• Nama : An. Z
• Tanggal lahir / umur : 31-05-2009 / 8 • Nama Ayah / Umur : Tn. S / 38 th
th • Pendidikan : SLTA
• Jenis Kelamin : perempuan • Pekerjaan : Wiraswasta
• BB : 23 kg • Nama Ibu / Umur : Ny. P / 32 th
• Tinggi Badan : 120 cm • Pendidikan : SLTA
• Alamat : Dsn. Kunir RT 1 • Pekerjaan : IRT
RW 1 Bulu Pasar Kec. Pagu Kab. • Masuk RS : 23 Desember
Kediri 2017 Jam 09.00
• Tgl Periksa : 23 Desember
2017 Jam 17.00
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan pasien demam sejak 10 hari SMRS,
demam naik turun. Sebelumnya pasien sudah minum obat dari
dokter. Batuk (+), dahak (+) putih, pilek (-), sesak (-). Mual (+),
muntah (+), nyeri perut (-), pusing (+), nyeri telan tenggorokan (-
), tenggorakan terasa nyeri (+), leher terasa pegal (+), makan
minum (+) berkurang dari hari biasanya. BAB (+), BAK (+)
dalam batas normal, nyeri ketika BAK (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
• Belum pernah mengeluh seperti ini sebelumnya
• Riwayat asma (-)
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat alergi obat dan makanan (-)
• Riwayat DBD 6 bln lalu
Riwayat Sosial
• Anak tinggal serumah bersama ayah, ibu
• Pasien suka beli jajan di dekat sekolah
• Di lingkungan pasien tidak ada yang sakit batuk pilek dan sering
bermain dengan pasien.
• Riwayat Antenatal : Saat hamil ANC rutin di bidan,
riw.tekanan darah tinggi saat hamil (-),konsumsi obat-
obatan selama hamil (+) Vitamin, konsumsi jamu (-).
Riwayat Imunisasi:
• BCG : 1 x, usia 1 bulan
• Polio : 1 x, usia 1 bulan
• Hepatitis B : 1x, saat lahir
• DPT : 3x, saat usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
• Campak : 1x, usia 9 bulan
• Riwayat Tumbuh Kembang :
• Angkat kepala : 2 bulan
• Telungkup : 3 bulan
• Duduk sendiri : 4 bulan
• Merangkak : 5 bulan
• Jalan : 11 bulan
• Bicara kata : 12 bulan
• Riwayat Gizi :
• Dari lahir pasien minum ASI hanya 1 bln
• Minum susu formula hingga sekarang.
PEMERIKSAAN AWAL DI IGD (23 Desember 2017, Jam
03.15)
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : cukup
• Kesadaran : Kompos mentis, GCS 456
• Tanda vital :
• Tekanan Darah : TDE
• Nadi : 108x/ menit, regular
• RR : 22 x/ menit
• Suhu : 37,6 ° C
Kepala dan leher
• Anemis (-), ikterik (-), cyanosis (-), dypsneu (-)
Thorax
• Simetris
• Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
• Pulmo : ronchi -/-, wheezing -/-
Abdomen
• Abdomen : soefl, flat
• Hepar/Lien : Tidak teraba
• Bising usus : (+) Normal
Ekstremitas
• Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik, edema -/-
PEMERIKSAAN SAAT DI RUANGAN (23 Desember 2017 Jam 17.00)
• PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda vital :
• Tekanan Darah: -
• Nadi : 100 x/menit, regular, kuat
• RR : 22 x/ menit
• Suhu : 36,4 °C
• BB / TB : 23 kg/120 cm
Jantung :
• -Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
• -Palpasi : ictus kordis tidak teraba, tidak kuat angkat
• -Perkusi :-
• -Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Distensi abdomen (-)
• Palpasi : Soefl, nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali
(-)
• Perkusi : Timpani (+), shifting dullness (-), turgor kulit
normal
• Auskultasi : Bising usus (+), Normal
• SG : 1.020
• PH :6
• LEU :- • Eritrosit :-
• NIT :- • Leukosit :-
• PRO :- • Kristal : Ca phosphat
0 – 1 /lpk
• GLU : norm • Epithel :-
• KET :- • Silinder :-
• UBG : norm • Lain – lain :-
• BIL :-
• ERY :-
ASSESMENT :
• Tonsilofaringitis Akut susp Viral Infection DD
Typhoid Fever
PLANNING :
- RD5 20tpm
- Injeksi :
Antrain 3 x 200 mg prn
Lameson 3x50 mg
Ceftazidim 3x600 mg
- PO :
Sanmol 4-6x1½ cth
Vestein/Trilac 3x1
Tremenza/ataroc/heptasan/cobazim 2x1
Follow UP
24-12-17
Demam (-), Batuk (+) , mual (-), muntah (-), nyeri
tenggorok (+), nyeri telan (-) makan minum (+)
sedikit, BAK (+), BAB (+)
- RD5 20 tpm
Keadaan umum: baik
Kesadaran : compos mentis
- Injeksi :
Tanda vital :
Antrain 3 x 200 mg prn
• TD :-
Lameson 3x50 mg
• Nadi : 110 x/ menit, regular, kuat
Ceftazidime 3x600 mg
• RR : 22 x/ menit
• Suhu : 36,5 ° C
- PO :
• Kepala/Leher: A/I/C/D : -/-/-/-
Sanmol 4-6x1½ cth
• Thorax: retraksi (-), ronchi -/-, wheezing -/-
Vestein/Trilac 3x1
• Abdomen: flat, soefl, nyeri tekan (-), BU (+)
Tremenza/ataroc/heptasan/co
N
bazim 2x1
• Ekstremitas: akral hangat (+), kering (+), merah
(+), CRT <2 detik, Ptekie (-).
Tonsilofaringitis Akut
Pembahasan
Prognosis
Ad Fungsionam : bonam
Ad vitam : bonam
Ad Sanam : bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi Faring
Faringitis akut adalah infeksi pada faring yang disebabkan oleh virus atau
bakteri, yang ditandai oleh adanya nyeri tenggorokan, faring eksudat dan
hiperemis, demam, pembesaran kelenjar getah bening leher dan malaise.
Etiologi
Mikroorganisme yang menyebabkan faringitis virus (40-60%) dan
bakteri (5-40%) yang paling sering.
Virus
• Influenza virus,
• Parainfluenza virus,
• Coronavirus,
• Coxsackie viruses A dan B,
• Cytomegalovirus,
• Adenovirus dan
• Epstein Barr Virus (EBV).
Etiologi
Bakteri
• Group A Beta Hemolytic Streptococcus (GABHS),
• Group C Beta Hemolytic Streptococcus,
• Neisseria gonorrhoeae,
• Corynebacterium diphtheria,
• Arcanobacterium haemolyticum dan sebagainya.
Faringitis Spesifik
• Faringitis
• Tuberkulosis
• Faringitis Luetika
Gejala Klinis
• Nyeri Tenggorok
• Sulit Menelan, serak, batuk
• Demam, mual, malaise
• Kelenjar Limfa Leher Membengkak
• Tonsil kemerahan
• Faring hiperemis
• Folikel tonsil dan limfoid membengkak dan di selimuti
oleh eksudat
• Nyeri tekan nodus limfe servikal.
Manifestasi klinis kronis:
• Mononukleus infeksiosa
• Tonsilitis difteri
• Scarlet fever
• Tonsilitis kronis
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Faringitis Viral Demam faring dan tonsil hiperemis
Rhinorea terdapat eksudat
Mual Pada coxsachievirus dapat
Nyeri tenggorok menimbulkan lesi vesikular di
Nyeri menelan orofaring dan lesi kulit berupa
suara serak maculopapular rash
batuk, Limfadenopati akut
Gambar 3.3 Faringitis Viral konjungtivitis
Jumlah sel darah putih normal atau agak Jumlah sel darah putih meningkat ringan sampai
meningkat sedang
Kelenjar getah bening normal atau sedikit Pembengkakan ringan sampai sedang pada
membesar kelenjar getah bening
Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif
untuk strep throat
Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur swab tenggorokan
• Tes infeksi jamur pewarnaan KOH.
• Tes Monospot
Penatalaksanaan
• Istirahat cukup
• Minum air putih yang cukup
• Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat kumur
antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut.