AND
IPPF (INTERNATIONAL PROFESSIONAL PRACTICES FRAMEWORk)
Oleh Kelompok 12 :
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) pada tahun 2004 telah mengkategorisasikan
Bussiness objective suatu perusahaan, yaitu:
Strategic objectives
• menyinggung tentang nilai yang dibuat oleh manajemen untuk tujuan stakeholder dari
organisasi.
Operations objectives
berkaitan dengan reliabilitas dari pelaporan keuangan maupun nonkeuangan kepada pihak
internal mapun eksternal.
Compliance objectives
Governance didefinisikan sebagai suatu proses yang diselenggarakan oleh direksi (Board of
Directors) dalam baik secara langsung atau dikuasakan kepada manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Manajemen risiko juga saling terhubung dengan governance, merupakan suatu proses yang
dilaksanakan oleh manajemen dalam memahami dan mengelola suatu ketidakpastian (Risiko dan
Kesempatan) yang dapat terjadi pada perusahaan dalam pencapaian tujuan.
Sedangkan kontrol tertanam di dalam manajemen risiko merupakan suatu proses yang dilaksanakan
manajemen dalam mitigasi risiko dalam sampai kedalam level yang dapat diterima.
Aktivitas Consulting Dan Assurance Yang Didesain Untuk
Memberikan Nilai Tambah Dan Meningkatkan Operasi
Tujuan utama dari internal assurance adalah untuk menilai bukti apakah
telah sesuai dengan subjek persoalan serta memberikan kesimpulan
mengenai subjek persoalan tersebut.
Fungsi internal audit menentukan sifat dan lingkup dari assurance atas
perjanjian dimana secara umum terdapat tiga pihakyang terlibat, yaitu:
auditee, internal auditor dan user.
Independen Dan Objektif
Obyektivitas merupakan state of mind auditor, bahwa perilaku disebabkan faktor internal.
Seorang auditor dengan mempertahankan obyektivitas, ia akan bertindak adil, tanpa
dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya,
sehingga semakin tinggi tingkat obyektivitas auditor maka semakin baik kualitas audit
(Mabruri dan Winarna, 2010).
Pendekatan yang sistematis dan disiplin
Secara umum tujuan dari internal audit adalah Internal auditor harus melaksanakan berbagai macam
mencapai tujuan organisasi. Target dari internal audit prosedur untuk melakukan tes atas kecukupan
harus termasuk di dalamnya: desain dan efektifitas operasi, manajemen risiko dan
proses kontrol dengan melakukan prosedur
• Operasi yang efektif dan efisien atas bisnis proses sebagai berikut:
• Reliabilitas atas sistem informasi dan kualitas atas • Penyelidikan/bertanya kepada manajer dan pegawai
pengambilan keputusan • Observasi atas aktivitas perusahaan
• Perlindungan asset dari kerugian termasuk kerugian • Inspeksi atas sumber daya dan dokumen
dari kecurangan manajemen dan pegawai • Reperforming atas aktivitas kontrol
• Kepatuhan terhadap kebijakan organisasi, kontrak, • Melaksanakan analisis trend dan rasio
peraturan dan regulasi • Melaksanakan teknik audit berbasis komputer
• Mencari informasi dari pihak ketiga yang lebih
independen
• Melaksanakan tes atas transaksi
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN AUDIT INTERNAL
Dalam standar audit internal butir 1210 mengenai proficiency dinyatakan bahwa
“Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Aktivitas Audit Internal
secara kolektif harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.”
• Kode Etik
1. Prinsip-prinsip
2. Peraturan-peraturan
Integritas
1. Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan
tanggung jawab
2. Mengobservasi hukum dan membuat pengungkapan yang
diharapkan berdasarkan hokum dan profesi
3. Tidak menjadi bagian dari aktivitas ilegal atau terlibat tindakan-
tindakan yang mendiskreditkan profesi audit internal atau
organisasi
4. Menghormati dan berkontribusi kepada legitimasi dan objek etik
organisasi
Objektif
1. Tidak berpartisipasi dalam setiap aktivitas atau hubungan yang
mungkin mengganggu atau diduga untuk merusak penilaian tidak
bias mereka. Partisipasi ini termasuk aktivitas atau hubungan yang
mungkin menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasi
2. Tidak menerima apapun yang mungkin merusak atau mengganggu
pertimbangan profesi
3. Mengungkapkan semua bukti material yang diketahui, jika tidak
diungkap, mungkin distorsi pelaporan dari aktivitas yang sedang
ditinjau
Percaya Diri
1. Bijaksana dalam menggunakan dan melindungi informasi yang telah
diperoleh dalam tugas mereka
2. Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau setiap
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau merugikan
legitimasi dan objek etik organisasi
Kompeten
1. Hanya melibatkan mereka yang memiliki pengetahuan, skil, dan
pengalaman
2. Melakukan audit internal sesuai dengan standar internasional
3. Terus-menerus meningkatkan kecakapan, efektivitas dan kualitas
pelayanan
Standar Internasional Untuk Praktik Profesional Audit Internal
Standar Atribut
Standar Kinerja
Standar Implementasi
Pelayanan Asuransi dan Konsultasi
Pelayanan Asuransi
Pelayanan Konsultasi
Standar Atribut
1220.A2- auditor internal harus mempertimbangkan penggunaan sarana audit berbantuan teknologi dan
teknik analisis data lainnya.
1220.A3-Auditor internal juga harus waspada terhadap risiko signifikan yang dapat mempengaruhi tujuan,
operasi, atau sumber daya. Namun, prosedur asurans saja, sekalipun telah dilaksanakan dengan
menggunakan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa seluruh risiko signifikan dapat
teridentifikasi.
1220.C1-Auditor internal harus menerapkan kecermatan profesional dalam melaksanakan penugasan konsultansi
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebutuhan dan harapan klien, mencakup sifat, saat, dan komunikasi hasil penugasan;
2. Kompleksitas relatif dan luasnya cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan; dan
3. Biaya penugasan konsultansi dalam hubungannya dengan potensi manfaat.
Auditor internal harus meningkatkan IIA : CIA, CGAP, CFSA, CCSA, CRMA
pengetahuan, keterampilan dan kompetensi
lainnya melalui pengembangan profesional ISACA : Certified Informaton System
berkelanjutan. ACFE : CFE
1300 - Program Asurans dan
Peningkatan Kualitas
1320 : pelaporan program 1321 : penggunaan sesuai
Chief Audit Executive harus jaminan mutu dan perbaikan dengan standar
mengembangkan dan memelihara internasional untuk praktek
program asurans dan peningkatan proffesional audit internal
kualitas yang mencakup seluruh aspek
aktivitas audit internal.
Aktivitas audit internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi peningkatan proses tata
kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian organisasi dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis, teratur, berbasis risiko.
2110 - Tata Kelola
Aktivitas audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk
meningkatkan proses tata kelola organisasi untuk:
1. Membuat keputusan strategis dan operasional Mengawasi pengelolaan risiko dan
pengendalian
2. Pengembangan etika dan nilai-nilai yang sesuai dalam organisasi;
3. Memastikan bahwa pengelolaan dan akuntabilitas kinerja organisasi telah efektif;
4. Mengkomunikasikan informasi risiko dan pengendalian pada area yang sesuai dalam
organisasi; dan
5. Mengkoordinasikan kegiatan dan mengkomunikasikan informasi secara efektif di antara
dewan, auditor eksternal dan internal, para penyedia jasa asurans lainnya, serta
manajemen.
Pelaksanaan Penugasan
Auditor internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
Pemantauan Perkembangan
Kepala audit internal harus menetapkan dan memelihara sistem untuk memantau
disposisi atas hasil penugasan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen.
Other guidance
HOW IPPF KEPT CURRENT?