Beers dalam Davis dan Jhonson (1987 ) : 1. Riap kotor termasuk “ingrowth” = v2 + m + c – v1 2. Riap kotor dari volume awal = v2 + m + c -I – v1 3. Riap bersih termasuk “ ingrowth “ = v2 + c – v1 4. Riap bersih dari volume awal = v2 + c – I – v1 5. Pertambahan bersih dalam tegakan persediaan = v2 – v1 Dimana : V1 = Volume dari pohon hidup pada awal volume pengukuran V2 = Volume dari pohon hidup pada akhir priode pengukuran M = Volume pohon yang mati selama priode pengukuran , tetapi masih dapat diukur C = Volume hasil penebangan selama priode pengukuran I = Volume ‘ ingrowth ‘ selama priode pengukuran , yaitu volume pohon-pohon baru yang tumbuh menjadi pohon yang dapat diukur selama periode pengukuran. CAI MAI PAI Pola pertumbuhan tegakan antara lain dapat dinyatakan dalam bentuk kurva pertumbuhan yang merupakan hubungan fungsional antara sifat tertentu tegakan , antara lain volume , tinggi, bidang dasar, biomassa dan diameter dengan umur tegakan. Bentuk kurva pertumbuhan tegaan yang ideal akan mengikuti bentuk ideal bagi pertumbuhan organisme ( termasuk tumbuh – tumbuhan ) , yaitu berbentuk kurva sigmoid. Bidwel (1979 ) menyatakan bahwa bentuk umum kurva pertumbuhan umum kumulatif tumbuh – tumbuhan akan memiliki tiga tahap yaitu tahap pertumbuhan eksponensial , tahap pertumbuhan mendekati linear dan pertumbuhan yang asimptotis. Bentuk kurva pertumbuhan menurut Bidwell (1979 )ini sebenarnya merupakan suatu rincian dari bentuk kurva sigmoid yang dicirikan oleh adanya titik belok dan garis asimtot dari kurva . Wiroatmodjo ( 1984 ) mencoba menginventarisasi model – model matematika yang disarankan beberapa peneliti yang dikelompokan kedalam model yang tidak mempunyai asimptot dan model yang mempunyai asimptot. Model yang tidak mempunyai asimptot sebagai berikut : a. 1. Y = a0 + a1 A + a2 A2 a. 2. Y = a0 ea A a . 3 Y = a0 A2 a. 4. Y = e- a 1A a. 5. Y =a0 A2 e- a 1A dimana : ◦ Y = dimensi tegakan , yaitu : volume , diameter rata- rata, tinggi pohon , dll pada umur A ◦ A = umur tegakan, e = 2.71828 a0 , a1 , a2 = konstanta Model yang mempunyai garis asimtot b. 1. Y = a0 + a1 / A b 2. Y = a0 +a1 / Aa 2 b. 3. Y = a0 + a1 / A + a2 / A2 b. 4. Y. = a0 ea 2 / A b. 5 . I = e ( a 0 Y + a1 A a2 ) b. 6. Y = c (1 - a 0 e- a 1 A ) b 7. Y = c / ( 1 + a0 e- a 1A ) b 8. Y = c e – a0 e b 9. Y = c ( 1 – e –ao A ) a1 dimana : I = pertumbuhan tegakan satu tahun setelah berumur A satu tahun, c = dimensi tegakan ( sebagai mana halnya Y ) maksimum yang dapat dicapai 1. Whole stand models 2. Size class models 3. Tree-level models 4. Components of tree-list models 5. Individual-tree static equations