KESELAMATAN KERJA
di RUMAH SAKIT
PENDAHULUAN
UUD 1945, ps 27, ay. 2
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan &
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
3/18/2018 4
Upaya K3 di RS
Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kes
merupakan resultante dari 3 komponen K3, yaitu
kapasitas kerja, bebean kerja, dan lingkungan kerja.
Kapasitas kerja kemampuan seorang pekerja unt
menyelesaikan pekerjaannya dgn baik pd suatu tempat
kerja dlm waktu tertentu
Beban kerja kondisi yg membebani pekerja baik
secara fisik maupun non fisik dlm menyelesaikan
pekerjaannya; kondisi tsb dpt diperberat oleh kondisi
lingkungan yg tdk mendukungsecara fisik/non fisik
3/18/2018 5
Kinerja setiap petugas ....
3/18/2018 6
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) dan
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN PEKERJAAN
Beberapa pengertian:
1. Penyakit Akibat Kerja /Occupational disease
penyakit yg mempunyai penyebab spesifik atau
asosiasi/hubungan yg kuat dgn pekerjaan, yg
pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab
yg sudah diakui.
2. Penyakit yg berhubungan dgn pekerjaan/Work
related disease penyakit yg mempunyai
beberapa agen penyebab, dimana faktor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dgn
faktor risiko lainnya dlm berkembangnya
penyakit yg mempunyai etiologi kompleks
3/18/2018 7
Beberapa pengertian
3/18/2018 8
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAK)
Kriteria umum:
– Adanya hubungan antara pajanan yg spesifik dgn
penyakit
– Adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit pd
populasi pekerja lebih tinggi daripada masyarakat
umum
– Penyakit-penyakit tsb dpt dicegah dgn melakukan
tindakan-tindakan preventif di tempat kerja.
3/18/2018 9
Penyakit Akibat Hubungan Kerja
(5 golongan)
Golongan Fisik
– Bising, Vibrasi, Radiasi, Suhu ekstrem, tekanan, dsb.
Golongan Kimiawi
– Bahan-bahan kimia yang dipergunakan
Golongan Biologik
Golongan Fisiologik/Ergonomik
– Tempat kerja yg kurang ergonomis, tdk sesuai dgn
fisiologi dan anatomi
Golongan Psikososial
– Beban kerja terlalu berat, monotoni pekerjaan, dsb
3/18/2018 10
Penyakit Hati Akibat Kerja
Merupakan salah satu penyakit yg sering
terdiagnosis setelah kondisi pasien
lemah/terlambat.
Diagnosis PAK sulit ditegakkan pd keadaan
dini krn sulit dipastikan apakah di dpt di
tempat kerja atau tidak.
Penyebab penyakit hati akibat kerja:
– Infeksi: virus, bakteri
– Non infeksi: kontak bahan hepatotoksik
3/18/2018 11
Penyakit Hati Akibat Kerja (lanjutan)
1. Infeksi
a. Hepatitis Virus A Penularan melalui makanan/minuma
Virus B & C Penularan melalui kontak darah, tusukan
Predisposisi Medis, perawat, petugas pembersihan
limbah medis
Pencegahan Tempat pembuangan jarum bekas yg
aman, makanan/minuman pekerja
higienis, penggunaan sr. tangan dan baju
lengan panjang saat melakukan tindakan
invasif, kebersihan tangan seblm & ssd
3/18/2018
tindakan 12
Penyakit Hati Akibat Kerja (lanjutan)
b. Leptospirosis Penyebab leptospirosis yg hidup dlm
urine tikus.
Predisposisi Petugas pembersih sampah atau selokan
3/18/2018 14
Penyakit Paru Akibat Kerja
Penyakit yg disebabkan oleh partikel, uap, gas, atau
kabut berbahaya yg menyebabkan kerusakan paru bila
terinhalasi selama bekerja.
Respon bagian sistem pernapasan thd bahan
Lokasi organ Penyakit
Jalan napas Asma, Bronkitis/Bronkiolitis akut, bronkitis kronik,
karsinoma bronkogenik
Parenkim /alveoli Pneumokoniosis (asbestosis, silikosis, dsb),
Pneumonia, TB, Alveolitis ekstrinsik alergik
Lain-lain Penyakit yg berhubungan dgn asbestos, Demam asap
logam, Sindrom gedung sakit, Asap tembakau
lingkungan 15
Menghindari Pajanan/Pencegahan
3/18/2018 16
Identifikasi sumber bahaya di Rumah
Sakit (RS)
RS harus melakukan kajian, identifikasi sumber bahaya,
penilaian, serta pengendalian faktor risiko.
Identifikasi sumber bahaya dilakukan dgn
pertimbangan:
– Kondisi dan kejadian yg dapat menimbulkan potensi bahaya
(Hazard)
– Jenis kecelakaan dan PAK yg munkin dapat terjadi
Sumber bahaya di RS diidentifikasi & dinilai untuk
menentukan tingkat risiko yg merupakan tolok ukur
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan PAK.
3/18/2018 17
Bahaya potensial (Hazard) berdasarkan
lokasi dan pekerjaan di RS
No Bahaya Pekerjaan yang paling
lokasi
Potensial berisiko
1 FISIK:
Bising Laundry, dapur, CSSD, gedung Karyawan yg bekerja di lokasi
genset-boiler, IPAL, IPS-RS tersebut
Getaran Ruang mesin-mesin, dan Perawwat, Cleaning service,
peralatan yg menghasilkan dsb
getaran (ruang gigi, dsb)
Debu Genset, bengkel kerja, Petugas sanitasi, teknisi gigi,
laboratorium gigi, gudang rekam petugas IPS dan rekam medis
medis, incinerator
Panas CSSD, dapur, laundry,incinerator, Pekerja dapur, pekerja
boiler. laundry, petugas sanitasi, IP-
3/18/2018 18
RS.
Bahaya potensial (Hazard) berdasarkan
lokasi dan pekerjaan di RS
No Bahaya Pekerjaan yang paling
lokasi
Potensial berisiko
1 FISIK:
Radiasi X-ray, OK yg menggunakan C- Ahli radiologi, radioterapist, dan
carm, ruang fisioterapi, unit gigi radiografer, ahli fisioterapi dan
petugas rontgen gigi
2 KIMIA:
Desinfektan Semua area Petugas kebersihan dan
perawat
Cytotoxis Farmasi, tempat pembuangan Pekerja farmasi, perawat,
limbah, bangsal petugas pengumpul sampah
Ethylene oxida Kamar operasi Dokter, perawat
3/18/2018 19
Bahaya potensial (Hazard) berdasarkan
lokasi dan pekerjaan di RS
3/18/2018 21
Bahaya potensial (Hazard) berdasarkan
lokasi dan pekerjaan di RS
3/18/2018 23
Penilaian & Pengendalian Faktor Risiko
Penilaian faktor risiko:
– Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dgn
jalan melakukan penilaian bahaya potensial yg menimbulkan
risiko kesehatan.
Pengendalian faktor risiko dilaksanakan
melalui 4 tingkatan, yakni:
– Menghilangkan bahaya
– Menggantikan sumber risiko dgn sarana/peralatan lain yg
tingkat risikonya lbh rendah
– Administrasi
– Alat pelindung diri )APD)
3/18/2018 24
Langkah-langkah Penyelenggaraan K3 di RS
1. Tahap Persiapan
Menyatakan komitmen dimulai dari Dirut, dibuktikan dgn
tindakan nyata dihayati & dilaksanakan oleh seluruh staf
dan petugas RS
Menetapkan cara penerapan K3 di RS bisa menggunakan
jasa konsultan/tidak untuk mengorganisasikan dan
mengarahkan orang
Pembentukan organisasi/unit pelaksanan K3 RS Membentuk
kelompok kerja penerapan K3 RS peran & tanggung
jawabnya perlu ditetapkan
Menetapkan sumber daya yg diperlukan orang, sarana,
3/18/2018
waktu, dan dana 25
Langkah-langkah Penyelenggaraan K3 di RS
2. Tahap Pelaksanaan:
Penyuluhan K3 kpd semua petugas
Pelatihan K3 yg disesuaikan dgn kebutuhan individu
dan kelompok agar setiap individu berperilaku
sesuai dgn yg telah ditentukan
Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yg
berlaku:
Pemeriksaan kes petugas (prakarya,berkala dan
khusus)
3/18/2018
Penyediaan APD & keselamatan kerja 26
Tahap pelaksanaan (lanjutan)
Melaksanakan program K3 sesuai ketentuan:
– Peniapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
– Penempatan pekerja pd pekerjaan yg sesuai kondisi kes.
– Pengobatan pekerja yg menderita sakit
– Menciptakan lingkungan kerja yg higienis secara teratur,
melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yg ada
– Melaksanakan biological monitoring
– Melaksanakan surveilan pekerja
3/18/2018 27
Langkah-langkah Penyelenggaraan K3 di RS
3. Melaksanakan audit K3
– Meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan,
karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan
dan prosedur, pengembangan karyawan dan program
pendidikan, evaluasi dan pengendalian
– Tujuan audit
• Menilai potensi bahaya, gangguan kes dan keselamatan
• Memastikan dan menilai pengelolaan K3 apakah telah
dilaksanakan sesuai ketentuan
• Menentukan langkah unt mengendalikan bahaya
potensial serta pengembangan mutu.
3/18/2018 29
3/18/2018 30