-Ascaris lumbricoides-
Diagnosa
Adanya telur dalam tinja.
Keluarnya cacing dewasa dengan sendirinya, baik melalui mulut atau hidung
karena muntah maupun melalui tinja.
Pencegahan
Perbaikan hygiene sanitasi perorangan dan lingkungan.
Pengobatan penderita / sumber infeksi.
Toxocara Canis
Tersebar secara kosmopolitan
Prevalensi di Indonesa: di Jakarta prevalensi pd anjing 38.3%
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Rhabditea
Order : Ascaridida
Family : Ascarididae
Genus : Toxocara
Species : canis
Toxocara Canis
Hospes definitif : anjing
Penyakitnya disebut : VLM, OLM
Bentuk infektif : telur infektif (berasal dari telur yang fertilized)
Penularan: transplasental (larva), peroral (tertelan telur infektif)
Morfologi
Bentuk menyerupai Ascaris lumbricoides muda
Jantan panjangnya 3.6-8.5 cm
Betina panjangnya 5.7-10 cm
Terdapat sayap servikal berbentuk lanset
Bentuk ekor jantan; seperti tangan dengan jari yg
sedang menunjuk (digitiform), betina: ekornya
bulat teruncing
Siklus Hidup T.canis
Telur keluar bersama tinja anjing telur infektif ditanah
yg cocok penularan larva pd anak anjing terjadi secara
transplasental /melalui air susu induk yg terinfeksi.
Telur tertelan manusia bersama makanan/minuman
/kontaminasi tangan larva menembus dinding usus
peredaran darah menuju organ tubuh (hati, jantung, paru,
otak dan mata).
Toxocara Cati
Tersebar secara kosmopolitan
Prevalensi di Indonesa: di Jakarta prevalensi pd anjing 38.3%
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Rhabditea
Order : Ascaridida
Family : Ascarididae
Genus : Toxocara
Species : cati
Hospes definitif : Kucing
Penyakitnya disebut : VLM, OLM
Bentuk infektif : telur infektif (berasal dari telur yang fertilized)
Penularan: transplasental (larva), peroral (tertelan telur infektif)
Morfologi
Bentuk menyerupai Ascaris lumbricoides muda
Jantan panjangnya 2.5-7.8 cm
Betina panjangnya 2.5-14 cm
Bentuk sayap lebih lebar sehingga kepalanya menyerupai ular cobra
Bentuk ekor jantan; seperti tangan dengan jari yg sedang menunjuk
(digitiform), betina: ekornya bulat meruncing
Siklus Hidup T.cati
Telur keluar bersama tinja kucing telur infektif ditanah yg cocok
penularan larva pd anak kucing terjadi secara transplasental (melalui air susu
induk yg terinfeksi).
Pencegahan
• Mencegah pembuangan tinja anjing dan kucing peliharaan secara
sembarangan terutama di tempat bermain anak-anak dan kebun
sayuran.
• Hewan yg terinfeksi diobati dg mebendazol atau ivermectin.
• Anak anjing dan anak kucing secara rutin diobati mulai usia 2-3
minggu, setiap 2 minggu hingga berusia 1 th. Anjing dewasa diobati
setiap 6 bulan.
• Dilakukan pengawasan terhadap anak yg mempunyai kebiasaan
makan tanah, peningkatan kebersihan pribadi (cuci tangan sebelum
makan, tidak makan daging yg kurang matang, membersihkan dg
seksama sayur lalapan).
Trichinella
spiralis
Phylum : Nematoda
Class : Aphasmida
Order : Trichurida
Family : Trichinellidae
Genus : Trichinella
Species : Trichinella spiralis
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT
Hospes : hidup pada otot manusia dan berbagai binatang (misal: babi, tikus,
beruang, kucing, anjing, babi hutan, dll.)
Menyebabkan penyakit:
Trichinosis / Trichinelosis / Trichiniasis / Trichinelliasis (berupa
kerusakan otot)
MORFOLOGI DAN CIRI-
CIRI
Cacing dewasa berukuran kecil bentuknya halus seperti
rambut.
Individu betina panjangnya mencapai 4 mm,
bersifat vivipar, seekor cacing dapat mengeluarkan 1500
larva.
Pada ujung anterior terdapat mulut kecil, bulat tanpa
papel.
ujung posterior membulat dan tumpul.
Morfologi
1. Ujung posterior yang betina lurus, sedangkan yang jantan
melingkar.
2. Yang jantan memiliki spikula tunggal dengan selubung yang
lentur.
3. Bagian anterior mengandung esofagus yang panjang dan
sempit.
4. Usus dan organ reproduksi terletak di ujung posteerior
tubuh.
5. Kulit bagian luarnya berwarna kekuningan dan bagian
dalamnya jernih.
Siklus Hidup
Diagnosa
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur yang keluar bersama tinja.
PENCEGAHAN
1. Individu
a. Mencuci tangan sebelum & sesudah
makan;
b. Mencuci sayuran yang dimakan
mentah;
c. Memasak sayuran di air mendidih;
2. Lingkungan
a. Menggunakan jamban ketika buang air
besar;
b. Tidak menyiram jalanan dengan air got;
PENGOBATAN
c. Tidak jajan di sembarang tempat.
1. Mebendazol
Memiliki khasiat sebagai obat kecacingan yang
mempunyai jangkauan luas terhadap cacing-cacing parasit.
Pemakaian 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.
2. Albendazol dengan dosis tunggal 400 mg.
3. Oksantel pirantel pamoat, dosis tunggal 10-15 mg/kg berat
badan.
Cacing tambang (N.
americanus dan A. duodenale)
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentae
Order : Strongiloidae
Famili : Ancylostomatidae
Genus : Necator/ Ancylostoma
Species : N. americanus dan A.
duodenale
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif kedua cacing ini adalah manusia. Tempat hidupnya
ada di dalam usus halus terutama jejunum dan duodenum. Penyakit
yang disebabkan oleh parasit ini disebut Nekatoriasis dan
Ankilostomiasis
Morfologi
1. Memiliki kutikel tebal
2. Nematoda berwarna putih kelabu, silindrik, dan fusiform
3. Cacing jantan mempunyai organ reproduksi tunggal dan sebuah
bursa kopulatriks
4. Cacing betina mempunyai sepasang organ reproduksi tetapi tkidak
mempunyai bursa kopulatriks
Perbedaan morfologi
N. americanus Duodenale
Bentuk badan Bentuk badan menyerupai
menyerupai huruf S. huruf C.
Memiliki benda kitin pada Terdapat dua pasang gigi
rongga mulutnya. pada rongga mulutnya.
Ukuran tubuhnya lebih Ukuran tubuhnya lebih
kecil. besar.
Tidak memiliki Spinal Memiliki spinal kaudal
kaudal pada betina. pada betina.
Vulva terletak pada
anterior pertengahan Vulva terletak posterior
badan. dari pertengahan badan.
Siklus Hidup Cacing
tambang
1. Cacing dewasa hidup di dalam usus 4. Tumbuh dan berkembang menjadi larva
halus manusia. filariform yang infektif.
2. Telur keluar bersama tinja, mengalami 5. Larva filariform menembus kulit manusia.
embrionisasi di tanah.
6. Migrasi ke paru-paru, dan ber maturasi pada
3. Telur menetas, menghasilkan larva
manusia selama 35 hari.
rabditiform yang tak infektif.
Patologi dan Gejala
Klinis
Gejala nekatoriasis dan ankilostomiasis:
1. Stadium Larva
Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi
perubahan kulit yang disebut ground itch. Perubahan pada paru
biasanya ringan
2. Stadium dewasa
Gejala tergantung pada spesies dan jumlah cacing, serta keadaan
gizi penderita (Fe dan protein).
Pengobatan
Pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan memberikan hasil cukup baik.
Strongyloides stercoralis
Hospes dan Nama Penyakit
Manusia merupakan hospes pertama
cacing ini.
Parasit ini dapat menyebabkan
strongiloidiasis.
Morfologi
Hanya cacing dewasa betina hidup sebagai
parasit di vilus duodenum dan yeyunum.
Cacing betina berbentuk filiform, halus,
tidak berwarna dan panjang 2mm.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Ordo : Rhabditida
Family : Strongyloididae
Genus : Strongyloides
Species : S. stercoralis
Diagnosis
Menemukan larva rabditiform dalam tinja segar, dalam biakan atau
dalam aspirasi duodenum.
a. Dewasa parasitic,
betina
b. Dewasa hidup
bebas, betina
c. Dewasa hidup
bebas, jantan
d. Larva rabditiform
e. Larva filariform
1. Esofagus 6. Anus
2. Usus 7.
Testes
3. Uterus 8.
Spikula
4. Vulva 9.
Daur Hidup
Patologi dan Gejala Klinis
Kulit. Larva filiform dalam jumlah besar
menembus kulit, timbul kelainan kulit
yang dinamakan creeping eruption.
Morfologi
Karakteristik Jantan Betina
Panjang 2-5 mm 8-13 mm
Bentuk Mempunyai sayap dan Ujung anterior ada pelebaran
ekornya melingkar sehingga kutikulum seperti sayap
bentuknya seperti tanda (alae). Bulbus esophagus
tanya (?) jelas, ekor panjang dan
runcing. Uterus melebar dan
penuh telur.
Habitat Rongga sekum, usus besar, Rongga sekum, usus besar,
usus halus. usus halus.
Telur - 11000-15000
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Upakelas : Spiruria
Ordo : Oxyurida
Famili : Oxyuridae
Genus : Enterobius
Diagnosa
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur dan cacing dewasa,
telur cacing dapat diambil dengan alat anal swab
A. Dewasa Betina
B. Dewasa Jantan
C. Telur
1. Sayap leher
2. Esofagus
3. Bulbus esophagus
4. Usus
5. Ovarium
6. Uterus
7. Lubang genital
8. Anus
9. Testes
10.Duktus ejakulatorius
11.Larva di dalam telur
Daur Hidup
Epidemiologi
Penularan dapat terjadi pada keluarga atau kelompok yang hidup
satu lingkungan yang sama.
Penularan dapat dipengaruhi dari tangan ke mulut, debu,
retrofeksi melalui anus.
-Wuchereria bancrofti -
Kalsifikasi
Kelas : secernentea
Ordo : spirurida
Upordo : spirurina
Family : onchocercidae
Genus : wuchereria
Species : wuchereria bancrofti
Patologi dan Gejala Klinis
- Gejala klinis filariasis limfatik disebabkan oleh microfilaria
baik yang hidup maupun yang mati.
-Gejala yang disebabkan oleh cacing dewasa menimbulkan
adalah peradangan pada kelenjar limfe, dan limfangitis re
limfe) dalam stadium akut, disusul dengan obstruktif men
- Microfilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan tetapi d
tertentu dapat menyebabkan occult filariasis (infeksi filari
memperlihatkan gejala klasik filariasis serta tidak ditemuk
-
Perjalanan penyakit filariasis limfatik dapat
dibagi dalam beberapa stadium yaitu :
1. Mikrofilaremia tanpa gejala klinis
Pemeriksaan dengan limfosintigrafi
menunjukkan adanya kerusakan saluran limfe.
Cacing dewasa dapat hidup menyumbat
saluran limfe dan terjadi dilatasi pada saluran
limfe (lymphangiektasia). Cacing deawasa yang
mati dapat menyebabkan inflamasi. Setelah
infiltrasi limfositik yang intensif, lumen
tertutup dan cacing mengalami kalsifikasi.
Sumbatan sirkulasi limfatik terus berlanjut
2. Stadium akut ditandai dengan peradangan
pada saluran dan kelenjar limfe, berupa
limfadenitis dan limfangitis retrograde yang
disertai demam dan malaise. Peradangan pada
sistem limfatik alat kelamin laki-laki, seperti
funikulitis, epididimitis dan orkitis sering
dijumpai. Saluran sperma meradang,
membengkak menyerupai tali dan sangat nyeri
pada perabaan, terkadang menyerupai hernia
inkarserata.
3. Stadium menahun
Pada stadium menahun gejala klinis yang paling
Epidemiologi
Filariasis bancrofti dapat dijumpai di perkotaan atau pedesaan dan
bersifat local. Kurang lebih 20 juta penduduk Indonesia bermukim di
daerah endemi filariasis bankrofti dan sewaktu-waktu bisa ditulari.
Kelompok umur dewasa muda merupakan kelompok penduduk yang
paling sering menderita.
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : nematode
Ordo : spirurida
Family : Onchocercidae
Genus : Brugia
Species : B. Malayi
Daur Hidup
Patologi dan Gejala klinis
Gejala klinis filaria malayi yakni :
1. Stadium akut
Pada stadium akut ditandai dengan serangan demam dan
peradangan saluran dan kelenjar limfe, yang hilang timbul
beberapa kali. Limfadenitis biasanya mengenai kelenjar limfe
inguinal di satu sisi dan peradangan ini sering timbul setelah
pekerja bekerja berat di ladang dan sawah, biasanya berlangsung
2-5 hari dan dapat sembuh tanpa pengobatan. Pada stadium ini
tungkai bawah biasanya ikut membengkak dan menimbulkan
gejala limfedema. Limfadenitis dapat pula berkembang menjadi
bisul, pecah menjadi ulkus. Limfadenitis dengan gejala
komplikasinya dapat berlangsung beberapa minggu sampai tiga
bulan lamanya.
Epidemiologi
B.malayi hanya terdapat di pedesaan, karena vektornya
tidak dapat berkembang biak di perkotaan. B.malayi yang
terdapat pada manusia dan hewan biasanya terdapat di
pinggir pantai atau aliran sungai, dengan rawa-rawa.
Penyebaran B.malayi bersifat lokal, penderita yang terkena
penyakit ini terutama adalah nelayan dan petani. Kelompok
umur dewasa muda paling sering terkena penyakit ini,
sehingga produktivitas penduduk dapat berkurang akibat
serangan adenolimfangitis yang berulang kali.
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Phylum : nemathelminthes
Class : nematode
Order : camallanidae
Superfamily : dracunculoidea
Family : dracunculidae
Genus : dracunculus
Species : D. medinensis
Patologi dan gejala klinis
Gejala yang ditimbulkan tidak begitu berat, misalnya :
Gejala saluran cerna, Tidak nafsu makan, Tidak enak di perut.
Bila cacing sudah hidup di permukaan usus, gejala yang ditimbulkan :
Anemia hiperkrommakrositer, Defisiensi B12, Obstruksi.
Epidemiologi
Penyakit ini jarang ditemukan di Indonesia akan tetapi di tempat yang
banyak makan ikan salem mentah atau kurang matang.
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan :
1. Penyaringan air minum melalui katun tipis
2. Merebus air hingga mendidih sebelum digunakan
3. Hanya meminum air berklorin membantu mencegah dracunculiasis
Pengobatan :
Biasanya, cacing dewasa pelan-pelan diangkat lebih dari sehari
sampai seminggu dengan memutarnya pada sebuah batang. Cacing
tersebut bisa diangkat dengan cara operasi, tetapi pada banyak
daerah, metode ini tidak tersedia. Orang yang juga mengalami infeksi
kadangkala diberikan metronidazole untuk mengurangi peradangan.
LOA-LOA
(Cacing Loa, Cacing Mata)
Pencegahan
• Menghindari gigitan lalat.
• Pemberian obat-obatan dua bulan sekali.
• Jangan sering-sering masuk hutan.
-Onchocerca Volvulus-