Emy ardana
PENGGUNAAN :
SEDIAAN
Bubuk-liquid
Disposable capsule
Alloy dalam bentuk tablet/pellet
dan
merkuri dalam sacchet
FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN
PERAK
Elemen terbesar dalam reaksi
Memutihkan alloy
Menurunkan creep
Meningkatkan kekuatan
Meningkatkan ekspansi pengerasan
Meningkatkan ketahanan terhadap
tarnish
2. Timah
Mengendalikan reaksi antara
perak dan merkuri.
Mengurangi kekuatan dan
kekerasan
Mengurangi ketahanan terhadap
tarnish dan korosi
3. Tembaga
Meningkatkan kekerasan dan
kekuatan
Meningkatkan ekspansi
pengerasan
4. Seng
Dalam jumlah kecil tidak
mempengaruhi reaksi pengerasan
atau sifat amalgam
Seng scavenger atau deoxidizer,
selama pembuatan mencegah oksidasi
elemen penting seperti perak, tembaga
atau timah.
Oksidasi pada elemen2 tsb sangat
mempengaruhi sifat alloy dan amalgam.
Alloy tanpa seng lebih rapuh dan
amalgam kurang plastis.
Seng menyebabkan ekspansi tertunda jika
campuran amalgam terkontaminasi
kelembaban selama manipulasi.
5. Merkuri
Pada beberapa jenis alloy, sejumlah kecil
merkuri ditambahkan (sampai 3%) pre-
amalgamated alloy
6. Platinum
Mengeraskan alloy dan meningkatkan
ketahanan terhadap korosi.
7. Palladium
Mengeraskan dan memutihkan alloy
LOW COPPER ALLOYS
KOMPOSISI
Perak 63-70%
Timah 26-29%
Tembaga 2-5%
Seng 0-2%
SEDIAAN
Lathe-cut alloys, 2 tipe : coarse dan fine
grain
Spherical alloys
Campuran partikel lathe-cut dan spherical
REAKSI PENGERASAN
MIKROSTRUKTUR
Set amalgam terdiri dari partikel yang tidak
bereaksi (γ) dikelilingi oleh suatu matrik hasil
reaksi (γ1 dan γ2)
HIGH COPPER ALLOYS
Terdiri dari > 6% tembaga memperbaiki
sifat mekanis, ketahanan terhadap korosi,
integritas marginal yang lebih baik karena
fase terlemah (γ2) dihilangkan pada high
copper amalgam.
Tipe :
admixed alloy powder
single-composition alloy powder
ADMIXED ALLOY POWDER
Berkembang pada tahun 1963
Dibuat dengan mencampur 1 bagian alloy
perak-tembaga dengan 2 bagian alloy
perak-timah (low copper lathe-cut
particles).
Amalgam yang terbentuk lebih kuat
daripada amalgam dari lathe-cut low-
copper powder partikel perak-tembaga
bertindak sebagai pengisi dalam matrix
amalgam
KOMPOSISI
Perak 69%
Timah 17%
Tembaga 13%
Seng 1%
Matrix
γ1 (Ag2Hg3)
SINGLE-COMPOSITION ALLOYS
KOMPOSISI
Perak 40-60%
Timah 22-30%
Tembaga 13-30%
Seng 0-4%
Indium/palladium dalam jumlah kecil
REAKSI PENGERASAN
AgSnCu + Hg Cu6Sn5 + Ag2Hg3 + AgSnCu
SIFAT-SIFAT SET AMALGAM
1. Microleakage
Meminimalkan marginal leakage Self
Sealing.
Low dan high copper amalgam mampu
untuk menutup microleakage, tetapi
akumulasi produk korosi lebih rendah
pada high copper amalgam.
2. Perubahan Dimensi
Ekspansi atau kontraksi, tergantung
manipulasi.
Kontraksi berlebihan microleakage,
secondary caries.
Ekspansi berlebihan penekanan pada
pulpa dan postoperative sensitivity,
protrusion of the restoration
a. Triturasi
Under-trituration atau over-trituration
↓ kekuatan pada low dan high copper
b. Kandungan merkuri
Kekurangan merkuri campuran kering dan
berbutir permukaan kasar mudah
mengalami korosi
Kelebihan merkuri ↓ kekuatan secara
nyata (high mercury amalgam γ2 >> fase
terlemah pada reaksi pengerasan)
c. Kondensasi
Tekanan kondensasi yang lebih tinggi
compressive strength lebih tinggi hanya pada
lathe-cut alloy.
Alasan teknik kondensasi yang baik akan
meminimalkan porositas dan menghilangkan
kelebihan merkuri.
e. Kecepatan Pengerasan
g. Creep
A time dependent plastic deformation
Creep of dental amalgam Deformasi
permanen yang progressive lambat, terjadi
di bawah tekanan konstan (static creep)
atau tekanan intermitten (dynamic creep)
Kepentingan creep terhadap penampilan
amalgam :
Creep berhubungan dengan kerusakan tepi
pada low-copper amalgam (creep >>
derajat kerusakan tepi >>)
ADA sp. No. 1 creep < 3%
Nilai creep :
low-copper amalgam = 0,8-8,0%
High-copper amalgam = 0,04-0,1%
Faktor-faktor yang mempengaruhi creep :
a. Mikrostuktur
Fase γ1 (Ag-Hg) mempunyai pengaruh
besar terhadap kecepatan creep pada
low-copper amalgam.
Volume fraksi γ1 >> kecepatan creep ↑
Ukuran butiran γ1 >> kecepatan creep ↓
Fase γ2 berhubungan dengan kecepatan
creep yang lebih tinggi.
Single composition high-copper amalgam
kecepatan creep sangat rendah tidak
adanya fase γ2 dan adanya Cu6Sn5 rods
(barrier to deformation of the γ1 phase).
1. DESAIN KAVITAS
Retensi konvergen ke arah permukaan
luar
Four walls support diperlukan untuk
kondensasi yang efektif. Jika ada 1 atau lebih
dinding yang hilang digunakan matrix
stainless stell.
2. PEMILIHAN BAHAN
a. Alloy
Dipilih berdasarkan kebutuhan klinis :
Untuk restorasi yang memerlukan kekuatan
oklusal amalgam dengan ketahanan
tinggi terhadap fraktur marginal
Jika kekuatan diperlukan secara cepat
spherical atau high copper alloys
dibutuhkan operator yang cepat
Non-zinc alloy jika pengendalian
kelembaban sulit dilakukan
Indium containing alloy berfungsi = seng,
juga menurunkan fase γ2
b. Merkuri
Pre-proportioned capsules
Partikel merkuri dan alloy dalam satu
ruangan dipisahkan oleh membran. Kapsul
ditempatkan pada mechanical
amalgamator.
Kerugian :
• Adanya kemungkinan kebocoran
• Tidak dapat mengatur rasio
• Mahal
Rasio Merkuri:Alloy
• squeeze cloth
• dryness technique
A. TRITURASI
Tujuan membasahi seluruh permukaan
partikel alloy.
Untuk pembasahan yang baik permukaan
alloy harus bersih.
Metode triturasi :
a.Hand mixing
b.Mechanical mixing
a.Hand mixing
b. Mechanical Mixing
Alat mechanical amalgamator
Bentuk sediaan :
- Disposable capsule mortar
Logam silindris atau piston plastik ditempatkan dalam kapsul pestle.
-Reusable capsule
dilengkapi dengan
screwtype lids.
Pada satu kali pemakaian, tidak lebih dari 2
pellets yang dimasukkan ke dalam kapsul.
Tujuan :
•Penyesuaian dengan dinding kavitas
•Menghilangkan kelebihan merkuri
•Mengurangi kekosongan
Kondensasi Mekanik
Kondenser mekanik memberikan getaran
atau mempengaruhi kekuatan untuk
memadatkan campuran amalgam.
C. SHAPING DAN FINISHING
Carving
Membentuk anatomi gigi.
Menghaluskan restorasi
Merkuri toksik.
Merkuri bebas seharusnya tidak tersebar
di atmosfer.
Ini dapat terjadi selama triturasi,
kondensasi, finishing restorasi dan juga
selama melepaskan restorasi lama pada
kecepatan tinggi.
Uap merkuri dapat terhirup. Kontak kulit
dengan merkuri harus dihindari karena
dapat diabsorbsi.
Merkuri mempunyai pengaruh toksik
kumulatif.
Dentist dan dental assistance resiko
tinggi.
Meskipun dapat diabsorpsi oleh kulit,
resiko utama adalah dari inhalasi.
TINDAKAN PENCEGAHAN
1. Klinik memiliki ventilasi yang baik
2. Semua sampah merkuri dan amalgam
harus disimpan dalam well-sealed
containers
3. Sistem pembuangan yang baik
seharusnya diikuti untuk menghindari
pencemaran lingkungan
Keuntungan :
1. Mudah diinsersi
2. Mempertahankan bentuk anatomi
dengan baik
3. Ketahanan terhadap fraktur baik
4. Mencegah marginal leakage
5. Usia restorasi panjang
6. Lebih murah daripada material restoratif
posterior lainnya seperti cast gold alloys
Kerugian :