Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 2

Aprilia Sulastri
Dea Angelica
Febriani Tirta S
Monica Nainggolan
Suci Ainun Nisa
Verawati Sengkara
Anatomi Tulang Panggul
 Tulang panggul terdiri os Coxae, os Sacrum, os Coxigis.
 os Coxae dapat dibagi menjadi os Illium (tulang usus), os
Ischium (tulang duduk), os Pubis (tulang kemaluan). Tulang-
tulang ini satu dengan yang lainnya berhubungan.
 Di dalam os Illium terdapat lekuk besar yang disebut fossa
iliaka, di depan krisna iliaka terdapat tonjolan spina iliaka
anterior superior dan di belakang spina iliaka posterior
superior.
 os Ischium terdiri atas korpus ossis iskii, di belakang
asetabulum korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam
disebut spina iskiadika yang terdapat insisura iskiadika
mayor dan dibawahnya spina iskiadika minor.
 Didepan terdapat hubungan antara kedua os Pubis
kanan dan kiri yang terdapat tulang rawan, disebut simfisis.
Tulang Panggul (Os Pelvis)
Pelvis Mayor
 Os Coxae
1. Os ilium
a. Crista Iliaca 3. Os. Pubis
b. spina iliaca anterior superior a. foramen obturatum
c. spina iliaca anterior inferior b. ramus superior osis pubis
d. spina iliaca posterior superior c. ramus inferior osis pubis
e. spina iliaca posterior inferior d. arcus pubis
2. Os Ishcium e. simpisis pubis
a. incisura insiiadika mayor
b. incisura insiadika minor
c. spina insiadika
d. tuber ishiadika
 Os Sakrum
1. Terdapat 5 foramen skralis arteriola
2. Dalam foramen terdapat flexus apabila tertekan akan
menyebabkan
nyeri sampai kejang.
3. antara os vertebra dan os sacrum terdapat os
promontorium.
 Os Coccygis
terdapat 3 sampai 5 bagian Os yang dapat ditolak
kebelakang.
Pelvis Minor
A. Pintu Atas Panggul ( PAP )/ Inlet,
dibentuk oleh :
 Promontorium
 Sayap Os. Sacrum
 Linea terminalis/ inominata kanan dan
kiri
 Ramus superior Ossis pubis kanan dan
kiri
 Pinggir atas simfisis pubis
B. Pintu Tengah Panggul ( PTP )/Midlet, dibentuk oleh 2 buah bidang
yaitu :
 Bidang Luas Panggul
 Merupakan bidang dengan ukuran terbesar. Dibentuk oleh
pertengahan simfisis menuju pertemuan os sacrum. Ukuran muka
11,75 dan ukuran melintang 12,5 cm.
 Bidang Sempit Panggul
 Dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
Diameter sagitalis posterior adalah dari sakrum ke pertengahan
antar spina iskhiadika 5 cm.
C. Pintu Bawah Panggul ( PBP )/Outlet
Fungsi Panggul Wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah :
a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi
abdomen
b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
Fungsi panggul kecil adalah :
1. Membentuk jalan lahir
2. Tempat alat genitalia
Bentuk Bentuk Panggul Wanita
a) Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal,
bulat dan merupakan jenis panggul tipikal
wanita
b) Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga,
merupakan jenis jenis panggul tipikal pria
c) Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips,
agak lonjong seperti telur.
d) Panggul Platipeloid : bentuk PAP seperti
kacang atau ginjal, picak, menyempit arah
muka belakang.
Anatomi Kepala Janin
 Bagian tengkorak (Neuro Cranium)
 Tengkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri
dari:
 Tulang dahi (os. Frontale)
 Tulang ubun-ubun (os. Parietale)
 Tulang pelipis (os. Temporal)
 Tulang belakang kepala (os. Occipital)
 Bagian muka (Splachno Cranium):
 Tulang hidung (os. Nassal)
 Tulang pipi (os. Zigomatikum)
 Tulang rahang atas (os. Maxillare)
 Tulang rahang bawah (os. Mandibulare)
Hubungan antara Tulang Tengkorak
 Hubungan tulang tengkorak janin belum rapat sehingga
kemungkinan mendekat saat persalinan tanpa
membahayakan jaringan otak, disebut moulage. Celah-celah
diantara tulang tengkorak yang ditutup dengan jaringan ikat
disebut sutura.
 Sutura sagitalis (selah panah) antara tulang parietal.
 Sutura koronaria (sela mahkota) antara tulang frontalis dan tulang
parietalis.
 Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis.
 Sutura frontalis : antara ke-2 frontalis.
 Disamping itu terdapat pertemuan antara sutura-sutura yang
membentuk ubun-ubun (fontanella).
Lanjutan
 Ubun-ubun besar (fontanella mayor)
 Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antara sutura
sagitalis, dan sutura koronaria, dan sutura frontalis.
 Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis.
 Sebagai petunjuk letak puncak kepala.
 Ubun-ubun kecil (fontanella minor)
 Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea.
 Sebagai petunjuk letak belakang kepala.
Ukuran Tulang Kepala Bayi Aterm
 Ukuran muka belakang  Diameter mento-oksipitalis
 Diameter suboksipito-bregmatika  Antara dagu ke titik terjauh belakang kepala.
 Antara foramen magnum ke ubun-ubun basar.  Jaraknya 13,5 cm
 Jaraknya 9,5 cm  Dengan sirkumferensia 35 cm melalui jalan lahir
pada letak dahi.
 Akan melalui jalan lahir pada letak belakang
kepala, dengan lingkaran sirkumferensia  Diameter submento-bregmatika
suboksipito-bregmatika dengan ukuran 32 cm.  Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.
 Diameter suboksipito-frontalis  Jaraknya 9 cm.
 Antara foramen magnum ke pangkal hidung  Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir
pada letak muka.
 Jaraknya 11 cm
 Ukuran Melintang
 Ukuran yang melalui jalan lahir sirkumferensia
suboksipito-frontalis dengan kedudukan fleksi  Diameter biparietalis, antara kedua parietalis
sedang, belakang kepala. dengan ukuran 9,5 cm.
 Diameter fronto-oksipitalis  Diameter bitemporalis, antara kedua tulang
 Antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada temporalis dengan ukuran 8,5 cm.
belakang kepala
 Jaraknya 12 cm
 Lingkaran fronto-oksipitalis dengan sirkumferensia
34 cm melalui jalan lahir pada letak puncak
kepala.
Pemeriksaan Panggul Dalam
Tanda-tanda menimbulkan perasangka panggul sempit
ialah :
 Pada primigravida kepala belum turun pada bulan
terakhir.
 Pada multipara jika dalam anamnesa, ternyata
persalinan-persalinan yang dulu sukar (riwayat obstetric
yang jelek).
 Jika terdapat kelainan letak hamil tua.
 Jika badan penderita menunjukkan kelainan seperti
kyphose, scoliose, kaki pendek sebelah/pincang, cebol.
 Kalau ukuran-ukuran luar sempit.
Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan, yang diperiksa
ialah :

 Conjugate diagonalis.
 Apakah linea innominata teraba seluruhnya/hanya sebagian.
 Keadaan sacrum apakah concaaf dalam arah atas bawah
dari kiri ke kanan.
 Keadaan dinding samping panggul apakah lurus/convergent.
 Apakah spinae ischiadicae menonjol
 Keadaan os pubis adakah exostose
 Keadaan arcus pubis.
Peluang calon ibu agar bisa melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:
 Panggul sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi
berbobot 2,5 kg ke bawah.
 Panggul sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg s/d 3,5 kg.
 Panggul luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar
3,5 kg s/d 3,9 kg.
Ukuran panggul rata-rata dan terkategori normal:
 Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.
 Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.
 Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal
16 cm.
Indikasi yang Mengharuskan
Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan ibu pada usia kehamilan 36 minggu. Namun biasanya
dokter juga akan melakukan pemeriksaan panggul jika ada indikasi tertentu, pada
ibu hamil, di antaranya:
 Ada dugaan disproporsi atau ketidaksesuaian besar bayi dan ukuran panggul
ibu. Khususnya jika ukuran bayi besar, sedangkan panggul ibu sempit. Biasanya
bayi berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala tidak bisa
memasuki rongga panggul, ukuran bahu bayi yang juga lebar menghambat bayi
turun ke panggul.
 Kelainan panggul, karena trauma kecelakaan yang merusak bentuk panggul.
Kondisi ini boleh jadi kurang ideal bagi ibu untuk melahirkan secara normal.
 Ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul, seperti TBC tulang, rakhitis, atau
polio. Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul, menjadi bengkok
ataupun tidak beraturan.
 Kelainan letak bayi, misalnya posisi wajah bayi yang langsung menghadap jalan
lahir. Posisi yang benar, adalah ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
Pemeriksaan Panggul Secara Klinis.
 Pintu Atas Panggul
Dari ukuran-ukuran pintu atas panggul conjugate vera adalah ukuran yang terpenting dan
satu-satunya ukuran yang dapat diukur secara indirect ialah dengan tergantung dari lebar
dan inklinasi sympisis.
Cara mengukur conjugata diagonalis (CD) :
 Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavita dari sacrum, jari tengah
digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.
 Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir sympisis dan tempat ini ditandai
dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
 Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari kita dengan pemeriksaan dalam pada
panggul yang sempit. Pada panggul dengan ukuran normal, promotonrium tak tercapai,
tapi menandakan bahwa CV cukup besar.
 Kalau CV lebih besar dari 10 cm, maka pintu atas panggul diangap cukup luas (biasanya
CV = 11 cm).
 Selain dengan pengukuran CD kita juga dapat mengetahui secara klinis bahwa pintu atas
panggul mencukupi kalau kepala anak dengan ukuran terbesarnya sudah melewati pintu
atas panggul.
 Ini dapat diketahui dengan:
 Pemeriksaan luar
 Kalau kepala janin dengan ukuran terbesarnya sudah melewati pintu atas panggul, maka hanya
bagian kecil saja dari kepala yang dapat diraba dari luar di atas sympisis.Ukuran-ukuran luar tidak
dapat dipergunakan untuk penilaian, apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau
tidak, Walaupun begitu ukuran-ukuran luar dapat memberi petunjuk pada kita akan kemungkinan
panggul sempit.
 Ukuran-ukuran luar yang terpenting adalah :
 Distantia Spinarum :
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26)
 Distantia Cristarum :
Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri (Ind. 26, Er. 29).
 Conjugata Externa (Baudeloque) :
Jarak antara pinggir atas sympisis dan ujung prosessus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind.18, Er. 20).
 Ukuran lingkar panggul
 Dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter
major sepihak dan kembali melalui tempat-tempat yang sama di pihak yamg lain (Ind. 80. Er. 9)
 Catatan : Ukuran-ukuran luar ditentukan dengan jangka panggul kecuali ukuran lingkar panggul
yang diambil dengan pita pengukur.
 Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu. Pemeriksaan dalam, untuk
menentukan ukuran dan bentuk panggul.

Dengan pemeriksaan dalam dapat kita ukur CD, tapi kita juga dapat kesan mengenai
bentuk panggul. Yang harus diperiksa ialah :
 apakah promontorium teraba atau tidak. Bila teraba berapa CD nya.
 apakah tidak ada tumor (exostose) pada permukaan belakang sympisis.
 apakah linea innominata teraba seluruhnya atau sebagian.
 apakah sidewalls (dinding samping) lurus, convergent atau divergent oleh karena
ukuran yang luas pada inlet tidak perlu diikuti oleh bidang sempit panggul dan pintu
bawah panggul.
 apakah kedua spina ischiadica menonjol atau tidak. Sering terdapat bahwa spina yang
menonjol disertai dengan dinding samping yang convergent.
 apakah os sacrum mempunyai inklinasi ke depan dan belakang. Perhatikan pula
lomkavitas dari sacrum. Dalam keadaan pathologic sacrum mempunyai bentuk hamper
lurus.
 apakah sudut arcus pubis cukup luas atau tidak.
 Bidang tengah panggul
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tak dapat diukur
secara klinis dan memerlukan pengukuran secara
rontgenologis.
 Pintu bawah pangul
Diameter transversa dan diameter sagitalis posterior dan
anterior dapat diukur dengan pelvimeter dari Thoms.Tapi
pengukuran diameter transversa ini adalah pengukuran yang
kasar, karena tubera ischii tertutup oleh lapisan otot dan lemak
yang berbeda tebalnya dari orang ke orang. Ukuran yang
lebih besar dari 8 cm, dianggap mencukupi. Karena
pengukuran diameter transversa kurang tepat, maka
dianjurkan untuk memperhatikan bentuk arcus pubis yang
hendaknya merupakan sudut yang tumpul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai