Alat kesehatan (UU RI no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan) adalah
instrumen, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Penggolongan Alat Kesehatan a. Fungsinya. b. Sifat pemakaiannya. c. Kegunaannya d. Umur Peralatan e. Macam dan Bentuknya a. Fungsinya
- Peralatan medis
Instrumen atau perlengkapan seperti (X—Ray, I.C.U., ICCU, Obgyn,
Emergency dept, kardiologi, operating theatre dll.), Utensilien seperti (Nierbekken, alat pembalut, urinal, bedpan, catheters dll.)
• Peralatan yang dapat digunakan secara terus-menerus.
c. Kegunaannya Sesuai dengan kepentingan penggunaanya, peralatan itu dapat dibagi sebagai berikut: • Peralatan THT • peralatan Bedah • Peralatan obgyn • peralatan gigi • Peralatan orthopedi • dll d. Umur Peralatan • Yang tidak memerlukan pemeliharaan atau yang hanya untuk I x pakai (disposable) atau yang habis terpakai (consumable)atau yang mempunyai “unit cost” rendah seperti alat suntik, pincet. gunting, alat bedah, selimut dll. • Alat-alat yang penting, atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 tahun seperti peralatan Laboratorium, peralatan ruang bedah dll. • Alat-alat berat dengan waktu penyusutan lebih dan 5 tahun atau dikaitkan dengan bangunan dimana alat itu ditempatkan seperti alat X—Ray, alat sterilisasi, perlengkapan dapur, pencucian dll. e. Macam dan Bentuknya
• Alat-alat kecil dan yang umum, seperti jarum, alat bedah, alat THT, alat gigi, catheter, alat orthopedic, film X-ray dll.
• Alat perlengkapan rumah sakit, seperti meja operasi, autoclave,
sterilizer, lampu operasi, unit perlengkapan gigi dll.
• Alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, test kit diagnostik dll.
• Alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti X—Ray, Scanner dll.
Kegunaan dan Cara Pemakaian 1)Leukoplast Kegunaan: Sebagai pembantu merekatkan GAAS. Cara pemakaian: Plaster dibuka, kemudian digunting sesuai kebutuhan. 2)Handyplast Kegunaan: Untuk menutup luka. Cara pemakaian: Plaster dibuka, kemudian direkatkan pada luka kecil. 3)Gaas Kegunaan: Menutup luka. Cara pemakaian: Menggunakan plaster, direkatkan pada tubuh. Kegunaan dan Cara Pemakaian 4)Gaas steril Kegunaan: Menutup luka untuk mencegah kontaminasi. Cara pemakaian: Menggunakan plaster, direkatkan pada tubuh. 5)Perban elastis Kegunaan: Untuk fiksasi/perawatan pada kasus keseleo, letih otot dan pelebaran pumbulu darah balik Cara pemakaian: Gulungan dibuka, dililitkan pada bagian tertentu dengan pengait. Kegunaan dan Cara Pemakaian 6)Cervical collar Kegunaan: Untuk menahan agar pergerakan leher berkurang sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Cara pemakaian: Pengait dibuka kemudian dipasang pada leher 7)Breast pump Kegunaan: Memacu pengeluaran air susu ibu. Cara pemakaian: mulut pompa dipasang, dipompa. 8)Rubber breast pad Kegunaan: Untuk melindungi puting susu wanita yang terluka. Cara pemakaian: Alat dipasang pada permukaan puting susu wanita. Kegunaan dan Cara Pemakaian 9)Rubber nipple Kegunaan: Alat bantu pengganti ASI. Cara pemakaian: Alat dipasang pada botol dot. 10)Sling Kegunaan: Alat bantu cedera bahu. Cara pemakaian: Dilipat segitiga kemudia ujung kedua kain diikat, dikaitkan di bahu 11)Eye cup Kegunaan: Alat pencuci mata Cara pemakaian: Tuang cairan pembersih mata, letakka dibola mata yang sakit. Kegunaan dan Cara Pemakaian 12)Blood bag Kegunaan: Tempat penyimpanan atau kantung darah. Cara pemakaian: Ujung selang tranfusi set dipasang pada mulut kantung darah. 13)Urine bag Kegunaan: Tempat pembuangan hasil sekresi urine. Cara pemakaian: Ujung selang catheter dipasang pada kantung urine. 14)Abbocath-t Kegunaan: Sebagai pena tambahan untuk pengobatan. Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam. Kegunaan dan Cara Pemakaian 15)Nelaton catheter Kegunaan: kateter yang dimasukkan dalam uretra supaya mempermudah kencing Cara pemakaian: dipasang pada ujung urine bag. 16)Catheter metal Kegunaan: alat bantu memasukkan kateter. Cara pemakaian: ujung catheter metal di masukkan dalam lubang kemaluan laki- laki. 17)Baloon catheter Kegunaan: Untuk mengeluarkan/pengambilan urine. Cara pemakaian: masukkan ujung kateter dalam lubang kemaluang laki-laki. Kegunaan dan Cara Pemakaian 18)Condom cathteter Kegunaan: Untuk menjaga jalan keluarnya urine. Cara pemakaian: Dipakai seperti kondom male. 19)Oxygen catheter Kegunaan: untuk mengalirkan lubang oxigen kedalam rongga paru. Cara pemakaian: dimasukkan melalui lubang hidung masuk ke saluran pernapasan. 20)Maag slang Kegunaan: untuk mengumpulkan getah lambung, membilas, mencuci isi perut dan serta pemberian obat-obatan. Cara pemakaian: dimasukkan melalui saluran pencernaan. Kegunaan dan Cara Pemakaian 21)Feeding tube Kegunaan: untuk nutrisi/pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung. Cara pemakaian: dimasukkan melalui saluran pernapasan atau pencernaan. 22)Spinal needle Kegunaan: digunakan untuk lumbal punctie. Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam. 23)Needle injection Kegunaan: untuk menembus atau merobek kulit. Cara pemakaian: ujung jarum yang tajam dimasukkan kedalam jaringan kulit. Kegunaan dan Cara Pemakaian 24)wing needle Kegunaan: untuk menembus atau merobek kulit, mengurangi resiko karna gerakan. Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam. 25)Hypodermic syringe Kegunaan: Untuk menyuntikkan cairan kedalam gigi atau gusi. Cara pemakaian: di suntikkan pada jaring gusi mulut. 26)Disposable syringe Kegunaan: Untuk menyuntikkan cairan kedalam tubuh. Cara pemakaian: disuntikkan kedalam jaringan kulit atau pembulu darah. Kegunaan dan Cara Pemakaian 27)Glycerine syringe Kegunaan: Untuk menyemprokan lavement/olysma melalui anus. Cara pemakaian: disuntikkan kedalam lubang anus atau dubur. 28)Disposable insulin syringe Kegunaan: alat untuk memasukkan cairan insulin. Cara pemakaian: jarum insulin dimasukkan kedalam jaringa lunak. 29)Ear bulb Kegunaan: untuk menghisap cairan telinga. Cara pemakaian: ujung penghisap dimasukkan, hisap cairan di dalam telinga. Kegunaan dan Cara Pemakaian 30)Surgical needle Kegunaan: jarum untuk menyatukan luka robek. Cara pemakaian: digunakan bersamaan dengan benang jahit. 31)Catgut Kegunaan: Benang jahit yang dapat diabsorbsi tubuh. Cara pemakaian: menjahit pada jaringan lunak tubuh. 32)Infus set Kegunaan: selang untuk pemberian cairan infus. Cara pemakaian: hubungkan selang dengan abbocath dan ujung yang lain pada mulut infus. Kegunaan dan Cara Pemakaian 33)Tranfusi set Kegunaan: selang untuk transfusi darah. Cara pemakaian: hubungkan selang dengan abbocath dan ujung yang lain pada mulut blood bag 34)Masker Kegunaan: untuk meminimalisir kontaminasi udara. Cara pemakaian: tali masker dikaitkan pada bagian belakang kepala. 35)Handscoon Kegunaan: untuk meminimalisir kontaminasi pada tangan. Cara pemakaian: masukkan ujung jari pada masker, tarik hinngga pass ditangan. Kegunaan dan Cara Pemakaian 36)AKDR Kegunaan: untuk menghambat pertemuan antara sperma dengan ovum. Cara pemakaian: alat dimasukkan kedalam rahim wanita. 37)Kondom male Kegunaan: mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyakit. Cara pemakaian: masukkan pada lubang kondom, kendurkan kedalam. 38)Kodome female Kegunaan: mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyebab penyakit Cara pemakaian: masukkan pada lubang kondom, kendurkan kedalam. Kegunaan dan Cara Pemakaian 39)Alat kontrasepsi implan Kegunaan: untuk mencegah kesuburan dengan cara melepaskan hormon progesteron sedikit demi sedikit. Cara pemakaian: dimasukkan pada bagian bawah jaringan kulit. 40)Laminaria Kegunaan: digunakan untuk membuka leher rahim guna evakuasi kehamilan. Cara pemakaian: alat dipasang pada mulut rahim wanita. Prinsip Aseptik dan Antiseptik pada Alat Kesehatan • Prinsip-Prinsip tindakan aseptik yang umum : Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.
• Prinsip-Prinsip tindakan antiseptik yang umum :
Antiseptik adalah mencegah terjadiya infeksi dengan menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organism pathogen dalam luka. Prinsip Aseptik 1. Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril. 2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan. 3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril. 4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril. 5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas. 6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril. Prinsip Antiseptik Penggunaan desinfektan / antiseptic :
1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon
1:30 dalam alkohol 70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%. 2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit 3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup Prinsip Kalibrasi Alat Kesehatan
Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukan instrumen/alat ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang tertelusur (traceable) ke standar nasional dan/atau internasional. Kegiatan kalibrasi ini sangat penting dilakukan untuk setiap alat kesehatan, terlebih bagi alat kesehatan yang rutin digunakan setiap hari di sarana pelayanan kesehatan. Prinsip Kalibrasi Alat Kesehatan Sesuai dengan aturan dari pemerintah, setiap peralatan kesehatan terutama yang terdapat dan digunakan di sarana pelayanan kesehatan harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan, Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan yang berwenang dan/atau perusahaan swasta terpercaya. Setelah institusi penguji melakukan kalibrasi terhadap alat kesehatan, selanjutnya setiap alat kesehatan yang memenuhi standar akan diberikan sertifikat dan tanda yang menyatakan bahwa alat tersebut sudah layak pakai. Prinsip Kalibrasi Alat Kesehatan Menurut aturan pemerintah, alat kesehatan yang digunakan di sarana pelayanan kesehatan wajib untuk dilakukan uji kalibrasi secara berkala, setidaknya satu kali setiap tahunnya. Mengapa hal ini diberlakukan? Tingkat teknologi, beban kerja alat, dan usia suatu alat akan sangat mempengaruhi kinerja suatu alat kesehatan, baik untuk tingkat akurasi, ketelitian, maupun keamanannya, sehingga kalibrasi akan sangat diperlukan untuk menjaga agar alat kesehatan tetap dapat bekerja optimal. Terima Kasih
Dokumen Serupa dengan Mengenal Dan Memahami Prinsip Penggunaan Alat Kesehatan