Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
Rian Santoso
Rusqi Librian
Syahna Habibah
Windy Puspita D.
Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur
berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan
tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan
rukun Islam.
“Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang
kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi
Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan”. Q.S. Al-
Baqarah, 2:110
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. Q.S. At-Taubah, 9:60.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. Q. S. At-Taubah, 9:103.
B. Hukum Zakat
Hukum mengeluarkan zakat yaitu fardlu ‘ain bagi setiap
muslim/muslimah yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai
dengan ketentuan hukum Islam. Karena zakat merupakan salah satu
dari rukun Islam. Yaitu rukun Islam yang ketiga.
Di dalam alqur’an cukup banyak ayat yang menjelaskan tentang
kewajiban mengeluarkan zakat. Yang pada umumnya selalu beriringan
dengan kewajiban mendirikan sholat. Hal ini menunjukkan bahwa
ibadah sholat dan zakat mempunyai persamaan dalam keutamaanya.
Sholat merupakan ibadah badaniyah yang paling utama. Sedangkan
zakat merupakan ibadah maliyah yang paling utama.
Ibadah zakat ini di wajibkan oleh Allah kepada kaum muslimin pada
tahun 2 H dengan turunnya firman Allah SWT dalam surat At-
Taubah,9:103. Orang yang mengaku Islam , apabila mengingkari
kewajiban zakat dianggap murtad (keluar dari Islam).
C. Macam-Macam Zakat
1) ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah adalah zakat yang di keluarkan seusai bulan Ramadhan atau menjelang Idul
Fitri bagi setiap muslim maupun yang menjadi tanggungannya dengan beberapa syarat
dan ketentuan. Syarat-syarat wajib zakat fitrah yaitu :
Islam
Orang tersebut memilikki kelebihan harta untuk keperluan makan malam hari raya
dan siang harinya, baik untuk diri sendiri dan keluarganya maupun untuk hewaan
peliharaannya.
Pada waktu terbenam matahari hari terakhir bulan Ramadhan orang tersebut sudah
lahir atau masih hidup. Orang yang lahir sesudah terbenam matahari atau meninggal
sebelum matahari di hari terakhir bulan Ramadhan tidak wajib membayar zakat.
Sesuatu hal yang harus di keluarkan untuk zakat fitrah adalah makanan pokok,
seperti beras, jagung dan gandum. Menurut madzhab Syafi’i, besaran makanan pokok
yang di keluarkan untuk zakat fitrah itu senilai 1 shok (2,5 kg) untuk setiap pribadi.
Zakat fitrah boleh di bayar dengan uang asalkan senilai dengan harga makanan pokok
yang telah di tentukan itu.
2) ZAKAT MAL
Zakat mal atau zakat harta yang wajib di keluarkan zakatnya adalah :
- Emas, perak dan mata uang.
- Hewan ternak, jenis hewan ternak yang wajib di keluarkan zakatnya yaitu unta,
sapi, kerbau dan kambing.
- Biji-bijian atau makanan pokok, seperti beras, jagung dan gandum.
- Buah-buahan meliputi kurma dan anggur.
- Harta perniagaan.
- Barang tambang dan harta rikaz (harta terpendam).
Syarat wajib untuk zakat mal ini terbagi menjadi dua. Ada syarat umum yang meliputi semua
harta dan syarat khusus untuk zakat emas, perak, mata uang dan harta perniagaan.
1) Syarat umum :
- Islam.
- Merdeka.
- Milik yang sempurna.
- Mencapai satu nishob.
2) Syarat khusus zakat emas, perak, mata uang dan harta perniagaan :
- Pemiliknya orang Islam yang merdeka (bukan hamba sahaya/budak).
- Haul (mencapai satu tahun) Harta tersebut telah di milikki genap satu tahun.
- Harta milik pribadi dan hak penuh pemiliknya.
D. Adapun harta-harta yang wajib dizakati itu adalah sebagai
berikut:
Organisasi pengolaan zakat terdiri dari dua jenis, yaitu : Badan Amil Zakat
(BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). BAZ di dirikan oleh pemerintah terdiri
unsur masyarakat dan pemerintah. Sedangkan LAZ adalah institusi
pengolaan zakat yang sepenuhnya di bentuk oleh prakarsa masyarakat dan
oleh masyarakat yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan
kemaslahatan umat Islam.
BAZ terdapat berbagai tingkatan yang mempunyai dewan dan komisi, serta
memilikki tugas, wewenang dan tanggung jawab pada Badan Pelaksanaan
Zakat pada tiap tingkatan dalam prinsipnya adalah sama. Tugas dari BAZ itu
sendiri terdiri dari:
- Menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan.
- Mengumpulkan dan mengolah data yang di perlukan dalam
menyusun rencana pelaksanaan zakat.
- Menyelenggarakan bimbingan di berbagai bidang.
- Menyelenggarakan tugas penelitian dan pengembangan,
komunikasi, informasi, dan edukasi pengolaan zakat.
Mengenai LAZ keberadaanya di kukuhkan oleh pemerintah apabila telah
memenuhi beberapa persyaratan seperti : memilikki badan hukum sendiri,
memilikki data muzakki dan mustahiq, memilikki pembukuan, dan
melampirkan surat pernyataan bersedia di audit. Sama halnya dengan BAZ,
LAZ juga terdapat beberapa tingkatan.
MANAJEMEN WAKAF
Pengertian waqaf