Anda di halaman 1dari 72

Case Health Analysis

Hipertensi
I. PENDAHULUAN

 Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di


Indonesia.
 Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis
kelmain dan umur. Faktor risiko yang dapat dikontrol seperti obesitas,
kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang
mengandung makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh.
 Beberapa desa memiliki prevalensi yang cukup tinggi di wilayah kerja
Puskesmas Tambak 2. Dua desa terbesar yaitu Kamulyan dan Watuagung
dengan paling banyak terjadi di Watuagung. Faktor risiko yang memungkinkan
terjadinya prevalensi tinggi kejadian hipertensi di desa ini bisa diakibatkan
oleh akses terhadap pelayanan kesehatan sangat jauh dikarenakan kondisi
demografis desa ini terletak di pegunungan
Rumusan Masalah

 Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada


lansia di Kecamatan Tambak khususnya di Desa Watuagung?
Tujuan
Tujuan Umum:
Melakukan analisis kesehatan komunitas (Community Health Analysis) faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kecamatan
Tambak.

Tujuan Khusus
 Menentukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
lansia di Kecamatan Tambak khususnya di Desa Watuagung.
 Mencari alternatif pemecahan masalah hipertensi pada lansia di Kecamatan
Tambak khususnya di Desa Watuagung.
 Melakukan intervensi terhadap penyebab masalah hipertensi pada lansia
untuk mengatasi masalah kesehatan di Kecamatan Tambak khususnya di Desa
Watuagung.
Manfaat
Manfaat Teoritis
 Menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang permasalahan
kesehatan yang terjadi di Puskesmas I Tambak.

Manfaat Praktis
 Bagi mahasiswa
 Bagi masyarakat desa
 Bagi instansi terkait
 Bagi fakultas kedokteran UNSOED
II. ANALISIS SITUASI
Keadaan Geografi
 Puskesmas I Tambak mencakup tujuh desa dengan luas wilayah 3781,11 Ha.
Wilayah Puskesmas I Tambak terdiri dari 7 desa yaitu: Plangkapan, Gumelar
Lor, Gumelar Kidul, Karangpetir, Gebangsari, Kamulyan.
 Wilayah Puskesmas I Tambak terletak di Kabupaten Banyumas, dan berbatasan
dengan:
 Disebelah utara : Kec. Somagede Kab. Banjarnegara
 Sebelah timur : Wilayah Puskesmas I Tambak
 Sebelah Selatan : Kec. Ayah Kab. Kebumen
Kec. Nusawungu Kab. Cilacap
 Sebelah Barat : Kec. Sumpiuh
Kepadatan Penduduk

 Berdasarkan data statistik kabupaten/kota Banyumas tahun 2016,


didapatkan data jumlah penduduk keseluruhan di Puskesmas I Tambak adalah
35.021 jiwa.
 Jumlah rumah tangga adalah 9.901, rata-rata penduduk per rumah tangga
yaitu 3.54 % dan kepadatan penduduk per km2 yaitu 929.
 Jumlah penduduk tertinggi di desa Watuagung sebanyak 12.482 jiwa dan
terendah di Desa Gumelar Lor sebanyak 2.586 jiwa.
Petugas Kesehatan

 Dokter umum: 3 orang


 Dokter gigi: 1 orang
 Farmasi: 1 orang
 Bidan: 14 orang
 Perawat : 9 orang
 Gizi: 1 orang
 Sanitasi: 1 orang
 S.KM: 1 orang
Mortalitas

 Angka kelahiran hidup di wilayah


Puskesmas I Tambak tahun 2016
adalah 560 (281 laki-laki dan 279
perempuan).
 Sedangkan kasus kematian bayi
tahun ini adalah 0 bayi.
 Dibanding tahun sebelumnya,
tahun ini mengalami penurunan di
mana tahun 2015 terdapat 1 kasus
kematian bayi.
Angka Kematian Ibu

 Angka Kematian Ibu (AKI) adalah


kematian yang terjadi pada ibu
karena peristiwa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas.
 Angka kematian ibu (AKI) tahun
2016 terdapat 0 kasus, sama
seperti tahun sebelumnya 2015
terdapat 0 kasus kematian ibu
Morbiditas

 Malaria
 HIV/AIDS
AFP

 Tidak ditemukan kasus AFP dalam wilayah kerja Puskesmas I Tambak tahun
2016 maupun tahun sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan indikator
keberhasilan program, baik program immunisasi polio maupun program
penemuan penderita AFP.
DBD

 Selama tahun 2016 ditemukan 3


kasus DBD di wilayah Puskesmas I
Tambak, mengalami peningkatan
dimana pada tahun 2015 terdapat
2 kasus
Diare

 Selama tahun 2016 terdapat kasus


Diare di wilayah Puskesmas 1
Tambak sebanyak 235 kasus atau
31,4%, mengalami peningkatan
sebanyak 118 kasus dimana tahun
2015 terdapat 177 kasus, semua
penderita diobati dan sembuh.
 Kusta
Selama tahun 2016 ditemukan 1 kasus Kusta di wilayah Puskesmas I Tambak atau
sama dengan tahun 2015 yaitu 1 kasus.

 Campak
Selama tahun 2016 tidak terdapat kasus Campak di wilayah Puskesmas I Tambak
atau sama dengan tahun 2015 terdapat 0 kasus
Pneumonia

 Selama tahun 2016 ditemukan 27


kasus Pnemonia di wilayah
Puskesmas I Tambak atau 10,71%,
mengalami peningkatan sebanyak 8
kasus dimana tahun 2015 terdapat
19 kasus (8,1%), semua penderita
diobati dan sembuh
Status Gizi

Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi di Posyandu melalui penimbangan rutin


tahun 2016, diperoleh hasil sebagai berikut :
 Gizi baik sebanyak 1.556 balita
 Gizi BGM sebanyak 17 balita (1,1%)
 Gizi buruk sebanyak 0 balita
III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN
PEMECAHAN MASALAH
NO Penyakit Total Persentase

1 Hipertensi 171 6,60%

2 ISPA 146 5,65%

3 Gastroenteritis Akut 168 6,50%

4 Demam Thypoid 98 3,80%

5 Vertigo 81 3,10%

6 CHF 38 1,50%

7 Pneumonia 8 0,30%

8 Leptospirosis 3 0,10%

9 Myalgia 139 5,40%

10 Faringitis 34 1,30%
1. PRESENTASE PENYAKIT
NO Penyakit Total Persentase

1 Hipertensi 171 6,60%

2 ISPA 146 5,65%

3 Gastroenteritis Akut 168 6,50%

4 Demam Thypoid 98 3,80%

5 Vertigo 81 3,10%

6 CHF 38 1,50%

7 Pneumonia 8 0,30%

8 Leptospirosis 3 0,10%

9 Myalgia 139 5,40%

10 Faringitis 34 1,30%
2. Jumlah Kelas 3. Skala
 k = 1 + 3,3 log n  Skala = (Nilai terbesar – Nilai
terkecil) / kelas
 = 1 + 3,3 log 10
 = (6,60 – 0,10) / 5
 = 1 + 3,3
 = 1,30
 = 4,3 dibulatkan menjadi 5 kelas
 Keterangan:
 k = Kelas
 n = jumlah data
4. Skoring Skala
Skala Range Nilai

