Anda di halaman 1dari 36

PERAN PERAWAT SELAMA

PEMBERIAN ARV PADA


PASIEN HIV AIDS

EMA JULITA
KEUNTUNGAN DAN TUJUAN ARV

 Memperpanjang hidup
 Memperbaiki kwalitas hidup
 Mengurangi jumlah virus
 Memulihkan sistem imun dan mengurangi
infeksi oportunistik
 Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak
 Mengurangi biaya perawatan IO
 Meningkatkan penghasilan: bisnis –
 pencari nafkah keluarga masih hidup
Tujuan terapi ARV

 Mengurangi jumlah virus dalam darah

 Tercapainya tingkat kepatuhan yang


tinggi
PRINSIP SEBELUM MEMULAI

* Bagaimana kondisi pasien sekarang

* Seberapa cepat mereka akan memburuk

* Obat apa yang diminum sekarang

* Distribusi / ketersediaan obat


* Bagaimana adherence/ kepatuhan

* Informasi tentang ARV , manfaat & efek


samping
* Pemahaman tentang adherence

* Penilaian kesiapan pasien dan keluarga

* Mengatasi masalah adiksi obat

* Pembentukan jaringan untuk menjamin


layanan yang berkesinambungan
Prinsip pemberian ARV
 Indikasi sesuai pedoman WHO
 Pilihan obat & dosis sesuai pedoman WHO
 Atasi dulu infeksi oportunistik terutama TBC,
obat ARV dpt ditunda beberapa bulan
 Hati-hati gangguan fungsi hati karena sebagian
odha juga dgn ko-infeksi hepatitis C
KEPATUHAN ( ADHERENCE )

Kemampuan pasien untuk menjalani rencana


pengobatan sesuai dengan waktu dan dosis
obat serta mengikuti anjuran untuk
pembatasan akanan dan obat-obatan.
Bila kepatuhan dilanggar :

 Jumlah virus bertambah --- resisten


 Penurunan CD 4
 Munculnya IO
 Status kesehatan menurun
 Biaya pengobatan tinggi
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan

1. Disease characteristic
2. Treatment regimen
3. Patient variables
4. Patient Provider Relation
5. Clinical setting
Kapan memulai ARV

* Bukan sesuatu yang emergensi


* Setelah pengobatan IO akut
* Semua stadium 4 WHO
* Stadium 2 dan 3 WHO bila CD4 < 350
atau TLC < 1200
Persiapan pemberian ARV
 Informasi tentang ARV, manfaat & efek
samping
 Pemahaman mengenai adherens
 Penilaian kesiapan pasien & keluarga
 Mengatasi masalah adiksi narkoba
 Pembentukan jaringan untuk menjamin
layanan yang berkesinambungan
22 Approved Antiretrovirals (~1,540 Possible
Combinations)

??
?
OBAT – OBAT ARV

 First line regimen


2 NRT1 + 1 NNRT

d4T-3TC-NFV
d4T-3TC-EFV
AZT/ZDV-3CT-NVP
AZT/ZDV-3CT-EFV

 Second Line Regimen


2 NRTI - PI
ARV LINI 1 YG TERSEDIA DI INDONESIA

 ZDV/AZT/ZIDOVUDIN
 3TC/LAMIVUDIN
 D4T/STAVUDIN
 NVP/NEVIRAPINE
 EFV/EFAVIRENS

CATATAN :
1. HIVIRAL : LAMIVUDIN
2. REVIRAL : ZIDOVUDIN
3. DUVIRAL : ZIDOVUDIN + LAMIVUDIN
4. NEVIRAL : NEVIRAPIN
2003 ART GUIDELINES - 1st LINE FORMULARY

d4T NVP

3TC

AZT EFZ
2003 ART GUIDELINES - 2nd LINE FORMULARY

ABC LPV/r

ddI

TDF SQV/r
NFV or
IDV/r
2006 ART GUIDELINES - 2nd LINE FORMULARY

ABC or 3TC ± AZT


TDF
LPV/r or
SQV/r or
ATV/r or
FPV/r or
IDV/r
NVP or
ddI NFV EFV
Hasil pengobatan

 Perbaikan klinis nyata


 Bisa produktif
 Setelah 6 bulan terapi sebagian
besar Viral load undetectable
PENGATURAN MINUM OBAT

 Diminum saat perut kosong ( 1 jam sebelum/ 2 jam


sesudah )
# Stavudin ( d4T )
# Indinavir

 Dengan makanan
# Nelfinavir, Ritonavir, Lopinafir,
Saquinavir,Tenofovir

 Dengan atau tanpa makanan


# ZDV, d4T, Nevirapin
# Efaviren ---- hindari lemak tinggi
TEMPAT PENYIMPANAN
# ARV dalam botol kaca :
- ZDV sirup
- d4T sirup
# Refrigerator/ lemari pendingin
- Ritonavir suspensi
- DDI. d4T solution
- Lopinavir caps/ cairan
Efek Samping ART

 Efek samping muncul pada awal terapi


 5% pasien  efek samping obat yang
serius
 Menimbulkan kecemasan untuk memulai
ART
 Perlu managemen efek samping yang
baik  pasien tidak menghentikan obat
 terapi tidak berhasil.
Penatalaksanaan yang baik terhadap efek
samping meliputi

 Diskusikan dengan pasien adanya efek samping


sebelum memulai terapi

 Ajarkan pasien bagaimana mengatasi efek samping 


gunakan kartu pemantau

 Berikan perhatian dengan segera bila efek samping


terjadi  akses ke rumah sakit atau klinik (telepon atau
HP)
 Awali untuk diskusi dengan pasien

 Rujuk pasien kepada peer educators


3 Tipe efek samping
 Tipe 1 : Tidak nyaman tapi tidak berbahaya
(mual, muntah, nyeri kepada, nyeri
otot, cepat lelah)

 Tipe 2 : Berpotensi menimbulkan efek yang


serius (anemia, ikterik, skin rash,
nyeri abdomen yang berat, neuropati)

 Tipe 3 : Muncul pada pengobatan yang lama


(beberapa bulan atau tahun)
 ganguan distribusi lemak tubuh
(lipodistropi)
Peran perawat dalam pemberian ARV

1. Peran Pendidik
2. Peran Pelayanan
3. Peran Pengelola
4. Peran Peneliti
Peran perawat dalam pemberian ARV
1. Peran pendidik--- Menjelaskan

a. Macam–macam obat ARV, & interaksi dg obat TB

b. Menjelaskan efek samping obat

c. Menjelaskan bagaimana cara mengingat minum


obat dan apa yang dilakukan bila lupa minum obat

d. Menjelaskan cara mencatat obat yang diminum


dalam kartu obat atau ARV card

e. Bersama dengan pasien mengatur minum obat

f. Treatment supporter preparation


2. Peran dalam pelayanan

EFEK SAMPING NAMA OBAT TINDAKAN KEPERAWATAN

Mual Muntah Zidovudin, - Obat diminum bersamaan dg


2 – 6 minggu Didanosin, PI makanan
- Beri makan sedikit tp sering
- Pertahankan hidrasi
- Hindari makanan berlemak,
pedas
- Makanan ringan dan bergizi

Zidovudin, - Awasi tanda2 penurunan


Nyeri Kepala
Lamivudin,Did kesadaran, disorientasi, kejang,
2 – 6 minggu
anosin, muntah, demam
Nevirapin,d4T, - Massage daerah kepala
Saquinavir,
- Kompres dingin pd mata dan dahi
Crixivan
2. Peran dalam pelayanan

EFEK NAMA OBAT TINDAKAN KEPERAWATAN


SAMPING
- Istirahat sec. adekuat
- Hindari kopi dan the
- Kolaborasi analgesik

Diare d4T, Didanosin, - Beri makan lebih sering dan


2 – 4 minggu kaletra,Crixivan, mudah di cerna
Ritonafir,Evafiren - hindari makan padat,
pedas,berlemak
- Obs. Feses; darah, mucus,
2. Peran dalam pelayanan

EFEK NAMA OBAT TINDAKAN KEPERAWATAN


SAMPING
-Pertahankan hidrasi adekuat

Kemerahan Nevirapin, - Awasi tanda2 alergi > lanjut


pada kulit Efaviren,Abacavir - Jaga kebersihan kulit
- Pertahankan hidrasi
- Hindari sinar matahari
- Kolaborasi; antihistamin bila
kemerahan dan gatal2
2. Peran dalam pelayanan

EFEK SAMPING NAMA OBAT TINDAKAN KEPERAWATAN


Neurophati ( Kebas, d4T, DDI, ddc, - Massage pd kaki dan
spt; terbakar pd kaki Lamivudin, rendam air hangat
dan tangan Ritonavir, - Hindari berjalan lama
INH,Rifampisin
- Lakukan ROM pasif
- Kolaborasi; ganti obat,
analgesik dan suplemen
vitamin
Gangguan Sistem
Syaraf Pusat ( mimpi Efaviren
buruk, insomnia, - Minum obat menjelang tidur
depresi, cemas, sulit - Hindari makan sebelum
konsentrasi, nyeri makan
kepala ) - Diskusikan hal-hal yang
menimbulkan kecemasan
2. Peran dalam pelayanan

EFEK NAMA OBAT TINDAKAN KEPERAWATAN


SAMPING
- Awasi tanda2 gangguan hati
(peningkatan enzim hati,
ikterik,)
- Kolaborasi; psikiatri dan
ganti obat

- Hindari alkohol dan obat


Kelemahan -obat penenang
- Lakukan latihan fisik
- Beri makan nutrisi seimbang
(sayur dan buah)
- Kolaborasi ; bila ada
depresi, keinginan bunuh
diri.
2. Peran dalam pelayanan

EFEK SAMPING NAMA OBAT TINDAKAN


KEPERAWATAN
Lipoatropi, d4T, PI, - Diskusikan adanya
Lipodystropi ( rambut perubahan bentuk
rontok, penumpukan tubuh
lemak pd bag.tubuh
tertentu; pundak, - Kuatkan support
tengkuk, abdomen ) system yang ada
(beberapa bulan)
 Peran Dalam Pengelolaan

1. Mengatur pemberian obat-obat ARV


dg obat-obat IO

2. Mengelola support sistem yang ada


selama dalam perawatan

3. Mengawasi tingkat kepatuhan pasien


dan keluarga
Peran Penelitian

1. Mengenal dan mengidentifikasi efek


samping yang muncul: waktu, tanda
dan gejala, respon pasien ( beda pria
dan wanita )
2. Mengobservasi support sistem pasien
terhadap kepatuhan / adherence
3. Mengidentifikasi solusi terbaik dalam
penatalaksanaan efek samping obat
KESIMPULAN :
1. Penatalaksanaan yang baik terhadap efek
samping ARV dapat mengurangi terjadinya
putus obat  resistensi virus –

2. Peran perawat sangat penting untuk


mengobservasi dan mengurangi efek samping
ARV kesinambungan pengobatan bagi
ODHA

3. Menciptakan dan mendukung peran support


group untuk menjaga kepatuhan

Anda mungkin juga menyukai