Anda di halaman 1dari 13

BED SITE TEACHING:

TONSILOFARINGITIS
Disusun oleh :
Aliefah Nur Faatin
Andika Chakra
Annisa Nur M
Haura Hanifah

Preseptor: Dr. Meita Dhamayanti, dr., SpA(K), M.Kes


Identitas Pasien

• Nama : An. RY
• TTL : Bandung, 10 Juli 2001
• Usia : 16 tahun
• Alamat : Kp. Situgunting, Sukahaji, Bandung
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
• Tanggal Pemeriksaan : 6 Maret 2018
Anamnesis
• Keluhan Utama : Nyeri saat menelan
• Anamnesis umum :
Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri saat menelan dirasakan seperti ada yang mengganjal
di tenggorok dan terasa kering. Keluhan disertai dengan adanya demam tinggi
yang terus menerus dirasakan sejak 3 hari yang lalu diikuti keluhan batuk
selama 2 hari. Keluhan disertai dengan tidur mendengkur serta mual muntah.
Muntah 3 kali berupa cairan kuning bercampur makanan. Keluhan tidak disertai
dengan sesak nafas, bengkak pada leher, kejang, serta penurunan kesadaran.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Karena keluhannya pasien berobat ke klinik lalu diberikan obat penurun
panas, namun karena keluhan nyeri menelan belum membaik pasien dirujuk ke
RS Imanuel. Pasien dikesankan difteri karena didapatkan hasil ditemukannya
bakteri batang pada pemeriksaan apus tenggorok. Pasien diberikan obat
eritromisin lalu di rujuk ke RS Hasan Sadikin.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi. Pasien lahir dari ibu P2A0, lahir
cukup bulan dan ditolong oleh bidan. Saat ini pasien sekolah kelas 2 SMA,
riwayat imunisasi dasar lengkap. Riwayat tumbuh kembang normal sesuai
usianya. Riwayat kontak dengan pasien difteri tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Nadi : 110 x/menit
• Suhu : 36.8 ˚C
• Pernapasan : 24 x/menit

Antropometri
• BB : 68 kg
• TB : 155 cm
• TB/U : <-1 SD
• BMI/U : >2 SD
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher
• Konjuntiva tidak anemis
• Sklera tidak ikterik
• Pernapasan cuping hidung tidak ada
• Perioral sianosis tidak ada
• Mukosa mulut tenang
• Tonsil T2 – T2, detritus (+)
• Faring: hiperemis
• Bullneck (-)
• KGB tidak membesar

Thorax
• Inspeksi: Bentuk dan gerak simetris
• Jantung: BJ S1 S2 normal
• Pulmo: VBS kiri=kanan, slem (-) crackles (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Datar lembut
• BU (+) normal
• Hepar dan spleen tidak teraba

Extremitas
• Akral hangat, CRT < 2
Pemeriksaan Penunjang
• Cek darah (Hb, Ht, L, Tr, Diff.Count)
• Apus tenggorok untuk kultur
Diagnosis Banding
• Tonsilofaringitis akut non difteri DD/ difteri
Diagnosis Kerja
Tonsilofaringitis akut non difteri
Tatalaksana
Umum
• Edukasi keluarga mengenai penyakit

Khusus
• Eritromisin 4 x 500 mg po
• Paracetamol 500 mg diberikan apabila panas badan >38
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai