08 Tahun 2013:
Tatalaksana Penilaian & Pemeriksaan
Dokumen LH serta Penerbitan Izin
Lingkungan
• Izin lingkungan:
• Izin perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
Usaha dan/atau (PPLH)
Kegiatan
Pengertian dan Konsep Dasar Izin Lingkungan
Instrumen tata Usaha dan/atau
usaha negara Izin Lingkungan Kegiatan
untuk
pengendalian 1. Izin yang diberikan
pencemaran kepada setiap orang
dan/atau 2. yang melakukan usaha
kerusakan dan/atau kegiatan wajib
lingkungan Amdal atau UKL-UPL
3. dalam rangka
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. sebagai prasyarat untuk
Kualitas memperoleh izin usaha
Lingkungan dan/atau kegiatan
Peranaan Instrumen Izin Lingkungan
Instrumen PPLH – Instumen
Instrumen pengendalian
pencegahan dan/atau
pemanfaatan ruang + PIBIB
pencemaran lingkungan a (Morotorium)
hidup e Pasal 4 dan Pasal 14 ayat (2)
(Pasal 14 UU 32/2009)
dan ayat (3) PP 27/2012)
RTRW/RDTR
Amdal ARLH Tata Ruang
Implementasi Audit
atau Izin
Paska
LH Usaha/
RPPLH KLHS UKL-UPL Lingkungan &
Kegiatan
Izin PPLH
serta
Izin Continuous
ARLH Izin Improvement ARLH
Lingkungan Pinjam Pencana Penutupan
Pakai Usaha dan/atau
Kawasan kegiatan serta
Pengawasan
Daya Dukung & Hutan
Lingkungan Hidup
Persetujuannya
Daya Tampung atau
Lingkungan ARLH Pelepasan
Penaatan BML KBKL
Kawasan Pemanfaatan
Hidup HPK Ruang Paska
Hasil ERA merupakan Penegakan Hukum Usaha/Kegiatan
bagian dari Amdal Lingkungan Hidup
Instrumen
Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH
Izin Lingkungan: Produk Proses Amdal atau UKL-UPL
Izin lingkungan = diterbitkan pada
Proses penyusunan tarap perencanaan & persyaratan
Usaha dan/atau dan Penilaian Amdal untuk memperoleh izin usaha
Kegiatan Wajib dan/atau kegiatan
AMDAL
IZIN Usaha
IZIN
Wajib Memiliki dan/atau
LINGKUNGAN
Kegiatan
Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib
Izin
UKL/UPL
Proses penyusunan
dan Pemeriksaan
PPLH Izin PPLH, antara
lain:
a. Izin pembuangan air
UKL-UPL limbah ke sungai;
Catatan: Usaha dan/atau b. Izin pemanatan air
Kegiatan wajib SPPL tidak 1. Izin PPLH diterbitkan pada tahap limbah untuk aplikasi
wajib memiliki izin lingkungan operasional. ke tanah
c. Izin pembuangan air
2. Izin PPLH diterbitkan berdasarkan limbah ke laut
persyaratan dan kewajiban izin d. Izin injeksi air limbah
lingkungan yang harus ditaati oleh e. Izin PLB3
perusahaan
SKKL atau Rekomendasi UKL-UPL, Izin Lingkungan &
Izin PPLH, serta Izin Usaha dan/atau kegiatan
Detailing
Integrasi Izin PPLH dari Izin
ke dalam Izin Izin Izin PPLH yang
Lingkungan (Pasal Izin PPLH sudah
Pembuangan Pemanfaatan
123 UU 32/2009) lainnya disebutkan
Air Limbah LB3
dalam Izin
Lingkungan
Penting untuk Diperhatikan!!!
SKKL Proses yang Benar
Penyusunan Penilaian
Amdal Amdal Izin
Lingkungan Izin lingkungan wajib
diterbitkan bersamaan
Rekomendasi dengan SKKL atau
Penyusunan Pemeriksaan UKL_UPL Rekomendasi UKL-UPL
UKL-UPL UKL-UPL Izin sejak PP 27/2013
Lingkungan diberlakukan (23 Feb 2012)
RTRW
Amdal atau Izin
UKL-UPL Lingkungan Izin PPLH
PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS
PENGENDALIAN
1 + 2 + 3 2 + 3
atau Studi AMDAL dengan Pendekatan
TERPADU atau KAWASAN
1 + 2 Komisi penilai Amdal provinsi
atau menilai dokumen Amdal yang disusun
dengan menggunakan pendekatan
1 + 3 terpadu atau kawasan apabila
terdapat usaha dan/atau kegiatan (2)
Studi AMDAL dengan Pendekatan dan (3)
TERPADU atau KAWASAN Keterangan
Komisi penilai Amdal pusat 1
1. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
oleh Komisi Penilai Amdal Pusat
menilai dokumen Amdal yang
disusun dengan menggunakan 2
2. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi
pendekatan terpadu atau kawasan 3
3. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
apabila terdapat usaha dan/atau oleh Komisi Penilai Amdal
kegiatan (1), (2) dan/atau (3) Kabupaten/Kota
DITOLAK DITOLAK
Pemrakarsa
Tidak Tidak Ya
Usaha/Keg.
sedang /telah
Ya Ya dilakukan
konstruksi/
Dokumen KA- atau operasi/ pasca
Sesuai operasi
ANDAL & RKL-RPL Sesuai dengan RTRW
Persyaratan
Nasional, Provinsi &
Administrasi
Kab/Kota
UJI ADMINISTRATIF
UJI TAHAP PROYEK
UJI MUTU DOKUMEN
KONSISTENSI
KEHARUSAN
RELEVANSI
KEDALAMAN
Tahap Perencanaan
1 2 3 4 5
Rencana Studi Disain Pra Kontruksi Operasi
Umum Kelayakan Rinci (DED) dan Konstruksi
Apabila usaha dan/atau kegiatan yang diajukan untuk dinilai dokumen Amdalnya telah dilakukan pra-konstruksi,
konstruksi dan/atau operasi dan/atau paska operasi, maka usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib ditolak dokumen
Amdalnya serta tidak dapat dilakukan penilaian oleh KPA
Uji Kualitas Dokumen (Panduan 04)
1. Uji Konsistensi;
2. Uji Keharusan;
3. Uji Kedalaman; dan
4. Uji Relevansi
Kriteria Kualitas Dokumen
Uji Apabila Dampak Penting di KA Andal dan Andal
Konsistensi RKL RPL tidak sama (tidak konsisten) maka
dokumen Amdal dinyatakan Tidak Baik
Apabila satu uji dinyatakan Tidak Baik maka dokumen Amdal tersebut
dinyatakan berkualitas Buruk, dan apabila lebih dari satu uji dinyatakan Tidak
Baik maka dokumen Amdal tersebut dinyatakan berkualitas Sangat Buruk
Panduan Penilaian Amdal Rinci (Panduan 05)
Dokumen AMDAL
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau
1.2. Tujuan dan Manfaat kegiatan;
1.3. Peraturan • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji
• Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
BAB II RENCANA USAHA/KEGIATAN
2.1. Identitas pemrakrasa dan penyusun Amdal
2.2. Uraian rencana usaha/kegiatan
DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP
2.3. Alternatif-alternatif yang dikaji dalam Andal AWAL
2.4. Keterkaitan rencana usaha/kegiatan dengan kegiatan
lain disekitarnya PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Besaran dan sifat penting dampak untuk masing-
BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL masing DPH;
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI
4.1. Dampak penting yang ditelaah; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP
4.2. Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian DAMPAK LINGKUNGAN
• Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan
BAB V PRAKIRAAN DAMPAK PENTING serta interaksinya atas dampak lingkungan yang
diperkiraakan terjadi untuk menentukan
BAB VI EVALUASI DAMPAK PENTING
6.1. Telaahan terhadap dampak penting;
karekteristik dampak lingkungan secara total
6.2. Pemilihan alternatif terbaik; terhadap lingkungan;
6.3. Telaahan sebagai dasar pengelolaan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan;
6.4. Rekomendasi penilaian kelayakan LH • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari
pemrakarsa
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Muatan RKL dan RPL Muatan RKL-RPL
dalam Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2006 tentang dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal Penyusunan Dokumen Lingkungan
RKL PENDAHULUAN
PERNYATAAN PELAKSANAAN
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
• Matrik/tabel untuk dampak lingkungan
(dampak penting hasil kajian Andal dan
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN
dampak lingkungan lainnya);
LINGKUNGAN HIDUP
• Peta lokasi pengelolaan LH sesuai dengan
kaidah kartograf
BAB III RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1. Dampak penting dan sumber dampaj penting
HIDUP
3.2. Tolok uku dampak
• Matrik/tabel untuk pemantauan dampak
lingkungn (dampak penting hasil kajian Andal
DAFTAR PUSTAKA
dan dampak lingkungan lainnya);
LAMPIRAN
• Peta lokasi pemantauan LH sesuai dengan
kaidah kartografi
RKL
BAB I PENDAHULUAN JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG
DIBUTUHKAN
BAB II RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP PERNYATAAN PELAKSANAAN
Contoh Kasus:
Pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo-Ngawi [Kertosono], Propinsi DIY-Jawa Tengah-
Jawa Timur
Ruas [alignment] Jalan Tol Yogya-Solo akan melewati areal lahan pertanian yang
telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian sebagai lahan ABADI.
Total lahan pertanian yang akan dimanfaatkan untuk jalan tol sekitar 1800 ha,
dengan potensi kehilangan beras ~9 juta ton beras per tahun. Diputuskan bahwa
BP Jalan Tol, WAJIB mencari alignment baru dan menghindari areal lahan
pertanian.
67
Nilai sosial atau pandangan masyarakat [social values/emic
view] yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau kegiatan
Contoh Kasus:
Ditolaknya rencana pembangunan jalur transmisi SUTET Paiton-Bali, Propinsi Jawa
Timur-Bali
P. Jawa P. Bali
70 m
Selat Bali
Pure Segara Rupek
68
Contoh Kasus:
Ditolaknya rencana pelurusan dan pendalaman alur pelayaran di Tanjung Benoa,
Propinsi Bali, karena lokasi karang mati diyakini oleh masyarakat lokal sebagai
PUSER BUMI [pusat keseimbangan alam].
Daratan
Laut
Pelabuhan
Tanjung Perbaikan alur
Benoa pelayaran diusulkan
Karang
mati
69
Komponen lingkungan yang memiliki nilai penting ekonomi
[economic importance] yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau
kegiatan
Contoh Kasus:
• Pembangunan PT. Semen Gombong, di Gombong, Jawa Tengah
• Pembangunan PT. Semen Makmur Indonesia, di Desa Tamansari, Kecamatan
Pangkalan, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat
70
KEGIATAN VITAL YANG AKAN TERPENGARUH
12
5
4 3 6
11 2
9
10 1 7
8
1. PLTU/PLTGU Muara Karang dan Muara Tawar. 8. Kawasan Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol
2. PLTU Tanjung Priok. 9. Permukiman nelayan di Muara Angke dan
Kamal Muara.
3. Permukiman Pantai Mutiara,
10. Suaka Marga Satwa Muara Angke
4. Permukiman Pantai Indah Kapuk
11. Hutan Lindung Angke Kapuk
5. Pelabuhan Tanjung Priok
12. Hutan Wisata Kamal.
6. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra
Sunda Kelapa 13. Beberapa bangunan dan obyek peninggalan
sejarah (Museum Fatahillah, rumah si Pitung
7. Kawasan Berikat Nusantara Marunda
dll).
71
Muatan Keputusan kelayakan
lingkungan hidup
1. lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3. rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4. pernyataan penetapan kelayakan lingkungan;
5. dasar pertimbangan kelayakan lingkungan;
6. jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7. tanggal penetapan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 16 Peraturan MENLH 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Penerbitan Izin Lingkungan Hidup Untuk Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
AMDAL
SK Kelayakan LH dari Menteri Izin lingkungan dari Menteri
SK Kelayakan LH dari gubernur Izin lingkungan dari gubernur
SK Kelayakan LH dari bupati/ Izin lingkungan dari bupati/
walikota walikota
Sumber: Pasal 47 PP 27/2012 Izin Lingkungan Dalam PP 27/1999: Ketentuan terkait hal
ini tidak diatur/tidak ada
Muatan Izin Lingkungan
Izin lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:
1. persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL;
2. persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota; dan
3. Berakhirnya izin lingkungan.
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Lanjutan
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Amdal - Lanjutan
Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan
•
tahap perencanaan
bukti formal yang
Izin atau Kegiatan;
• Profil Usaha atau
menyatakan bahwa jenis Lingkungan; Kegiatan
rencana usaha dan/atau • Formulir UKL-
kegiatan secara prinsip dapat 2. Formulir UKL- UPL
dilakukan;
• Data dan informasi lain yang UPL
dianggap perlu dan relevan
• Muatan UKL-UPL sudah
sesuai dengan pedoman
penyusunan;
• Matrik/Tabel UKL-UPL;
• Peta UKL-UPL
Pertimbangan yang digunakan dalam
Pemeriksaan Substansi UKL-UPL (Panduan 02)
1. Rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Rencana tata ruang yang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2. Rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup serta sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan;
4. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulanggi
dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan
5. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat
(emic view);
6. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas
ekologis yang merupakan: (a) entitas dan/atau spesies kunci (key species); (b) memiliki nilai penting
secara ekologis (ecological importance); (c) memiliki nilai penting secara ekonomi (economic
importance); dan/atau (d) memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang telah ada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
8. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
Sumber: Pasal 27 dan Lampiran VIII Peraturan MENLH no. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Formulir UKL-UPL
Konsep Formulir UKL-UPL Formulir UKL-UPL
dalam Peraturan MENLH No. 13 Tahun 20120 Peraturan MENLH 16 Tahun 2012 tentang
tentang UKL-UPL dan SPPL Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
UKL-UPL
Rekomendasi dari Menteri Izin lingkungan dari Menteri
Rekomendasi dari gubernur Izin lingkungan dari gubernur
Rekomendasi dari bupati/ Izin lingkungan dari bupati/
walikota walikota
Sumber: Pasal 47 PP 27/2012 Izin Lingkungan Dalam PP 27/1999: Ketentuan terkait hal
ini tidak diatur/tidak ada
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan YANG Wajib Memiliki UKL-UPL
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL- Lanjutan
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL - Lanjutan
c. Sistem, Mekanisme Tata cara pelayanan yang Sesuai dengan PP 27/2012 dan Peraturan MENLH
dan Prosedur dibakukan terkait penatalaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin
Lingkungan
d. Jangka waktu Jangka waktu yang 1. AMDAL: 30 hari KA, 75 hari Andal & RKL-RPL, 10
penyelesaian diperlukan untuk hari SKKL & Izin Lingkungan:
menyelesaikan seluruh 2. UKL-UPL= 14 Hari;
proses pelayanan dari setiap
jenis pelayanan
e. Biaya /Tarif Ongkos yang dikenakan sesuai PNPB & SBU (Pasal 68 dan 69 PP 27/2012) &
Peraturan MENLH terkait penatalaksanaan Amdal,
UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Standar Pelayanan Publik Terkait dengan Izin Lingkungan - Lanjutan
No Standar Pelayanan Penjelasan Pasal 21 Konteks Pelayanan Publik terkait dengan
Publik (Pasal 21 UU UU No. 25/2009 & Proses Penilaian Amdal, Pemeriksaan
25/2009 & Pasal 25 PP Peraturan MENPAN & RB UKL-UPL dan Penerbitan Izin Lingkungan
96/2012) No. 25/2012
f. Produk Pelayanan Hasil pelayanan yang 1. Usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal: SKKL
diberikan dan diterima sesuai dan Izin Lingkungan sesuai dengan PUU;
dengan ketentuan yang telah 2. Usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL:
ditetapkan Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL dan Izin
Lingkungan sesuai dengan PUU
g. Sarana, Prasana dan Peralatan dan fasilitas yang 1. Penilaian Amdal & Penerbitan Izin
Fasilitas diperlukan Lingkungan: diatur dalam Peraturan MENLH
No. 15 Tahun 2010 terkait dengan Lisensi
KPA i.e. Kelembagaan, UPT, sekretariat,
ruang rapat, Lab, Sistem informasi, dll
2. Penilaian UKL-UPL & Penerbitan Izin
Lingkungan: Instansi LH beserta SKPD
tterkait, UPT, Ruang Rapat, Sistem Informasi
h. Kompetensi Pelaksana Kemampuan yang dimiliki 1. Penilaian Amdal & Penerbitan Izin
oleh pelaksanaan: Lingkungan: diatur dalam Peraturan MENLH
pengetahuan, keahlian, No. 15 Tahun 2010 terkait dengan Lisensi
ketrampilan dan pengalaman KPA terkait dengan persyaratan ketua KPA,
Tim Teknis dan Tenaga Ahli;
2. Penilaian UKL-UPL & Penerbitan Izin
Lingkungan: terkait dengan kompetensi
personil penatalaksanaan pemeriksa an
UKL-UPL
Standar Pelayanan Publik Terkait dengan Izin Lingkungan - Lanjutan
No Standar Pelayanan Penjelasan Pasal 21 Konteks Pelayanan Publik terkait dengan
Publik (Pasal 21 UU UU No. 25/2009 & Proses Penilaian Amdal, Pemeriksaan
25/2009 & Pasal 25 PP Peraturan MENPAN & RB UKL-UPL dan Penerbitan Izin Lingkungan
96/2012) No. 25/2012
i. Pengawasan Internal Pengendalian yang dilakukan Dilakukan oleh Ketua KPA, Ketua Tim Teknis dan
oleh Pimpinan kerja atau Kepala Sekretariat serta Deputi MENLH atau
atasan langsung Kepala Instansi LH
j. Penanganan Pengaduan, Tata cara pelaksanaan Sesuai dengan Peraturan MENLH terkait dengan
Saran dan Masukan penanangan pengaduan dan Pembinaan dan Evaluasi Kinerja
tindak lanjut Penatalaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin
Lingkungan (Peraturan MENLH No.25/2009)
k. Jumlah Pelaksana Tersedianya pelaksana sesuai
dengan beban kerja
l. Jaminan Pelayanan Memberikan kepastian Pengembangan Sistem informasi
pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan
m. Jaminan Keselamatan dan Kepastian memberikan rasa
Keamanan Pelayanan aman dan bebas dari bahaya,
risiko dan keraguan
n. Evaluasi Kinerja Pelaksana Penilaian untuk mengeathui Sesuai dengan Pasal 66 PP 27/2012 dan
seberapa jauh pelaksanaan Peraturan MENLH terkait dengan Pembinaan
kegiatan sesuai dengan standar dan Evaluasi Kinerja Penatalaksanaan Amdal,
pelayanan UKL-UPL dan Izin Lingkungan (Peraturan MENLH
No.25/2009)
Pasal 3, Penjelasan Pasal 3 huruf (c) dan Pasal 4 Huruf
(i) beserta penjelasannya Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang PelayananPublik
Pasal 3
• Tujuan Undang-Undang tentang Pelayanan Publik adalah:
a. terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
c. terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Penjelasan Pasal 3 huruf (a)
• Huruf a Pemberian pelayanan publik tidak boleh menyimpang dari
peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan: a.
kepentingan umum; b. kepastian hukum; c. kesamaan
hak; d. keseimbangan hak dan kewajiban; e.
keprofesionalan; f. partisipatif; g. persamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; h. keterbukaan; i.
akuntabilitas; j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; k. ketepatan waktu; dan l. kecepatan,
kemudahan, dan keterjangkauan.