Anda di halaman 1dari 31

DOUBLE

Presented by

Muhammad Sadikin
061540411919

PIPE HEAT
Tri Abiyyah Ulfa
061540411589

Dosen Pengampu: EXCHANGER


Dr. Ir. Aida Syarif, M.T.
HEAT EXCHANGER

• Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas antara dua fluida
yang berbeda suhu melalui sebuah penghantar media panas.
• Heat exchanger bisa berfungsi sebagai pemanas dan pendingin. Biasanya, medium pemanas yang
dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin
(cooling water).
• Heat Exchanger dapat berfungsi sebagai heater, cooler, condensor, reboiler, maupun evaporator.
Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung
secara efisien.
MACAM –MACAM HEAT EXCHANGER

1. Double Pipe Heat Exchanger


2. Plate and Frame Heat Exchanger
3. Shell and Tube Heat Exchanger
4. Adiabatic Wheel Heat Exchanger
5. Pillow Plate Heat Exchanger
6. Dynamic Scraped Surface Heat Exchanger
DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER
Fluida mengalir dalam dua bagian yaitu fluida yang satu mengalir di dalam pipa, dan fluida
kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam
KELEBIHAN DOUBLE PIPE
HEAT EXCHANGER
- Mampu untuk beroprasi pada tekanan yang tinggi
- Fleksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa,
- Mudah bila kita ingin menambah luas permukaannya dan
- Kalkulasi design mudah dibuat dan akurat.
KEKURANGAN DOUBLE
PIPE HEAT EXCHANGER

- Kapasitas perpindahan panasnya sangat kecil,


- Mahal, dan
- Digunakan untuk fluida yang berjumlah sedikit yang
akan dipanas kan atau dikonsdensasikan.
TIPE DOUBLE
PIPE HEAT
EXCHNAGER
Heat exchangers double-pipe dibagi beberapa tipe
dengan tinjauan alirannya, yaitu:
• Parallel-flow
• Counter-flow
• Cross-flow
• Divided-flow
• Split-flow
• Suatu alat perpindahan panas dinilai mampu berfungsi dengan baik
untuk penggunaan tertentu, apabila memenuhi dua ketentuan
berikut :
1. memindahkan panas sesuai dengan kebutuhan proses
2. Pressure Drop (ΔP) untuk masing-masing aliran tidak melebihi batas
yang tersedia. Harga ΔP biasanya adalah :
# Untuk aliran liquid : maksimal (ΔP) = 5 – 10 Psi
# Untuk aliran uap-gas: maksimal (ΔP) = ½ – 2 Psi
Karena yang dirancang adalah alat perpindahan panas,
maka perlu dicari dimensi atau ukuran peralatan tersebut.
Ukuran alat tersebut berkaitan erat dengan luas permukaan
panas atau heating surface. Persamaan perpindahan panas
yang berkaitan dengan dimensi atau luas perpindahan
Q = U A Δt

Penentuan jenis double pipe heat exchanger ini berdasarkan


besarnya nilai A. Jika nilai A < 120 ft2, maka heat exhanger
jenis Double pipe dapat digunakan.
PERHITUNGAN PADA
DPHE
PERHITUNGAN PADA DPHE
1. Heat balance

dimana T1 dan T2 = suhu aliran panas masuk dan keluar, t1 dan t2 =


suhu aliran dingin masuk dan keluar

2. Menghitung LMTD

3. Menghitung suhu caloric, Tc dan tc dari persamaan dan grafik 17


kern
Inner Pipe :
4. Menghitung Flow Area,
ap = πD4/4, ft2

5. Menghitung Mass Velocity,


Gp = w/ap, lb/(hr)(ft2)

6. μ pada Tc atau tc (bergantung dengan fluida yang


melewati inner pipe),
μ = lb/(ft)(hr) = centipoise x 2.42
7. Menghitung nilai Reynold,
Rep= DGp/μ

8. Mencari nilai Heat Transfer Factor (jH)


Dengan menggunakan nilai Re dan L/D pipa, dapat dicari nilai jH pada
gambar 24 kern

9. Mencari nilai hi dan hio

nonviscous fluid, =1
Annulus :
4. Menghitung Flow Area,
aa = π(D22 – D12)/4, ft2
Equivalent diameter

5. Menghitung Mass Velocity,


Ga = w/aa, lb/(hr)(ft2)

6. μ pada Tc atau tc (bergantung dengan fluida yang melewati inner pipe),


μ = lb/(ft)(hr) = centipoise x 2.42
7. Menghitung nilai Reynold,
Rea= DeGa/μ

8. Mencari nilai Heat Transfer Factor (jH)


Dengan menggunakan nilai Re dan L/D pipa, dapat dicari nilai jH pada
gambar 24 kern

9. Mencari nilai ho
nonviscous fluid, =1
10. Menghitung Clean Coefficient of heat transfer

11. Menghitung Design Coefficient of heat transfer

12. Menghitung Required Surface


13. Evaluasi Pressure Drop
- Inner Pipe : - Annulus:
*Menghitung Fouling Factor * Menghitung Diameter, Re

* Menghitung Pressure Drop, ft * Menghitung Fouling Factor

* Menghitung Pressure Drop, psi * Menhgitung Pressure Drop


Double Pipe HE-Contoh Perhitungan
Contoh 6.1 Double Pipe Benzena-Toluena Exchanger (Kern, Process Heat Transfer,
1965)
Sebuah penukar panas pipa ganda counter flow dirancang untuk memanaskan
benzena dari temperatur 80 hingga 120 F menggunakan toluena panas
sehingga menjadi dingin yaitu 160 hingga 100 F. Spesifik Gravity pada 68 F
masing-masing adalah 0.88 dan 0.87. Properti fluida lainnya daoat ditemukan
pada lampiran. Fouling factor untuk sistem tersebut adalah 0.001 untuk masing-
masing aliran dan batas maksimal pressure drop yang diizinkan adalah 10 psi.
Tentukan jumlah hairpins yang dibutuhkan untuk untuk sistem tersebut (panjang
setiap pipa adalah 20 ft dengan diamater 1 ¼-in IPS)
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
Langkah yang digunakan untuk menghitung jumlah hairpin yang dibutuhkan adalah:
1. Menghitung T rata-rata fluida panas dan fluida dingin.
Untuk Fluida dingin

Untuk Fluida panas

2. Menghitung tinjau heat balance nya.

c untuk benzena: 0.425 btu/lb.F


c untuk toluena : 0.44 btu/lb.F  dari lampiran
Heat balance untuk fluida dingin:

Heat balance untuk fluida panas:

Sehingga laju toluena yang dibutuhkan adalah 6330 lb/hr


Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
3. Menghitung LMTD

Sehingga:

4. Menghitung flow area dari HE


Untuk pipa Luar (anulus) Untuk pipa dalam

Oleh karena flow area anulus lebih kecil maka


fluida yang lajunya lebih kecil yaitu toluena
diposisikan di anulus dan benzena di pipa
dalam
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)

5. Menghitung nilai koefisien perpindahan panas konveksi (h)


Nilai h dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan empiris sieder and tate,
sebagai berikut:

Keterangan:
C: Kapasitas panas (lampiran gambar 2, buku kern)
ɥ : Viskositas fluida (lampiran gambar 14, buku kern)
k: koefisien perpindahan panas konduksi ( tabel 4, buku kern)
Jh: koefisien yang didapat dengan mengkorelasikan nilai Re (lampiran gambar 24, buku
kern)
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
Menghitung nilai viskositas dari fluida
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
Menghitung nilai JH
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
6. Menghitung panjang pipa yang dibutuhkan

Sehingga oleh karena panjang pipa yang dibutuhkan adalah 116 ft, maka dibutuhkan 6
buah pipa (6 x 20 ft = 120 ft), maka dibutuhkan 3 hairpins (masing-masing hairpin
menyambung 2 pipa)
Double Pipe HE-Contoh Perhitungan (con’t)
6. Menghitung pressure drop yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai