( TAK )
Disusun Oleh :
1. Alifa Retno
2. Ega Dwi
3. Latifah
4. Ninuk Sri
5. Pivin Ayu
6. Ratna Fitri Sari
7. Vivi okta
Terapi aktivitas kelompok
Penyaluran emosi
Meningkatkan keterampilan
hubungan sosial
DAMPAK TERAPIUTIK DARI
KELOMPOK
Universalitas Kekohesifan kelompok
Menanamkan harapan Pengalaman antar
Mungkin terdapat pribadi
rekapitulasi korektif Atarsis dan pembagian
Pengembangan emosi
keterampilan sosial Pembagian
Pemasukan informasi eksisitensial
Identifikasi memberikan masukan
untuk mengakui
keterbatasan
Adapun indikasi dan kontra indikasi
terapi aktivitas kelompok
1. Seamua klien terutama klien rehabilitasi perlu memperoleh
terapi aktifitas kelompok kecuali mereka yang : psikopat
dan sosiopat, selalu diam dan autistic, delusi tak terkontrol,
mudah bosan.
2. Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti
terapi aktifitas kelompok antara lain : sudah ada observasi
dan diagnosis yang jelas, sudah tidak terlalu gelisah, agresif
dan inkoheren dan wahamnya tidak terlalu berat, sehingga
bisa kooperatif dan tidak mengganggu terapi aktifitas
kelompok
3. Untuk pelaksanaan terapi aktifitas kelompok di rumah sakit
jiwa di upayakan pertimbangan tertentu seperti : tidak
terlalu ketat dalam tehnik terapi, diagnosis klien dapat
bersifat heterogen, tingkat kemampuan berpikir dan
pemahaman relatif setara, sebisa mungkin pengelompokan
berdasarkan problem yang sama.
KOMPONEN KELOMPOK
(Kelliat, 2005)
1. Struktur kelompok : menjelaskan batasan,
komunikasi, proses pengambilan
keputusan dan hubungan otoritas dalam
kelompok
2. Besar kelompok : Jumlah anggota
kelompok yang nyaman adalah kelompok
kecil yang anggotanya berkisar antara 5-12
orang.
3. Lamanya sesi :Waktu optimal untuk satu
sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah dan 60-120 menit
bagi fungsi kelompok yang tinggi
Perkembangan kelompok
melalui empat fase (Kelliat,
2005)
1. Fase prakelompok yaitu menentukan tujuan
kelompok
2. Fase awal kelompok ditandai masuknya kelompok
baru
1. Tahap orientasi.
2. Tahap konflik
3. Tahap kohesif
3. Fase kerja kelompok pada fase ini kelompok
sudah menjadi tim
4. Fase terminasi dilakukan pada akhir tiap sesi
MACAM TERAPI AKTIFITAS
KELOMPOK
1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi
adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stimulus terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok
(Keliat, 2004)
Aktivitas dibagi dalam empat sesi :
1) Sesi pertama : mengenal halusinasi
2) Sesi kedua : mengontrol halusinasi dan
menghardik
3) Sesi ketiga : menyusun jadwal kegiatan
4) Sesi keempat : cara minum obat yang benar
TAK stimulasi sensori
TAK yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada klien sehingga
terjadi
perubhan perilaku
Bentuk stimulus :
1) Stimulus suara: musik
2) Stimulus visual: gambar
3) Stimulus gabungan visual dan suara:
melihat televisi, video
Tujuan dari TAK stimulasi sensori
1. Peningkatan kepekaan
terhadap stimulus
2. Peningkatan kemampuan
merasakan keindahan
3. Peningkatan apresiasi
terhadap lingkungan
Terapi Aktivitas
Kelompok Oientasi Realita