Pneumonia
Pneumonia
DENGAN PNEUMONIA
Kelompok :
1. ALEX MARULI SIHALOHO
2. IGNASIUS SIMANULLANG
3. HOTDIANA HUTAGALUNG
4. Jenny Simatupang
5. RISKAYANTI ZALUKHU
6. Welieli Mendrofa
Pneumonia merupakan peradangan pada
parenkim paru yang terjadi pada masa anak-
anak dan sering terjadi pada masa bayi.
Penyakit ini timbul sebagai penyakit primer dan
dapat juga akibat penyakit komplikasi.
Secara klinis pneumonia didefenisikan
sebagai suatu peradangan parenkim
paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit
ETIOLOGI
Menurut Corwin (2001), Penyebab tersering pneumonia
bakterialis adalah bakteri positif-gram, streptococcus
pneumonia yang menyebabkan pneumonia steptrokokus.
Bakteri staphylococcus aureus adalah streptokokus beta-
hemolitikus grup A yang juga sering menyebabkan pneumonia,
demikian juga pseudomonas aeroginosa. Pneumonia lain
disebabkan oleh virus misalnya influenza. Pneumonia
mikoplasma, suatu pneumonia yang relative sering dijumpai
yang disebabkan oleh suatu organisme yang berdasarkan
beberapa aspeknya berada diantara bakteri dan virus.
ANATOMI PARU PARU
Paru-paru merupakan organ yang lunak,
spongious dan elastis, berbentuk kerucut atau
konus, terletak dalam rongga toraks dan di atas
diafragma, diselubungi oleh membran pleura.
Setiap paru mempunyai apeks (bagian atas paru)
yang tumpul di kranial dan basis (dasar) yang
melekuk mengikuti lengkung diphragma di
kaudal. Pembuluh darah paru, bronkus, saraf dan
pembuluh limfe memasuki tiap paru pada bagian
hilus.2
ANATOMI PARU PARU
Continue . . . .
Berhubungan dengan :
Ketidakadekuatan pertahanan utama (penurunan
kerja silia, perlengketan sekret pernafasan).
Tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi,
penekanan imun, penyakit kronis, malnutrisi).
Ditandai dengan :
Tanda dan gejala yang membuat diagnosa aktual.
Ditandai dengan :
Nyeri dada pleuritik, sakit kepala/nyeri
sendi, melindungi area yang sakit, perilaku
distraksi; Gelisah.
Ditandai dengan :
Klien/ keluarga sering bertanya tentang informasi
perawatan, pernyataan kesalahan konsep dan kegagalan
memperbaiki/ berulang.
DS:berat badan pasien berkurang Kekurangan nutrisi Nafsu makan menurun dan berat badan
1 kg sejak satu bulan yang menurun
lalu,muntah 3 kali perhari berisi
cairan.
Diagnosa Keperawatan
1. Bersiha jalan nafas tak efektif berhubungan dengan
inflamasi trakea bronchial , peningkatan produksi sputum
ditandai dengan nyeri pleuriik , perubahan prekuensi dan
kedlaman pernapasan , dan klien tampak kesulitan bernafas.
2 . Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan membrane alveolar – kapiler (efek inflamasi),
demam, pepindahan kurva oksihemoglobin ,hipoventilasi ,
ditandai dengan dispnea , sianosis , takikardia , dan gelisah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan kelemahan
, keletihan , dispnea karena kerja , takipnea ,
takikardia , dan sianosis.
1. Kaji frekuensi/kedalaman Takipnue pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidak nyamanan.
pernapasan dan gerakan dada. Simetris yang sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan/ atau cairan paru.
2. Auskultasi area paru, catat area 2. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas bronkial (normal
penurunan/tak ada aliran udara dan pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsilidasi. Krekel, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi
bunyi napas adventisius, mis, krekels, dan/atau ekpirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, sekret kental, dan spesme jalan
mengi stridor. napas/obstruksi.
Kolaborasi : 5
Mengevaluasikan kemajuan dan efek proses penyakit dan memudahkan pemilihan terapi yang
diperlukan.
Mandiri :
1. Kaji Takipnue pernafasan dangkal dan
frekuensi/kedalaman gerakan dada tak simetris sering
pernapasan dan gerakan terjadi karena ketidak nyamanan.
dada. Simetris yang sering terjadi karena
2 ketidaknyamanan gerakan dinding
dada dan/ atau cairan paru.
2. Penurunan aliran udara terjadi
Auskultasi area paru, pada area konsolidasi dengan cairan.
catat area penurunan/tak Bunyi napas bronkial (normal pada
ada aliran udara dan bronkus) dapat juga terjadi pada
bunyi napas adventisius, area konsilidasi. Krekel, ronki, dan
mis, krekels, mengi mengi terdengar pada inspirasi
stridor. dan/atau ekpirasi pada respon
terhadap pengumpulan cairan,
sekret kental, dan spesme jalan
napas/obstruksi.
Bantu pasien latih napas 3.
sering Tunjukan/bantu Merangsang batuk atau
pasien mempelajari pembersihan nafas secara mekanik
melakukan batuk, mis., pada pasien yang tidak mampu
N Diagnosa Implementasi
o
1 . Bersiha jalan nafas tak efektif berhubungan mengkaji frekuensi/kedalaman
. dengan inflamasi trakea bronchial , pernapasan dan gerakan dada.
peningkatan produksi sputum ditandai dengan Auskultasi area paru, catat area
nyeri pleuriik , perubahan prekuensi dan penurunan/tak ada aliran udara
kedlaman pernapasan , dan klien tampak dan bunyi napas adventisius, mis,
kesulitan bernafas. krekels, mengi stridor.