Asma
Asma
FA1 Matrikulasi
PENGERTIAN
ASMA
Asma adalah gangguan inflamasi kronis pada saluran
nafas yang menyebabkan penyempitan saluran nafas
dan gejala episode berulang seperti mengi, sesak
napas, sesak dada, dan batuk (Dipiro, 2015).
2
KLASIFIKASI
Departemen
Kesehatan
RI.2007.Pharmac
eutical Care
Untuk penyakit
Asma.Jakarta:Bal
ai Pustaka.
ETIOLOGI
4
GEJALA
Asma Kronik (berkelanjutan) Asma Parah Akut (tibatiba)
Pelepasan mediator
(histamin, triptase, leukotrien C4 dan D4,
prostaglandin D2)
6 (Katzung, 2010)
7
Simpatomimtik Selektif 2
Metilxantin Kortikosteroid
8
Penggolongan Obat
PENGGOLONGAN OBAT
GOLONGAN MEKANISME KERJA CONTOH
Simpatomimetik Melemaskan otot polos saluran nafas dan Epinefrin, Efedrin Dan Isoproterenol
menghambat pelepasan mediator bronkokontriksi
dari sel-sel mast
Selektif 2 Pendudukan agonis di reseptor 2 di saluran napas Short acting terbutaline (Bricasma), metaproterenol
menyebabkan serangkaian reaksi yang (Alupent ), salbutamol/albuterol (Ventolin )
menyebabkan relaksasi otot polos saluran napas Digunakan untuk meredakan asma secara cepat
bronkodilatasi. Long acting salmeterol, formoterol (Berotec )
Umumnya digunakan untuk profilaksis.
Kortikosteroid • Inhibisi produksi sitokin yang berperan dalam Beclomethasone, Triamcinolone, Flunisolide,
inflamasi. Budesonide, Fluticasone (Inhalasi)
• Menurunkan reaktivitas bronkial dan
menurunkan frekuensi eksaserbasi asma bila
diminum secara teratur
9
PENGGOLONGAN OBAT
GOLONGAN MEKANISME KERJA CONTOH
Kromolin dan • Stabilisasi membran sel mast.
nedokromil • Bekerja dengan menginhibisi respon
terhadap paparan alergen, tetapi tidak
menyebabkan bronkodilatasi.
(Katzung, 2010)
1
0
Dipiro, 2012
Penatalaksaan Asma Akut
Perkiraan keparahan
Pasien dengan risiko tinggi untuk serangan fatal memerlukan perhatian medis segera setelah perawatan awal.
Gejala dan tanda sugestif dari eksaserbasi yang lebih serius seperti sesak napas yang ditandai, ketidakmampuan
berbicara lebih dari sekadar ungkapan pendek,
Penggunaan otot aksesori, atau kantuk harus berujung pada pengobatan awal sambil segera berkonsultasi dengan
dokter.
Jika tersedia, ukur nilai PEF-50% -79% yang diperkirakan atau yang paling baik menunjukkan perlunya mediasi bantuan
cepat. Tergantung pada
Respon terhadap pengobatan, kontak dengan dokter juga dapat ditunjukkan. Nilai di bawah 50% menunjukkan perlunya
perawatan medis segera
Penanganan Awal
SABA inhalasi: (setiap 20 menit, 3 kali dalam
1 jam) atau perawatan nebulizer.
Asma Persisten Kombinasi inhalasi -Glukokortikosteroid inhalasi atau Ditambah agonis beta-e-
Sedang glukokortikosteroid dan beta-2-kerja ekuivalennya) kerja lama oral
cepat Ditambah Teofilin lepas lambat Atau
Atau -Ditambah teofilin lepas
Glukokortikostreroid inhalasi ditambah lambat
agonis beta-2-kerja lama oral Atau
Glukokortikostreroid inhalasi (400-800
ug BD atau ekuivalennya) ditambah
Lekotrien modifiers
Asma Persisten Glukokortikostreroid inhalasi dan Prednisolon/metilprednisolon oral
Berat agonis beta-2-kerja lama oral selang sehari 10 mg ditambah agonis
ditambah ≥1 dibawah ini : beta-2 kerja lama oral, lalu ditambah
-teofilin lepas lambat teofilin lepas lambat
-leukotrien modifiers
-glukokortikosteroid oral
PDPI, 2003
Semua Tahapan : ditambahkan agonis beta-2-kerja singkat jika diperlukan tetapi
tidak melebihi 3-4 kali sehari
Semua tahapan : Bila tercapai dan asma terkontrol, pertahankan terapi
paling tidak selama 3 bulan, kemudian turunkan dosis secara bertahap
sampai mencapai terapi seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap
terkontrol.
TERIMAKASIH
ASTHMA