1 0,10 – 1,39 1

2 1,40 – 2,69 2

3 2,70 – 3,99 3

4 4,00 – 5,29 4

5 5,30 – 6,60 5
5. Kriteria
NO Penyakit Total Persentase Nilai

1 Hipertensi 171 6,60% 5

2 ISPA 146 5,65% 5

3 Gastroenteritis Akut 168 6,50% 5

4 Demam Thypoid 98 3,80% 3

5 Vertigo 81 3,10% 3

6 CHF 38 1,50% 2

7 Pneumonia 8 0,30% 1

8 Leptospirosis 3 0,10% 1

9 Myalgia 139 5,40% 5

10 Faringitis 34 1,30% 1
Kegawatan Masalah
NO Penyakit Severity Urgency Cost Nilai

1 Hipertensi 4 4 2 3,3

2 ISPA 1 1 2 1,3

3 Gastroenteritis Akut 3 3 2 2,6

4 Demam Thypoid 3 3 3 3

5 Vertigo 2 2 2 2

6 CHF 5 4 4 4,3

7 Pneumonia 2 2 2 2

8 Leptospirosis 5 4 3 4

9 Myalgia 2 2 2 2

10 Faringitis 2 2 2 2
c.Penanggulangan Masalah

NO Penyakit Nilai

1 Hipertensi 4

2 ISPA 4

3 Gastroenteritis Akut 4

4 Demam Thypoid 3

5 Vertigo 4

6 CHF 1

7 Pneumonia 3

8 Leptospirosis 2

9 Myalgia 3

10 Faringitis 4
d. Kriteria PEARL

NO Penyakit P E A R L Nilai

1 Hipertensi 1 1 1 1 1 1

2 ISPA 1 1 1 1 1 1

3 Gastroenteritis Akut 1 1 1 1 1 1

4 Demam Thypoid 1 1 1 1 1 1

5 Vertigo 1 1 1 1 1 1

6 CHF 1 1 1 1 1 1

7 Pneumonia 1 1 1 1 1 1

8 Leptospirosis 1 1 1 1 1 1

9 Myalgia 1 1 1 1 1 1

10 Faringitis 1 1 1 1 1 1
Prioritas Masalah

D
Urutan
Masalah A B C D NPD NPT
P E A R L prioritas

Hipertensi 5 3,3 4 1 1 1 1 1 1 33,2 33,2 1

ISPA 5 1,3 4 1 1 1 1 1 1 25,2 25,2 3

Gastroenteritis Akut 5 2,6 4 1 1 1 1 1 1 30,4 30,4 2

Demam Thypoid 3 3 3 1 1 1 1 1 1 18 18 6
Vertigo 3 2 4 1 1 1 1 1 1 20 20 5

CHF 2 4,3 1 1 1 1 1 1 1 6,3 6,3 10

Pneumonia 1 2 3 1 1 1 1 1 1 9 9 9
Leptospirosis 1 4 2 1 1 1 1 1 1 10 10 8
Myalgia 5 2 3 1 1 1 1 1 1 21 21 4
Faringitis 1 2 4 1 1 1 1 1 1 12 12 7
Prioritas Masalah

 Hipertensi
 Gastroenteritis Akut
 ISPA
 Myalgia
 Vertigo
 Demam Thypoid
 Faringitis
 Leptospirosis
 Pneumonia
 CHF
IV. TINJAUAN PUSTAKA

 Definisi
 Dikatakan hipertensi apabila memiiki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dah
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan berulang.
Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar
penentuan diagnosis hipertensi (PERKI, 2015).

KLASIFIKASI JNC 8

Klasifikasi Tekanan sistolik Tekanan diastolik


(mmHg) (mmHg)

Normal <120 <80

Pre hipertensi 120-139 80-89

Stadium I 140-159 90-99

Stadium II ≥160 ≥100


PATOMEKANISME
Asupan garam Kerusakan Stres Perubahan Obesitas Bahan2 yg berasal
berlebih ginjal genetis dari endotel

Retensi Penurunan Aktivitas saraf Renin Perubahan Hiperins


Natrium luas simpatis angiotensin membran ulinemi
di ginjal permukaan berlebih berlebih sel endotel a
filtrasi

