ABSES PARU

ANGGOTA :
1. NITA ALVITASARI
2. ILHAM AKBAR
3. KARTIKA ARSAH
4. RIFA MAISAROH
5. ANGGI F SARI USMAN
6. ILHAM ADHANI
7. FATIMAH AZZAHRO SIREGAR

Pembimbing : dr. Nuryunita Nainggolan, Sp.P(K)

 DEFINISI

 Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang

menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan
satu atau lebih kaviti yang mengandung pus pada
satu lobus atau lebih sehingga membentuk
gambaran Radiologist Air Fluid Level.
 ETIOLOGI

 Bakteri anaerob : Peptostreptococcus, Bacterioides,

Fusabacterium dan Microaerophylic streptococcus.
 Penyebab abses lain : parasit (Paragonimus,
Entamoeba), jamur (Aspergillus, Criptococcus,
Histoplasma, Blastomyces, Coccidioides)
dan Mycobacterium.
 EPIDEMIOLOGI

 Angka kejadian abses paru berdasarkan penelitian

Asher et al tahun 1982 adalah 0,7 dari 100.000
penderita yang masuk rumah sakit hampir sama
dengan angka yang dimiliki oleh The Childrens
Hospital Of Eastern Ontario Canada sebesar 0,67
tiap 100.000 penderita anak- anak yang MRS.
Dengan rasio jenis kelamin laki-laki banding wanita
adalah 1,6 : 1
PATOFISIOLOGI
 GAMBARAN KLINIS

Malaise Nyeri pleuritik

Demam Sesak

Batuk Anemia
 Pemeriksaan penunjang

 Radiologis
pemeriksaan foto thoraks, CT Scan
 Pemeriksaan Laboratorium
-Darah
-Sputum
 DIAGNOSA BANDING

 Karsinoma Bronkogen
 Tuberkulosis Paru dengan kavitas
 PENATALAKSANAAN

o Antibiotik :
-Klindamisin tab 3x600 mg
-penicillin G 2x1,2 juta (IM) dikombinasi
dengan streptomisin

o Drainase

o Lobektomi
 KOMPLIKASI

 piothorax (empiema)
 Abses otak
 hemoptisis masif
 ruptur pleura visceralis sehingga terjadi
piopneumothorax dan fistula bronkopleura.
 PROGNOSIS

 Faktor-faktor yang membuat prognosis jelek adalah

kavitas yang besar (lebih dari 6cm), penyakit dasar
yang berat, status immunocompromissed, umur
yang sangat tua, empiema, nekrosis paru yang
progresif, lesi obstruktif, abses yang disebabkan
bakteri aerobik, dan abses paru yang belum
mendapat pengobatan dalam jangka waktu yang
lama.Angka mortalitas pada pasien-pasien ini bisa
mencapai 75% dan bila sembuh maka angka
kekambuhannya tinggi.