Anda di halaman 1dari 13

VALIDITAS DAN REABILITAS

Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
VALIDITAS
• Setiap penyusunan instrumen dalam penelitian selalu
memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti apa
yang hendak diukurnya, apakah data yang terkumpul
relevan dengan sifat atau karakteristik yang dikehendaki,
dan sejauh mana perbedaan skor yang diperoleh
menggambarkan karakteristik yang akan diukur.
• Sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya
• Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti
secara tepat.
JENIS VALIDITAS
• derajat akurasi desain penelitian dengan
hasil yg dicapai
INTERNAL • butir-butir dan faktor-faktor yang
membentuk instrumen tersebut tidak
menyimpang dari fungsi instrumen.

• Derajat akurasi apakah hasil penelitian


dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi di mana
EKSTERNAL sampel tersebut diambil
• dilakukan setelah melalui uji coba
kepada responden yang diambil
sebagai subjek uji coba.
• bahwa suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah
baik.
• Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
yang reliabel, akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya pula. Apabila
datanya memang sesuai dengan
Reabilitas kenyataannya, maka berapa kali pun
diambil tetap akan sama.
• Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya
dapat dipercaya, dapat diandalkan
• Alat ukur itu reliabel bila alat itu dalam
mengukur suatu gejala pada waktu
yang berlainan senantiasa menunjukkan
hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel
secara konsisten memberi hasil ukuran
yang sama.
Validitas & Reabilitas Pada Penelitian
Kuantitatif

 Pada kuantitatif yg diuji validitasnya adalah


instrumen penelitiannya
 Untuk mendapatkan data yg valid, realibel dn
objektif, mk penelitian dilakukan dgn
menggunakan instrumen yg valid dan realibel,
dilakukan pada sampel yg mendekati jumlah
populasi dn pengumpulan serta analisis dt
dilakukan dgn cr yg benar
CONTOH ?????
VALIDITAS PADA PENELITIAN
KUALITTATIF
 Pada kualitatif yg diuji validitasnya adalah data yang
didapat
 Temuan akan dinyatakan valid jika tidak ada
perbedaan antara yg dilaporkan peneliti dengan apa
yg sesungguhnya terjadi pada objek yg diteliti
 Validias pd kulitatif tidak bersifat tunggal, tetapi
jamak dan tergantung pada konstruksi manusia,
dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan latar belakangnya.
Uji
Kredibilitas

Uji Keabsahan Uji


Uji Data Pada P.
Confirmability transferability
Kualitatif

Uji
Depenability
1. Uji Kredibilitas
Perpanjangan pengamatan (peneliti kembali kelapangan, melakukan
pengamatan, wawancara lagi dgn sumber dt yg pernah ditemui atau
sumber baru
Meningkatkan ketekunan (melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan, dgn cara ini kepastian data dan
urutan peristiwa dpt direkam secara pasti dn sistematis)

Triangulasi ( pengecekan data dr berbagai sumber dgn berbagai cara


dan berbagai waktu)
Analsis kasus negatif ( kasus yg tidak sesuai atau berbeda dr hasil
penelitian hingga pada saat tertentu)

Menggunakan bahan referensi ( adanya pendukung u/ membuktikan


data yg telah ditemukan oleh peneliti)

Mengadakan member check ( proses pengecekan data yg diperoleh


peneliti kepada pemberi data)
2. Uji Transferability
 Merupakan validitas eksternal
 Nilai transfer ini berkenaan dgn pertanyaan, hingga
mana hasil penelitian ini dapat diterapkan atau
digunakan dlm situasi lain
 Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian,
sehingga ada kemungkinan u/ menerapkan hasil
penelitian tersebut, mk peneliti dlm membuat
laporannya harus memberikan uraan yg rinci, jelas,
sistematis, dan dapat dipercaya.
3. Uji Depenability
 Depenability disebut reabilitas
 Dikatakan reliabel bila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut
 Pengujian depenability dilakukan dgn cara audit terhadap
keseluruhan proses penelitan
 Dilakukan oleh auditor yg independen, atau pembimbing
 Semua proses harus dapat dijelaskan oleh peneliti, jika
peneliti tidak mampu menunjukkan “jejak aktivitas
lapangannya” mk depenability penelitiannya dapat diragukan
4. Uji Confirmability
 Disebut juga uji obyektifitas penelitian
 Dikatakan objektif jika hasil penelitian telah
disepekati oleh banyak orang
 Menguji confirmability berarti menguji hasil
penelitian, dikaitkan dengan proses yg dilakukan.
 Bila hasil penelitian merupakan fungsi dr proses
penelitian yg dilakukan, mk penelitian tersebut telah
memenuhi standar confirmbaility
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai