Anda di halaman 1dari 16

CASE

GASTRO-ESOPHAGEAL REFLUX (GERD)

Dewi Riski Matdoan


Fina Khairunnisa
Intan rhama safitri
Stella

Pembimbing
Dr. Arif Gunawan, Sp.PD, MARS

Kepaniteraan Klinik Penyakit Dalam


RSUD Karawang
Periode 11 DESEMBER 2017 – 17 FEBRUARI 2017
Definisi
• World Health Organization (WHO)
mendefinisikan anemia dengan komsentrasi
hemoglobin < 13,0 gr/dl pada laki-laki dan
wanita postmenopause dan < 12,0 gr/dl pada
wanita lainnya.
Epidemiologi

Anemia terjadi pada 80-90% pasien


penyakit ginjal kronik.
Pathophysiology

5
Pathophysiology

6
Manifestasi Klinis
• Kelemahan umum/malaise, mudah lelah
• Nyeri seluruh tubuh/myalgia
• Gejala ortostatik ( misalnya pusing, dll )
• Sinkop atau hampir sincope
• Penurunan toleransi latihan
• Dada terasa tidak nyaman
• Palpitasi
• Intoleransi dingin
• Gangguan tidur
• Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
• Kehilangan nafsu makan

7
Penegakan Diagnosis
• Darah lengkap
• Pemeriksaan darah tepi
• Hitung retikulosit
• Pemeriksaan besi (serum iron, total iron binding
capacity, saturasi transferin, serum feritin)
• Pemeriksaan darah tersamar pada tinja
• Kadar vitamin B12
• Hormon paratiroid

8
Penatalaksanaan
• Tujuan penatalaksanaan anemia pada CKD adalah
mencapai target Hb > 10 g/dL dan Ht > 30 %.
• Ada beberapa terapi yang digunakan antara lain:
– Terapi EPO (eritropoeitin)
– Pemberian preparat besi
– Suplementasi asam folat
– Vitamin B6,B12, Vit C,D,E
– Transfusi darah
Terapi EPO
• terapi EPO diindikasikan apabila pada beberapa kali
pemeriksaan didapatkan Hb <10 g/dL dan Ht < 30 %.
• diberikan dengan syarat kadar feritin serum > 100 mcg/L
dan saturasi transferin > 20 %, pasien juga disyaratkan
tidak sedang mengalami infeksi berat
• Terapi EPO dibagi 2 Fase:
– Fase koreksi : diberikan EPO 2000-4000 IU subkutan, diulang 2-
4x seminggu selama 4 minggu. Diharapakan peningkatan Hb 1-
2g/dl dalam 4 minggu
– Fase pemeliharaan: diberikan 2000 IU/minggu, 1-2 kali
perminggu
Terapi Fe
• Bila status besi kuang
• Sebelum diberikan terapi EPO
1. Terapi besi intarvena
iron dextran, sodium ferric gluconate complex, iron hydroxysaccharate
- Dosis uji coba
- Terapi induksi besi
- Terapi pemeliharaan
2. Terapi besi IM
• Dosis terapi induksi besi:
ika FS < 30 µg/L diberikan 6 x 100 mg dalam 4 minggu.
Jika FS 31 µg/L sampai <100>L diberikan 4 x 10mg dalam 4 minggu
3. Terapi besi oral
• Dosis minimal 200 mg besi elemental perhari, dalam dosis terbagi 2-3x/hari.
Transufusi Darah
• hanya diberikan pada keadaan khusus, yaitu
perdarahan akut dengan gejala
hemodinamik.
• Pasien dengan defisiensi besi yang akan
diprogram terapi EPO
• atau yang telah dapat terapi EPO tapi respons
belum adekuat, sementara preparat besi IV/IM
belum tersedia.
Transfusi Darah
• Target pencapaian Hb dengan transfusi 7-9
g/dL,
• diberikan dalam bentuk Packed Red Cell,
untuk menghindari kelebihan cairan diberikan
secara bertahap bersamaan dengan waktu
hemodialisis.
Komplikasi
• Asidosis metabolik
• Perikarditis
• Efusi pleura
• Tamponade jantung
• Hipertensi
• Sepsis
• Neuropati perifer
• Komplikasi transfusi overload dan penumpukan besi
di organ tubuh atau resiko penularan hepatitis, HIV
Diagnosis banding
• CKD + anemia ec Defisiensi asam folat
• CKD + anemia ec defisiensi besi
• CKD + anemia ec hipertensi
• CKD + anemia ec inflamsi akut
• CKD + anemia ec bleeding diathesis
• CKD + anemia ec hiperparatirodisme
• CKD + anemia ec hiv
Prognosis

• Ad sanasionam : ad malam
• Ad fungsionam : ad malam
• Ad sanasionam : ad malam

Anda mungkin juga menyukai