Anda di halaman 1dari 25

Departemen Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia

LAPORAN KASUS
TRAUMA TUMPUL TORAKS
Andi Fadilah Fahmy / 111 2015 2234
Pembimbing: dr. A. Irwansyah Achmad, Sp.B
Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 20 tahun
Alamat : Maros
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Belum Menikah
Anamnesis
• Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Salewangang Maros diantar oleh keluarganya dengan keluhan
nyeri dada sebelah kiri, dialami sejak sekitar 30 menit yang lalu setelah kecelakaan motor.
Mekanisme kecelakaan tidak diingat oleh pasien. Riwayat tidak sadarkan diri (-), riwayat
muntah (-), mual (+), sesak (+), batuk (+) disertai darah.
Riwayat penyakit sebelumnya (-), riwayat berobat (-), Alergi (-)
Primary Survey
- Airway : Patent, Clear
- Breathing : RR: 32 x/i, Komplience paru : tidak simetris, dada kiri tertinggal
- Circulation : TD: 110/60 mmhg, CRT: <2 dtk, Perdarahan aktif : tidak tampak
- Disability / control spine : GCS : 15 compos mentis / jejas servikal tidak tampak
- Exposure : akral hangat
Secondary Survey
Kepala-leher : Normocephal, Jejas (-), Refleks cahaya: +/+ isokor
Mata : Conjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, raccon eyes -/-, otore -/-,
Rinore -/-, epistaksis -/-
Thoraks :
• Inspeksi : Jejas (+) vulnus eskoriatum di ICS II kiri , perdarahan aktif (-),
Komplience dada : tidak simetris, dada kiri tertinggal
• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil kiri menurun, krepitasi (-), iktus cordis teraba di ICS V
linea midclavicularis sinistra
• Perkusi : Hipersonor pada hemitoraks kiri.
• Auskultasi : Vesikuler (+) suara napas ↓ hemitoraks kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-)
BJ 1- BJ 2 reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : datar, luka/ bekas luka (-), sikatrik (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), sufel, hepar dan lien tak teraba
• Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
• Auskultasi : bising usus (+) kesan normal

Ekstremitas :
• Ekstremitas atas : Jejas (-), deformitas (-), sianosis (-), nyeri tekan (-),
parese (-), edema (-), ROM dbn
• Ekstremitas bawah : Jejas (-), deformitas (-), sianosis (-), nyeri tekan (-),
parese (-), edema (-), ROM dbn
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
- Hb : 8,8 gr/dl
- Wbc : 9,3 x 103 UL
- PLT : 116 x 103 UL
- CT : 10’
- BT : 2’
FotoToraks AP:
• Hiperlusen avaskular pada hemitoraks
kiri disertai shift trakea dan orga
mediastinum
• Paru kiri tampak kolaps
• Cor kesan normal
• Sinus kostoprenikus kesan normal
• Tulang-tulang tervisualisasi intak

Kesan : Tension Pneumooraks sinistra +


kolaps paru
DIAGNOSIS KERJA Medikamentosa :
Trauma Tumpul Toraks Sinistra + Tension • Ceftriaxone 1 gr / 12 jam / iv
Pneumothoraks
• Ketorolac 30 mg/ 8 jam / iv
• Ranitidine 50 mg/ 12 jam / iv
DIAGNOSA BANDING :
- Kontusio Pulmonal
Operatif :
- Hemotoraks
Chest Tube + WSD (water solid drainage)

TERAPI
PROGNOSIS :
- Bebaskan Jalan Napas
Quo ad vitam : ad bonam
- Oksigen 10 lpm via Sungkup NRM
Quo ad functionam : ad bonam
- IVFD RL 28 tpm
Quo ad sanactionam : ad bonam
- Transfusi PRC 2 Bag
Follow Up
Post OP H0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5

Produksi drain WSD : 1000 cc 300 cc 300cc 200 cc 100 cc 100 cc


Klinis : Sesak ↓ Sesak ↓ Sesak ↓ Sesak ↓ Sesak ↓ Sesak ↓
Auskultasi Paru : +++ -/+ +++ + +++ ++ +++ ++ +++ ++ +++ +++
+++ -/+ +++ + +++ + +++ + +++ ++ +++ +++
+++ +++ +++ +++ +++ +++
Diskusi
Pada kasus ini, dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisis,serta pemeriksaan
penunjang, ditegakkan diagnosa kerja Trauma tumpul toraks disertai
pneumothoraks.
Nyeri dada disertai sesak setelah KLL menandakan adanya trauma pada thoraks.
Jejas berupa eskoriasi pada thoraks kiri setinggi ICS 2 tanpa disertai perdarahan
aktif merupakan tanda akibat trauma tumpul.
Pemeriksaan Foto thoraks : hiperlusen avaskuler hemitoraks kiri + kolaps paru
memberikan kesan Pneumothoraks hemitoraks sinistra
Nilai Laboratorium darah: Hb 8,8 gr/dl. Ini menunjukkan adanya perdarahan aktif di
dalam rongga toraks  Suspek Hemotoraks
Tatalaksana definitif kasus ini dengan pemasangan WSD untuk mengurangi tekanan
intrapleural sehingga paru bisa kembali dari keadaan kolaps
Trauma Tumpul Thoraks
• Trauma Thoraks : luka atau cedera yang mengenai rongga thoraks atau dada yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thoraks ataupun isi dari cavum
thoraks
• penyebab: trauma tumpul (Blunt Trauma) atau trauma tembus (Penetrating
Trauma)
• Trauma tumpul sering pada KLL
• Trauma tembus disebabkan oleh benda tajam, tembakan, trauma tumpul tebus
dada

Kevn G Pitojo, Jurnal e-clnic, 2016. Pola Trauma tumpul toraks non penetrans IRD Bedah RSUP Prof.DrR.D.Kandou Manado Periode Januari 2014 – Juni 2016
Epidemiologi

Amerika Utara, 1.359 kasus : 49% fraktur kosta, 20% pneumothoraks, 12 % kontusi
paru, 6 % cedera vaskular. Tatalaksana 18 % chestube 1

WHO, di Asia 2008, trauma toraks  kematian tertinggi (90%) 2


Di IRDB RSU Prof Dr. R. D Kandou Manado, 2014-2016 Terbanyak 21-30 tahun,
jenis kelamin laki-laki, penyebab terbanyak KLL

Corinna ludwig, Jurnal of thoracic disease, 2017, Management Of Chest Trauma


Kevn G Pitojo, Jurnal e-clnic, 2016. Pola Trauma tumpul toraks non penetrans IRD Bedah RSUP Prof.DrR.D.Kandou Manado Periode Januari 2014 – Juni 2016
Blunt Trauma Penetrating Trauma

Chest wall: Stab Wounds versus Firearm injuries


Trauma tumpul • Rib Fractures,
• Flail Chest,

dan trauma • Sternal Fractures,


• Clavicular Fractures,
• Scapular Fractures
tembus Thoraks Pulmonary Contusion Chest wall injury

Traumatic Asphyxia Tracheal and Bronchial Penetrating


Injuries
Laryngeal injuries Pulmonary injuries and Hemothorax

Tracheobronchial Injuries Cardiac Injuries


Great Vessels Air Embolism and Bullet Embolism

Blunt Cardiac injuries Great vessels


Diaphragm Diaphragmatic Injuries

Esophagus Esophageal Injuries


Todd C. Crawford, Thoracic Trauma in Sabiston & Spencer SURGERY Of The Chest Chapter 7, P:100
Pneumothoraks
• Akumulasi udara pada kavum pleural, komplikasi umum pada
trauma thorax
• 15-50 % pada kasus trama thorax
• Patofisiologi berdasarkan akses ke kavum pleural:
• Simple pneumthorax
• Communicating pneumothorax
• Tension pneumothorax

Gejala Klinis :

• Dispneu, takipneu, sianosis, takikardia, hipotensi, bruit


pada dinding thorax. hemoptisis kadang kadang
• Auskultasi: suara napas kesan menurun
• Palpation : kadang diikuti krepitasi fraktur kosta. Bila flail
chest, bisa diikuti gejala kontusi paru

Ali s Raja, Thoracic Trauma, in Rosen’s Emergency Medicine Concepts and Clinical Practice,
chapter 38, P:382
Hemothoraks
• Akumulasi darah pada kavum pleura
• Terjadi setelah blunt atau penetrating trauma
• Umumnya diikuti komplikasi syok hipovolemik dan menurunkan
kapasitas vital paru
• Biasanya diikuti dengan pneumothorax /extrathoracic injuries.

Patofisiologi:
Perdarahan berasal dari cedera parenkim paru, a. Intercostalis, a.
Mammaria internal, pembuluh darah hilus ataupun pembuluh darah
besar

Gejala Klinis :

• Tergantung pada jumlah perdarahan. Derajat syok hipovolemik


dapat bervariasi
• Distress pernapasan, takikardi, hipoxemia
• Auskultasi : suara napas berkurang
Ali s Raja, Thoracic Trauma, in Rosen’s Emergency Medicine Concepts and Clinical Practice,
chapter 38, P:382
Diagnosting test
• Foto thorax upright : Costophrenic angles 
menumpul oleh cairan. Dapat terlihat bila volume 200-
300 mL
• Hemattoraks masif  tension pneumotoraks dan syok
hemoragic
• USG : lebih sensitif daripada foto thorax.
• CT scan : hemothorax disertai kerusakan organ lain

Ali s Raja, Thoracic Trauma, in Rosen’s Emergency Medicine Concepts and Clinical Practice,
chapter 38, P:382
Management Trauma thoraks
• Pre hospital trauma life support
• In hospital or emergency trauma life support
• Surgical trauma life support

Corinna ludwig, Jurnal of thoracic disease, 2017, Management Of Chest Trauma


Pre Hospital Trauma life support
Menilai fungsi pernapasan dan pemeriksaan fisis thoraks. (inpeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi)
- Pergerakan pernapasan
- Kualitas pernapasan

Klinis Pneumothoraks  needle decompression

Corinna ludwig, Jurnal of thoracic disease, 2017, Management Of Chest Trauma


In hospital or emergency trauma life
support
• Anamnesis dan pemeriksaan lanjutan  mencari potensi cedera berat pada Trauma
thoraks
• Foto Thorax X-ray  Pneumotoraks
• USG emergency  efusi perikardial/pleural
• CT scan  pemeriksaan yang lebih spesifik mis. contusio pulmnal
Drainase Chest Tube dilakukan pada kasus pneumothoraks

Indikasi intervensi pembedahan:


1. Kehilangan darah dari rongga dada >1500 mL, atau >200 mL/jam selama lebih 2-4 jam
2. Kehilangan darah dari endobronchial; kontui masif dengan kegagalan perbaikan mekanisme
ventilasi
3. Cedera Trakeobronchial tree (air leakage/ hemothorax)
4. Cedera pada jantung atau pembuluh darah besar

Corinna ludwig, Jurnal of thoracic disease, 2017, Management Of Chest Trauma


Surgical Trauma Life Support
• Thoracotomy, ches tube
• Minimal Invasif surgery – Video
Assisted Thoracoscopy urgery

Corinna ludwig, Jurnal of thoracic disease, 2017, Management Of Chest Trauma


Todd C. Crawford, Thoracic Trauma in Sabiston & Spencer SURGERY Of The Chest Chapter 7, P:100
Indikasi Chest Tube

Roberts and Hedges’ Clinical Procedures in Emergency Medicine and Acute Care 7th edition P:119 - 211
Prosedur Chest Tube

Roberts and Hedges’ Clinical Procedures in Emergency Medicine and Acute Care 7th
edition P:119 - 211
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai