Anda di halaman 1dari 12

STETOSKOP

NAMA KELOMPOK 12:


1. LATIF ASHARI (01916048)
2. M. WILDAN FAUZI (01916050)
PENGERTIAN STETOSKOP

 Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah


sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak
digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga
digunakan untuk mendengar gangguan intestine, pemeriksaan prenatal dan
aliran darah dalam arteri dan "vein". Mendengarkan suara dengan stetoskop
disebut auskultasi. Fungsi stetoskop diantaranya adalah sebuah alat medis yang
sering digunakan dokter untuk memeriksakan kesehatan tekanan darah pasien,
paru-paru, jantung, gangguan sistem pencernaan, dan prenatal pada ibu hamil.
PRINSIP KERJA STETOSKOP

 Prinsip kerja utama dari stetoskop yaitu dengan menyesuaikan / menyamakan


impedansi antara kulit dan udara. Stetoskop digunakan saat ini didasarkan pada
karya asli Laennec, yakni terdiri dari 2 bagian utama: Sungkup (bell) untuk
menghimpun suara dari daerah yang akan diperiksa. Kulit pasien yang
bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien
memiliki frekuensi resonan alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi
jantung. Sungkup bisa jadi terbuka atau tertutup oleh membran tipis. Bagian
kedua adalah earpieces.
BAGIAN-BAGIAN STETOSKOP DAN FUNGSINYA
BAGIAN-BAGIAN STETOSKOP ADA 4 BAGIAN UTAMA PADA
STETOSKOP, YAITU :

1) Eartips Adalah bagian yang menempel pada telinga, biasanya terbuat dari
karet lembut atau plastic yang keras. Eartips berfungsi untuk mendengar bunyi dari
dalam tubuh.

2) Binaural / pipa besi Binaural / pipa besi berfungsi untuk menjaga stetoskop tetap
tegak dan tidak lembek. Pada binaural terdapat besi stanles lentur supaya nyaman
digunakan dan ergonomis (sesuai dengan posisi telinga).
3) Tubing / selang karet Tubing berfungsi menyalurkan suara dari chestpiece ke
telinga. Selang ini ini biasanya berjumlah 1 buah dan terbuat dari karet yang lentur.
Ada tipe stetoskop tertentu yang terdiri dari 2 selang yang disebut Sprague
rappaport.

4) Chestpiece Chestpiece adalah bagian yang ditempelkan ke tubuh pasien


untuk menangkap suara yang diperiksa.
Berdasarkan jumlah kepalanya, chestpiece ada 2 yaitu dual head dan single
head. Dual head memiliki dua muka depan dan belakang, keduanya bisa
digunakan untuk pemeriksaan yang berbeda. Kepala bagian depannya ada
membrannya sedangkan bagian belakang atau selang karet tanpa membran.
Diafragma ada pada bagian depan chestpiece ini yang berfungsi untuk
memperbesar bunyi jantung.
PENGGUNAAN CARA PENGGUNAAN STETOSKOP

1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin


2. Buka bagian baju yang menutupi dada klien
3. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
4. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostals Area interkostal adalah
area diantara tulang iga.
5. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
6. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi Inspirasi adalah : Saat udara masuk ke
7. Catat hasil auskultasi. Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana
seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien Jika untuk
pemeriksaan di leher maka meletakkan stetoscope di leher meletakkan stetoskop
di leher dengan cara kedua tangan memegang ujung stetoskop kemudian
stetoskop dilingkarkan pada leher. Jika untuk pemeriksaan nadi, maka meletakkan
membrane stetoskop di bagian tangan yang lurus dengan ibu jari.
PEMELIHARAAN

1) Pemeliharaan eartip. Untuk pemeliharaan kita dapat mencopot eartip dan


membersihkannya. Untuk perawatan dan pembersihan, yang harus diperhatikan
adalah melakukannya dengan rutin 1 bulan sekali, jika memang dipakai setiap
hari. Agar performa akustik tetap baik. Aertip sangat sensitif dengan kotoran. Ketika
aertip mengalami sumbatan maka akan mengganggu dan menghambat suara
detak jantung pasien saat diperiksa. Cara merawatnya adalah dengan cara
membersihkannya dengan menggunakan cotton bud.
2) Usap seluruh permukaan diafragma dan bell dengan alcohol isopropyl 70%.
Hal ini bisa mengurangi jumlah bakteri hingga 94%. Lalu beri sedikit pelumas khusus
di lubang suara, putar-putar agar pelumas tersebar. Jika diafragma pecah, maka
sudah tidak dapat digunakan lagi sehingga harus diganti dengan yang baru.
3) Untuk pipa karet, bersihkan dengan pembersih vinil, plastic, dan karet. Jangan
pernah mencelupkan stetoskop ke dalam cairan apapun, atau terkena proses
sterilisasi, misalnya menggunakan alcohol. Jika desinfektan diperlukan, pakailah
larutan alcohol isopropil 70%. Jauhkan dari panas dan dingin yang ekstrim, minyak,
dan pelarut lainnya.
4) Pipa stetoskop biasanya terbuat dari PVC (polyvinylchloride). PVC ini lama-
lama akan menjadi kaku bila bersentuhan dengan kulit, karena ada minyak yang
keluar dari sana. Jadi, jika ingin digantungkan di leher, jangan langsung kena kulit
leher, gantungkan di kerah baju atau jas.

Anda mungkin juga menyukai