Peningkatan volume Konstriksi vena


cairan

Peningkatan Peningkatan Konstriksi Hipertrofi


preload kontraktilitas fungsional struktural

TEKANAN DARAH = CURAH JANTUNG X TAHANAN PERIFER


GEJALA KLINIS

 Nyeri kepala kadang disertai mual muntah akibat peningkatan tekanan


intrakranial.
 Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
 Gangguan pada gerak tubuh akibat rusaknya susunan sarf pusat.
 Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
 Edema akibat peningkatan teanan kapiler
 Gejala umum lainnya dapat ditemukan pusing muka merah, sakit kepala,
keluarnya darah dari hidung secara tiba-tiba (epistaksis), serta nyeri tengkuk
(Corwin, 2009).
FAKTOR RISIKO

 Asupan garam tinggi


 Merokok
 Obesitas
 Olahraga
 DM
 Alkohol
 Stress
KRITERIA DIAGNOSIS (PERKI 2015)
Algoritma Terapi
Pilihan Obat
Perbandingan
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

Pasien Usia Lanjut


Jenis Kelamin
Genetik
Pasien Penderita
Merokok
Hipertensi
Obesitas
Konsumsi Garam tinggi
Strees
Kurang Aktivitas Fisik
V. METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian
 Penelitian menggunakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko intrinsik dan
ekstrinsik pada kejadian hipertensi lansia.
Populasi

 Populasi target: semua penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Tambak


 Populasi terjangkau: warga desa Watuagung
 Kriteria inklusi: bersedia + tanda tangan informed consent, usia >60 tahun
 Eksklusi: menderita penyakit, tidak kooperatif
Variabel Penelitian

 Variabel terikat :
Kejadian hipertensi

 Variabel bebas :
 Riwayat hipertensi keluarga lansia

 Konsumsi garam

 Level aktifitas lansia

 Perokok pada lansia

 Obesitas

 Stress
 Instrumen Pengambilan Data
Sumber data adalah primer yang diperoleh dari wawancara terstruktur dengan
menggunakan kuesioner. Wawancara dilakukan pada Posyandu Lansia yang rutin
dilakukan setiap bulan.

 Rencana Analisis Data


Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi dan persentase tentang karakteristik sampel.
Tata Urutan Kerja

 Tahap persiapan
 Studi pendahuluan (orientasi) di Puskesmas I Tambak .
 Analisis situasi.
 Identifikasi dan analisis penyebab masalah.

 Tahap pelaksanaan
 Mencatat dan menentukan nama responden.

 Pengambilan data primer.

 Tahap pengolahan dan analisis data.

 Tahap penyusunan laporan.


Waktu dan Tempat

 Kegiatan dilaksanakan pada:


 Tanggal : Mei 2017
 Tempat : Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas.
HASIL DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH

 ANALISIS UNIVARIAT
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. Hipertensi a. Hipertensi 27 90
b. Tidak Hipertensi 3 10
2. Jenis Kelamin a. Laki-laki 17 56.7
b. Perempuan 13 43.3
3. Riwayat Keluarga a. Ya 26 86.7
b. Tidak 4 13.3
4.Merokok a. Bukan perokok 4 13.3
b. Perokok 26 86.67

5. Olah Raga a. Rutin olahraga 13 43.3


b. Tidak Olahraga 17 56.7
6. IMT a. Underweight 2 6.7
b. Normoweight 12 40
c. Overweight 16 53.3

7. Garam a. ≤ 1 sendok teh/hari 23 76.7


b. > 1 sendok teh/hari 7 23.3
9. Penyakit lain a.Ya 2 6.7
b. Tidak 28 93.3
10. Alkohol a.Ya 0 0
b. Tidak 30 100
11. Stress a.Ya 19 63.3
b. Tidak 11 36.7
 ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian
Hipertensi

Faktor Risiko P
Genetik 0,048
Obesitas 0,005
Konsumsi garam 0,014
Merokok 0,048
Aktivitas fisik 0,026
Stress 0,037
Jenis kelamin 0,026
Hubungan Genetik dengan Kejadian
Hipertensi
Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
Riwayat keluarga ,048
Ada 21 (70) 1(3.3)
Tidak 5 (16.7) 3 (10)

Hubungan Obesitas dengan Kejadian


Hipertensi
Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
IMT ,005
Normoweight 5 (16.7) 4 (13.3)
Overweight 21(70) 0 (0)
Hubungan Konsumsi Garam dengan
Kejadian Hipertensi
Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
Garam ,014
≤ 1 sendok teh/ 2(6.7) 0 (0)
hari
› 1 sendok teh/ 26 (86.7) 2 (6.7)
hari

Hubungan Jenis Kelamin dengan


Kejadian Hipertensi
Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
Jenis Kelamin 0.026
Perempuan 17 (56.7) 0 (0)
Laki-laki 9 (30) 4 (13.3)
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi
Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
Olahraga ,026
Rutin berolahraga 9(30) 4 (13.3)
Tidak pernah 17 (56.7) 0 (0)
sama sekali

Hubungan Stress dengan Kejadian Hipertensi

Variabel Hipertensi P
Ya Tidak Value
Stress ,037
Ya 16 (53.3) 0 (0)
Tidak 10 (33.3) 4(13.3)
PEMBAHASAN

 Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang signifikan secara statistik


mempengaruhi kejadian hipertensi adalah genetik (p=0,048), konsumsi garam
(p=0,014), jenis kelamin (p=0,026), aktivitas fisik (p=0,026), dan stress
(p=0,037), obesitas (p=0,005), dan merokok (p=0,048).
Jenis
• P = 0,026 (berhubungan)
• Perempuan (17)> laki-laki (13)
• Perempuan lebih aktif mengikuti posyandu.
kelamin • Menopause  perubahan PD  risiko HT
meningkat

• P = 0,048 (berhubungan)

Genetik
• Sesuai dengan penelitian Sugiharto (2007) : orang
yang orang tuanya mempunyai riwayat hipertensi,
berisiko terkena hipertensi 4,04 kali
• Sheps (2005) 1 orang tua 25%, 2 orang tua 60%

Obesitas • P = 0,005 (berhubungan)


• P = 0,014 (berhubungan)

Konsumsi • Suci (2008) : terdapat hubungan


antara Ht dan konsumsi garam pada
garam usia >30 tahun
• Natrium  menarik cairan 
Meningkatkan volume ekstrasel  HT

Merokok • P = 0,048 (berhubungan)


• P = 0,026 (berhubungan)
• Anggara (2012) : tidak rutin
Aktivitas olahraga meningkatkan risiko
Fisik 44,1%
• Aktivitas rendah berisiko 30-50%
terkena HT

• P = 0,037 (berhubungan)
• Stress  aktivasi saraf simpatis
Stress Meningkatkan hormon adrenalin
 jantung bekerja lebih keras
 meningkatkan TD
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah


Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kejadian hipertensi di Desa Watuagung Kecamatan Tambak maka
dapat diketahui faktor genetik, konsumsi garam, jenis kelamin, aktivitas
fisik yang kurang, merokok dan stress menjadi pengaruh paling besar
terhadap kejadian hipertensi di Desa Watuagung Kecamatan Tambak

Berdasarkan hasil perhitungan prioritas pemecahan masalah menggunakan


metode Rinke, maka didapat empat prioritas pemecahan masalah, yaitu
melakukan penyuluhan mengenai faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
kejadian hipertensi, penempatan poster dan pemberian leaflet, melakukan
senam lansia, dan skrining kolesterol dan DM.
Penentuan Alternatif Terpilih

 Prioritas Pemecahan Masalah dengan Metode Rinke


Efektivitas
Urutan Prioritas
M I V Efisiensi
No Daftar Alternatif Jalan Keluar MxIxV/C Pemecahan
(C)
Masalah

1 Penyuluhan penyakit hipertensi 4 4 4 4 16 1


dan kaitannya dengan merokok,
berat badan lebih, konsumsi
garam berlebih, kurangnya
aktivitas fisik, dan diet sehat

2 Melakukan senam lansia 4 3 5 5 12 3


3 Penempatan poster dan 3 3 3 2 13.5 2
pemberian leaflet
4 Skrining kolesterol, DM 3 3 3 1 9 4
RENCANA KEGIATAN

Tujuan Bentuk Kegiatan


Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai Kegiatan yang akan dilaksanakan disajikan
bahaya penggunaan garam secara berlebihan dan dalam bentuk penyuluhan tentang
bahaya merokok aktif maupun pasif. hipertensi dan faktor-faktor yang
Meningkatkan motivasi masyarakat untuk mempengaruhi kejadian hipertensi
mempertahankan berat badan ideal dengan disertai penempatan poster dan
membatasi konsumsi makanan berlemak dan pemberian leaflet. Selain penyuluhan
olahraga secara rutin. tentang hipertensi penyuluhan juga
Menekan angka kejadian atau kekambuhan dilakukan untuk memberikan pengertian
hipertensi dan mengontrol agar tekanan darah kepada peserta tentang pentingnya
dalam kondisi stabil. melakukan olahraga secara rutin.

Sasaran
Para lansia dan Ibu-ibu usia produktif
Desa Watuagung Kecamatan Tambak
Kabupaten Banyumas.
Pelaksanaan

Personil
A.N Kepala Puskesmas : dr. Harry Widyatomo
Penanggung jawab : dr. Yudanti P
Pembimbing : dr. Yudanti P
Pelaksana : Bayu Aji dan Imelda

Waktu danTempat
Penyuluhan dan Penempatan Poster:
Hari :Rabu-Sabtu
Tanggal :17-20 Mei 2017
Tempat :Posyandu Lansia dan Puskesmas
Waktu :07.00 WIB – selesai
Rencana Anggaran
Leaflet : Rp 100.000,00
Total : Rp 100.000,00
PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN

 Evaluasi Hasil Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan dan konseling yang
dilakukan diharapkan dapat
mengatasi masalah-masalah yang
berhubungan dengan hipertensi di
Desa Watuagung Kecamatan
Tambak.
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELAKSANAAN

• Perizinan : • Judul Kegiatan


• Perizinan diajukan dalam bentuk • “Waspada Hipertensi”
lisan oleh dokter muda kepada • Waktu
Kepala Puskesmas I Tambak, • Mei 2017 jam 09.00 s.d selesai
Preseptor Lapangan, dan Bidan untuk penyuluhan dan
Desa. pembagian leaflet.
• Materi • Tempat
• Materi yang disiapkan adalah • Posyandu Desa Pesantren.
materi penyuluhan berupa power
point dan leaflet.
• Sarana
• Sarana yang digunakan yaitu,
microfone, laptop, dan speaker.
Penanggung Jawab
dr. Dwi Arini selaku pembimbing fakultas
dr. Harry Widyatomo selaku Kepala Puskesmas I
Penyampaian materi
Tambak, dr. Yudantiselaku pembimbing lapangan,
dan bidan desa. Penyuluhan materi hipertensi diberikan pada
peserta acara posyandu lansia Desa
Peserta
WatuagungKecamatan Tambak Kabupaten
Peserta Banyumas.
Para peserta acara posyandu lansia Desa
WatuagungKecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas
TAHAP EVALUASI

Man
Money
Narasumber memiliki materi
Sumber pembiayaan yang
penyuluhan berupa tampilan
digunakan cukup untuk
power point, penyuluh
menunjang terlaksananya
menggunakan microfone agar
kegiatan. Anggaran yang
bisa didengar oleh smua peserta
dihabiskan adalah sejumlah Rp.
posyandu lansia dengan
300.000
pembagian leaflet.
Material
Materi penyuluhan yang
Method
diberikan mencakup definisi
Metode penyuluhan yang digunakan hipertensi, penyebab, faktor-
dengan menampilkan power point faktor resiko, tanda dan
yang disertai gambar-gambar sehingga gejala, pencegahan serta
peserta cukup antusias dan memahami pengobatan hipertensi. Poster
dengan baik tentang materi yang dan leaflet yang diberikan
disampaikan. berisi materi yang berkaitan
dengan materi penyuluhan
hipertensi.
EVALUASI PROSES

Sasaran
Target penyuluhan yaitu para anggota posyandu lansia di Desa Watuagung. Targettersebut sudah tercapai
sesuai harapan karena kegiatan posyandu lansia sudah berjalan rutin sehingga semua peserta yang sudah
tercatat sebagai peserta posyandu lansia hadir pada saat penyuluhan dan pembagian leaflet.

Waktu
Penyuluhan dilakukan pada hari Kamis-Sabtu 2017 jam 09.00 s.d selesai. Senam lansia dilakukan hari Sabtu,
20 Mei 2017jam 07.00 s.d. selesai. Tidak ada hambatan berarti selama jalan acara.

Kegiatan
Posyandu Lansia Desa Watuagung dilakukan seperti biasa pada hari tanggal 18-20 Mei 2017, dimulai dengan
pengukuran tekanan darah dan pengobatan sesuai penyakit kemudian peserta posyandu lansia yang
menunggu giliran diperiksa diberikan leaflet dan penyuluhan berupa materi tentang definisi, gejala, faktor
risiko, pencegahan, pengobatan, dan manfaat kegiatan senam terkait dengan penurunan faktor risiko
penyakit hipertensi.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko (genetik,
konsumsi garam,jenis kelamin, aktivitas fisik,merokok dan stress)
terhadap kejadian hipertensi pada lansia di Desa Watuagung
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
SARAN

• Mengadakan penyuluhan yang dilakukan secara periodik


dan terpadu kepada warga Desa Kebarongan Kecamatan
Kemranjen Kabupaten Banyumas, terutama yang
memiliki faktor resiko terkait hipertensi.
• Melakukan survey, pendataan serta pelaporan kejadian
kasus hipertensi pada warga yang berpotensi menderita
hipertensi.
• Memberikan pemahaman bahwa mengikuti program
pengelolaan penyakit kronis penting untuk menghindari
kejadian komplikasi yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Afrifa, A., Ernest., Charles, A. Samuel, NA., Gbenga, O., Aikins, AG. 2015. The Association of Physical Activity, Body Mass ndex and the Blood Pressure Levels Among Urban
Poor Youth in Accra, Ghana. BMC Public Health. Ghana.

Almatsier, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Amiruddin, M.A., V. R. Danes, dan F. Lintong. 2015. Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah Antara Posisi Duduk dan Posisi Berdiri pada Mahasiswa Semester VII (Tujuh) TA.
2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-Biomedik, 3 (1) : 125-129

Anggara, F. H. D dan N. Prayitno. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 5 (1) : 20-25

Armilawati. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. Makasar: Bagian Epidemiologi FKM UNHAS.

Balitbangkes, Depkes RI. 2006. Operational study an integrated community- based intervention program on common risk factors of major non-communicable diseases in
Depok-Indonesia. Jakarta: Depkes RI

Basha, A. 2004. Hipertensi : Faktor Risiko dan Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta :

Bolivar, J. J. 2013. Essential Hypertension : An Approach to Its Etiology and Neurogenic Pathophysiology. Internasional Journal of Hypertension, 1 : 1-11

Cortas K. 2008. Hypertension. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview. Diakses pada : 20 April 2016

Davis, B. dan E. R. Braverman. 2004. Penyakit Jantung dan Penyembuhannya Secara Alami. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Komputer

Depkes RI. 2008. Pedoman Teknis; Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Indonesia Sehat. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Dirjen P&PL
Hanulili, V., Yuliati, T. Rahayu, dan L. Nurkhasanah. 2011. Pola Pewarisan Penyakit Hipertensi dalam Keluarga sebagai Sumber Belajar Genetika. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 242-247

Islami, K. 2015. Hubungan Antara Stres dengan Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Rapak Mahang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Jegathes, J. (2010). Gambaran Kebiasaan Merokok pada Pasien-pasien Hipertensi yang Datang ke Bagian Dalam RSUP H. Adam Malik Medan. Medan : Universitas Sumatra Utara.

Kalangi, J. A., A. Umboh, dan V. Pateda. 2015. Hubungan Faktor Genetik dengan Tekanan Darah Pada Remaja. Journal e-Clinic, 3 (1) : 66-70

Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Mannan, H. Wahiduddin dan Rismayanti. 2012. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Waliyah Kerja Puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2012. Makasar : Repositori Universitas Hasanudi

Maria, G., R. D. Puspita dan Y. Sulistyowati. Hubungan Asupan Natrium dan Kalium dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Guido Valadares Dili Timor Leste. Journal Ilmiah Universitas Respati, 3 (2) : 11-24

Martin, J. 2008. Hypertension Guidlines : Revisting The JNC 7 Recomendations. The Journal of Lancaster General Hospital, 3 (3) : 91-97

Neal, M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi 5. Jakarta : Penerbit Erlangga

Ningsih, E.U. 2009. Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penderita Hipertensi Dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi Di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2009. Skripsi. Baturaja : Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Sumatera Selatan

Novitaningtyas, T. 2014. Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) dan Aktivitas Fisik denagn Tekanan Darah Pada Lansia di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Sarjana Ilmu Gizi FIK UMS. 1-14

Nurkhalida. 2003. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade I pada Masyarakat. Semarang : Repository Universitas Diponegoro

Price, S. A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC

Pusat Data dan Informasi. 2014. Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Puskesmas II Kemranjen. 2015. Profil Kesehatan Puskesmas II Kemranjen Kabuoaten Banyumas Tahun 2015. Purwokerto : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas

Rahajeng, E. dan S. Tuminah. 2009. Prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia. Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Majalah Kedokteran Indonesia. 59(12): 12-14

Ranasinghe, P. Cooray, DN., Jayawerdana, R., Katulanda, P. 2015. The Influence of Family History of Hypertension on Disease Prevalence and Associated Metabolic. BMC Public Health Journal. DOI : 10.1186/s12889-015-1927-7

Ridjab, D. 2007. Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah. Majalah Kedokteran Indonesia. 54 (3) : 159-165
Sheps, S. 2005. Mayo Clinic Hipertens, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Sihombing, M. 2010. Hubungan Perilaku Merokok, Konsumsi Makanan/Minuman, dan Aktivitas Fisik dengan Penyakit Hipertensi pada Responden Obes Usia Dewasa di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 60 (9): 406-412.

Sofyan, A. M., I. Y. Sihombing, dan Y. Hamra. 2015. Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke. Journa of Neuroscience, 2 (5) : 24-30

Sugihartono, A. 2007. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat. Tesis. Universitas Diponegoro

Suparto. 2010. Faktor Risiko yang Paling Berperan Terhadap Hipertensi Pada Masyarakat di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Tesis. Universitas Muhammadiyah Semarang

Syahrini, E. N., H. S. Susanto, dan A. Udiyono. 2012. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Primer di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2) : 315-325

Syarif, A., P. Ascobat, A. Estuningtyas, R. Setiabudy, A. Setiawati, A. Muchtar. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Gaya Baru

Syukarini, I. 2009. Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Tjay, T. dan R. Kirana. 2007. Obat-obat penting: Khasiat, Penggunaan dan efek-efek sampingnya. Jakarta: Elex Media Komputindo

Uliyah, M. Dan A. Aziz. 2008. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika

Vila, E. H. 2015. Areview of The JNC 8 Blood Pressure Guidline. Texas Heart Institute Journal, 42 (3) : 226-228

Vilareal, H. 2008. Hypertension. New York : A Wiley Medical Publication

Wang, NY., et all. 2008. Blood Presure Change and Risk of Hypertension Associated with Parental Hypertension : the Johns Hopkins Precursoes Study. Arch Intern Med. Volume 168(6) : 643-8

Yeni, Y., S. N. Djannah, dan Solikhah. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Tahun 2009. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (2) : 76-143

Yugiantoro, M. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Hipertensi Esensial. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai