Anda di halaman 1dari 39

INTRANATAL CARE

Ns. Shinta Wahyusari, S.Kep, M.Kep., Sp.Kep.Mat


Persalinan

Rangkaian proses pengeluaran hasil konsepsi dari


rongga uterus melalui jalan lahir
Teori Persalinan
☺ Teori Estrogen-progesteron
☺ Teori Oksitosin
☺ Teori Kontrol Endokrin Janin
☺ Teori Prostaglandin
Teori progesteron
• Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur
hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbunan
jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. Produksi progesteron
mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitif terhadap oksitosin.
Teori Oksitosin
♪ Uterus menjadi lebih peka
Menjelang
Persalinan terhadap oksitosin
♪ Kadar oksitosin meningkat

directly
Oksitosin
indirectly

Bekerja langsung di Merangsang produksi


myometrium PGE2 oleh desidua
kontraksi
Teori Kontrol Endokrin Janin

Pada suatu saat yang tepat pada waktu maturitas


janin sudah tercapai kelenjar adrenal janin
memproduksi kortikosteroid
induksi persalinan

Kelenjar adrenal fetal (sensitivias )


Adrenocorticotropic
hormone
Cortisol

Prostaglandin

Kontraksi
Hormonal Changes Associated with Parturition
Teori Prostaglandin

Persalinan diinisiasi oleh serangkain proses :

Steroid Release precursors


action

Release Fetal
arachidonic acid membrane

Prostaglandin
synthesis

Uterine
contraction
Faktor Esensial Persalinan (4P)
• Passenger → Ukuran kepala janin, Letak
janin, Sikap janin , dan Posisi janin
• Passageway → Tulang Panggul, Jaringan
Lunak
• Power → Kekuatan primer, kekuatan
sekunder
• Posisi Ibu
Ukuran Kepala Janin
• Kepala janin mempengaruhi proses persalinan
• Tengkorak janin: 2 tulang parietal, 2 tulang
temporal, 1 tulang frontal, 1 tulang oksipital
• Periksa dalam: palpasi fontanel dan sutura →
menentukan presentasi, posisi, sikap janin
• Fontanel: anterior (berbentuk seperti intan,
menutup usia 18 bulan) dan posterior
(berbentuk segitiga, menutup usia 8
minggu)
Presentasi dan Letak Janin
• Presentasi : Bagian janin yang pertama kali masuk
PAP dan terus melalui jalan lahir → kepala,
sungsang, bahu
• Letak : Hubungan antara sumbu panjang
(punggung) janin terhadap sumbu panjang
(punggung) ibu → memanjang atau vertikal dan
melintang atau horizontal
Sikap Janin
• Sikap: Hubungan bagian tubuh janin yang satu
dengan yang lain
• Normal: punggung janin sangat fleksi, kepala
fleksi ke arah dada, paha fleksi ke arah sendi
lutut
Tulang panggul dan Jaringan Lunak
• Ginekoid → tipe wanita klasik
• Android → seperti panggul pria
• Antropoid
• Platipeloid → panggul pipih
Jaringan lunak terdiri dari: segmen bawah uterus,
serviks, otot dasar panggul, vagina, dan introitus
Kekuatan Primer
• Kontraksi involunter dari titik pemicu →
dihantar ke uterus bagian bawah
• Istilah : frekuensi (waktu antar kontraksi),
durasi (lama kontraksi), dan intensitas
(kekuatan kontraksi)
• Penulisan : 4x10’x30” K
• Kekuatan primer membuat serviks menipis
dan berdilatasi sehingga janin turun
Kekuatan Sekunder
• Segera setelah bagian terbawah janin
mencapai dasar panggul, sifat kontraksi
menjadi mendorong
• Usaha mendorong ke bawah dibantu dengan
usaha volunter yang sama dengan mengedan
Posisi Ibu
• Posisi tegak
memungkinkan gaya
gravitasi membantu
penurunan janin,
kontraksi lebih kuat
dan lebih efisien
untuk penipisan dan
dilatasi serviks
Tanda Awitan Persalinan
• Lightening penurunan kepala janin ke dalam
panggul
• Kontraksi braxton hicks
• Pelembutan, penipisan, dan kadang disertai
dengan dilatasi serviks
• Bloody show
• Tekanan pada nervus iskiadikus
• Peningkatan frekuensi berkemih
• Dorongan energi
• Kadang ruptur selaput ketuban
Persalinan Sejati Persalinan Semu

Dilatasi dan penipisan serviks Tidak ada atau sedikit perubahan


yang prograsif pada serviks
Ketidaknyamanan dimulai pada Ketidaknyamanan di abdomen
bagian punggung dan menyebar bawah dan pangkal paha
sekitar abdomen
Kontraksi dengan interval yang Kontraksi terjadi pada interval
teratur yang tidak teratur
Frekuensi, intensitas dan durasi Tidak ada peningkatan frekuensi
kontraksi meningkat secara dan intensitas kontraksi
teratur
Interval antara kontraksi secara Interval antar kontraksi tetap
bertahap memendek panjang
Tahap Persalinan
• Persalinan normal : berada pada dekat atau
pada masa aterm, tidak terjadi komplikasi,
terdapat 1 janin dengan presentasi puncak
kepala
• Tahap Persalinan: Kala I - IV
Kala I Persalinan
• Permulaan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan serviks yang
progresif dan diakhiri dengan pembukaan
lengkap (10 cm)
• Dikenal sebagai tahap pembukaan serviks
Dua perubahan cervix pada Kala I Persalinan

Cervical Effacement

Penipisan dan pemendekkan dari kanalis servikalis

dari 2-3 cm menjadi 1 cm

Cervical Dilatation
Pelebaran cervical os mulai dari beberapa
milimeters sampai sekitar 10 cm pada saat
pembukaan lengkap
Fase Laten
• periode waktu dari awal persalinan hingga ke titik ketika
pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya
dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4
sentimeter atau permulaan fase aktif
• Ditandai dengan terjadinya pembukaan (dilatasi) dan
penipisan leher rahim dengan pembukaan leher rahim
mencapai 3 cm
Gejala fase laten

• sakit punggung, kejang perut seperti waktu haid, gangguan


pencernaan, diare, perasaan hangat diperut, pengeluaran
lendir dengan bercak darah, kemungkinan membran
(ketuban) pecah diikuti keluarnya cairan ketuban, secara
emosional ibu merasa cemas, tidak pasti, takut, gembira,
lega, atau siap.
Fase Aktif

• Periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan hingga


pembukaan menjadi komplet dan mencakup fase transisi
Gejala –gejala fase aktif

• bertambahnya rasa tidak enak bersamaan dengan


kontraksi, bertambahnya sakit punggung, rasa tidak nyaman
pada kaki, keletihan, bertambahnya pengeluaran lendir dan
darah.
Fase Transisi

• Wanita mengakhiri kala satu persalinan pada saat hampir


memasuki dan sedang mempersiapkan diri untuk kala dua
persalinan. Fase ini adalah fase yang paling melelahkan dan
berat
Gejala fase transisi

• tekanan kuat di bagian bawah punggung dan atau perineum,


tekanan pada anus membuat ibu ingin mengejan, panas dan
berkeringat atau dingin dan gemetar atau bergantian,
pengeluaran lendir dan darah bertambah, kaki kejang,
dingin dan gemetar tidak terkendali, rasa mengantuk
Effacement & Dilatation
Kala II Persalinan
• Dimulai saat pembukaan sudah lengkap
sampai kelahiran bayi
• Nulliparous- sekitar 1 jam
• Multipara – 15-30 menit
• Kontraksi uterus kuat setiap 2-3 menit
lamanya 45-90 detik
Kala III
• Dimulai setelah bayi lahir sepenuhnya dan diakhiri
dengan lahirnya plasenta
• Waktu: 5-30 menit
• Tanda klinis: semburan darah keluar dari vagina

INGAT!!!!!!
Periksa kelengkapan
plasenta
Manajemen Aktif Kala III

segera memberikan oksitosin 10 U im


atau ergometrine 0,2 mg im dalam 1
menit setelah bayi lahir
Peregangan Tali Pusat Terkendali
Masase uterus segera setelah plasenta
lahir
Kala IV
• Dimulai dari kelahiran plasenta sampai 4 jam
pertama pascapartum
• Lama: 4 jam
• Uterus teraba keras pada 2 jari di atas
umbilikus
Adaptasi Ibu Selama Persalinan
KARDIOVASKULER
• Curah jantung ↑ 40-50% pada kala I dan 30-
50% pada kala II
• TD ↑ dan frek nadi ↓
• Sel darah putih ↑ hingga ≥25.000/mm3
• Pipi menjadi merah, kaki panas atau dingin,
dan terjadi prolaps hemoroid
Pernapasan
• ↑ aktivitas fisik dan pemakaian oksigen
dapat ↑ frekuensi nafas
• Kecemasan dapat me ↑pemakaian oksigen

Ginjal
• Kesulitan berkemih karena edema jaringan,
rasa tidak nyaman, sedasi dan rasa malu
integumen
• Terjadi robekan kecil pada introitus vagina

Muskuloskeletal
• Diaforesis, keletihan, proteinuri(+1),
peningkatan suhu menyertai peningkatan
aktivitas otot yang mencolok
• Nyeri punggung dan nyeri sendi
neurologi
• Stres dan tidak nyaman

Pencernaan
• Bibir dan mulut kering karena dehidrasi,
melakukan pernapasan mulut
• ↓motilitas dan absorbsi saluran cerna dan
pengosongan lambung
• Diare dapat terjadi pada awal persalinan
endokrin
• Progesteron ↓, estrogen ↑, prostaglandin ↑
dan oksitosin ↑
• Metabolisme ↑ dan kadar glukosa darah ↓

Anda mungkin juga menyukai