Tuberkulosis
Elfa Alfiyani (030.12.009)
Yesmine Sapphira NA (030.13.250)
Sovia Pratiwi Lahida (030.13.247)
Uray Annisya Defia P (030.13.196)
PENDAHULUAN Tahun 2009
peringkat ke- 5
negara dengan
insidensi TB
tertinggi di
dunia
penyebab
74%-90% kematian
pada kelenjar TUBERKULOS terbesar ke- 3
setelah penyakit
limfe IS KV dan penyakit
servikalis sal. Pernapasan
Limfadenitis
tuberkulosis
merupakan salah
satu manifestasi
tuberkulosis
ekstrapulmoner
terbanyak,
sekitar 35% dari
tuberkulosis
ekstrapulmoner
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan epidemiologi TB
Indonesia pada tahun 2009 ekstrapulmoner merupakan
menempati peringkat ke5 15-20% dari semua kasus TB
negara dengan insidensi TB pada pasien HIV-negatif,
tertinggi di dunia sebanyak dimana limfadenitis TB
0,35-0,52 juta setelah India merupakan bentuk terbanyak
(1,6-2,4 juta) (35% dari semua TB
ekstrapulmoner)
E
T
I
O
L
O
G
I
KLASIFIKASI
Berdasarkan luas
limfadenopati
Generalisata:
limfadenopati Lokalisata:
pada 2 atau lebih limfadenopati
regio anatomi pada 1 regio
yang berbeda.
LOKASI KELENJAR GETAH BENING
NEXT..........
PATOFISIOLOGI
Inhalasi basil TB Alveolus Fagositosis oleh makrofag
Dekstruksi Makrofag
Klasifikasi
Perkejuan Penyebaran Hematogen
Kompleks Ghon
Pecah
Lesi di hepar, lien, ginjal,
tulang, otak, dll
Lesi Sekunder
MANIFESTASI KLINIS
• Manifestasi fisik infeksi Mycobacterium Tuberculosis:
• Adanya nodus di bagian servikal, lebih sering pada daerah
servikal anterior
• Tidak jarang, nodus berfluktuasi dan membentuk fistula
• Jumlahnya bisa multipel pada dua pertiga kasus TB kelenjar
• Muncul nodule bilateral pada sepertiga kasus TB kelenjar
Jones dan Campbell mengklasifikasikan lymph nodes
tuberculosis ke dalam beberapastadium:
• Pembedahan
– Biopsy eksisional: Limfadenitis yang disebabkan oleh atypical
mycobacteria bisamengubah nilai kosmetik dengan bedah
eksisi.
– Aspirasi
– Insisi dan drainase
OBAT ANTI TUBERKULOSIS
Dosis Panduan OAT KDT untuk kategori I
FIXED DOSE (BB 50 KG)