Anda di halaman 1dari 42

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP PERTAMBANGAN

Oleh : Dadan M Hamdani

PT. Fajar Bumi Sakti


LATAR BELAKANG
Mempertahankan keseimbangan dan
daya dukung lingkungan

Eco Efisiency

Cleaner Technology (CT) End Of Pipe (EP)

SML

KEGIATAN PERTAMBANGAN
KONSEP MEMPERTAHANKAN KEKAYAAN
LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA

TAMBANG LAHAN HUTAN


Hutan Tropis Terbesar Kedua di Dunia
Pusat Pertumbuhan Terumbu Karang
Pusat Penyebaran Keanekargaman HayatiUntuk
Kelompok Hutan Bakau, Tanaman Keras, Burung,
Mamalia Terumbu Karang dan Ikan
Hutan Tropis dan Bakau Yang Mampu Meredam
Emisi gas Rumah Kaca
LANJUTAn …!
Hutan Tropis Memiliki Sumber Kayu Dengan
Nilai Ekonomi Tinggi dan Berperan Memelihara
Kelanjutan Proses Alamiah Yang Mendukung
Ekosistem
Hutan Sebagai Sumber Dari Keankeragaman
Hayati Yang Menyediakan Bahan Makanan -
Obat-obatan – Bahan Serat - Pewarna
Hutan Berperan Melindungi DAS, Mencegah
Erosi dan Banjir Serta Mengatur Iklim Lokal dan
Menyerap CO Serta Fungsi Sosial
KAWASAN LINDUNG …!
 Kawasan Yg Memberikan Perlidungan Di Bawahnya -- I
a. Kawasan Hutan Lindung
b. Kawasan Resapan Air
 Kawasan Perlindungan Setempat -- II
a. Sempadan Sungai dan saluran irigasi
b. Kawasan Sekita Danau/Waduk
c. Kawasan Sekitar Mata Air
d. Kawasan Terbuka Hijau Kota dan Hutan Kota
 Kawasan Suaka Alam -- III
a. Cagar alam
b. Suaka Margasatwa
 Kawasan Pelestraian Alam -- IV
a. Taman Nasional
b. Taman Wisata Alam
c. Hutan Wisata
 Kawasan Cagar Budaya -- V
 Kawasan Rawan Bencana Alam -- VI
KEBUTUHAN KUALITAS
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

 Kualitas Ekosistem Menentukan Tercapainya


“Sustainable Development”
 Kualitas Lingkungan Merupakan Isu Global Yg
Menentukan Dayasaing
 Sistem Manajemen Lingkungan-SML Terintegrasi
Mulai Perencanaan Merupakan Arah Keberhasilan
Kegiatan Tambang Berwawasan Lingkungan
Kenapa Ada Kebutuhan Kualitas
Lingkungan ?!
Lihat Dulu Isu Lingkungan !!
 Praktek Pertambangan Tengah Merubah Tanah, Air
dan Udara Yang Merupakan Tempat Saling
Mendukung Kehidupan Dijadikan Gudang
Limbah Yang Porak Poranda
 Tuntutan Deklarasi Jakarta Pada Konferensi Dunia
III Zero Emission Memiliki Visi Meningkatkan
Krativitas Menuju Kegiatan Tambang Nir Emisi
 Tuntutan ISO 14000 Menuntut Kebijakan dan
Komitmen Manajemen Terhadap Lingkungan
Proses Produksi Terintegrasi EMS
PRESPEKTIF STAKEHOLDER
TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN

Konsep Efisiensi Dalam Etika Bisnis


VS
Konsep Ecolabeling Dalam Etika Lingkungan

Corporate Manajemen Berpendapat Bahwa Investasi Untuk


Pengendalian Pencemaran Lingkungan Adalah Aset Tidak
Produktif

Ahli Lingkungan Berpendapat Bahwa Pencemaran Adalah Kerugian


Bagi Stakeholder dan Perlu Biaya Tinggi
Ecolabeling Adalah Efisiensi, Kualitas dan Produktivitas dan Bersih
Lingkungan Yang diterima Stakeholder

INTEGRASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN


KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN DAN INTEGRASI SML
DALAM PERENCANAAN & PROSES PRODUKSI
Manajemen Lingkungan Bukan Lapisan/Bagian Lain Yang Terpisah
dari Manajemen Produksi, Secara Efektif harus Diintegrasikan
Dengan Proses Produksi Dengan Strategi :
• Perlu Kebijakan dan Komitmen Manajemen
• Manajer Adalah Panduan Bagi Karyawan Dalam KL/PL
• Personil Berkualitas dan Profeional Akan menunjukkan
Kesadaran Untuk Berperan Dalam KL/PL
• Komitmen Manajemen Menyediakan Biayanya
• Perencanaan dan Prosedur KL Serasi dg Operasi Tambang
• Komite dan Pertemuan Lingkungan Diberdayakan
• Manajemen dan Karyawan Dibiasakan Menerapkan dan Bekerja
Dengan SML yang Ditetapkan
• SML Dibuat Ringkas, Rinci & Dievaluasi Untuk Improvement
• SMLdidasari Isu Lingkungan, Agenda 21, Nir Emisi dan ISO 14000
DASAR PERATURAN

1. Undang- Undang No. 23 Tahun 1997


2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
4. Kepmen PE No. 2555 K/201/MPE/1993
5. Kepmen PE. No. 103 K/008/MPE/1994
6. Kepmen PE. No. 1211 K/008/MPE/1995
7. Kepmen LH No. 51/MEN.LH/10/1995
8. Kep. Ka.Bapedal No.01/Bapedal/09/1995
9. Kepmen ESDM No. 1453 K/MEM/2000, lampiran
DAMPAK LINGKUNGAN

KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK

•Iklim dan Kualitas Udara


• Fisiografi dan Geologi
• Hidrologi dan Kualitas Air
• Tata Ruang
• Biologi
LANJUTAN !

KOMPONEN KEGIATAN SUMBER DAMPAK

• Penebasan (Clearing)
• Pembangunan Sarana Prasarana
• Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
• Penambangan, Pengangkutan, Penimbunan
• Pencucian dan Pengolahan/Pemurnian
TANGGUNG JAWAB KTT
BIDANG LINGKUNGAN
• Membentuk Organisasi KL/PL
• Melakukan Pencegahan dan Penaggulangan
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
• Menjamin Limbah Yang Dibuang ke lingkungan
Sudah Memenuhi BML
• Melaksanakan Reklamasi Areal Pasca Tambang
• Menyampaikan RTKPL Berdasarkan RKL/RPL
• Menyampaikan Laporan KL/PL per Triwulan
• Melaporkan Kasus Pencemaran Dalam 1 x 24 Jam
• Menetapkan Tata Cara Baku Pelaksanaan KL/PL
• Melakukan Pengelolaan Run Off
• Melakukan Pencegahan Erosi
Lanjutan …
• Melakukan Pengelolaan Tanah Pucuk dan OB
• Mengintegrasikan aspek lingkungan dan KL/PL Dalam
setiap perencanaan dan proses produksi
• Membentuk dan Mengaktifkan Komite Lingkungan
Dalam Pelaksanaan KL/PL
KEWAJIBAN PENGUSAHA TAMBANG
1. Melakukan Studi dan Membuat AMDAL
2. Melakukan Pengelolaan Limbah
3. Mentaati BML Limbah
4. Menunjuk dan Mengusulkan KTT
5. Menyediakan Biaya dan Fasilitas KL/PL
6. Melakukan Pendidikan Bidang Lingkungan
7. Menyampaikan Program Penutupan Tambang
8. Menempatkan Dana Jaminan Reklamasi
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

STRATEGI KL KOMITMEN DAN SML


Sasaran :
• Membentuk Sistem Terstruktur, dan Terarah
• Pengorganisasian dan Tanggung Jawab Yg Jelas
• Memiliki program sesuai RKL/RPL atau RTKPL
• Emmergency Response
• Pelatihan
• Dokumentasi dan Pelaporan
KOMPONEN SML
Kebijakan Perusahaan
Komitmen Manajemen
Pengorganisasia dan Personil
Sasaran
Studi AMDAL
Implementasi RKL dan RPL
Prosedur Tanggap Darurat
Pembinaan dan Pelatihan Personil
Community Development
Evaluasi dan Audit Lingkungan
MANFAAT SML

• SML sebagai pedoman dan acuan bagi


manajemen dan karyawan

• SML sebagai alat dan peta jalan untuk arahan


KL/PL menuju pertambangan berwawasan
lingkungan
TEKNIK PENGELOLAAN LINGKUNGAN

• Memenuhi Peraturan
• Melaksanakan program kerja RKL/RTKL
• Mencegah Terjadinya Dampak Negatif
• Menjaga Terpeliharanya Keseimbangan dan
daya dukung fungsi lingkungan
• Menjaga kesinambungan Kegiatan Tambang
TEKNIK PEMATAUAN LINGKUNGAN

• Memenuhi Peraturan
• Melaksanakan program kerja RPL/RTPL
• Mengidentifikasi Kualitas Lingkungan
• Mengetahui dan membandingkan kualitas hasil
KL
• Sebagai bahan masukan bagi perencana dan
pelaksana KL
PENGERTIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
1. Pencemaran Lingkungan Bidang Pertambangan Umum
Adalah Masuknya/Dimasukannya Bahan Padat, Gas atau
Cair ke Dalam Lingkungan, Akibat Usaha Pertambangan
Umum, Sehingga Merubah Tatanan Lingkungan dan
Menurunya Kualitas Lingkungan Sampai Batas Tertentu
2. Kerusakan Lingkungan Bidang Pertambangan Umum
Adalah Terjadinya Perubahan dan atau Rusaknya Sifat
Fisik, Kimia, Biologi Suatu Lingkungan Pertambangan
3. Dampak Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Maka
Lingkungan Tidak Dapat Berfungsi Sesuai Dengan
Peruntukkannya, Baik Untuk Manusia, Biota, Vegetasi
dan Pembangunan.
4. Lingkungan Dimaksud Adalah Ekosistem Di Air,
Tanah dan Udara
5. Dasar Pembuktian Kasus Pencemaran Dilihat Pada
Parameter Lingkungan Melampuai BML, Kualitas/
Kuantitas Kerusakan Tidak Mewakili Rona Awal/
Berubah atau Menurun, Tidak Memenuhi Peraturan
dan AMDAL serta Berpedoman Pada Kajian Ilmiah
Berdasarkan Hasil Uji Petik Lapangan, Laboratorium
dan Analog Hal Serupa
KLASIFIKASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
Pencemaran Ringan, Apabila memenuhi salah satu atau
seluruh kriteria di bawah ini :
a. Kualitas Lingkungan atau Limbah/Emisi Tidak Memenuhi
BML
b. Konsentrasi Parameternya Lebih/Kurang 25 % BML
c. Tidak Terjadi Dampak Lanjutan
d. Jumlah Masyarakat Terkena Dampak 10 % DTP
e. Pencemaran Menjangkau Sejauh < 5 Km
f. Daya Dukung & Fungsi Lingkungan Dapat Dipulihkan Dalam
Waktu < 6 Bulan
g. Tidak Timbul Gangguan Serius Bagi Manusia, Biota Dll.
Pencemaran Berat, Apabila memenuhi salah satu atau
seluruh kriteria di bawah ini :
a. Kualitas Lingkungan atau Limbah/Emisi Tidak
Memenuhi BML
b. Konsentrasi Parameternya Lebih/Kurang 50 % BML
c. Terjadi atau Diduga Akan Terjadi Dampak Lanjutan
d. Jumlah Masyarakat Terkena Dampak 20 % DTP
e. Pencemaran Menjangkau Sejauh < 5 - 10 Km
f. Daya Dukung & Fungsi Lingkungan Dapat
Dipulihkan Dalam Waktu 6 - 12 Bulan
g. Timbul Gangguan Serius Bagi Manusia, Biota Dll.
Pencemaran Sangat Berat (Fatal), Apabila
memenuhi salah satu atau seluruh kriteria di bawah ini :
a. Kualitas Lingkungan atau Limbah/Emisi Tidak
Memenuhi BML
b.Konsentrasi Parameternya Lebih/Kurang 100 % BML
c. Terjadi atau Diduga Dapat Terjadi Dampak Lanjutan
d.Jumlah Masyarakat Terkena Dampak 40 % DTP
e. Pencemaran Menjangkau Sejauh > 10 Km
f. Daya Dukung & Fungsi Lingkungan Dapat Dipulihkan
Dalam Waktu > 12 Bulan
g.Timbul Gangguan Serius Bagi Manusia, Biota Dll.
TAHAPAN PEMBUKTIAN KASUS

Berdasarkan Data Primer/Sekunder & Fakta Lapangan,


Dapat Dikaji & Analisis Dengan Mengacu dan
Membandingkan :
Dengan Peraturan
Dengan ANDAL, RKL dan RPL
Dengan RTKPL
Dengan Hasil Analisis Laboratorium
Pendapat Ahli Lingkungan
ANALISIS PENYEBAB
• Analisis Penyebab Utama Langsung Pada :
- Teknik Penambangan dan Pengolahan
- Peralatan Operasional Lapangan
- Teknologi dan Peralatan KL
- Personil
• Analisis Penyebab Pendorong Terjadinya Kasus :
- Perusahaan Tidak Memiliki SML
- Perusahaan Tidak Melaksanakan SML
- Performance Manajemen
REKLAMASI TAMBANG
• Reklamasi Tambang adalah Kegiatan yang
bertujuan memperbaiki/menata kemali kegunaan
dan fungsi lahan terganggu/rusak akibat kegiatan
tambang agar dapat berfungsi dan berdaya guna
sesuai peruntukannya
• Jaminan Reklamasi adalah dana yang disedia kan
perusahaan sebagai jaminan untuk pelak sanaan
reklamasi
• Perusahaan penjamin adalah Bank atau perusahaan
asuransi disetujui Menteri/Gub/ Bupati/Walikota
untuk memberi jaminan ataspelaksanaan reklamasi
PENETAPAN JAMINAN REKMALASI
• Jaminan Reklamasi untuk 5 tahun
• Biaya Reklamasi dianggap untuk pihak ketiga
• Komponen Biaya Reklamasi :
a. Biaya Langsung
b. Biaya Tidak Langsung
• Termasuk pajak, 5 tahun
• Mata Uang Rupiah atau U$ dolar
• Bentuk jaminan berupa deposito, accounting
reserve atau jaminan pihak ketiga
PENCAIRAN JAMINAN REKMALASI
• Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan oleh
Inspektur Tambang disetujui oleh Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikota
• 60 %, tahap backfiling dan penataan lahan
• 20 % tahap pembibitan dan revegetasi
• 20 % selesai reklamasi
• Semua Jaminan dicairkan beserta bunganya
• Penempatan jaminan tidak menghilangkan
kewajiban perusahaan utk melaksanakan
reklamasi
KONDISI LINGKUNGAN TERCEMAR AAT
REAKSI PEMBENTUKAN AAT
PAF

OKSIGEN AIR

FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe + 2SO4 + 2H

Kondisi Beracun dan pH Rendah


MINERAL PEMBENTUK AAT
Jenis Mineral Komposisi Mineral
1. Pyrite FeS2
2. Kalkosit Cu2S
3. Kovelit CuS
4. Kalkopyrit CuFeS2
5. Sinabar HgS
6. Galena PbS
7. Spalerit ZnS
8. Stanum SnO2
9. Mangan MnO2
10. Bauxite Al2O3
UNSUR LOGAM TOXIC DALAM
BIJIH DAN BATUBARA
BIJIH/BATUBARA UNSURLOGAM
1. Timah Pb, Cu, Zn, Sn
2. Bauxite Al, Fe, Ti
3. Nikel Ni, Al, Fe, Mn
4. Tembaga Pb, Cu, Zn, Fe
5. Timah Hitam Pb, Fe, Mn, Zn
6. Mangan Mn, Al, Fe
7. Emas Fe, Pb, Zn, Cu
8. Batubara Fe, Cu, Mn
DAMPAK NEGATIF KONDISI ASAM
TERHADAP LINGKUNGAN
1. pH < 5 Kelarutan Logam Beracun Makin Tinggi dan
Keracunan Terhadap Tanaman, Biota Air dan Manusia
2. pH Rendah Unsur Basa (Kalsium, Mg, K, Fosfor
Berkurang)
3. Kekurangan Unsur Basa Microba Penyakit
(Patogen) Meningkat
4. Pada Kondisi Asam Jentik Nyamuk Berkembang
Biak
ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN
TERHADAP KUALITAS PERAIRAN
Salah Satu Dasar Untuk Pembuktian Kasus Pencemaran
pH Perubahan Ekstreem pH akan Mempengaruhi Keseimbangan Kandungan
Karbon Dioksida, Karbonat dan Logam Berat

Kekeruhan Nilai Kekeruhan Mempengaruhi Penetrasi Cahaya Untuk proses


Fotosintesa ProduktivitasPerairan/Organisme dan Tidak Berfungsi
Untuk Kebutuhan Sehari-hari Penduduk
Kekeruhan > 80 NTU Sangat Berbahaya Bagi Biota Laut

DO Sangat Esensial Bagi Pernapasan Biota Air Berasal Dari Fotosintesa


Difusi Atmosfir (Oksigen)
Kualitas Air Dengan DO < 4 Kritis dan < 2 Sangat Buruk
LANJUTAN …
BOD Jumlah Oksigen Bahan Organik (kondisi aerobik)
BOD 5 mg/l Pada Arus Lambat Sangat Buruk
BOD 30 mg/l Pada Arus Deras Masih Ditoleransi
BOD Maksimum Tidak Lebih Dari 30 mg/l

NO3-N Nitrogen Merupakan Komponen Pembentuk Protein


Di Air Dalam Bentuk N2
Nitrate Sebagai Unsur Hara Diserap Oleh Organisme Nabati
Terdapat Sebagai Garam Terlarut/Tersuspensi
Kadar NO3-N 0,5 – 1,0 mg/l Mendukung Produktivtis Biota

LOGAM BERAT Bersifat Toxic Bagi Biota Perairan (ikan) :


Cu (0,02 mg/l), . Arsen (0,1 mg/l), . Timbal (0,01 mg/l)
Bersifat Toxic Bagi Manusia : Timbal (O,05 mg/l), Arsen
(0,05),.. Cu (1,5 mg/l) .. Besi (1,0), . Raksa (0,001 mg/l)
Lanjutan …
Sianida HCN, Sianida Tidak Terionisasi Lebih Bahaya Dari Ion
Sianida (CN)
Dalam Limbah Cair terdapat Sianida Bebas, Juga Sianida
WAD (NaCN /KCN) dan Sianida Total
NaCN/KCN + H HCN+Na/K
Ion CN (CN Free) Terurai dari HCN
4 HCN + O2 2H2O + 4CN
CN + Ca(OCl) CNO + CaCl
Kaporit/hypoclorit) (Sianat)
CNO + 2H2O CO3 + NH4
(Cair) (padat) (gas)
Sianida Bebas & WAD mudah Bereaksi pd Kondisi Asam
Sianida Bebas Bagi Biota Perairan < 0,02 mg/l
Sianida Bebas Bagi Air Minum < 0,1 mg/l
Sianida Bebas Dari Discharge Tiling Pond <0,05 mg/l
LANJUTAN
Plankton, Benthos, Nekton Serta Index Keragaman
1. Kehidupan Plankton, Benthos dan Nekton Dipengaruhi oleh
Kondisi dan Kualitas Perairan
2. Kesuburan Perairan Ditentukan oleh Organisme Yang Berfotosin
tesa (Fitoplankton) Menyediakan Bahan Organik Bagi Pertumbuh
an Zooplankton Yang Ditentukan oleh Index Keragaman (H) yang
Menunjukkan Kualitas Perairan
3. Benthos Hidup Pada Substrat Bagian Dasar Air
Pada H = 1 Menunjukkan Air Tercemar Berat
Pada H = 2-3 Tercemar Ringan
Pada H > 3, Tidak Tercemar
LANJUTAN
SUHU Daya Adaptasi Biota Air Sulit Tercapai
Pada Perubahan Suhu Lebih Dari 2,8 Derajat C di
Air Mengalir dan Tidak Boleh Lebih Dari 1,7
Celcius di Air Diam
CO2 Berasal dari Respirasi Organisme Air dan
Difusi Udara Serta Dekomposisi Bahan Organik
Daya Serap Haemoglobin Biota Air Terhadap
Oksigen Terganggu. Penapasan Terganggu Pada :
Air Dengan DO <2 mg/l CO2 Bebas Maks 12mg/l
Air Dengan DO >4 mg/l CO2 Bebas Maks 25mg/l
Lanjutan…
ALKALINITAS Menggambarkan Persenyawaan
Ca, Mg, K, Na, NH4 dan Fe Dengan Karbonat
Nilai Total Alkalinitas Menunjukkan Kesuburan
Perairan :
CO2 Rendah 10-50 mg/l, Produktivitas Kurang
CO2 Sedang 50-200 mg/l, Produktivitas Sedang
CO2 Tinggi >200mg/l pHStabil Produktivitas Baik
KOMPONEN SML
Kebijakan Perushaan
Komitmen Manajemen
Pengorganisasia dan Personil
Sasaran
Studi AMDAL
Implementasi RKL dan RPL
Prosedur Tanggap Darurat
Pembinaan dan Pelatihan Personil
Community Development
Evaluasi dan Audit Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai