Anda di halaman 1dari 36

INTRODUCTION TO INTERNAL AUDITING

AND
IPPF (INTERNATIONAL PROFESSIONAL PRACTICES FRAMEWORk)

Oleh Kelompok 12 :

Fathia Wahyu Hidayati (150422605709)

Iqbal Siri Farizki (150422604888)

Liga Fernando (15042260)


Terdapat tiga komponen utama dari nilai internal auditor
yang digambarkan oleh IIA

Assurance = Governance, risiko dan kontrol

Insight = Catalyst, Analyses dan Assessment

Objective = integritas, akuntabilitas dan independensi


Definisi internal auditing menurut IIA pada tahun 1999 adalah:

Internal Auditing adalah aktivitas assurance dan konsulting


yang independen dan objektif yang didesain untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi dari
perusahaan. Hal tersebut akan membentuk dalam
pencapaian tujuan melalui pendekatan yang sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas
dari manajemen risiko, kontrol dan governance process.
Komponen kunci dari pengertian tersebut adalah :

Membantu dalam pencapaian tujuan


perusahaan

Mengevaluasi dan meningkatkan


efektifitas dari pengendalian risiko,
kontrol dan governance process
Aktivitas consulting dan assurance yang
didesain untuk memberikan nilai tambah
dan meningkatkan operasi
Aktivitas consulting dan assurance yang
didesain untuk memberikan nilai tambah
dan meningkatkan operasi

Pendekatan yang sistematis dan disiplin


Membantu Dalam Pencapaian Tujuan Organisasi

Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) pada tahun 2004 telah mengkategorisasikan
Bussiness objective suatu perusahaan, yaitu:

Strategic objectives

• menyinggung tentang nilai yang dibuat oleh manajemen untuk tujuan stakeholder dari
organisasi.
Operations objectives

• menyinggung tentang efektifitas dan efisiensi dari operasi organisasi, termasuk


diantaranya tindakan dalam mencapai tujuan keuntungan (profitabilitas) serta
perlindungan atas sumber daya dari kerugian.
Reporting objectives

berkaitan dengan reliabilitas dari pelaporan keuangan maupun nonkeuangan kepada pihak
internal mapun eksternal.

Compliance objectives

menyinggung tentang ketaatan terhadap peraturan yang berlaku serta regulasi.


Mengevaluasi Dan Meningkatkan Efektifitas Dari
Pengendalian Risiko, Kontrol Dan Governance Process

 Governance didefinisikan sebagai suatu proses yang diselenggarakan oleh direksi (Board of
Directors) dalam baik secara langsung atau dikuasakan kepada manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi.

 Manajemen risiko juga saling terhubung dengan governance, merupakan suatu proses yang
dilaksanakan oleh manajemen dalam memahami dan mengelola suatu ketidakpastian (Risiko dan
Kesempatan) yang dapat terjadi pada perusahaan dalam pencapaian tujuan.

 Sedangkan kontrol tertanam di dalam manajemen risiko merupakan suatu proses yang dilaksanakan
manajemen dalam mitigasi risiko dalam sampai kedalam level yang dapat diterima.
Aktivitas Consulting Dan Assurance Yang Didesain Untuk
Memberikan Nilai Tambah Dan Meningkatkan Operasi

Tujuan utama dari internal assurance adalah untuk menilai bukti apakah
telah sesuai dengan subjek persoalan serta memberikan kesimpulan
mengenai subjek persoalan tersebut.

Fungsi internal audit menentukan sifat dan lingkup dari assurance atas
perjanjian dimana secara umum terdapat tiga pihakyang terlibat, yaitu:
auditee, internal auditor dan user.
Independen Dan Objektif

 Independen merupakan kondisi yang bebas dari gangguan atas objektifitas.


Gangguan/ancaman atas objektifitas tersebut harus dikelola pada tingkat individual
auditor, fungsional dan setiap level dari organisasi.

 Obyektivitas merupakan state of mind auditor, bahwa perilaku disebabkan faktor internal.
Seorang auditor dengan mempertahankan obyektivitas, ia akan bertindak adil, tanpa
dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya,
sehingga semakin tinggi tingkat obyektivitas auditor maka semakin baik kualitas audit
(Mabruri dan Winarna, 2010).
Pendekatan yang sistematis dan disiplin

Terdapat tiga fase fundamental dalam pekerjaan audit, yaitu :


 Perencanaan pekerjaan tersebut meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
• Pemahaman atas auditee dan pelanggan
• Setting tujuan pekerjaan
• Menentukan bukti yang diperlukan
• Memutuskan sifat, waktu dan luas tes audit
 Pelaksanaan pekerjaan meliputi prosedur audit spesifik, misalnya melaksanakan
penyelidikan,observasiatas kegiatan operasi dan inspeksi dokumen.
 Mengkomunikasikan hasil audit merupakan komponenkritis dari seluruh pekerjaan internal
assurance dan kolsultansi. Komunikasi atas hasil pekerjaan harusakurat, objektif, clear,
singkat, membangun, lengkap dan tepat waktu.
HUBUNGAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi,


mengukur, mencatat, mengelompokkan,
merangkum, dan melaporkan kejadian-kejadian
yang mempengaruhi perusahaan dalam laporan
keuangan.

Sedangkan audit meliputi mengumpulkan bukti-


bukti yang diperoleh secara logis dan assurance
bahwa laporan keuangan tersebut disajikan dengan
jujur dalam semua respek material.
Internal Audit Eksternal Audit
• Dilakukan Oleh Internal Auditor yang merupakan orang • Dilakukan Oleh External Auditor (KAP) yang
dalam perusahaan merupakan orang luar perusahaan
• Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor • External Auditor adalah pihak yang independen
tidak independen • Tujuan pemeriksaan adalah memberikan pendapat
• Tujuan pemeriksaan adalah untuk membantu mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan
manajemen (top management, middle management, yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
low management) dalam melaksanakan tanggung • Laporan external auditor berisi opini kewajaran
jawabnya dengan memberikan analisa, penilaiaan, mengenai laporan keuangan dan juga management
saran dan komentar mengenai kegiatan yang letter yang berisi pemberitahuan mengenai
diperiksanya. kelemahan-kelemahan dalam internal control dam
• laporan manajemen tidak berisi mengenai kewajaran saran-saran perbaikan
laporan keuangan, tetapi berupa temuan pemeriksaan • Berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik
(Audit Findings) mengenai penyimpangan dan yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
kecurangan.
• Berpedoman pada Internal auditing standards yang
ditentukan ole BPKP atau BPK.
Sifat dan Lingkup Jasa Audit Internal Modern

Secara umum tujuan dari internal audit adalah Internal auditor harus melaksanakan berbagai macam
mencapai tujuan organisasi. Target dari internal audit prosedur untuk melakukan tes atas kecukupan
harus termasuk di dalamnya: desain dan efektifitas operasi, manajemen risiko dan
proses kontrol dengan melakukan prosedur
• Operasi yang efektif dan efisien atas bisnis proses sebagai berikut:
• Reliabilitas atas sistem informasi dan kualitas atas • Penyelidikan/bertanya kepada manajer dan pegawai
pengambilan keputusan • Observasi atas aktivitas perusahaan
• Perlindungan asset dari kerugian termasuk kerugian • Inspeksi atas sumber daya dan dokumen
dari kecurangan manajemen dan pegawai • Reperforming atas aktivitas kontrol
• Kepatuhan terhadap kebijakan organisasi, kontrak, • Melaksanakan analisis trend dan rasio
peraturan dan regulasi • Melaksanakan teknik audit berbasis komputer
• Mencari informasi dari pihak ketiga yang lebih
independen
• Melaksanakan tes atas transaksi
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN AUDIT INTERNAL

Menurut Arens (2003) kompetensi adalah


kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang
auditor yang diperoleh melalui latar belakang
pendidikan formal auditing dan akuntansi, pelatihan
kerja yang cukup dalam profesi dan akan
ditekuninya dan selalu mengikuti pendidikan-
pendidikan profesi yang berkelanjutan.
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN AUDIT INTERNAL

Dalam standar audit internal butir 1210 mengenai proficiency dinyatakan bahwa
“Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Aktivitas Audit Internal
secara kolektif harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.”

• Keahlian Antarpersonal (Interpersonal Skills)


1

• Peralatan dan Teknik (Tools and Techniques)


2

• Standar, Teori, dan Metodologi Audit Internal


3

• Area-area pengetahuan (Knowledge Areas)


4
• Jalur ke Audit Internal

• Jalan keluar dari Audit Internal

• Karir di Audit Internal


IPPF (THE INTERNATIONAL PROFESSIONAL PRACTICES FRAMEWORK)
PEDOMAN OTORITATIF UNTUK PROFESI AUDIT INTERNAL

Sejarah Pengaturan Pedoman Untuk Profesi Audit Internal


Kerangka Kerja Praktik Profesional Internasional (IPPF)

Panduan Wajib (Mandatory Guidance)

• Kode Etik

1. Prinsip-prinsip

2. Peraturan-peraturan
Integritas
1. Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan
tanggung jawab
2. Mengobservasi hukum dan membuat pengungkapan yang
diharapkan berdasarkan hokum dan profesi
3. Tidak menjadi bagian dari aktivitas ilegal atau terlibat tindakan-
tindakan yang mendiskreditkan profesi audit internal atau
organisasi
4. Menghormati dan berkontribusi kepada legitimasi dan objek etik
organisasi
Objektif
1. Tidak berpartisipasi dalam setiap aktivitas atau hubungan yang
mungkin mengganggu atau diduga untuk merusak penilaian tidak
bias mereka. Partisipasi ini termasuk aktivitas atau hubungan yang
mungkin menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasi
2. Tidak menerima apapun yang mungkin merusak atau mengganggu
pertimbangan profesi
3. Mengungkapkan semua bukti material yang diketahui, jika tidak
diungkap, mungkin distorsi pelaporan dari aktivitas yang sedang
ditinjau
Percaya Diri
1. Bijaksana dalam menggunakan dan melindungi informasi yang telah
diperoleh dalam tugas mereka
2. Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau setiap
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau merugikan
legitimasi dan objek etik organisasi
Kompeten
1. Hanya melibatkan mereka yang memiliki pengetahuan, skil, dan
pengalaman
2. Melakukan audit internal sesuai dengan standar internasional
3. Terus-menerus meningkatkan kecakapan, efektivitas dan kualitas
pelayanan
Standar Internasional Untuk Praktik Profesional Audit Internal

Tujuan dari standar tersebut :


1. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar yang merupakan praktek
internal audit
2. Menyediakan kerangka kerja untuk melakukan dan
mempromosikan berbagai nilai tambah audit internal
3. Membangun dasar untuk evaluasi dari kinerja audit internal
4. Membina peningkatkan proses organisasi dan operasi
Standar adalah prinsip-prinsip terfokus, persyaratan wajib terdiri
atas:
1. Pernyataan persyaratan dasar untuk praktik professional audit
internal dan untuk mengevaluasi efektivitas kinerja, yang secara
internasional diaplikasikan pada level organisasi maupun individu
2. Interpretasi, yang memperjelas istilah-istilah atau konsep dalam
pernyataan
Tiga tipe atribut standar

Standar Atribut

Standar Kinerja

Standar Implementasi
Pelayanan Asuransi dan Konsultasi

Pelayanan Asuransi

Pelayanan Konsultasi
Standar Atribut

Tujuan, Otoritas, dan Tanggung Jawab

Independen dan Objektif

Keahlian dan Sesuai Penanganan Profesional

Kualitas Asuransi dan Program Peningkatan


1220 – kecermatan proffesional

1220.A1 untuk mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:


1. Luasnya cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan;
2. Kompleksitas, materialitas, atau signifikansi relatif terhadap permasalahan yang dijadikan obyek
penerapan prosedur penugasan asurans;
3. Kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian;
4. Peluang terjadinya kesalahan, kecurangan atau ketidakpatuhan signifikan; dan
5. Biaya penugasan asurans dalam kaitannya dengan potensi manfaat.

1220.A2- auditor internal harus mempertimbangkan penggunaan sarana audit berbantuan teknologi dan
teknik analisis data lainnya.

1220.A3-Auditor internal juga harus waspada terhadap risiko signifikan yang dapat mempengaruhi tujuan,
operasi, atau sumber daya. Namun, prosedur asurans saja, sekalipun telah dilaksanakan dengan
menggunakan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa seluruh risiko signifikan dapat
teridentifikasi.
1220.C1-Auditor internal harus menerapkan kecermatan profesional dalam melaksanakan penugasan konsultansi
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebutuhan dan harapan klien, mencakup sifat, saat, dan komunikasi hasil penugasan;
2. Kompleksitas relatif dan luasnya cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan; dan
3. Biaya penugasan konsultansi dalam hubungannya dengan potensi manfaat.

1230 - Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Auditor internal harus meningkatkan IIA : CIA, CGAP, CFSA, CCSA, CRMA
pengetahuan, keterampilan dan kompetensi
lainnya melalui pengembangan profesional ISACA : Certified Informaton System
berkelanjutan. ACFE : CFE
1300 - Program Asurans dan
Peningkatan Kualitas
1320 : pelaporan program 1321 : penggunaan sesuai
Chief Audit Executive harus jaminan mutu dan perbaikan dengan standar
mengembangkan dan memelihara internasional untuk praktek
program asurans dan peningkatan proffesional audit internal
kualitas yang mencakup seluruh aspek
aktivitas audit internal.

1322 : standar keterbukaan atau


tidak
Mencakup pemantauan kinerja
audit internal yang berkelanjutan
internal
Penilaian internal di dalam
1310 : Persyaratan program organisasi dengan pengetahuan
penjaminan mutu dan perbaikan yang memadai
harus dilakukan baik di internal
maupun eksternal

Sekurang kurangnya harus


eksternal dilakukan 5 tahun sekali oleh tim
penilai atau penilai independen
dari luar organisasi
STANDAR KINERJA
Aktivitas audit internal telah dikelola secara efektif apabila:
2000 - Mengelola Aktivitas Audit Internal
Kepala audit internal harus mengelola 1. Mencapai tujuan dan tanggung jawab sebagaimana tercantum pada
aktivitas audit internal secara efektif untuk piagam audit internal;
2. Sesuai dengan Definisi Audit Internal dan Standar;
meyakinkan bahwa aktivitas tersebut
3. Setiap individu anggota menunjukkan kesesuaiannya terhadap Kode
memberikan nilai tambah bagi organisasi. Etik dan Standar;
4. Mempertimbangkan trend dan permasalahan-permasalahan yang
timbul yang dapat mempengaruhi organisasi.

2100 - Sifat Dasar Pekerjaan

Aktivitas audit internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi peningkatan proses tata
kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian organisasi dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis, teratur, berbasis risiko.
2110 - Tata Kelola

Aktivitas audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk
meningkatkan proses tata kelola organisasi untuk:
1. Membuat keputusan strategis dan operasional Mengawasi pengelolaan risiko dan
pengendalian
2. Pengembangan etika dan nilai-nilai yang sesuai dalam organisasi;
3. Memastikan bahwa pengelolaan dan akuntabilitas kinerja organisasi telah efektif;
4. Mengkomunikasikan informasi risiko dan pengendalian pada area yang sesuai dalam
organisasi; dan
5. Mengkoordinasikan kegiatan dan mengkomunikasikan informasi secara efektif di antara
dewan, auditor eksternal dan internal, para penyedia jasa asurans lainnya, serta
manajemen.

2120 - Pengelolaan Risiko


Aktivitas audit internal harus mengevaluasi efektivitas dan memberikan kontribusi pada
peningkatan proses pengelolaan risiko.
Perencanaan Penugasan
Auditor internal harus menyusun dan mendokumentasikan rencana untuk setiap
penugasan yang mencakup tujuan penugasan, ruang lingkup, waktu, dan alokasi
sumber daya.

Pelaksanaan Penugasan
Auditor internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.

Proses Penugasan Komunikasi Hasil Penugasan


Auditor internal harus mengkomunikasikan hasil penugasannya.

Pemantauan Perkembangan
Kepala audit internal harus menetapkan dan memelihara sistem untuk memantau
disposisi atas hasil penugasan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen.

Komunikasi Penerimaan Risiko


Dalam hal Kepala audit internal menyimpulkan bahwa manajemen telah menanggung risiko
yang tidak dapat ditanggung oleh organisasi, Kepala audit internal harus membahas masalah
ini dengan manajemen senior.
Position papers
Strongly Panduan wajib IIA yang
recommended berisikan definisi, kode etik, Practice Advisories
guidance (pedoman standar yang berlaku untuk
yang disarankan) seluruh aktivitas audit internal Practice Guidance

Other guidance
HOW IPPF KEPT CURRENT?

Dewan penasehat bimbingan professional

The international Professional Public sector


The global ethics
internal Audit issues commite commite
commite
Standard Board
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai