Anda di halaman 1dari 21

CONTROL

SELF-
ASSESSMENT
Kelompok 2
Akuntansi G
Ayu Paramitha (15430065)
Ayu Septianingtyas (15430085)
Dewi Nurcahyati (13430302)
Wahyu Nur Indah Sari (15430092)
Pengertian
Control Self Assessment merupakan suatu
pendekatan yang diterapkan oleh internal
auditor didalam perusahaan dengan melibatkan
seluruh elemen.
Control Self Assessment atau disingkat CSA adalah
salah satu teknik ‘Risk Assessment’ yang dapat
digunakan oleh berbagai perusahaan dengan
beberapa keunggulan dalam penerapannya. Terutama
dalam membangun ‘Risk Culture’ yang sehat dan
mendorong pendekatan ‘Bottom Up’ dalam
pelaksanaan manajemen risiko oprasional suatu
organisasi. Kadang beberapa literatur menyebut teknik
ini juga dengan nama lain misalnya RSCA atau “Risk
and Control Self Assessment”
Tujuan CSA
Tujuan CSA tidak lain untuk menilai
efektivitas penyelenggaraan kegiatan
operasional perusahaan dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai atas
tercapainya tujuan perusahaan


SEJARAH MUNCULNYA
CONTROL SELF-ASSESSMENT
Konsep CSA pertama kali dikembangakan pada
tahun 1987 oleh departemen internal audit
sebuah perusahaan minyak dan gas di Kanada
Gulf Canada Resources Ltd. Penerapannya pada
waktu itu dalam bentuk suatu pertemuan yang
dihadiri para karyawan dan manager perusahaan
yang difasilitasi oleh staf senior internal
auditor untuk membahas fokus masalah yang
menghambat pencapaian tujuan atau risiko
dimasing-masing departeman serta rencana
tindakan yang perlu dilakukan untuk
mengatasinya.
MENGAPA CONTROL
SELF-ASSESSMENT
DIPERLUKAN?
Pada era setelah skandal Watergate di Amerika Serikat pada tahun
1970-an, banyak perusahaan multinasional besar diperiksa untuk menentukan
apakah mereka telah menyalurkan dana secara ilegal. Kemudian segera
diketahui bahwa banyak perusahaan multinasional memiliki rekening bank
rahasia yang digunakan untuk menyalurkan dana tidak hanya ke partai-partai
politik Amerika Serikat tetapi juga ke pegawai pemerintah dalam dan luar negeri
untuk mendukung perolehan kontrak berbau korupsi. Skandal politik telah
terbongkar dan mnyingkap sisi gelap dunia bisnis besar. Oleh karena itu, COSO
merekomendasikan auditor untuk menelaah dan mempertimbangkan faktor-
faktor yang berhubungan dengan manusia sebelum memberikan opini.

“Kebijakan resmi mengkhususkan apa yang manajemen inginkan untuk


terjadi. Budaya perusahaan menentukan apa yang sebenarnya terjadi,
dan aturan-aturan apa yang dilanggar, dibengkokkan, atau diabaikan.”
ALAT DAN TEKNIK YANG DIGUNAKAN
Tim yang menghadiri Bisa muncul bila
Fasilitator akan melakukan
rapat kerja tersebut peserta puas
wawancara dengan
membutuhkan waktu karena masalah
manajemen dan partisipan
untuk berpikir dan mereka telah
lain sebelum pertemuan
mengali ide-ide yang diidentifikasi dan
dimulai.
muncul. dibahas.

Mengembalikan dengan
segera ringkasan Menentukan
pembahasan dan kesuksesan dengan
pengumpulan suara, jika ada, tindakan.
ke peserta.
PENDEKATAN CONTROL
SELF-ASSESSMENT Manajemenmerupakan
Analisi

analisis yang dilakukan


Workshop adalah Survey adalah oleh manajemen
pertemuan metode berdasarkan diskusi,
yang difasilitasi ol pengumpulan review, atau kuisioner
eh fasilitator untuk informasi yang dalam rangka mendukung
memperoleh bisa dilakukan suatu opini/pendapat
informasi yang dengan tertentu atau membuat
akan digunakan memberikan kesimpulan atas suatu
dalam penilaian kuisioner kepada permasalahan tertentu.
resiko. responden.
VARIASI
TEMA
1. Dalam pelatihan dan implementasi awal dengan target tinggi tetapi
peserta masih rendah: penggunaan orang yang professional dan
pengalam bisa menjembatani kesenjangan ini.
2. Pada saat manajemen puncak, dewan, atau komite dewan
memutuskan untuk menyelenggarakan pertemuan CSA.
3. Terjadi saat program CSA yang telah berjalan dengan baik
membutuhkan penelaahan dari pihak luar atau penyegaran (tune-up).
Hal ini bagus untuk dilakukan secara periodik karena praktik dan
teknologi CSA berkembang dengan cepat sejalan dengan
peningkatan dalam pemahaman kita atas control, psikologi, dan
penerapan teknologi.
IMPLIKASI BAGI
KARYAWAN,
MANAJEMEN, AUDITOR,
DAN DEWAN


3. Bagi direksi, komisaris, komite
audit dan pihak-pihak lain
dalam tata kelola perusahaan,
CSA memiliki implikasi yang
2. Bagi manajemen senior, CSA
signifikan. Focus yang sempit
menawarkan penelaahan sangat
dari profesi udit eksternal pada
baik atas informasi terbaru
pelaporan keuangan yang sering
mengenai resiko dan peluang
1. Dari sudut pandang klien, kali menghasilkan keterkejutan
yang muncul. Hal ini
auditor CSA merupakan dan memalukan bila terjadi
memberikan peluang untuk
fasilitator yang kecurangan yang tidak
membandingkan strategi mereka
menyediakan forum dan diharapkan karena faktor-faktor
dengan realitas saat ini dan
agenda yang berguna yang control utama tidak diperiksa.
membuat penyesuaian yang
memungkinkan klien
diperlukan untuk memastikan
menemukan sendiri
bahwa tujuan bersifat realitas
keadaan sebenarnya dan
dan akan tercapai sampai tujuan
memutuskan perubahan
utama kontrol.
yang diperlukan.
INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, DAN
ETIKA FASILITATOR
2. Aspek kedua yang
1. Penting untuk harus dipahami fasilitator
mengakui bahwa CSA adalah bahwa mereka
tergantung pada juga manusia dan bisa
keterbukaan partisipan berbuat salah sehingga
dan kejujuran mereka perlu mengelola potensi
sendiri mengenai individu- konflik kepentingan yang
individu. ada.
HUBUNGAN ANTARA CSA
DENGAN KEGIATAN AUDIT
INTERNAL YANG LAIN
Berbeda dengan kebanyakan audit konvensional, CSA memiliki lingkup
yang sangat luas, mengumpulkan informasi yang material secara luas
dan interaktif, dan menghabiskan sedikit waktu untuk vertifikasi dan
pelaporan. Dari sudut pandang manajer audit, CSA merupakan metode
penentuan risiko yang cepat dan biasanya andal ditingka makro tetapi
tidak seperti beberpa alat audit, CSA tidak dirancang untuk penyelidikan
lebih dalam. Bila CSA dilakukan secara berkesinambungan diorganisasi
maka CSA merupakan alat ideal untuk mengidentifikasi risiko dan
bidang-bidang bernilai tinggi yang akan bermanfaat untuk dilakukan
audit. Partisipasi rapat kerja biasanya pandai dalam mengidentifikasi
bidang-bidang masalah utama.
KUALITAS YANG DIBUTUHKAN
UNTUK TIM FASILITATOR CSA

Meskipun pelatihan dan teknologi bisa sangat


membantu fasilitator, namun tidak aka nada artinya
jika kualitas pribadi yang penting tidk terpenuhin.
Kejujuran, empati dan menghargai orang lain jauh
lebih penting dibandingkn dengan teknik-teknik.
KESULITAN-
KESULITAN CSA
1. Terlalu banyak rapat kerja dan 4. Kuesioner, dengan beberapa
kurang memadai analisis pengecualian, bukan merupakan
2. Tidak menepati janji atau self-assessement.
membuat terlalu banyak janji 5. Terlalu dalam masuk ke dalam
3. Tidak sensitive terhadap masalah tanpa tahu cara
kebutuhan dan kekhawatiran mengatasi masalah itu.
partisipan
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN CSA
Keterbukaan, kejujuran, dan obyektifitas pimpinan instansi d
alam proses workshop
Pemilihan peserta yang tepat, yaitu mempunyai pemahaman
dan berperan aktif dalam proses bisnis kegiatan.
Peran aktif peserta selama pelaksanaan workshop
Budaya organisasi mendukung diskusi yang terbuka dan
transparan
Tidak terdapat indikasi penyimpangan/KKN.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai