Anda di halaman 1dari 12

Definisi

• Kata Tortikolis berasal dari bahasa


Latin ,
– torta (twisted = terputar)
– collum (leher).

• Tortikolis menggambarkan posisi


abnormal leher.

• Gangguan tortikolis yang paling sering


ditemukan  Congenital Muscular
Torticolis (CMT).
Tortikolis ke arah kanan
.
ETIOLOGI
• Kelainan lokalis • Kelainan karena kompensasi
Kelainan kongenital, – Strabismus dengan paresis
– seperti pseudotumor pada bayi, nervous cranial ke 4
hipertropi atau tidak adanya otot – Nystagmus congenital
cervikal, spina bifida,
hernivertebra, dan sindroma – Tumor fosa posterior
Arnold-Chiari
• Penyebab Sentral
• Kelainan Otolaryngologi – Distonia,meliputi distonia
– seperti disfungsi vertibular, otitis torsi, distonia yang di induksi
media, adenitis cervikal, obat-obatan (drug-induced
faringitis, abses retrofaring, dan dystonia), dan palsy cerebral
mastoiditis
EPIDEMIOLOGI
Tortikolis terjadi pada
– 1 dari 10.000 orang
– sekitar 1,5 kali lebih pada wanita dibandingkan
dengan pria.
– terjadi pada semua umur tetapi paling sering
ditemukan pada usia antara 30-60 tahun
PATOGENESIS
• Tortikolis terjadi karena trauma persalinan
pada kepala letak sungsang.
• Bila dilakukan traksi pada kepala untuk
melahirkan anak, dapat terjadi cedera
musculus sternocleidomastoideus yang
menimbulkan hematoma sehingga terjadi
pemendekan otot akibat fibrosis.
• Cedera musculus sternocleidomastoideus ini
dapat terjadi pada setiap metode ekstraksi
anak.
• Tortikolis muskuler congenital
disebabkan oleh trauma local pada jaringan longgar leher
sebelum atau saat persalinan.
trauma lahir tersebut mengakibatkan terbentuknya hematome
yang diikuti kontraktur otot.

• Tortikolis muskuler congenital terjadi terutama pada bayi


dengan persalinan letak bokong atau persalinan dengan
forceps.

• Fibrosis pada otot mungkin karena sumbatan dan tekanan


pada leher pada jalan lahir karena posisi kepala dan leher.

• Hipotesis yang lain antara lain malposisi dalam rahim yang


mengakibatkan syndrome kompartemen intrauterin atau
perinatal. Lebih dari 20% anak dengan tortikolis muskuler
kongenital juga mengalami displasia kongenital panggul
MANIFESTASI KLINIS
• adanya satu atau lebih gejala seperti
– bengkak di sisi leher,
– kesulitan dalam kepala bergerak saat adanya memiringkan
kepala
• Semua pasien ditindaklanjuti di empat interval mingguan
dengan dokumentasi
• memiringkan kepala
• aktif dan pasif berbagai fleksi rotasi dan sisi leher,
• wajah asimetri, ukuran tumor
• waktu hilangnya tumor, dan durasi pengobatan.

• Mereka diarahkan untuk fisioterapi dan tepat posisi leher


PEMERIKSAAN KLINIS
• 1. Elektromiografi (EMG)
 adanya kontraksi otot yang persisten pada otot leher
termasuk m.sternocleidomastoideus, m.splenius capitus
dan m.trapezius.
• 2. Pemeriksaan fungsi tiroid,
hal ini harus dilakukan karena dapat saja terjadi perubahan
pada tiroid yaitu hipertiroidisme.
Beberapa pasien dapat saja memperlihatkan keadaan
eutiroid.
• 3. Pemeriksaan MRI/CT-Scan pada servikal vertebrae
 harus dilakukan bila ada nyeri pada leher.
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan untuk tortikolis muscular
congenital pada dasarnya nonoperatif,
• Fisioterapi yang dilakukan oleh orang tua
pasien.
• Fisioterapi diberikan setiap hari - masase
disertai peregangan dengan harapan otot
dapat memanjang.
• Terapi fisik meliputi latihan peregangan,
masase, pemanasan local, analgetik,
biofeedback sensoris, dan stimulasi saraf
elektrik transkutan (TENS)
• Penatalaksanaan pembedahan pada tortikolis
muskuler kongenital dihindari sampai usia anak
minimal 1 tahun dan metode konservatif tidak
berhasil
• Pembedahan - kontraindikasi pada pasien
penyebab reversible mendasarinya belum
disingkirkan dan yang belum dilakukan terapi
konservatif.
• Terapi pembedahan terdiri
• pelepasan otot sternokleidomastoideus unipolar
• pelepasan otot sternokleidomastoideus bipolar
• denervasi selectif
• stimulasi corda dorsalis.
• Pelepasan otot sternokleidomastoideus sering
digunakan pada tortikolis muscular kongenital.
• Untuk deformitas yang ringan, dilakukan
pelepasan unipolar pada bagian distal.
• Untuk tortikolis yang sedang dan berat,
dilakukan teknik bipolar dengan melepaskan
otot bagian proksimal dan distal.
PROGNOSIS
• Prognosis tortikolis  tergantung pada kelainan yang
mendasarinya.
• Sebagian besar kasus tortikolis didapat (acquired)
 penyakit yang hilang sendiri (self-limited) dalam waktu 2
minggu.
• Tortikolis spasmodik idiopatik (IST) secara bertahap dapat
berkembang berbulan-bulan dan bahkan seumur hidup
KOMPLIKASI
1.Plagiocephali
2. Hipoplasia wajah
3. Efek pada musculoskeletal

Anda mungkin juga menyukai