MENGONTROL VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENGONTROLAN,
SEPERTI: TEMPERATUR TEKANAN ALIRAN LEVEL KECEPATAN VARIABEL-VARIABEL TERSEBUT DIJAGA AGAR TETAP SESUAI DENGAN KEINGINAN (SETPOINT/REFERENCE). SEMENTARA ITU SISTEM YANG DIJAGA VARIABELNYA DISEBUT PLANT. JENIS KONTROLER
1. KONTROLER SISTEM TERBUKA (MANUAL)
TIDAK MELAKUKAN KOREKSI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KELUARAN KOREKSI DILAKUKAN SECARA MANUAL OLEH OPERATOR
2. KONTROLER SISTEM TERTUTUP (OTOMATIS)
MELAKUKAN KOREKSI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KELUARAN KOREKSI DILAKUKAN SECARA OTOMATIS DENGAN ADANYA FEEDBACK KELUARAN DIPERTAHANKAN BERADA PADA KONDISI SETPOINT DIAGRAM BLOK SISTEM KONTROL TERTUTUP input Input + Plant/ output - kendali Aktuator sensor Proses
SINYAL KONTROL DIKELUARKAN SEBANDING DENGAN ERROR
(PROPORSIONAL) 𝑢 𝑡 = 𝐾𝑝 ∙ 𝑒 𝑡 Kalau nilai Kp kecil, kontroler proporsional hanya mampu melakukan koreksi kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon sistem yang lambat. Kalau nilai Kp dinaikkan, respon sistem menunjukkan semakin cepat mencapai keadaan mantabnya. Namun jika nilai Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang berlebihan, akan mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil, atau respon sistem akan berosilasi. INTEGRAL
Keluaran kontroler ini merupakan jumlahan yang terus menerus dari
perubahan masukannya (error) Kalau sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan. Jika sinyal kesalahan tidak berharga nol, keluaran akan menunjukkan kenaikan atau penurunan yang dipengaruhi oleh besarnya sinyal kesalahan dan nilai Ki. Keluaran kontroler membutuhkan selang waktu tertentu, sehingga kontroler integral cenderung memperlambat respon. Ketika sinyal kesalahan berharga nol, keluaran kontroler akan bertahan pada nilai sebelumnya. DERIVATIVE
Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran kontroler juga
tidak mengalami perubahan, Sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Kontroler ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). Contoh aplikasi PID
Misalnya kita logika dengan kecepatan kereta(analogikan kecepatan
konstan 80 Km/jam) Maka : • Kendali P, fungsinya mempercepat start dari kecepatan strat dari kecepatan 0-80 Km/jam • Kendali I, fungsinya mmenjaga kecepatan ketika mencapai 80 Km/jam agar tidak terjadi kenaikan atau penurunan • Kendali D, fungsinya menjaga kecepatan 80 Km/jam selama kereta berjalan.