Anda di halaman 1dari 13

A case study on quality management

and digital innovation


Relationship and learning aspects

A °sa Ro¨nnba¨ck
Henrik Eriksson
Kelompok 5
• Rhegie Nastiti A. 041624253007
• Sesilia Adriana 041624253012
• Nirwana Putri P. 041624253018
• Eka Pramudita 041624253021
Tujuan makalah ini
• Makalah ini membahas tentang manajemen
mutu dan inovasi digital dan keterkaitannya
• untuk mengeksplorasi kematangan manajemen
mutu dan inovasi digital dalam suatu organisasi.
• untuk menganalisis hubungan antara dan
kesempatan pembelajaran dari dua konsep
tersebut berdasarkan kematangannya.
• Dahlgaard dkk. (1998), yang melihat
manajemen mutu sebagai "budaya
perusahaan yang ditandai dengan
peningkatan kepuasan pelanggan melalui
perbaikan terus-menerus, dimana semua
karyawan di perusahaan tersebut secara aktif
berpartisipasi".
• Slappendel (1996), Inovasi mengacu pada
hasil yang dianggap baru, terlepas dari apakah
itu sebuah gagasan, objek atau proses, dan
juga proses menciptakan kebaruan ini.
Tingkat Kematangan Prinsip
• Lascelles & Dale (1991):
Uncommited,Drifters,Tool Pusher, Improves,
Award Winners, World Class

• Dale & Smith (1997): Unaware, Uncommited,


Initiators, Drifter, Improvers, Award winners
and World class
Penelitian sebelumnya
• menunjukkan bahwa beberapa prinsip mungkin
lebih tepat daripada yang lain tergantung pada
apakah organisasi tersebut menghasilkan layanan
atau barang(Ro¨nnba¨ck dan Witell, 2008)
• prinsip-prinsip yang dipilih oleh sebuah organisasi
dan pola kinerja mereka sebagai "profil kualitas"
organisasi tersebut (Johansson et al., 2010;
Ro¨nnba¨ck et al., 2011).
• Dahlgaard dkk. (1994) menggambarkan profil
kualitas sebagai rata-rata untuk keseluruhan
organisasi, di mana kekuatan dan kelemahan
berbagai aspek organisasi divisualisasikan.
• profil kualitas sulit untuk diubah (Ahire, 1996;
Johansson et al., 2010) dan
• keberhasilan penerapan manajemen mutu
memerlukan perubahan radikal (Dobyns dan
Crawford-Mason, 1991; Munroe-Faure dan
Munroe-Faure , 1992; Reger et al., 1994).
• profil kualitas tidak bisa begitu saja diterapkan
berdasarkan struktur dan sistem manajemen
yang ada. Ini mungkin memerlukan redesign
of work, redefinisi peran manajerial,
perancangan ulang struktur organisasi,
pembelajaran keterampilan baru oleh
karyawan dan reorientasi tujuan organisasi
(Grant et al., 1994).
Inovasi digital

• Inovasi dapat dipandang sebagai penciptaan dan


penerapan gagasan, produk atau teknologi yang
baru bagi unit pengadopsi (Gupta et al., 2007).
• Digitalisasi telah menghasilkan rekonfigurasi
peran konstan, hubungan, praktik kerja dan
identitas antar aktor (Berente et al., 2007; Yoo et
al., 2010)
• dan dapat menjadi pendorong pengembangan
organisasi dan bisnis (Swanson, 1994; Lyytinen
dan Rose, 2003).
• Studi empiris dilakukan untuk mengeksplorasi
keterkaitan antara manajemen mutu dan
inovasi digital di organisasi publik Swedia
• Organisasi ini baru didirikan di sektor
transportasi, memiliki 6.500 karyawan di
seluruh Swedia.
• Dua metode pengumpulan data digunakan:
sebuah studi dokumen yang dilanjutkan
dengan studi wawancara.
Hasil Penelitian
• The spectrum of principles for quality
management

• The spectrum of principles in digital


innovation
A comparison of the principle of maturity between
quality management and digital innovation

Anda mungkin juga menyukai