Anda di halaman 1dari 46

Kelompok : 4

Nama : Arrachman Nopriansyah


Aini Imani Halimah
Muhammad Ichsan Assalam
Nabilah Ali
Tiara putri isalah
Seri Astina
Kelas : 2KA
Dosen
Pembimbing : Idha Silviyati, S.T., M.T.
Gugus Alkil Gugus Hidroksil

Nama IUPAC = Alkana, akhiran –a diganti –ol


Nama Trivial = nama gugus alkil + alkohol
Contoh Tata Nama Alkohol

H
CH2OH Sikloheksana
Fenilmetanol Sikloheksil alkohol
Benzil alkohol OH
Sifat – Sifat Alkohol

Alkohol merupakan zat yang


memiliki titik didih relatif tinggi
dibandingkan hidrokarbon yang
jumlah atom karbonnya sama. Hal
ini disebabkan adanya gaya
antarmolekul dan adanya ikatan
hidrogen antarmolekul alkohol
akibat gugus hidroksil yang polar.
Alkohol yang memiliki atom karbon
kurang dari lima larut dalam air. Kelarutan
ini disebabkan oleh adanya kemiripan
struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–
OH).

Oleh karena itu, makin panjang rantai


karbon dalam alkohol kelarutan dalam air
makin berkurang.
2-etil-1-butanol 2-metil-2-propanol

3-Bromocyclohexanol
1. Sifat Fisik

a. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol,


dan propanol) mudah larut dalam air dengan
semua perbandingan. Alkohol merupakan
cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau
khas.

b. Titik leleh dan titik didihnya meningkat


sesuai dengan bertambahnya berat molekul
alkanol.
Tabel Sifat Fisika Alkohol (Titik Didih dan Kelarutan di Dalam
Air)
Kelarutan (g 100
Nama Senyawa Jumlah C Titik Didih (°C)
mL air) pada 20°C

Metanol 1 64,5 larut sempurna

Etanol 2 78,3 larut sempurna

1–propanol 3 97,2 larut sempurna

2–propanol 3 82,3 larut sempurna

1–butanol 4 117,0 8,3

2–butanol 4 99,5 12,5

Isobutil alcohol 4 107,9 11,1

ter–butil alkohol 4 82,2 larut sempurna


2. Sifat Kimia

a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen


terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena
memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan
makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat
bereaksi dengan logam K dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat
dioksidasi dengan menggunakan oksidator,
tetapi alkohol tersier tidak.
Tata Nama Alkohol
1) Mono-hidroksi alkohol
Penamaan senyawa alkohol prinsipnya ada dua
cara yaitu :
1) Dengan aturan IUPAC yaitu menggunakan nama
senyawa alkananya dengan mengganti akiran “
ana “ dalam alkana menjadi “ anol “ dalam
alkoholnya.
2) Dengan sistem Trivial yaitu dengan
menyebutkan nama gugus alkilnya diikuti kata
alkohol.
CONTOH PENAMAAN ALKOHOL

Rumus Molekul Nama IUPAC Nama Trivial

CH3– OH Metanol Metil alkohol

C2H5– OH Etanol Etil alkohol

C3H7– OH Propanol Propil alkohol

C4H9– OH Butanol Butil alkohol


Untuk senyawa–senyawa alkohol dengan rumus
struktur bercabang aturanpenamaannya adalah sebagai
berikut :
a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C
paling panjang yang mengikat gugus fungsi –OH ,
kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya.
b. Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung
yang memberikan nomor terkecil bagi atom C yang
mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya sama
dengan penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon
(terdahulu) Contoh :

2-pentanol bukan 4-pentanol


Tabel Beberapa Penataan Nama Alkohol
Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur Nama Trivial Nama IUPAC

n–propil alcohol 1–propanol

Isopropil alcohol 2–propanol

sek–butil alcohol 2–butanol

Isobutil alcohol 2–metil–1–propanol

ter–butil alkohol 2,2–dimetiletanol

Vinil alkohol 1–etenol

Alil alkohol 2–propen–1–ol


 Poli-Hidroksi alkohol
Cara IUPAC :
Polihidroksialkohol diberi nama hidrokarbon
asal, dan diberi akhiran Diol (2 gugus OH,
dan triol untuk 3 gugus OH.

Contoh :

Etanadiol
 Cara Trivial :
 Suatu diol terutama 1,2 diol disebut glikol,
yakni nama : trivial alkena ditambahkan glikol

 Contoh


 n Etilen Glikol
 Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus
fungsinya (–OH) terikat pada atom C primer.
Contoh pada propanol

2) Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus


fungsinya (–OH) terikat pada atom C
sekunder.
2 metil-1 Propanol
3) Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus
fungsinya (–OH) terikat pada atom C tersier.

1,1 dimetil-1 propanol


Reaksi dalam alkohol

1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol asam dapat
digunakan untuk mengidentifikasi alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
 Alkohol primer teroksidasi membentuk
aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam karboksilat.
 Alkohol primer aldehid asam
karboksilat

 `Alkohol sekunder keton

 Alkohol tersier pada oksidasi kuat


terjadi penguraian
(rantai pecah)
2. Reaksi Esterifikasi
Alkohol dengan asam karboksilat dapat
menghasilkan ester.
3. Reaksi Pembentukan senyawa lain
a. Reaksi Dehidrasi alkohol
Alkohol apabila dipanakan dengan asam kuat
maka akan terjadi pembentukan alkena air.
b. Reaksi pembentukan alkoksialkana
Alkohol + Na / K
2 ROH + Na 2 RONa + H2
Na-alkanolat

c. Pembuatan alkilhalogenida

d. Pengawahidratan alkohol
Kesiomeran Alkohol

1. Keisomeran fungsi
Alkohol beisomer fungsi dengan eter, simak
contoh berikut

CH3 – CH2 – CH2 – OH dengan CH3 – O - CH2 – CH3


1-propanol Metil etil eter
2. keisomeran posisi
keisomeran posisi pada alkohol disebabkan
posisi gugus fungsi – OH yang berbeda pada
rantai karbon terpanjangnya.
 3. Keisomeran Optik
Keisomeran optik terjadi karena adanya atom
C asimetrik, yaitu atom C yang terikat pada 4
gugus yang berbeda.
Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan
rumus 2n, dengan n = jumlah atom C
asimetrik.
Penggunaan Alkohol

Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan


sehari-hari antara lain :
1. Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
Misalnya vernis
2. Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat
antiseptik.
3. Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik,
bahan peledak, kosmestik.
4. Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai
bahan bakar yang biasa dikenal Dengan nama Spirtus.
5. Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan minuman keras.
FENOL
Fenol
Fenol atau asam karbolat atau
benzenol adalah zat kristal tak berwarna
yang memiliki bau khas. Rumus kimianya
adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksil(-OH) yang berikatan
dengan cincin fenil.

Struktur senyawa fenol seperti :


OH OH OH OH
Br Br CH3

Cl Br 2-metilfenol
Fenol
(0-kresol)
4-klorofenol 2,4,6-
(p-klorofenol) tribromofenol
Karakteristik Fenol

Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam


air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki
sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat
melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.
Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion
fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan
dalam air.
SIFAT KIMIA

• Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid


atau keton yang jumlah atom C-nya sama ,
karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C
yang tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol
dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
• Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak
membentuk ester melainkan membentuk asam
fenolsulfonat ( o atau p).
• Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol
dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6
trinitrofenol atau asam pikrat.
SIFAT FISIKA

 Fenol murni berbentuk Kristal yang tak


berwarna, sangat berbau dan mempunyai sifat-
sifat antiseptik
 Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air
dapat juga larut dalam fenol cair. Karena bobot
molekul air itu rendah dan turun titik beku molal
dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran
fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada
temperature biasa. Larutan fenol dalam air
disebut air karbol atau asam karbol.
Jenis Senyawa fenol

Berdasarkan jalur pembuatannya :

1. Senyawa fenol yang berasal dari asam


shikimat atau jalur shikimat
2. Senyawa fenol yang berasal dari asetat
malonat
3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari
kombinasi antara kedua jalur biosintesa ini
yaitu senyawa-senyawa flavonoid.
Berdasarkan jumlah atom hydrogen yang dapat
diganti oleh gugus hidroksil maka ada tiga golongan
senyawa fenol yaitu :

1. Fenol monofalen
Jika satu atom H dari inti aromatic diganti oleh satu
gugusan OH.
2. Fenol divalent
Adalah senyawa yang diperoleh bila dua atom
hydrogen pada inti aromatic diganti dengan dua
gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi
dua.
3.Fenol trifalen
Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom
hydrogen pada inti aromatic diganti dengan tiga
gugus hidroksil.
Perbedaan alkohol dan fenol

Fenol Alkohol
Bersifat asam Bersifat netral
Bereaksi dengan NaOH (basa),
Tidak bereaksi dengan basa
membentuk garam natrium fenolat
Tidak bereaksi dengan logam Na Bereaksi dengan logam Na
atau PX3 atau PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH Bereaksi dengan RCOOH namun
namun bereaksi dengan asil halida bereaksi dengan asil halida (RCOX)
(RCOX) membentuk ester membentuk ester
TIOL

Gugus Alkil Gugus Sulfidril

Nama IUPAC = Alkohol, Akhiran –Ol Diganti –Atiol


Nama Trivil = nama gugus alkil, + merkaptan
Tiol
 Dalam kimia organik, tiol
adalah sebuah senyawa yang mengandung
gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan
atom hidrogen (-SH).
 Secara tradisional, tiol sering disebut
sebagai merkaptan.I stilah merkaptan berasal
dari Bahasa Latin mercurium captans,
yangberarti 'menggenggam raksa', karena
gugus -SH mengikat kuat unsur raksa.
Sifat-sifat Tiol
Sifat Fisika
- Bau
Tiol merupakan cairan yang berbau mirip
dengan bau bawang Putih. Bau tiol sering kali
sangat kuat dan menyengat, terutama yang
bermassa molekul ringan/kecil. Tetapi tidak semua
tiol berbau tidak sedap, contohnya tioterpianol
yang digunakan sebagai aroma sedap buah Citrus x
Paradisi.

- Titik didih dan kelarutan


tiol memiliki titik didih yang rendah dan
kurang larut dalam air dan pelarut polar lainnya
dibandingkan dengan alkohol.
Sifat Kimia
 - Sintesis
Metode pembuatan tiol mirip dengan
pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya
biasanya lebih cepat dan berendemen lebih
tinggi karena anion sulfur merupakan nukleofil
yang lebih baik daripada atom oksigen/Tiol
terbentuk ketika halogenoalkana dipanaskan
dengan larutan natrium hidrosulfida
- Reaksi
 Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus
hidroksil (-OH) yang ditemukan pada alkohol.
Oleh karena sulfur dan oksigen berada dalam
golongan tabel periodik yang sama, ia memiliki
sifat-sifat ikatan kimia yang mirip.
 Kimia tiol berhubungan dengan kimia alkohol:
tiol membentuk tioeter, tiosetal , dan tioster,
yang beranalogi dengan eter, asetar , dan ester.
Lebih jauh lagi, gugus tiol dapat bereaksi
dengan alkena, membentuk tioeter
- Keasaman
Gugus tiol bersifat sedikit asam dengan pH
sekitar 10 sampai 11. Dengan
keberadaan basa, anion tiolat akan
terbentuk, dan merupakan nukleofil yang
sangat kuat.
Penamaan Tiol
 Metode yang direkomendasikan oleh IUPAC adalah
denga n menambahkan akhiran -tiol pada nama
alkana. Metode ini hampir identik dengan
tatanama alkohol.
 Contoh: CH3SH = metaniol (metana tiol).
Metode lama, kata alkohol pada nama analog
alkohol senyawa itu diganti dengan merkaptan.
Contoh : CH3SH = metil merkaptan .
(CH3OH bernama metil alkohol)
Tata Nama
Penamaan merkaptan merujuk pada reaksi tiol
dengan ion merkurium membentuk merkaptida :
2RSH + HgCl2 (RS)2Hg + 2 HCl

CH3SH CH3CH2CH2CH2SH
Metaniol -butaniol SH
Metil merkaptan n-butil merkaptan tiofenol

Anda mungkin juga menyukai