Anda di halaman 1dari 52

Oleh : Ridho Faqih Luthfi

ridhofaqih.wordpress.com
Sebagai catatan :
1. Desain WTP bisa berbeda-beda tergantung kualitas
air baku yang tersedia dan produk yang diinginkan
2. WTP yang dibahas disini secara khusus adalah di
PLTU 2 Banten Labuan
DEFINISI

Water treatment plant (WTP) ialah instalasi sistem pengolahan air


baku menjadi air yang memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi
standar air pengisi boiler.

Destillation
RO
Phisical treatment Sand filter
Activated carbon
Other filtration methods
Eksternal WTP

Ion exchange
Chemical treatment Chlorine
WTP Coagulation
Flocullation

Phisical treatment Deaerasi

Internal WTP

Chemical treatment Injeksi bahan kimia


PENDAHULUAN
Pemakaian air di PLTU :
 Air Umpan Boiler
 Air Fire Fighting
 Air Potable
 Air Servis
SUMBER AIR
Air laut
TDS : 35000 – 60000 ppm
Turbidity < 10 NTU

Agar memenuhi syarat untuk pemakaian di


PLTU, maka air laut tersebut diolah di WTP
sebelum digunakan sesuai keperluan
Mengapa air dapat menyebabkan
masalah ??
 Ionic :
Kation : Ca2+, Mg2+, Na+, Fe3+, NH4+
Anion : Cl-, HCO3-, CO3-, SiO2, SO42-

 Non ionic / bahan organik :


alkohol, phenol, aldehyde, ketone

 Particulate :
Suspended solid, Bahan koloid, mikrobiologi

 Gas :
CO2, O2, Cl2, N2, H2S
PERALATAN UTAMA
1. SEAWATER PRETREATMENT
• Settling basin • Multimedia filter (MMF)
• Filtering basin • Active carbon filter (ACF)
• Seawater reservoir

2. BOILER WATER TREATMENT /


DESALINATION PLANT

• Cartridge filter • Secondary RO


• Primary RO • Mixed-bed demineralizer
PROSES
FUNGSI PERALATAN UTAMA
 Settling Basin
Untuk menghilangkan suspended solid/partikel yang kasar
dengan proses pengendapan (koagulasi-flokulasi)
 Filter Basin
Untuk menghilangkan suspended solid yang tidak
terendapkan di settling basin dengan proses filtrasi
menggunakan media pasir dan kerikil
 Reservoir tank
Menampung air laut yang telah melewati filter basin
 Chemical raw water pump
Mengalirkan raw water dari reservoir tank ke MMF
 Multi Media Filter /MMF
Untuk menghilangkan zat-zat tersuspensi di dalam
raw water menggunakan sand dan antracite
 Activated Carbon Filter /ACF
Untuk menghilangkan zat-zat organik dan Klorin
menggunakan karbon aktif dengan metode adsorpsi
dan reaksi kimia
- Cl2 + C + H2O ---- 2HCl + CO (rx.reduksi Cl2)
 Catridge Filter
Untuk menyaring kotoran/partikel yang masih terikut
dalam air
 HPP Pri.RO
Mengalirkan raw water dari catridge ke Pri.RO
 Primary Reverse Osmosis
Untuk menghilangkan Dissolved solid, zat-zat organik
berukuran kecil, logam dan garam-garam
(konduktivity < 300 µs/cm)
 Fresh Water Tank
Untuk menampung produk/permeate dari Pri.RO
 HPP Secondary RO
Mengalirkan air dari fresh water tank ke Sec.RO
 Secondary Reverse Osmosis
Untuk menghilangkan Dissolved solid, zat-zat
organik berukuran kecil, logam dan garam-garam
(konduktivity < 15 µs/cm)
 Middle water tank
Untuk menampung produk dari Sec.RO
 Middle water pump
Mengalirkan air dari middle water tank ke Mixed Bed
 Mixed Bed
Menghilangkan ion-ion dari air agar kualitasnya sesuai
untuk air umpan boiler ( konduktivity < 0,2 µs/cm)
 Demineralized water tank
Untuk menampung produk dari Mixed Bed
PARAMETER KUALITAS AIR
1. Turbidity
 Outlet filter basin < 5 NTU
 Outlet MMF < 1 NTU
2. Silt Density Index (SDI) < 4
3. Oksidasi Reduksi Potensial (ORP) = -200 s/d 300 mv
4. Konduktivity
 Outlet Primary RO < 300 µs/cm
 Outlet Secondary RO < 15 µs/cm
 Outlet Mixed Bed < 0.2 µs/cm
5. SiO2 Outlet Mixed Bed < 0.02 ppm
INJEKSI BAHAN KIMIA
 Koagulan (PAC) : untuk mempercepat terbentuknya
flok dan membantu proses pengendapan
 NaOCl : untuk membunuh mikroorganisme laut yang
terbawa aliran raw water (menyebabkan biofouling)
 Koagulan : untuk membantu proses pengendapan non
settleable solid
 Antiscale : untuk mencegah terbentuknya scale pada
membran RO
 NaHSO3 : untuk mereduksi kandungan Cl2 yang
tersisa (dapat merusak membran RO)
CLARIFIER
Diagram Settling Basin
Reaction room

Sedimentation
room

Suspended Matter :
> 0.1 mm  Natural sedimentasi (Gravity)
< 0.1 mm  Flokulasi, coagulasi, sedimentation
Settling Basin
Particle Size Vs Settling Time

Example Size Settling Time


(1 meter fall)
mm mikron

Gravel 10.0000 10,000.0 1 sec.

Course Sand 1.0000 1,000.0 10 sec.

Fine Sand 0.1000 100.0 125 sec.

Silt 0.0100 10.0 108 min.

Bacteria - single cell 0.0010 1.0 180 hr.

Colloidal Matter 0.0001 0.1 755 days


Diagram Filter Basin
Filter Basin
PRETREATMENT
Multi Media Filter
Activated Carbon Filter
MMF & ACF
Catridge Filter
 Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel-partikel
dalam air dengan bantuan koagulan, sehingga
terbentuk floc-floc yang lebih mudah diendapkan
 Flokulasi adalah proses pembentukan flok yang lebih
besar dengan bantuan flokulan
 Jika filter basin telah jenuh, maka secara otomatis
akan terjadi backwash dengan bantuan sistem siphon
REVERSE OSMOSIS
 Osmosis adalah proses berpindahnya larutan dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeable
 Reverse osmosis ialah proses pemurnian air dengan
cara memberikan tekanan hydrostatic pada air
umpan sehingga mampu menembus sel membrane
permeable dan menghasilkan air murni.
 Metode : Penyaringan mempergunakan membrane
permeabel.
Osmosis
Prinsif Reverse Osmosis (RO) : Osmosis Balik

Aplikasi tekanan luar (Hydrostatic Presssure)


- Aliran air menjadi terbalik : Pekat ke Murni
- Penambahan tekanan luar akan menghasilkan air produk (Permeate)
CONTOH MEMBRANE RO
(Semipermeable membrane)
Ada 2 tipe membran :
- Cellulose Acetat (CA)
- Thin Film Composite (TFC)

1. Cellulose Acetate (CA) membrane :


Bahan : Polymer
Keuntungan : Biaya murah
Kerugian :
- Mudah rusak pada pH < 5 atau > 6.5
- Temperature operasi harus rendah
- Tekanan operasi tinggi

2. Thine Film Composite (TFC) membrane :


Bahan :
- Polymer untuk surface skin
- Polysulfone resin untuk sub layer
Keuntungan :
- Rentang pH luas : 3.0 ~ 7.0
- Temperature operasi lebih baik
- Tekanan operasi 50% dari CA

Kerugian : Biaya investasi lebih mahal


INSTALASI MEMBRANE
Istilah – istilah :
 Permeate/produk : adalah air yang dapat melewati
membran
 Reject/concentrate /brine : adalah air yang tidak dapat
melewati membran
 % salt rejection : adalah ukuran kemampuan
membran mencegah lewatnya garam-garam
 % salt passage : adalah banyaknya garam-garam yang
lolos
 % recovery : adalah kemampuan air dalam
memproduksi air bersih (permeate) dibandingkan
dengan air umpan yang masuk
Karakteristik RO
 Primary RO
- % recovery : 40 %
- Desal rate : 99 %
- Konduktivity produk < 300 us/cm

 Secondary RO
- % recovery : 90 %
- Desal rate : 98 %
- Konduktivity produk < 15 us/cm
Permasalahan pada RO :
 Fouling
 Scaling
 Damage

RO cleaning dilakukan jika :


 Flow permeate turun > 15 %
 dP naik > 15 %
 Desal rate turun > 15%
Primary RO
Secondary RO
DEMINERALIZER (MIXED BED)

混床简易流程图
Demineralizer proses pemurnian air dengan proses
ion exchange (pertukaran ion) menggunakan bantuan
resian kation dan resin anion.

Dalam hal ini, ion-ion positif akan diikat oleh resin


kation, sedangkan ion-ion negatif akan diikat oleh
resin anion.

Mixed Bed adalah salah satu aplikasi demineralisasi


dimana resin kation dan resin anion dicampur dalan
satu kolom. Hal ini akan meningkatkan efisiensi
peralatan. Namun juga harus lebih berhati-hati pada
saat melakukan regenerasi.
Regenerasi mixed dilakukan jika :
 Counter up mencapai 3600 m3 (40 jam operasi)
 Konduktivity > 0,2 us/cm
 SiO2 > 20 ppb
 Resin Kation diregenerasi menggunakan acid (HCl)
 Resin Anion diregenerasi menggunakan alkali (NaOH)
Mixed Bed
Proses
Kation
Reaksi Demineralisasi :
 R-(SO3H)2 + Ca+2 R-(SO3)Ca + 2 H+
 R-(SO3H)2 + Mg+2 R-(SO3)Mg + 2 H+
Regenerasi :
 R-(SO3)2Ca + 2HCl R-(SO3H)2 + CaCl2
 R-(SO3)2Mg + 2HCl R-(SO3H)2 + MgCl2
Anion
Reaksi Demineralisasi :
 R=NOH + H2SiO3 R=NHSiO3+ H2O
 R=NOH + H2CO3 R = NHCO3 + H2O
 R(=NOH)2 + H2SO4 R(=N)2SO4 + 2H2O

Regenerasi :
 R(=NHSiO3) + 2 NaOH R=NOH + NaSiO3 + H2O
 R=NHCO3 + NaOH R=NOH + NaHCO3
 R(=N)2SO4 + 2NaOH R(=NOH)2 + Na2SO4
TERIMA KASIH
Tambahan
Source of Water

Tipe air TDS (ppm) Turbidity (NTU)

Air Permukaan 200 - 400 Musim hujan : 100 – 350


Musim panas : 30 - 80
Air tanah 300 - 1000 15 - 20

Air laut 35000 - 60000 < 10


Istilah – istilah
 SDI (Silt Density Index)
Adalah ukuran tersumbatnya suatu membran berpori
berukuran 0,45 um setelah dilewatkan sejumlah
sampel pada waktu tertentu
 ORP (Oxydation Reduction Potensial)
Adalah kecenderungan suatu spesies kimia untuk
mendapatkan elektron dari spesies lain sehingga
spesies tersebut mengalami reduksi
Teori Water Treatment

Anda mungkin juga menyukai