan
Sumber:
Departemen kesehatan kota/negara
Perpustakaan
Laporan statistik/sensus
21
ETNIS
Sumber:
Balai kota, walikota, observasi arsip
22
NILAI DAN KEYAKINAN
Sumber:
Kontak personal
Obsevasi
Buku telepon
23
b. Delapan (8) sub sistem
yang mempengaruhi
komunitas :
2 3
1 4
Core:
Kom
8 5
6
7
1. Perumahan :
3/12/2018 30
POLITIK…
Lakukan kerjasama atau
kemitraan utk organisasi yg tdk
mengikat dan mendukung upaya
kesehatan.
Sharing visi dan misi
memperoleh kesepakatan
kerjasama dgn kesamaan visi dan
misi
3/12/2018 31
POLITIK….
Identifikasi kegiatan yg dpt
dilakukan bersama dgn rincian
tanggung jawab masing-masing
Lakukan kontrak kerjasama secara
tertulis
3/12/2018 32
PEMERINTAHAN
Jenjang pemerintahan mencakup:
kelurahan/desa; kecamatan;
kabupaten/kota; propinsi dan pusat.
Desentralisasi Kab/Kota
Lakukan pendekatan thdp stake
holder (Lurah, camat, bupati, dll)
Gali Kebijakan-kebijakan terkait
kesehatan
3/12/2018 33
PEMERINTAHAN…
Gali prioritas dana alokasi
umum (DAU) kesehatan
Kaji kemungkinan program yg
akan dilakukan dpt menjadi
bgn dari prioritas tersebut
Diskusikan bentuk-bentuk usulan
kegiatan (misal: TOR), perhitungan
biaya, dll sesuai dgn standar yg
ada
3/12/2018 34
PEMERINTAHAN….
Kaji kegiatan-kegiatan pemerintahan
setempat yg melibatkan peran serta
masyarakat, a.l: pertemuan-pertemuan
lintas sektor dan pokok bahasan guna
mendapatkan gambaran apakah
masyarakat di wilayah tersebut terlibat aktif
dlm membahas permasalahan wilayahnya
dan kemungkinan program yg akan
dikembangkan dapat dibahas pd pertemuan
tersebut.
3/12/2018 35
5. Pelayanan kesehatan yang
tersedia :
Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat / memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk
melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat / memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
Posyandu, posbindu, poskestren
Dokter praktik swasta
Puskesmas
Klinik/ RS
6. Sistem komunikasi :
sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan di komunitas untuk
meningkatkan pengetahuan misalnya :
televisi, radio, koran / leaftet.
Sistem komunikasi sarana komunikasi apa
saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas
untuk meningkatkan pengetahuan
misalnya televisi, radio, koran / leaftet.
Bagaimana masyarakat melakukan
hubungan satu dengan yang lain
Ha-hal yang mendasari untuk menperoleh
pesan kesehatan
Tipe: audio, video, media cetak; telepon;
bertemu muka; komputer
Komunikasi…
Media
Sumber primer berita terbaru: Radio, televisi,
koran
Ukuran/jumlah peserta
Mengendalikan target spesifik (politik,
keagamaan, ras/suku, kelompok budaya)
Berita terkini: topik kesehatan atau
pengumuman yang bersifat umum
Dukungan untuk keberlangsuangan informasi
Komunikasi…
Telepon
Pengguna
Ketersediaan
Pemanfaatan
Pendapatan pribadi
Anggota keluarga, keluarga, individual
Sumber penghasilan
Gaji
Keamanan sosial
Bantuan umum bersifat umum
Ekonomi…
3/12/2018 45
Data-data yang dikumpulkan,
digabungkan dengan data-data inti dan
sub sistem lain utk selanjutnya dianalisis
Data-data tersebut merupakan
pendukung masalah yg akan dirumuskan,
sekaligus dpt mengarahkan penetapan
rencana kegiatan yg dpt dilakukan
3/12/2018 46
Analisis kegiatan yg dilakukan utk
meneliti data-data yang diperoleh dan
membandingkan dgn indikator
normatif atau standar yg ada
Data yg dianalisis dapat berupa
kuantitatif (angka) atau kualitatif.
Semua aspek yg diperkirakan dapat
mempengaruhi perlu diperhatikan
3/12/2018 47
Analisis penting dilakukan utk
menetapkan
kebutuhan dari komunitas,
kekuatan/potensi komunitas,
Identifikasi pola respons thd kes,
dan kecenderungan penggunaan
pelayanan kes
3/12/2018 48
Lakukan Pengkategorian dan
pembandingan Gap
(kesenjangan) antara data/fakta
dengan indikator normatif atau
standar guna rumuskan
masalah/diagnosis kep komunitas
3/12/2018 49
PENGKATEGORIAN DATA
Analisis diawali dgn pengelompokkan
data berdasarkan framework yg
digunakan atau secara tradisional.
Misalnya:
1. Karakteristik demografi: Jml penduduk/keluarga
menurut jenis kelamin, suku, dll
2. Karakteristik geografi: batas wilayah, tempat-tempat
umum, jalan, dll
3/12/2018 50
PENGKATEGORIAN DATA…
3/12/2018 51
DATA ANALISIS…
Tabel dibuat mencakup: 1) data inti;2) 8 sub
sistem; dan 3) Persepsi: masyarakat thd
kesehatan komunitas dan persepsi pengkaji
terkait kesehatan komunitas tersebut: apa
kekuatan dan kelemahan, masalah dan potensial
masalah, dll
Ditunjang dengan data yg disajikan dlm bentuk
peta wilayah, tabel, grafik dll.
3/12/2018 52
DATA ANALISIS
Komponen pengkajian Data
No
1. Inti (Core)
2. Lingkungan Fisik
3. Pelayanan kesehatan
dan sosial
4. Ekonomi
5. Transportasi &
keamanan, dll
3/12/2018 53
ANALISIS DATA
KOMUNITAS
NO DATA INDIKATOR PROBLEM
2. Diagnosa Keperawatan
2 Motiovasi komuniti
untuk mengatasi
masalah
3 Kemampuan perawat
untuk menatasi masalah
3/12/2018 86
DIAGNOSIS KEP. KOMUNITAS
Contoh: Sickness (Aktual)
Nutrisi kurang dari kebutuhan (gizi
kurang/buruk) pada balita di kecamatan
Tanjung sari b.d Tidak tersedia pelayanan
Kesehatan yg tersedia dan perilaku masy yg
tidak tepat dlm pemenuhan nutrisi balita.
Ditandai dgn:
- 15% balita berada pada garis merah dan
30% di garis kuning (Standar: 0% di garis merah
dan < 30% di garis kuning)
- Pendidikan keluarga SMA
- Tidak tersedia pelayanan konsultasi gizi dll
3/12/2018 87
Contoh Format Analisis Data Komunitas
NO DATA INDIKATOR PROBLEM
4 Data Objektif:
- 56% lansia ikut kegiatan sosial - Peran lansia hasil uji normalitas Peningkatan kesiapan
- 67% lansia ikut kegiatan pengajian rutin p value 0,012 (< 0,05) yang masyarakat Tugu dalam
- Peran keluarga terhadap lansia kurang terdapat 33% berarti data tidak normal mengatasi hipertensi pada
- Lansia yang melakukan refresing saat stress terdapat 39,0% sehingga menggunakan median lansia.
Data Subjektif: 21,00 ; nilai min 11 dan nilai max
- Hasil wawancara dengan kader setiap bulan ada kegiatan 41. Peran keluarga lansia kurang
dzikir dan pengajian bersama untuk lansia. baik 59,5% .
- Hasil wawancara dengan kader terdapat kegiatan senam lansia - Setiap RW 1 posbindu
setiap hari selasa, kamis dan sabtu pagi di wilayah kelurahan - Setiap RW terdapat RW Siaga
tugu
- Hasil wawancara dengan kader akan diadakan kegiatan
rekreasi pada lansia dalam waktu dekat ini, rutin satu tahun
sekali
- Hasil wawancara dengan petugas puskesmas mengatakan
bahwa dari RW 1 – 11 baru ada 9 posbindu dan posbindu yang
aktif berjumlah 7 buah
PRIORITAS MASALAH
KOMUNITAS
Contoh PRIORITAS MASALAH KOMUNITAS
No Diagnosis N KRITERIA BERAT NYA KRITERIA RASIONAL PRIORITAS
DX O MASALAH RANKING MASALAH
(1-10) (1-10) ( BM X
Rank)
1 Risiko 1 Perhatian komunitas 8 7 Pelayanan kesehatan, guru, jenis- 56
pemeliharaan terhadap masalah jenis masalah kesehatan
kesehatan tidak 2 MotIvasi komunitas untuk 8 8 Kurang yakin masalah dapat 64
efektif : menyelesaikan masalah diselesaikan karena lebih kompleks
penatalaksanaan 3 Kemampuan perawat 9 8 Perawat dilatih meningkatkan 72
hipertensi pada untuk mempengaruhi kesadaran dan dukungan
lansia di Kelurahan penyelesaian masalah
Tugu 4 Kesiapan untuk 8 8 Tenaga kader menyadari kesiapan 64
menyelesaikan masalah sebagai pembaharu
5 Hasil penyelesaian 6 6 Masalah dapat dikontrol dengan baik 36
masalah sulit dicapai
6 Kecepatan pencapaian 6 7 Waktu untuk mobilisasi penduduk 42
penyelesaian masalah mendapatkan dukungan dan kegiatan
soaial lainnya
JUMLAH 334
2 Risiko koping 1 Perhatian komunitas 6 7 Pelayanan kesehatan, guru, jenis- 42
tidak efektif pada terhadap masalah jenis masalah kesehatan
kelompok lansia 2 Motivasi komunitas untuk 6 7 Kurang yakin masalah dapat 42
dengan hipertensi menyelesaikan masalah diselesaikan karena lebih komplek
di Kel. Tugu 3 Kemampuan perawat 9 8 Perawat dilatih meningkatkan 72
untuk mempengaruhi kesadaran dan dukungan
penyelesaian masalah
4 Kesiapan untuk 8 8 Tenaga kader menyadari kesiapan 64
menyelesaikan masalah sebagai pembaharu
5 Hasil penyelesaian 6 6 Masalah dapat dikontrol dengan baik 36
N Diagnosis NO KRITERIA BERAT KRITERIA RASIONAL PRIORITAS
o NYA RANKING MASALAH
D MASALAH (1-10) ( BM X
X (1-10) Rank)
3. Peserta pertemuan
a. Peserta tingkat kecamatan
a. Camat
b. TP-PKK kecamatan
c. Kepala Puskesmas
d. Staf Puskesmas
e. Diknas
f. Departemen Agama
g. Lintas sektor terkait
b. Peserta tingkat desa
a. Kepala Desa
b. TP-PKK Desa
c. Sekdes
d. BPD
e. Tokoh Agama
f. Tokoh masyarakat/Guru
4. Waktu
Waktu pertemuan segera setelah SMD atau
disesuaikan dengan kesediaan dan kondisi
desa/kelurahan yang bersangkutan, agar
memungkinkan semua yang diundang dapat
hadir serta cukup memberikan kesempatan
untuk tercapainya tujuan musyawarah
masyarakat desa.
5. Pelaksanaan
a. Kepala Desa/Kelurahan yang mengundang para
peserta MMD.
b. MMD dibuka oleh kepala Desa/Kelurahan dengan
menguraikan maksud dan tujuan musyawarah.
c. Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat
sendiri melalui curah pendapat dengan
menggunakan alat peraga, poster dan lain-lain
dipimpin oleh petugas Puskesmas atau bidan di desa.
Lanjutan…
d. Penyajian hasil SMD oleh tokoh
masyarakat/kader/kelompok SMD.
e. Perumusan dan penentuan perioritas masalah
kesehatan atas dasar pengenalan masalah (butir c) dan
hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari
petugas Puskesmas di Desa.
f. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dalam
rangka penanggulangan masalah kesehatan, dipimpin
oleh kepala Desa/Kelurahan, dilanjutkan dengan
pembentukan forum Desa Siaga dan penetapan
Poskesdes sebagai koordinator UKBM.
g. Penutup
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LATAR BELAKANG PEMBERDAYAAN
KESEHATAN
Kesehatan adalah hak azasi manusia
Kesehatan adalah merupakan aset kehidupan
manusia yang perlu dijaga, dilindungi, dan
ditingkatkan kualitasnya
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya
Kemandirian bidang kesehatan sebagai hasil
pemberdayaan masyarakat merupakan realisasi
dari kewajiban setiap orang untuk memperoleh hak
kesehatannya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
BIDANG KESEHATAN
UPAYA/PROSES ME-
MAMPUKAN MASYA-
RAKAT DENGAN CARA
MENUMBUHKAN:
.KESADARAN PEMBER
.KEMAUAN DAYAAN
.KEMAMPUAN
UNTUK: MASYA- KEMANDIRIAN
-Mengenali RAKAT BID. KESEHATAN
-Mengatasi YANG
-memelihara BERDAYA
-melindungi
-Meningkatkan
KESEHATAN MEREKA
SENDIRI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
BIDANG KESEHATAN
UPAYA/PROSES ME-
MAMPUKAN MASYA- UNTUK: TAHU
RAKAT DENGAN CARA .MENGENALI MAU
MENUMBUHKAN: .MENGATASI MAMPU
.KESADARAN .MEMELIHARA HIDUP SEHAT
.KEMAUAN .MELINDUNGI
.KEMAMPUAN .MENINGKATKAN
KESEHATAN
MEREKA MANDIRI
SENDIRI DALAM
KESEHATAN
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Proses Kelompok
Pendidikan kesehatan
Kemitraan
Pemberdayaan masyarakat
Hitchcok, Schubert dan Thomas(1999) , Stanhope &
Lancaster (2000)
LEVEL DAN BENTUK INTERVENSI
Pencegahan primer
dilakukan sblm masalah muncul. Kegiatan berupa
perlindungan khusus, promkes (penkes, PHBS, OR,
Sanling bersih, immunisasi, perubahan gaya hidup.
Pencegahan Skunder
Tahap pencegahan kedua, dilakukan pada awal
masalah muncul/saat sakit berlangsung. Mll deteksi
dini, penanganan yg tepat (sreening/ deteksi dini
adanya gangguan kesehatan).
Pencegahan Tersier
Pencegahan setelah masalah kesehatan selesai untuk
mencegah komplikasi serta meminimalkan
ketidakberdayaan dengan memaksimalkan rehabilitasi
(rujukan, mencegah kematian, dan memfasilitasi
ketidakmampuan)