Anda di halaman 1dari 44

Presentasi Refrat:

ABORTUS
Pendahuluan
Aborsi berdasar KUHP
Aborsi menurut medis ( < 20 minggu )
Di Indonesia abortus dilakukan atas
indikasi medis, berdasar atas UU
kesehatan no 23 Th 1992
Banyak pelanggaran yang terjadi
DEFINISI ABORTUS

> Berdasar usia kehamilannya,


pengeluaran janin sebelum masa
kehamilan sempurna, dibedakan
menjadi:

1. Abortus
2. Partus prematurus
DEFINISI ABORTUS

Abortus dibedakan menjadi :


a. Abortus Spontan
- Abortus imminens - Abortus inkompletus
- Abortus insipiens - Abortus kompletus

b. Abortus provokatus
- Abortus Provokatus Medisinalis/ Artificialis/
Therapeuticus
- Abortus Provokatus Kriminalis
TEKNIK ABORSI
Teknik Aborsi Medis
1. Teknik bedah untuk aborsi
a. Dilatasi serviks
- Dilatasi dan kuretase
- Dilatasi dan aspirasi vakum
- Dilatasi dan evakuasi
- Dilatasi dan ekstraksi
b. Aspirasi Haid
c. Laparotomi
- Histerotomi
- Histerektomi
TEKNIK ABORSI
2. Induksi abortus secara medikamentosa
a. Oksitosin Intravena
b. Larutan hiperosmotik intraamnion
c. Prostaglandin E2, F2α, dan analognya
d. Antiprogesteron RU 486
(mifepriston) dan epostan.
TEKNIK ABORSI
Tekhnik Aborsi Kriminal - Ibunya sendiri
- Orang Lain

a. Kekerasan umum / melakukan


kegiatan fisik yang berlebihan
b.Kekerasan lokal tanpa menggunakan
alat
c. Menggunakan alat-alat tertentu.
d.Menggunakan zat-zat kimia.
TEKNIK ABORSI
e. Menggunakan obat-obatan.
1. Lokal
Phenols, lysol, mercur cloride, potasium
permanganat, arsenik, formaldehid dan asam
oksalat.

2. Peroral / suntikan.
 Emmenagogu
misalnya: apiol, minyak pala, oleum rutae, aloe,
cantharides, caulopylin, borax,
potassium permanganate,
santonin, senega, mangan
dioksida, dll.
TEKNIK ABORSI
 Purgativa / emetica
misalnya: castor oil (magnesium sulfate, sodium sulfat)
 Ecbolica
misalnya: ergotamin, pituitrin, kinina.
 Garam dari logam
Tujuan menimbulkan tonik kontraksi pada uterus.
Misalnya: Arsenicum
Ferro sulfate
Ferri chlorida
Potassium bichromate
KOMPLIKASI ABORSI
Kematian segera (immediate) terjadi karena:
1. Cervical shock
- Dengan dilatasi pada cervic uteri tanpa
anestesi reflek vagal cardiac arrest.
2. Emboli udara
- Dengan alat semprot. Udara pembuluh
darah emboli udara arteri koronaria /
pembuluh darah otak.
KOMPLIKASI ABORSI
Kematian yang tak begitu cepat (moderate) terjadi
karena
3. Perdarahan
- Terjadi karena robeknya vagina,
serviks atau uterus.

4. Emboli cairan
- Dengan air sabun / antiseptik. Kematian akibat
nekrosis jaringan / hemolisis.
KOMPLIKASI ABORSI

5. Perforasi usus
- Dilatasi dan kerokan dilakukan terlalu
keras perdarahan dan peritonitis

6. Luka pada serviks uteri


- Serviks keras dan dilatasi dipaksakan
sobekan pada serviks uteri
perdarahan serviks inkompeten.
KOMPLIKASI ABORSI
Kematian lambat (late) terjadi karena :
7. Infeksi dan sepsis.
Apabila syarat asepsis dan antisepsis tidak
diperhatikan, maka bahaya infeksi sangat
besar. Infeksi kandungan yang terjadi dapat
menyebar ke seluruh peredaran darah,
sehingga menyebabkan kematian.
8. Gagal ginjal akut
Setiap keadaan syok, apapun sebabnya,
dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
KOMPLIKASI ABORSI
Lain - lain :
- Perlekatan dalam kavum uteri
Melakukan kerokan dengan tidak sempurna
sehingga jaringan miometrium ikut terkerok
dapat menimbulkan perlekatan dinding kavum
uteri di beberapa tempat. Sebaiknya kerokan
dihentikan bila pada tempat tersebut
dirasakan bahwa jaringan tidak begitu lembut
lagi.
- Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada
pemberian prostaglandin antara lain panas,
rasa mual, muntah, dan diare
Pemeriksaan Forensik
Abortus
Pemeriksaan post mortem :
1. Wanita tersebut hamil atau tidak
2. Adanya tanda – tanda upaya aborsi.
a. Vulva
- Tanda kekerasan mekanik
lokal: memar, lecet, robek.
- Perdarahan pervaginam
b. Vagina
- Tanda kekerasan mekanik
- Cairan didalam vagina pipet
cairan kimia (antiseptik atau sabun)
- Swab untuk pemeriksaan kultur mikrobiologi.
Pemeriksaan Forensik
Abortus
c. Cervic
Tanda kekerasan mekanik lokal
memasukkan benda membuka
saluran cervic.
d. Uterus dan saluran tuba
- warna, ukuran dan teksturnya, tanda
infeksi, perdarahan / ada tidaknya krepitasi (karena
emboli air).
- Bagian dalam uterus (nilai maturitas fetus
dan kerusakan yang terjadi)
PRO
LIFE
dan
PRO
CHOICE
PRO LIFE DAN PRO CHOICE

> Baik buruknya suatu tindakan aborsi dari berbagai


sudut pandang:
1. Ketergantungan dengan tubuh
Ada tiga sikap dasar mengenai aborsi :

Mereka yang percaya bahwa janin itu merupakan bagian tubuh manusia
 lebih cenderung mendukung aborsi

sebaliknya mereka yang berpendapat bahwa janin itu benar-benar


manusia  menentang aborsi.

Dan mereka yang berpendapat bahwa janin itu berpotensi menjadi


manusia  cenderung mendukung aborsi dalam situasi tertentu saja
2. Hak hidup janin dan hak pribadi ibu
3. Status janin
PRO LIFE DAN PRO CHOICE

Tiga pendirian pandangan abortus:


1. Pendirian konservatif
berpendapat bahwa abortus tidak pernah boleh
dilakukan
2. Pendirian liberal
memperbolehkan abortus dalam banyak keadaan
yang berbeda.
3. Pendirian moderat
mencari suatu posisi tengah yang mengakui
kemungkinan legimitasi moral bagi beberapa
abortus.
PRO LIFE DAN PRO

CHOICE
Kelompok pro aborsi  Kelompok “Pro Choice”
(kebebasan memilih)
yaitu memberikan hak sang ibu untuk memutuskan
apakah dia ingin memiliki bayi atau tidak.

 Kelompok anti aborsi  Kelompok “Pro Life”


Tidak hanya memandang janin sebagai bagian dari
tubuh wanita saja, namun memandang janin sebagai
manusia yang hidup yang dimulai saat konsepsi sehinnga
dianggap sebagai pembunuhan manusia.
Pro choice dan Pro life

Beberapa contoh perbedaan pandangan antara Pro Choice


dan Pro Life:
Pro life Pro choice
• Kehidupan manusia dimulai sejak • Manusia sejak konsepsi adalah
konsepsi. Jadi aborsi adalah kepercaan terhadap agama, bukan
pembunuhan terhadap seseorang. faktor biologi yang dibuktikan

• Mengatakan “pro aborsi” untuk • Kata pro aborsi beda dengan pro
mereka yang mendukung hak choice. Pro aborsi termasuk
memilih aborsi legal. membantu aborsi pada ibu dalam
persalinan. Mendukung kebebasan
reproduksi yang artinya ibu dapat
membuat pilihannya sendiri
Pro life Pro choice

•Aborsi legal adalah tanda • Peraturan pemerintah tidak


dari kerusakan moral dapat membentuk moral

• Fetus bukan merupakan • Secara keseluruhan


“bagian” dari seorang ibu tergantung pada tubuh ibu
tetapi fetus merupakan karena kehidupannya
bagian tang terpisah yang tergantung pada plasenta
termasuk dalam kehidupan dan umbilicus
manusia
Pro life Pro choice
• Pendukung pro aborsi • Tidak ada pikiran untuk
menganggap fetus hanya menolak bahwa fetus adalah
jaringan yang tidak ada artinya. manusia yang berkembang dari
Mereka menolak fakta bahwa telur menjadi fetus yang siap
fetus adalah manusia miniature untuk dilahirkan, namun kami
dikandungan. menentang penghentian aborsi
legal dengan menetapkan fetus
sebagai seseorang.

• Pemerintah yang menentang


hak aborsi juga mendukung
•Aborsi adalah salah karena hukuman mati.
mengambil nyawa manusia
Pro life Pro choice

•Aborsi seharusnya tidak •Memaksa seorang wanita untuk


diperbolehkan untuk kasus menanggung anak dari hasil
perkosaan karena itu merupakan pemerkosaan akan lebih menyiksa
suatu kesalahan untuk dan merupakan kejahatan yang
menghukum bayi karena atas kejam. Pengobatan medis tidak
perbuatan dosa sang ayah. Selain selalu bekerja dengan baik. Dan
itu kehamilan dapat dicegah sesungguhnya pemerkosaan
segera sesudah terjadi dilaporkan tidak dengan segera
pemerkosaan dengan pengobatan sehingga pengobatan medis tidak
medis. dapat bekerja dengan baik.

• Alat kontrasepsi sudah banyak • Meskipun banyak tersedia


tersedia dan mudah didapatkan kontrasepsi namun tidak ada
sehingga seharusnya tidak terjadi satupun yang benar-benar dapat
lagi kehamilan yang tidak mencegah kehamilan. Informasi
diharapkan. Wanita tidak akan tentang kontrasepsi masih
memakai kontrasepsi lagi jika terbatas, terutama bagi remaja
aborsi diinginkan. dan orang miskin.
Pro life Pro choice

•Kami menentang amniocintesis dan •Kurang dari 3 % dari amniocintesis


teknik kedokteran lainnya yang menyebabkan aborsi. Tes ini
digunakan untuk mendiagnosa mengizinkan orang tua untuk
kelainan saat lahir. Hal ini mengetahui apakah janinnya cacat
merupakan suatu tindakan yang atau tidak saat kelahiran, sehingga
dapat menyebabkan terjadinya mereka dapat menghentikan
aborsi, walaupun manusia yang kehamilan dan mendapatkan anak
kurang sempurna tetap mempunyai yang baik. Sebelum teknik ini ada,
hak untuk hidup orang tua cenderung menghentikan
kehamilannnya.
Aspek Hukum dan
Medis Abortus
ASPEK HUKUM DAN MEDIS

Aborsi
 Masalah kontroversi
 Masalah kesehatan masyarakat
WHO : 4,2 juta aborsi dilakukan pertahun
750.000 – 1,5 juta dilakukan di
Indonesia
2500 berakhir dengan Kematian
SKRT (1995): Aborsi  11,1 % AKI
ASPEK MEDIS

Di Indonesia:
Abortus Provokatus DILARANG !!!
 Sumpah dokter Indonesia
…menghormati setiap hidup insani mulai dari
saat pembuahan.
KODEKI: Kewajiban Umum, pasal 7d
“Setiap dokter harus senantiasa
mengingat akan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani.”
ASPEK HUKUM

 KUHP : Pasal 299 (ayat 1,2 dan 3)


Pasal 346
Pasal 347 (ayat 1 dan 2)
Pasal 348 (ayat 1 dan 2)
Pasal 349
Pasal 535

 UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:


Pasal 80
ASPEK HUKUM

• Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan


abortus atau ia menyuruh orang lain, diancam
hukuman empat tahun. (pasal 346)

• Seseorang yang sengaja melakukan abortus


terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan
ibu hamil tersebut diancam hukuman 12
tahun, dan jika ibu hamil itu mati diancam 15
tahun (pasal 347)
ASPEK HUKUM

• Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka


diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan bila
ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7
tahun penjara. (pasal 348)

• Jika yang melakukan dan atau membantu


melakukan abortus tersebut seorang dokter,
bidan atau juru obat (tenaga kesehatan)
ancaman hukumannya ditambah sepertiganya
dan hak untuk praktek dapat dicabut. (pasal
349)
ASPEK HUKUM

Abortus…??

Dilindungi oleh:
UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan:
Pasal 15 ayat 1, 2 dan 3
ASPEK HUKUM
Namun…
Cacat Hukum:
”Tindakan medis dalam bentuk pengguguran
kandungan dengan alasan apapun, dilarang
karena bertentangan dengan norma hukum,
norma agama, norma kesusilaan, dan norma
kesopanan. Namun dalam keadaan darurat
sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan atau
janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan
medis tertentu”.
Status hukum Abortus di negara-negara di dunia
PENUTUP
Sampai saat ini aborsi masih menjadi
perdebatan di seluruh dunia. Ada yang
mendukung kebebasan ibu untuk memilih
MENGAKHIRI kelangsungan hidup
janinnya(pro choice), namun ada pula
yang mendukung hak asasi janin untuk
hidup(pro life). Hal tersebut juga
menjadi dilema dalam bidang hukum dan
kesehatan.
• hukum di Indonesia yang berkiblat pada
Belanda, melarang segala bentuk tindak
aborsi. Akan tetapi, seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan dunia
medis, dibuatlah suatu pengecualian untuk
aborsi yang didasari atas indikasi medis.
Peraturan mengenai aborsi ini diatur
dalam undang-undang kesehatan nomor
23 tahun 1992
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai