Keberagaman Agama
Keberagaman Agama
XII IPA 1
Andreas Novan P. A. /3
Frumentius Daneswara N. /8
Rizdky Chandra W. /18
Yeriko Evandi Prasetya P. /22
Hindu
ASAL-USUL AGAMA HINDU
kerajaan Majapahit
ASAL-USUL AGAMA HINDU
• Bahasa Parsi – Hindu berasal daripada perkataan “Sindhu”
dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India; salah satu sungai tersebut
sungai Sindhu.
KEYAKINAN DALAM AGAMA HINDU
• Akan tetapi, menurut penganut agama Hindu ,Tuhan itu maha Esa dan tiada
yang lainnya.
5 KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN AGAMA
HINDU (PANCASRADHA)
•Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan yang Maha Esa dan segala
aspeknya
• Atma Tattwa – percaya wujudnya jiwa dalam setiap makhluk
• Karmaphala Tattwa – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam
setiap perbuatan
• Punarbhava Tattwa – percaya kepada kelahiran semula
• Moksha Tattwa – percaya bahawa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan
akhir manusia
KONSEP KETUHANAN
• Agama Hindu biasanya dilihat sebagai agama politeisme
tiga Tuhan; manakala ada yang percaya kepada beribu-ribu Tuhan dan yang
2. Kitab Veda:
a. rigveda
b. yajurveda
c. samveda
d. atharvaveda
KITAB BHAGAVAD GITA
• Kitab ini menyatakan bahwa hanya orang-orang yang mengikut nafsu hati mereka
akan menyembah Dewa Palsu yaitu “tuhan-tuhan” selain Tuhan yang esa.
RIGVEDA
• Kitab yang tertua daripada semua veda adalah Rigveda.
• Ia juga dianggap paling suci oleh penganut Hindu. Rigveda menyatakan
dalam Buku 1, lagu 164 dan ayat 46: “Rishi ( Guru yang berpengetahuan)
memanggil satu Tuhan dengan berbagai nama.” [Rigveda 1:164:46]
YAJURVEDA
Ayat-ayat berikut dari Yajurveda menyatakan konsep Tuhan yang sama
• “Na Tasya pratima Asti
“Tidak ada Rupa untukNya.”
[Yajurveda 32:3]
ATHARVAVEDA
• Atharvaveda memuji Tuhan di dalam Kitab 20, Lagu 58 dan ayat 3: “Dev maha
OSI”
• “Sesungguhnya Tuhan Maha besar”
[Atharvaveda 20:58:03]
SAMVEDA
• Berakar dari kata sāman "irama" + veda "pengetahuan" ; tidak lain adalah
himpunan mantra-mantra yang diberi tanda nada untuk berbagai irama.
KONSEP KEROHANIAN DAN PANDANGAN AGAMA
HINDU
• Agama Hindu telah terpelihara sejak zaman Veda bahwa Tuhan (Brahman)
boleh dialami secara mendalam dengan mencapai keadaan kesadaran
transeden.