Anda di halaman 1dari 35

Oleh

Husen , SST.K3, MSi


PENDAHULUAN

• Bahaya adalah situasi/ kondisi, kebiasaan, paraktek


kerja atau kombinasi diantaranya yang dapat
menyebabkan kecederaan/ penyakit, atau kerusakan
harta benda.
• Bahaya yang tidak terkendali dapat menimbulkan
masalah, mulai dari gangguan kecil sampai
konsekwensi serius, bahkan kematian.
• Pengusaha harus mengambil perhatian terhadap
bahaya, karena dapat menimbulkan gangguan yang
serius terhadap pekerja.
• Bahaya dapat dibagi dalam 2 kelompok :
• Bahaya Kesehatan
• Bahaya Keselamatan.
BAHAYA KESEHATAN

• Bahaya Kimia, meliputi setiap bentuk kimia seperti


gas bertekanan, larutan kimia, timah dan lain lain.
• Bahaya Fisik, meliputi bising, getaran, panas,
dingin, dan radiasi.
• Ergonomi, meliputi desain tempat kerja dan
pekerjaan yang dilakukan secara berulang,
membutuhkan kekuatan dan postur janggal.
• Bahaya Biologi, meliputi organisme atau substansi
beracun yang dihasilkan oleh mahluk hidup yang
dapat menyebabkan penyakit, seperti bakteri,
jamur, parasit, serangga dan binatang buas.
BAHAYA KESELAMATAN

• Mesin, meliputi bahaya dalam bentuk barang


bergerak seperti berputar, belt, pulleys, pisau dan
gergaji.
• Energi/ tenaga, meliputi tekanan pukulan atau
hidrolis, steam (uap), panas dan listrik serta
kegagalan energi.
• Penanganan Material, meliputi penanganan
dengan manual atau mesin seperti mengangkat, fork
lift, ban berjalan.
• Praktek Kerja, meliputi kegagalan melakukan dan
mengikuti praktek-praktek kerja yang selamat.
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
MENYEBABKAN TIMBULNYA BAHAYA ?

Pekerja,

• Tindakan yang dilakukan pekerja atau tidak dilakukan,


dapat menciptakan bahaya ditempat kerja.
• Pengetahuan dan pelatihan guna melakukan prosedur
yang benar merupakan bagian kritis untuk menghindari
kebiasaan yang tidak selamat dari pekerja.
• Manajemen, kepemimpinan, dan pengawasan yang
baik sangat membantu untuk meyakinkan bahwa
prosedur2 dan praktek2 kerja yang selamat dikuti.
Peralatan,

• Alat-alat dan mesin yang digunakan untuk


bekerja dapat menjadi berbahaya.
• Untuk mengetahui kondisi yang tidak
selamat dan tidak sehat tersebut antara lain :
• Penghalang atau penahan yang tidak
memadai.
• Perlengkapan dan peralatan yang tidak
efektif.
• Peralatan dan perlengkapan yang tidak
sesuai untuk pekerjaan tersebut.
• Sistem peringatan yang tidak memadai.
Material,

• Penanganan materal yang kurang baik,


• jenis bahan mentah, produk yang salah, dan
• bahan kimia berbahaya lainnya dapat
menimbulkan ledakan, api dan paparan beracun
serta bahaya fisik lainnya.
Lingkungan,

• Berbagai bahaya dapat tercipta karena lingkungan


kerja yang tidak baik, seperti
• Kondisi permukaan lantai dimana orang bekerja
atau berjalan atau material ditempatkan.
• Lingkungan yang terlalu padat atau ventilasi yang
buruk.
• Lingkungan dengan penerangan yang buruk,
temperatur ekstrim, dan bising.
Proses,

• Kombinasi diluar faktor diatas hasil proses,


• proses alur pekerjaan,
• desain,
• organisasi,
• kecepatan dan
• jenis pekerjaan,
• Produk samping yang dihasilkan seperti
• panas,
• bising,
• debu,
• uap,
• fumes, dan
• sisa material akibat proses yang kurang baik
MENGENAL BAHAYA,

• Bahaya bisa menjadi perhatian melalui :


• Penglihatan dan pengamatan pribadi.
• Identifikasi sesuai kemampuan pengetahuan
dan keterampilan individu.
• Mengenal Bahaya,
• Pengamatan dan Perhatian pekerja
• Inspeksi.
• Penyelidikan.
• Catatan penilaian
5 CARA UNTUK MENGENAL BAHAYA
1. MENGAMATI/ MEMPERHATIKAN PEKERJA

• Cara yang banyak dilakukan, dengan melakukan


pengamatan dan melibatkan dan meperhatikan pekerja.
• Memanfaatkan Individu ditempat kerja untuk mencatat
bahaya/ memperhatikan potensi bahaya di tempat
kerjanya.
• Melaporkan potensi bahaya ini kepada pengawas atau
manajer.
• Penglihatan, penciuman dan pendengaran digunakan
untuk mengidentifikasi bahaya.
• Kebijakan pimpinan untuk menggalakkan pekerja
membuat laporan bahaya di tempat kerjanya.
• Catatan oleh pengunjung/ tamu atau pekerja baru perlu
diperhatikan, karena mereka masih segar melihat bahaya.
• Adanya bahaya mengindikasikan ketidak memadainya,
ketidak standaran, atau ketidak sesuaian pengendalian, atau
kondisi dan praktek kerja yang kurang baik.
• Pekerja sering melihat permasalahan atau timbul
perhatiannya terhadap bahaya, ketika mereka percaya
sesuatu ditempat kerja dapat menimbulkan bahaya.
• Mereka merasa pusing atau tidak segar, atau mencium bau
yang tidak biasa atau merasa tegang dalam melakukan
pekerjaan.
• Pengawas harus kompeten/ mengambil perhatian serius
melindungi pekerja, mengambil perhatian atas keluhan
pekerja, menentukan apakah ada bahaya atau alat
pengendali harus ditingkatkan.
2. INSPEKSI

• Inspeksi tempat kerja adalah cara yang banyak digunakan


untuk mengidentifikasi tempat tempat yang membahayakan
kesehatan dan keselamatan pekerja secara berkala.
• Secara umum, inspeksi tempat kerja dilakukan untuk :
• Mengidentifikasi dan mencatat potensi bahaya yang
sesungguhnya.
• Mengidentifikasi setiap bahaya yang membutuhkan
perhatian segera.
• Meyakinkan bahwa standar dan prosedur K3 yang ada
masih sesuai.
• Meyakinkan bahwa alat pengendali yang ada masih
bekerja dengan baik.
• Informasi yang dikumpulkan berguna untuk
memberikan rekomendasi dan melakukan tindakan
perbaikan.
Jenis Inspeksi :
• Inspeksi yang di rencanakan secara teratur, dilakukan
secara berkala sesuai peraturan/ ketentuan yang berlaku.
Pimpinan juga harus melakukan kegiatan ini secara
berkala.
• Inspeksi pada waktu tidak tentu, dilakukan oleh
pimpinan/ pengawas sebagai bagian dari pekerjaan dan
tanggung jawabnya dalam sisi K3 ditempat kerjanya.
• Inspeksi dalam rangka pemeliharaan, Dilakukan oleh
pengawas sebagai bagian dari tugas regulernya dan
pekerjaan sehari-harinya.
• Pengecekan peralatan sebelum dilakukan operasi,
Dilakukan secara lengkap sebelum memulai pekerjaan,
terutama pekerjaan dengan potensi yang cukup berbahaya.
Inspeksi yang efektif
• Inspektor perlu mamahami prosedur kerja
• mengetahui standard an peraturan yang berlaku,
• perhatian terhadap potensi bahaya yang
disebabkan oleh faktor faktor
• orang,
• peralatan,
• material,
• lingkungan dan
• proses,
• Memanfaatkan catatan terdahulu tentang
kecederaan, penyakit dan permasalahan area.
5. langkah melakukan inspeksi efektif.

1. Menetapkan prosedur inspeksi


2. Persiapan melakukan inspeksi.
3. Melaksanakan Inspeksi.
4. Melaporkan temuan dan membuat rekomendasi.
5. Menindak lanjuti rekomendasi.
3. PENYELIDIKAN

• Menggunakan informasi yang dikumpulkan dari


suatu penyelidikan adalah suatu metode yang
penting untuk mengenal bahaya.

• Penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan


informasi pada :
• akar penyebab dari suatu kejadian
• situasi yang bisa menyebabkan penyakit,
• kecederaan
• kerusakan harta benda.
Penyelidikan akan membantu :

• Meng-Identifikasi secara cepat akar penyebab


kejadian, kecederaan dan penyakit.
• Menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk
menetapkan cara mencegah kejadian kedepan,
kecederaan dan penyakit.
• Merekomendasikan upaya untuk mencegah
kejadian, kecederaan dan panyakit.
• Meningkatkan dan meng up date kebijakan,
prosedur, program pelatihan.
• Penyelidikan harus berdasarkan hukum, lengkap setelah
cedera kritis atau fatal.
• Suatu penyelidikan juga diperlukan untuk memenuhi
persyaratan setelah terjadi kecederaan atau penyakit.
• Penyelidikan merupakan praktek kerja yang baik untuk
setiap kecederaan, penyakit atau kejadian (near mis)
• Penyelidikan untuk mencegah kejadian yang lebih serius
dimasa yang akan datang.
• Penyelidikan yang lengkap dan efektif memberikan efek
positif bagi peningkatan hubungan pekerja dan
pengusaha.
• Wawancara merupakan bagian yang penting dalam
proses penyelidikan.
4 Langkah melakukan penyelidikan efektif.

1. Mengamankan dan mengelola


kejadian.
2. Mencatat pekerja yang terlibat.
3. Menyelidiki
4. Melaporkan.
4. MEMERIKSA CATATAN

• Memeriksa catatan adalah cara yang baik untuk


mengenal pola dan frekuensi kecederaan dan
penyakit.
• Dengan melihat trend, dapat diputuskan fokus
upaya pencegahan dilakukan.

Catatan tempat kerja yang bisa diperiksa :


• Catatan pertolongan pertama
• Klaim asuransi
• Laporan kejadian
• Laporan Inspeksi.
• Laporan hasil penyelidikan
• MSDS (Lembar Data Keselamatan Bahan)
Informasi Catatan Pemeriksaan
dapat digunakan untuk :

• Mengidentifikasi trend kecederaan dan penyakit.


• Mengukur efektivitas Program K3.
• Meningkatkan kepedulian terhadap K3.
• Membuat rekomendasi dan menentukan prioritas.
• Mendukung keputusan yang berdampak kepada
K3.
5. ANALISIS PROSES ATAU PEKERJAAN

• Analisis proses atau pekerjaan merupakan cara yang baik


untuk mengenal potensi bahaya.
• Menganalisis pekerjaan atau proses dilakukan
berdasarkan tahapan pekerjaan atau proses.
• Menganalisis pejkerjaan dan proses seyogianya
melibatkan pekerja yang melakukan pekerjaan itu.
• Pekerja terkait dapat memberikan informasi yang bernilai
tentang pekerjaan yang dilakukannya.
• Menganalisis pekerjaan berarti melihat pekerjaaan secara
individual.
• Menganalisis proses dengan melihat urutan pekerjaan dan
hubungan antara pekerjaan yang dilakukan.
• Mengaanalisis faktor-faktor yang berkontribusi seperti
pekerja, peralatan, material, lingkungan, dan proses.
3 LANGKAH YANG DILAKUKAN UNTUK
MENGANALISIS PEKERJAN/ PROSES :

• Mengidentifikasi pekerjaan, langkah-langkah


dan atau hubungan diaantaranya.
• Mengidentifikasi factor-faktor yang
berkontribusi pada setiap langkah.
• Mengidentifikasi gubungan bahaya dengan
setiap pekerjaan dan kombinasi factor-faktor
yang berkontribusi.
Ada 5 langkah untuk meyakinkan bahaya di tempat
kerja dapat dikenal :

1. Tetapkan Standar dan Prosedur, untuk :


• Merespon hasil pengamatan dan kepedulian
pekerja.
• Inspeksi.
• Penyelidikan, yang akan menemukan akar
penyebab kecederaan dan penyakit, dan
pemecahannya.
• Memeriksa catatan, bagaimana catatan disimpan,
informasi apa yang harus diselidiki.
• Menganalisis pekerjaan dan proses meliputi cara
mendokumentasi dan melakukan praktek kerja
yang baik.
2. Komunikasikan.

• Yakinkan bahwa pekerja tahu standar


yang ada, dan mengetahui bagaimana
dan mengapa bahaya harus dilaporkan.

• Yakinkan bahwa hasil inspeksi dan


penyelidikan dikomunikasikan kepada
orang-orang yang tepat.
3. Laksanakan Pelatihan

Yakinkan Pelatihan dan pekerja yang sesuai


untuk :
• Mengidentifikasi bahaya
• Melaporkan dan merespons semua hasil
pengamatan dan kepedulian pekerja.
• Lakukan inspeksi.
• Lakukan penelidikan.
• Periksa catatan.
• Lakukan analisis terhadap pekerjaan dan
proses, tinjau ulang apakah pekerjaan sudah
diselesaikan
4. Evaluasi

• Reviu prosedur untuk melihat apakah


bahaya sudah dikenal dan tindakan telah
diambil.

5. Upayakan berhasil dan Buat peningkatan.

• Upayakan sesuatu untuk mereka yang


memberikan kontribusi dan melaporkan
bahaya yang dikenal.
• Revisi prosedur sesuai kebutuhan
PERTANYAN-PERTANYAAN UNTUK
MENGENAL BAHAYA

1. Apakah prosedur untuk mengenal bahaya


tersedia, seperti :
• berkaitan dengan pengamatan dan kepedulian
pekerja.
• Inspeksi.
• Penyelidikan.
2. Apakah prosedur untuk mengenal bahaya
dikomunikasikan ?
3. Apakah pekerja yang dilatih sesuai untuk mengenal
bahaya, menggunakan prosedur untuk :
4. Apakah dinilai jika prosedur yang di ikuti untuk mengenal
bahaya ?
5. Apakah pekerja digalakkan untuk mengenal bahaya ?
6. Apakah prosedur telah direvisi sesuai keperluan ?
KEANDALAN/ KEKUATAN PROGRAM

MENGENAL BAHAYA

1. Pengamatan dan Perhatian pekerja

• Prosedur kepada siapa melaporkan hasil


pengamatan atau perhatian pekerja,
sehingga diketahui apa yang harus
diketahui berikutnya.
• Metode tindak lanjut untuk meyakinkan
tindakan yang akan diambil atau nasihat
kepada pekerja yang peduli.
• Inspeksi

• Prosedur tertulis
• Memenuhi persyaratan legal
• Teridentifikasinya daerah yang akan di inspeksi
secara berkala
• Identifikasi siapa yang akan melakukan inspeksi
• Menyediakan system untuk melaporkan bahaya
• Laporan inspeksi dengan format yang mencakup
rekomendasi.
• Tindak lanjut
• Bagian yang terkait dengan rekomendasi inspeksi
di kirimi laporan hasil inspeksi
• Penyelidikan

• Prosedur tertulis
• Indikasi ketika di selidiki
• Identifikasi siapa yang menyelidiki
secara lengkap
• Jelaskan laporan apa yang dibutuhkan
dan format apa yang digunakan.
• Meliputi langkah menengah untuk
tindakan segera bila diperlukan
• Tindak lanjuti
• Cakup catatan-catatan pada prosedur.
2. Semua pekerja dilatih tentang :
• Bagaimana melaporkan kepedulian terhadap bahaya.
• Mengkomunikasikan hasil inspeksi dan penyelidikan
kepada pihak-pihak terkait.

3. Pekerja yang sesuai dilatih untuk :


• Mengenal bahaya.
• Merespon dan melaporkan semua hasil pengamatan
dan keterangan pekerja yang peduli.
• Melakukan inspeksi.
• Melakukan penyelidikan.
4. Prosedur di reviuw untuk melihat apakah bahaya
dikenal dan akar penyebab telah ditentukan..

5. Mereka yang memberikan kontribusi dan melaporkan


bahaya untuk mengenal bahaya di umumkan.
• Revisi prosedur sesuai keperluan.

Anda mungkin juga menyukai