Anda di halaman 1dari 25

TEORI AKUNTANSI

KEWAJIBAN
( LIABILITAS)

OLEH :
TRIAS APRILIAWATI ( 15430077)

AKUNTANSI B

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA


PENGERTIAN LIABILITAS/KEWAJIBAN

“LIABILITAS / KEWAJIBAN”
Menurut FASB kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk
menstransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain datang
sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Karakteristik Kewajiban/Liabilitas(utama)

1
Pengorbanan Manfaat Ekonomik (Probable)

2 Keharusan Sekarang ( Present Obligation)

Timbul Akibat Transaksi Masa Lalu


3
KARAKTERISTIK KEWAJIBAN
1. Pengorbanan Manfaat Ekonomik (Probable)

 Objek harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada pihak lain yang
mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya
dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik di masa yang akan datang.

 Bersifat Memaksa bukan Sukarela

 Kewajiban hanya dapat terjadi antar kesatuan Usaha/ paling tidak melibatkan kesatuan
usaha lain.
2. Keharusan Sekarang ( Present Obligation)

• Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik masa datang
harus timbul akibat keharusan sekarang. Pengertian sekarang ini mengandung
pengertian
1. Waktu, yaitu tanggal pelaporan (Laporan Posisi Keuangan)
2. Dapat Dipaksakan sekarang ( pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, bila perlu
walaupun belum waktunya dilunasi)
• Beberapa keharusan yang tercakup dalam pengertian kewajiban ini adalah
a) Keharusan Kontraktual
b) Keharusan Konstruktif
c) Keharusan Demi Keadilan
d) Keharusan bergantung dan Bersyarat
3. Timbul Akibat Transaksi Masa Lalu

 Syarat Utama untuk mengakui KEWAJIBAN


 Transaksi masa lalu yang dimaksut disini adalah Transaksi yang menimbulkan
sekarang telah terjadi.
 Suatu transaksi atau kejadian yang dapat disebut sebagai transaksi atau kejadian
masa lalu bukanlah pada penandatanganan order tetapi datangnya dan penerimaan
order.
 Konsep Hak Kewajiban Tak Bersyarat :
• Tidak Ada Hak tanpa Kewajiban dan Tidak ada kewajiban tanpa Hak
• Tidak semua Transaksi Menimbulkan keharusan sekarang kontrak dapat bersifat eksekutori.
Karakteristik Pendukung
Tidak Membatakan Objek Sebagai Kewajiban
KARAKTERISTIK PENDUKUNG

Keharusan Identitas
Membayar Kas Terbayar Jelas

Berkekuatan
Hukum
Karakteristik Pendukung

“Keharusan Membayar Kas”

 Pelunasan Kewajiban umumnya dilakukan dengan Membayar Kas


 Adanya Pengeluaran kas merupakan Hal yang paling penting untuk mengaplikasikan
definisi kewajiban karena dua hal :
1. Sebagai bukti adanya suatu kewajiban
2. Sebagai Pengukur atribut atau besarnya kewajiban yang cukup objektif
Karakteristik Pendukung

Identitas Terbayar Jelas

• Bila identitas terbayar sudah jelas, hal tersebut hanya menguatkan bahwa
kewajiban memang ada tetapi untuk menjadi kewajiban pada ahir tahun,pada saat
itu identitas terbayar tidak harus diketahui.

• Yang terpenting adalah bahwa keharusan sekarang pengorbanan sumber ekonomik


dimasa datang telah ada dan bukan siapa yang harus dilunasi atau dibayar. Akan
tetapi pada saat pelunasan kewajiban,terbayar dengan sendirinya harus
teridentifikasi
Karakteristik Pendukung

Berkekuatan Hukum
• Pada umumnya,keharusan Suatu entitas untuk mengorbankan manfaat ekonomik
timbul akibat klaim yuridis (legal claim) yang mempunyai kekuatan memaksa.

• Adanya daya paksa yuridis hanya menujukkan bahwa kewajiban tersebut memang
ada dan dapat dibuktikan secara yuridis material.
PENGAKUAN

 Kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang
sebelumnya terjadi. Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu
definisi, keterukuran, keterandalan, dan keberpautan.
 Kam ( hlm.119-120) mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai
pengakuan kewajiban yakni
1. ketersediaan dasar hukum
2. keterterapan konsep dasar konservatisme
3. ketertentuan substansi ekonomik transaksi,
4. dan keterukuran nilai kewajiban.
PENGUKURAN

 Penentuan kos kewajiban pada saat terjadinya paralel dengan pengukuran aset, dan
pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya
adalah dengan penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan bukan jumlah
rupiah pengorbanan ekonomik masa datang.
 Dasar pengukuran kewajiban yang paling objektif adalah kos tunai atau kos tunai
implisit. Karena kewajiban merupakan cerminan dari aset, maka pengukurannya juga
mengikuti pengukuran aset.
 Masalah pengukuran :
1. Kewajiban dalam pemberian Kredit
2. Diskun dan Premium Utang Obligasi
3. Makna Harga Efektif Obligasi
4. Diskun Obligasi
5. Premium Obligasi
6. Kewajiban Moneter dan Nonmoneter
PENILAIAN

 Penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus
dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi, dengan kata lain
penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.
 Tujuan Penilaian:
a. Menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah,saat dan ketidak
pastian aliran kas bersih ke badan usaha
b. Menyediakan informasi sistematik berupa ; posisi keuangan, profitabilitas,likuiditas dan solvensi.
 Atribut Penilaian Menurut FSAB:
- Nilai Pasar Sekarang ( Current Market Value )
- Nilai Pelunasan Neto ( Net Settlement Value )
- Nilai Diskunan aliran Kas Masa datang ( Discounted Value of Future Cash Flow)
PELUNASAN

 Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha
untuk memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha sehingga
tia bebas dari kewajiban tersebut. pelunasan biasanya merupakan pemenuhan secara
langsung kepada pihak yang berpiutang.

 Masalah akuntansi yang berkaitan dengan pelunasan langsung atau tidak langsung
adalah penentuan kapan kewajiban telah dapat dikatakan hapus atau lenyap sehingga
jumlah rupiahnya dapat diakui dari sistem pembukuan.
PELUNASAN

Kewajiban dapat dinyatakan lenyap dan diakui dari catatan bila debitor telah :
(a) Membayar kreditor dan terbebaskan dari semua keharusan yang melekat pada
kewajiban, dan
(b) Dibebaskan secara hukum sebagai penanggung utang uama oleh keputusan
pengadilan atau kreditor.
(C) Menaruh kasatau aset lainnya yang tidak dapat ditarik kembalidalam suatu perwalian
yang semata mata digunakan untuk pelunasan pembayaran bunga serta pokok suatu
pinjaman

“Keadaan pembebasan substantif tidak memenuhi kriteria kritis untuk mengawaakui kewajiban. Kewajiban tidak lenyap
dengan sendirinya meskipun perusahaan telah menyediakan dana yang cukup untuk melunasinya.”
Masalah Teoritis

Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (early extingquishment)


Bila kewajiban dilunasi sebelum jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan sendirinya merefleksi nilai sekarang
(saat pelunasan) kewajiban sehingga tidak ada selisih antara jumlah rupiah yang dibayar dan nilai nominal.

Utang Terkonversi (convertible debt)

Pembebasan Substantif ( in substance defeasance )


Pembebasan substantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang
ditujukan semata-mata untuk pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali) dan pada saat itu dapat dipastikan bahwa debitor tidak
lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang terkumpul dan aliran kas dari aset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan
bunga.
PENYAJIAN

 Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya


sejalan dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut
urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.

 Kewajiban tidak selayaknya disajikan di neraca dengan mengkompensasinya atau


mengontranya dengan aset yang dianggap berkaitan, kecuali dalam keadaan khusus
yang di dalamnya pihak pelapor mempunyai hak mengontra.

“Definisi dari hak mengontra sebagai dijelaskan oleh FASB adalah hak yuridis debitor, lantaran kontrak atau lainnya,
untuk menghapus semua atau sebagaian utang kepada pihak lain dengan cara mengkompensasi utang tersebut
dengan jumlah yang pihak lain berutang kepada debitor.”
Daftar Pustaka

Suwardjono. 2011. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan edisi ketiga cetakan
kelima. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
https://dwiermayanti.wordpress.com/pokok-bahasan-teori-akuntansi/kewajiban/
https://www.slideshare.net/riafjayanti/teori-akuntansi-kewajiban
https://id.scribd.com/doc/213279460/Makalah-Teori-Akuntansi-Kewajiban
Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai