Anda di halaman 1dari 19

Deteksi Dini Gangguan

Pendengaran
“Dari 1.000 kelahiran
diperkirakan terdapat 1- 3 bayi
akan mengalami gangguan
pendengaran”
Sulit Tidak Bisa
Belajar Berbicara

Bermain
dengan
I Can’t
Dunia sendiri
Hear,
Mom

Prestasi Sulit
Akademik Bersosialisas
Terganggu i

Sumber : Asha.org
“Berdasarkan penelitian pada bayi
yang tuli sejak lahir terdapat
sejumlah faktor risiko yang berperan.
Namun sekitar separuh bayi yang tuli
sejak lahir tidak memiliki satupun
faktor risiko.”
Faktor faktor risiko yang mungkin menyebabkan
gangguan pendengaran adalah:
• Lahir belum cukup bulan (prematur).
• Pernah dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
• Pada saat hamil, ibu mengalami infeksi TORCH (
Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus, Herpes)
• Kadar bilirubin darah yang tinggi (hiperbilirubinemia),
sehingga membutuhkan transfusi tukar.
• Terdapat kelainan anatomi pada wajah
• Pernah mendapat obat yang bersifat meracuni
pendengaran (ototoksik)
• Di dalam keluarga terdapat penderita tuli sejak lahir
• Mengalami infeksi selaput otak (meningitis)
Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran
Pada anak
• Terdapatkan periode “emas” perkembangan bahasa
dan bicara, yaitu 0 – 3 tahun.
• Deteksi dini dan intervensi gangguan pendengaran
sebelum usia 6 bulan dapat meningkatan akuisisi
bahasa dan bicara.
• Penanganan sejak dini juga dapat meningkatkan
kemampuan cognitiv dan sosial anak.
Program “Early Hearing Detection and
Intervention (EHDI)”
“1-3-6”
• “1” – Semua bayi di screening pada usia 1 bulan untuk
mengetahui ada atau tidaknya gangguan pendengaran.
• “3” – Semua bayi yang tidak lolos pada tahap screening
dilakukan pemeriksaan audiologi secara dianostik pada
usia 3 bulan.
• “6” – Bayi yang teridentifikasi mengalami gangguan
pendengaran dilakukan program intervensi sejak dini,
pada usia 6 bulan.
Tes Pendengaran untuk Bayi
• OAE (Oto Acoustic Emission )
• BERA (Brainsteam Evoked Respons
Audiometry) atau ABR (Auditory Brainsteam
Respons)
• ASSR (Auditory Steady-State Audiometry)
Otoacoustic Emission (OAE)
• Tes obyektif untuk mengetahui kondisi
outer haircell pada koklea.
• TIDAK dapat mengetahui kondisi
pendengaran secara keseluruhan.
• Hasil tes : PASS atau REFER (bersifat
screening)
• PASS : Kondisi outer haircell cukup baik
dan tidak ada gangguan konduktif
• REFER : Kondisi outer haircell kurang
baik; perlu dilakukan tes pendengaran
lebih lanjut.
• Tes OAE sudah dapat dilakukan pada
bayi usia 2 hari.
Auditory Brainsteam Respons (ABR)
• Prinsip tes ini adalah mencatat perjalanan
rangsangan suara yang diberikan, mulai dari
telinga luar, telinga tengah, koklea, saraf
pendengaran, hingga ke batang otak.
• Tes BERA menunjukan ada atau tidaknya
gelombang I-V pada tiap kekerasan suara
(desibel) yang diberikan.
• Stimulus yang digunakan bekerja pada
frekuensi antara 2000 Hz – 4000 Hz
• Tes Bera/ABR dapat dilakukan pada usia 3
bulan.
Auditory Brainsteam Respons (ABR)
• Wave I – generated by
the peripheral portion
of cranial nerve VIII
• Wave II – generated
by the central portion
of cranial nerve VIII
• Wave III – generated
by the cochlear
nucleus
• Wave IV – generated
by the superior olivary
complex/lateral
lemniscus
• Wave V – generated
by the lateral
lemniscus/inferior
colliculus
Auditory Steady-State Response
(ASSR)
• Serupa dengan ABR, tetapi
aktifitas EEG di analisa
dalam frekuensi domain,
sedangkan ABR
berdasarkan time domain.
• Stimulus menggunakan
nada murni yang
dimodulasi.
• Tes ASSR dapat dilakukan
pada usia 3 bulan.
Auditory Steady-State Response
(ASSR)
Jenis Gangguan pendengaran
pada anak
• Tuli konduktif
• Tuli sensorineural (tuli saraf)
• Tuli campur (kombinasi 1 dan 2)
• Tuli sentral
Tuli konduktif
• Tuli konduktif terjadi hambatan
(peng)hantaran bunyi di liang telinga atau
telinga tengah ( middle ear). Liang telinga
dapat tersumbat oleh pengumpulan kotoran
telinga (serumen), robekan gendang telinga.
Gangguan yang terjadi pada telinga tengah
misalnya terdapat cairan di tempat sebagai
akibat infeksi telinga tengah.
Tuli Sensorineural
• Tuli Sensorineural atau tuli saraf disebabkan
kerusakan/ gangguan di telinga dalam.
Peranan penting dari telinga dalam (inner ear)
adalah mengirim/ menyampaikan sinyal bunyi
ke saraf-saraf pendengaran.
Tuli sentral
• Tuli sentral terjadi akibat kerusakan pada
saraf saraf pendengaran atau bagian otak.
Proses Pemeriksaan Solusi Gangguan Dengar Proses Re/Habilitasi

Play Audio Verbal


Audiometry Alat Bantu Therapy (AVT)
Dengar
Visual Reinforcement
Audiometry
Cochlear
Implant
Tympanometry
Middle Ear
Otoacoustics Implant
Emission (OAE)
FM System
BERA/ABR

ASSR
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai