Anda di halaman 1dari 46

TEORI AKUNTANSI

Tugas 3. Perekayasaan Pelaporan


Keuangan, Rerangka Konseptual,
dan Konsep Dasar
Deskripsi Tugas
Title: Tugas 3. Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Rerangka Konseptual, dan Konsep Dasar
Deadline: 19 Sep 2017, 06:00

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Mahasiswa diminta:
 Menjelaskan secara singkat keterkaitan topik bahasan dalam minggu ini dengan topik bahasan dalam minggu
sebelumnya.
 Mendeskripsi dengan menggunakan gambar proses perekayasaan pelaporan keuangan dan struktur akuntansi, serta
menjelaskan gambar-gambar tersebut secara singkat.

RERANGKA KONSEPTUAL

Mahasiswa diminta:
 Menjelaskan hasil proses perekayasaan pelaporan keuangan dan dokumentasi (nama dokumen) yang digunakan.
 Mendapatkan Conceptual Framework (rerangka konseptual) yang masih berlaku di Amerika Serikat Concepts Statement
4-8, dari website Financial Accounting Standard Board, FASB:
http://www.fasb.org/cs/ContentServer?c=Page&pagename=FASB%2FPage%2FPreCodSectionPage&cid=1176156317989
 Mengutip judul dan daftar isi masing-masing Concepts Statement tersebut.
 Menjelaskan dengan sangat singkat isi: Appendix: Basis for Conclusions for Chapter 1 Statement of Financial Accounting
Concepts No. 8.
 Menjelaskan rerangka konseptual yang berlaku di Indonesia, menjelaskan proses penyusunannya, serta menjelaskan
apakah penalaran logis dalam memilih konsep atau ketentuan (Basis for Conclusions) juga dimuat dalam rerangka
konseptual tersebut.
 Mengidentifikasi konsep dasar yang tersedia secara teoretis yang dapat dipilih untuk digunakan sebagai basis penalaran
dalam merekayasa suatu sistem pelaporan keuangan;

KONSEP DASAR

Mahasiswa diminta:
 Mengidentifikasi konsep dasar yang dipilih oleh FASB serta menjelaskan implikasinya terhadap akuntansi.
 Mengidentifikasi konsep dasar yang dipilih oleh IAI serta menjelaskan implikasinya terhadap akuntansi.
Bab 3
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Mahasiswa diminta:
• Menjelaskan secara singkat keterkaitan topik bahasan dalam
minggu ini dengan topik bahasan dalam minggu sebelumnya.
• Mendeskripsi dengan menggunakan gambar proses
perekayasaan pelaporan keuangan dan struktur akuntansi,
serta menjelaskan gambar-gambar tersebut secara singkat.
Keterkaitan antara Teori Akuntansi, Penalaran
dengan Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Topik pembahasan dalam minggu sebelumnya membahas mengenai “Teori Akuntansi”


dan “Penalaran”.

Dalam pembahasan disebutkan bahwa akuntansi merupakan bidang pengetahuan


teknologi, yang bermakna teori akuntansi sebagai penalaran logis. Agar manfaat
akuntansi dapat dirasakan serta pengetahuannya, perlu diaplikasikan ke dalam suatu
wilayah. Wujud implementasi ini yaitu terciptanya suatu mekanisme pelaporan
keuangan.

Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama untuk pengendalian


alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang
berlaku. Pengendalian secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman
pelaporan keuangan yaitu Prinsip Akuntansi Berterima Umum / PABU
Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses


pemikiran logis, deduktif, dan objektif untuk memilih
dan mengaplikasi ideologi, teori, konsep dasar,
teknik, prosedur, dan teknologi yang tersedia secara
teoretis dan praktis untuk mencapai tujuan negara
melalui tujuan pelaporan keuangan dengan
mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik,
dan budaya negara.
Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Tujuan ekonomik dan sosial negara

Tujuan pelaporan keuangan

Proses pertimbangan

Rerangka konseptual

Media pelaporan Statemen Keuangan

Informasi akuntansi
Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan

 Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan


bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan yang pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan
ekonomik dan sosial negara.
 Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis, deduktif, dan
objektif untuk memilih dan mengaplikasikan ideologi, teori, konsep dasar, teknik,
prosedur, dan teknologi yang tersedia secara teortis dan praktis untuk mencapai
tujuan negara yang dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan dengan
mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara. Harapannya
dalah pencapaian tujuan akuntansi dengan sendirinya akan membantu tercapainya
tujuan negara.
 Proses Pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang ideologi, filosofi,
paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai.
Proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu
bagaimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen
keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan
secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisik operasi perusahaan.
Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan

 Rerangka konseptual berisi komponen yang terdiri atas tujuan dan hal-hal mendasar
yang saling berkaitan. Komponen konsep yang biasanya dicakupi dalam rerangka
konseptual adalah tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-
elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan pengakuan. Sebagai konstitusi,
rerangka konseptual menjelaskan, menentukan, dan mengarahkan sifat, fungsi, dan
lingkup pelaporan dan statemen keuangan suatu negara.
 Agar operasional dan efektif dalam mempengaruhi praktik, rerangka konseptual
harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi sebagai pedoman dalam
perlakuan akuntansi suatu objek. Karena tidak semua perlakuan dapat diatur
langsung dengan standar akuntansi, maka perlu rerangka pedoman untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang tepat dalam lingkungan akuntansi yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
 Hasil perekayasaan akhirnya terefleksi dalam bentuk, isi, dan susunan statemen
keuangan yang merupakan medium utama pelaporan keuangan. Pelaporan
keuangan bersasaran menghasilkan informasi lebih daripada apa yang dapat
dituangkan dalam bentuk statemen keuangan. Sasaran pelaporan keuangan adalah
penyediaan segala informasi yang mengandung kebermanfaatan dalam keputusan.
Struktur Akuntansi
Faktor – Faktor Lingkungan
(Sosial, budaya, ekonomik, dan politik)

Tujuan Pelaporan Keuangan


diturunkan dari tujuan sosial dan
ekonomik

Rerangka
Konseptual

Prinsip Akuntansi Berterima Umum terutama Standar Akuntansi


Menyusun dan Mengaudit apakah Laporan Keuangan Menganalisis dan
menyajikan sesuai dengan menyajikan secara wajar sesuai dengan menginterpretasi sesuai dengan
Auditor
Sistem StaPBU
Independen
Informasi
Akuntansi Investor
Laporan Kreditor
Auditor Pemerintah
Pelanggan
Manajemen
Masyarakat Umum
Statemen
Keuangan

Kesamaan interpretasi terhadap pesan


Tujuan pelaporan keuangan tercapai
Manfaat Struktur Akuntansi

 Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau


program pendidikan akuntansi.
 Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan
akuntansi sebagai pengetahuan prasyarat.
 Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya
dengan tanggung jawab manajemen untuk menyusun
statemen keuangan.
Bab 4
Rerangka Konseptual
Mahasiswa diminta:
 Menjelaskan hasil proses perekayasaan pelaporan keuangan dan dokumentasi (nama
dokumen) yang digunakan.
 Mendapatkan Conceptual Framework (rerangka konseptual) yang berlaku di Amerika
Serikat Concepts Statement 4-8, dari website Financial Accounting Standard Board, FASB:
http://www.fasb.org/cs/ContentServer?c=Page&pagename=FASB%2FPage%2FPreCodSectio
nPage&cid=1176156317989
 Mengutip judul dan daftar isi masing-masing Concepts Statement tersebut.
 Menjelaskan dengan sangat singkat isi: Appendix: Basis for Conclusions for Chapter 1
Statement of Financial Accounting Concepts No. 8.
 Mendapatkan Conceptual Framework (rerangka konseptual) yang terbaru di Indonesia,
dan menjelaskan persamaan atau perbedaannya dengan rerangka konseptual yang
berlaku di Amerika Serikat. • Menjelaskan proses penyusunannya, serta menjelaskan
apakah penalaran logis dalam memilih konsep atau ketentuan (Basis for Conclusions) juga
dimuat dalam rerangka konseptual tersebut.
 Mengidentifikasi konsep dasar yang tersedia secara teoretis yang dapat dipilih untuk
digunakan sebagai basis penalaran dalam merekayasa suatu sistem pelaporan keuangan;
Hasil Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan
dan Dokumentasi yang digunakan

 Hasil proses perekayasaan keuangan adalah rerangka konseptual.


 Rerangka konseptual merupakan beberapa tujuan dan hal mendasar
yang saling berkaitan yang membentuk suatu sistem/rerangka
terpadu yang melandasi penyusunan standar akuntansi yang
konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan
pelaporan keuangan dan statemen keuangan.
 Salah satunya adalah rerangka konseptual (dokumentasi) yang
dikembangkan oleh FASB yang diwujudkan dalam seperangkat
pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC)
Conceptual Framework (Rerangka Konseptual)
Yang Berlaku Di Amerika Serikat
Concepts Statement No. 4

•Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations

Concepts Statement No. 5

•Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises

Concepts Statement No. 6

•Elements of Financial Statements—a replacement of FASB Concepts Statement No. 3 (incorporating


an amendment of FASB Concepts Statement No. 2)

Concepts Statement No. 7

•Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements

Concepts Statement No. 8

•Conceptual Framework for Financial Reporting—Chapter 1, The Objective of General Purpose


Financial Reporting, and Chapter 3, Qualitative Characteristics of Useful Financial Information (a
replacement of FASB Concepts Statements No. 1 and No. 2)
Statement of Financial Accounting Concepts No.4
Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness
Organizations

Introduction and Background


Objectives of Financial Reporting
The Nonbusiness Objectives Project-A
Perspective
Appendix A: Background Information
Appendix B: Comparison of objectives In This
Statement to Those in Concepts Statement 1
Statement of Financial Accounting Concepts No.5
Recognition and Measurement in Financial Statements
of Business Enterprises

Introduction, Scope, and Limitations


Financial Statements
Recognition Criteria
Guidance in Applying Criteria to Components
of Earnings
Recognition of Changes in Assets and
Liabilities
Statement of Financial Accounting Concepts
No.6
Elements of Financial Statements

Introduction
Definitions of Elements
Accrual Accounting and Related Concepts
Appendix A: Background Information
Appendix B: Charateristics of Assets,
Liabilities, and Equity or Net Assets and of
Changes in Them
Statement of Financial Accounting Concepts No 7
Using Cash Flow Information and Preset Value in
Accounting Measurements
 Introduction
 Scope
 Present Value at Initial Recognition or in Fresh-Start
Accounting Measurement
 Accounting Allocations That Employ Present Value (Interest
Methods of Allocation)
 Comparison of the Cash Flow and Interest Rate Concepts in
This Statement with Those Used in Other Accounting
Measurements
 Appendix A: Illustrations of Applying Present Value in
Accounting
 Measurements
 Appendix B: Applications of Present Value in FASB Statements
and APB Opinions
Statement of Financial Accounting Concepts No.8
Conceptual Framework for Financial Reporting

Chapter 1: The Objective of General Purpose


Financial Reporting
Appendix: Basis for Conclusions for Chapter 1
Chapter 2: (Reserved for the Chapter on the
Reporting Entity)
Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful
Financial Information
Appendix: Basis for Conclusions for Chapter 3
Basis for Conclusions for Chapter 1 Statement of
Financial Accounting Concepts No. 8

 SFAC Nomor 8 merupakan sebuah statement yang dimaksudkan untuk menetapkan


tujuan dan konsep fundamental yang akan menjadi pedoman bagi pengembangan
akuntansi keuangan dan pelaporan.
 SFAC No.8 menggantikan SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business
Enterprises, dan SFAC No.2, karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
 Pelaporan keuangan SFAC No 8 yang membedakan dengan SFAC No 1 (BAB I):
1. Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan
2. Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok pelaporan keuangan.
3. Komponen lain pelaporan keuangan:
a. Supplementary information, seperti : (1) disklosur pengaruh perubahan tingkat
harga dan (2) informasi cadangan minyak dan gas.
b. Other means of financial reporting, seperti : (1) management discussion and
analysis dan (2) letters to stockholders.
Basis for Conclusions for Chapter 1 Statement of
Financial Accounting Concepts No. 8
(Lanjutan)

 Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang direkomendasikan dalam
SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang
kepentingannya diutamakan yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para
kreditor dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang
menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada
informasi yang dibutuhkan.
Conceptual Framework (rerangka konseptual)
yang terbaru di Indonesia

 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah
mengesahkan Exposure Draft Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (ED KKPK)
menjadi Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) dalam rapatnya pada
tanggal 28 September 2016. KKPK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework
for Financial Reporting per 1 Januari 2016. KKPK ini akan menggantikan Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) (Penyesuaian 2014)
yang berlaku efektif per 1 Januari 2015. KKPK berlaku efektif sejak tanggal pengesahan.

Bab 1 tentang Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum.


Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya kepada entitas.
 Bab 2 tentang Entitas Pelapor. Bab ini masih menjadi pembahasan IASB dalam projek
Kerangka Konseptualnya.
Conceptual Framework (rerangka konseptual)
yang terbaru di Indonesia
(Lanjutan)
 Bab 3 tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna.
Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna mengidentifikasi jenis
informasi yang kemungkinan besar sangat berguna untuk pengguna dalam membuat
keputusan mengenai entitas pelapor berdasarkan informasi dalam laporan keuangan
(informasi keuangan).
Agar informasi keuangan menjadi berguna, informasi tersebut harus relevan (relevance)
dan merepresentasi secara tepat apa yang direpresentasikan (faithful representation).
Kegunaan informasi keuangan dapat ditingkatkan jika informasi tersebut terbanding
(comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan terpaham
(understandable).
 Bab 4 tentang KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa. Bab ini mencakup pengaturan
yang tersisa dari KDPPLK (1994).
Persamaan Atau Perbedaannya Dengan Rerangka
Konseptual Yang Berlaku Di Amerika Serikat
KKPK
FASB
No (Kerangka Konseptual Pelaporan
(Financial Accounting Standar Board)
Keuangan )
1. First level: Tujuan laporan keuangan (menyediakan
Objectives (provide information) informasi):
a. Useful in investment a. Menyangkut posisi keuangan,
b. And credit decision kinerja, serta perubahan posisi
keuangan.
c. Useful in assessing future cash flow
b. Memenuhi kebutuhan bersama
d. About enterprise resources, claims sebagian besar pengguna.
to resources & changes in them c. Pertanggung jawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Persamaan Atau Perbedaannya Dengan Rerangka
Konseptual Yang Berlaku Di Amerika Serikat
KKPK
FASB
No (Kerangka Konseptual Pelaporan
(Financial Accounting Standar Board)
Keuangan )
2. Second level: Karakteristik kualitatif
Qualitative characteristics 1. Dapat dipahami
1. Primary qualities 2. Relevan
A. Reliance  Materialitas
 Predictive value 3. Keandalan
 Feedback value  Penyajian jujur
 Timeliness  Substansi mengungguli bentuk
B. Reability  Netralitas
 Verifiability  Pertimbangan sehat
 Neutrality  Kelengkapan
 Representasional 4. Dapat dibandingkan
faithfulness
2. Secondary qualities
A. Comparability
B. Consistency
Persamaan Atau Perbedaannya Dengan Rerangka
Konseptual Yang Berlaku Di Amerika Serikat
KKPK
FASB
No (Kerangka Konseptual Pelaporan
(Financial Accounting Standar Board)
Keuangan )
2. Elements: Unsur-unsur laporan keuangan:
COUNT
1. Assets 1. Aset
2. Liabilities 2. Liabilitas
3. Equity 3. Ekuitas
4. Kinerja
4. Investment by owners
5. Penghasilan
5. Distribution by owners 6. Beban
6. Comprehensive income 7. Penyesuaian pemeliharaan modal
7. Revenues
8. Expenses
9. Gains
10. Loses
Persamaan Atau Perbedaannya Dengan Rerangka
Konseptual Yang Berlaku Di Amerika Serikat
KKPK
FASB
No (Kerangka Konseptual Pelaporan
(Financial Accounting Standar Board)
Keuangan )
3. Third level:  Asumsi dasar
 Assumptions 1. Dasar akrual
1. Economic entity 2. Kelangsungan usaha
2. Going concern
3. monetary unit
4. Periodicity  Kendala informasi yang andal &
• Principles relevan
1. Historical base 1. Tepat waktu
2. Revenue recognition 2. Keseimbangan antara biaya dan
3. Matching manfaat
4. Full disclosure
3. Keseimbangan diantara
 Constrains
karakteristik kualitatif
1. Cost benefit
2. Materiality
3. Industry practice
4. Conservatism
Konsep Dasar Secara Teoritis

• Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)


1

• Accounting Principles Board Statement No. 4 (APB No. 4)


2

• Objectives of Financial Statement (Trueblood Committee Report)


3

• Statemen of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA)


4

• Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)


5
Bab 5
Konsep Dasar

Mahasiswa diminta:
Mengidentifikasi konsep dasar yang dipilih oleh FASB serta
menjelaskan implikasinya terhadap akuntansi.
Mengidentifikasi konsep dasar yang dipilih oleh IAI serta
menjelaskan implikasinya terhadap akuntansi.
Hubungan
Konsep Dasar dengan Rerangka Konseptual

• Adanya keyakinan bahwa suatu premis/asumsi yang disepakati


dan dianggap valid tanpa harus diuji kebenarannya,
bermanfaat untuk landasan pengembangan rerangka
konseptual
• Premis/asumsi yang dimaksud adalah konsep dasar.
Konsep Dasar

• Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam penalaran dan


perekayasaan.

• Disebut konsep dasar karena kalau dianut akan mempunyai


implikasi atau konsekuensi akuntansi tertentu.

• Merupakan abstaksi atau konseptualisasi karakteristik


lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan
keuangan.
Konsep Dasar FASB

• Kesatuan usaha (The Economic Entity)


1

• Kontinuitas usaha (Going Concern)


2

• Penggunaan unit moneter (Monetary Unit)


3

• Periode Pelaporan (The Accounting Period


4 Postulate)
Kesatuan Usaha (The Economic Entity)

• Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai


suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri
sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya
terpisah ari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana
dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi
pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
• Akuntansi hanya dapat dipraktikkan apabila ada pemisahan
yang jelas antara pemilik entitas dengan perusahaan (diwakili
manajer).
Implikasi Kesatuan Usaha

• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek pelaporan


• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan bisnis sehingga
perlu adanya pertanggungjelasan
• Secara konseptual Ekuitas bermakna sebagai utang atau kewajiban
perusahaan kepada pemilik
• Pendapatan didefinisi sebagai kenaikan atau aliran masuk aset. Semua
sumber ekonomik yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan merupakan
aset perusahaan bukan aset pemilik.
• Biaya merupakan penurunan aset
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi
Kontinuitas Usaha (Going Concern)

• Apabila tidak ada tanda-tanda atau rencana yang pasti


bahwa perusahaan akan dibubarkan, maka kegiatan
perusahaan dianggap akan berlangsung terus sampai
waktu yang tidak terbatas.
Implikasi Kontinuitas Usaha

• Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba


(earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba jangka
panjang sehingga bersifat tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif atau
serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar
biasa harus masuk dalam statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa
bukan nilai perusahaan
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber ekonomik
kesatuan usaha akan semakin besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga makin besar.
Penggunaan unit moneter (Monetary Unit)

Semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan


dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya
transaksi.

Daya beli unit moneter dianggap stabil dan


perubahan daya beli uang yang terjadi tidak
mempengaruhi laporan keuangan.
Implikasi Penggunaan Unit Moneter

• Transaksi-transaksi harus diukur dengan satuan mata uang


tertentu
• Nilai aktiva, kewajiban dan ekuitas yang terdapat dalam
perusahaan harus diukur dengan satuan mata uang tertentu
• Informasi yang tidak dapat dikuantifikasi disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan atau media pelaporan lainnya
Periode Pelaporan (The Accounting Period
Postulate)

 Kegiatan perusahaan dianggap berjalan terus dari periode ke


periode, sehingga hasil sebenarnya dari kegiatan perusahaan
hanya dapat diketahui bila perusahaan dihentikan
(dilikuidasi).

 Namun demikian, pihak tertentu seperti manajemen atau


pemakai lainnya memerlukan informasi yang tepat waktu
untuk mengendalikan jalannya perusahaan dan pengambilan
keputusan.
Implikasi Periode Pelaporan

• Pelaporan keuangan menunjukan nilai aktual dalam satu


periode laporan
• Laporan keuangan dapat dibandingkan antar periode laporan
Konsep Dasar IAI

1
•Dasar Aktual

2
•Kelangsungan Usaha
Dasar Aktual

 Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian


(dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)
dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

 Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan


informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban
pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang
merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.

 Oleh karena itu laporan keuangan menyediakan jenis informasi


transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Implikasi Dasar Aktual

• Adanya pengakuan pendapatan dan beban yang belum


terealisasi

• Pembentukan dana cadangan dapat mempengaruhi


laporan perpajakan

• Pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan


pengakuan kenaikan aset atau penurunan liabilitas

• Pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan


penurunan aset
Kelangsungan Usaha

 Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi


kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan
usahanya di masa depan.

 Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan


melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.

 Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan


keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang
berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.
Implikasi Kelangsungan Usaha

• Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba


(earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba jangka
panjang sehingga bersifat tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar biasa
harus masuk dalam statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa bukan
nilai perusahaan
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber ekonomik kesatuan
usaha akan semakin besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga makin besar.
Komentar
Manfaat yang diperoleh dari mempelajari topik bahasan:
•Mengetahui keterkaitan topik bahasan dalam minggu ini dengan topik bahasan dalam minggu
sebelumnya.
1 •Dapat menggambarkan proses perekayasaan pelaporan keuangan dan struktur akuntansi,

•Dapat menjelaskan hasil proses perekayasaan pelaporan keuangan dan dokumentasi (nama
dokumen) yang digunakan.
•Mengetahui Conceptual Framework (rerangka konseptual) yang berlaku di Amerika.
•Mengetahui Conceptual Framework (rerangka konseptual) yang terbaru di Indonesia, dan dapat

2 menjelaskan persamaan atau perbedaannya dengan rerangka konseptual yang berlaku di


Amerika Serikat
•Mengidentifikasi konsep dasar yang tersedia secara teoretis yang dapat dipilih untuk digunakan
sebagai basis penalaran dalam merekayasa suatu sistem pelaporan keuangan;

•Mengetahui konsep dasar yang dipilih oleh FASB serta implikasinya terhadap akuntansi.
3 •Mengetahui konsep dasar yang dipilih oleh IAI serta implikasinya terhadap akuntansi.

•Hambatan atau kesulitan yang kami hadapi pada pertemuan ini adalah kami merasa
belum terlalu memahami secara mendalam materi tiap bab. Kami berharap dapat
Hambatan penjelasan yang lebih mendalam dan mudah kami pahami dari dosen pengampu serta
dalam proses persentasi dan diskusi di kelas.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai