Anda di halaman 1dari 14

PAJANAN LOGAM BERAT

Pengertian Racun

Racun merupakan substansi (kimia maupun fisik) yang dapat


menimbulkan cidera atau kerusakan pada sistem biologik
sehingga menimbulkan gangguan fungsi, sistem itu
bermanifestasi sebagai gangguan kesehatan (Ngatidjan,
2006). Racun dapat berupa racun sintetis, berasal dari
mineral, hewan maupun tumbuhan.
Jenis-Jenis Racun
• Aluminium (Al)

Logam ringan berwarna putih keperakan, bergumpal atau berbutir dengan berbagai

ukuran, tidak larut dalam air dan pelarut organik, sukar larut dalam asam mineral dan

asam anorganik. Masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi dari aerosol dan debu.

Penggunaan paling banyak untuk kaleng minuman, peralatan masak, pesawat terbang,

pembungkus makanan, perabotan rumah tangga dan lain-lain.

• Arsen (As)

Arsen (As) adalah suatu metaloid berkilau seperti perak, tidak berbau, tidak emiliki

rasa, jika dipanaskan akan menyublim tanpa meleleh. Arsen masuk kedalam tubuh

melalui per oral dari makanan atau minuman yang terkontaminasi As, dan lewat

pernafasan yang berasal dari debu atau asap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata.
• Berilium (Be)

Merupakan logam ringan berwarna abu-abu baja yang memiliki sifat

mekanik dan termal yang tahan panas, ringan, kukuh, tetapi mudah pecah

sehingga ideal digunakan dibanyak industri sebagal penguat dalam aloy.

• Cadmium (Cd)

Cadmium (Cd) adalah logam lunak berwarna putih keperakan, mengkilap,

mudah dibentuk, tidak larut dalam basa. Dalam industri digunakan untuk

memberikan sifat tahan karat pada baja, besi dan material lain. Juga

digunakan sebagai pewarna dan stabilizer plastik.


• Chrom /kromium (Cr)

Cr (kromium) adalah suatu logam putih keras yang relatif tidak stabil dan mudah

teroksidasi, dapat dipoles menjadi mengkilap. Kromium merupakan unsur alami

yang ditemukan dalam batuan, hewan, tumbuhan, tanah dan debu vulkanik.

• Cobalt (Co)

Cobalt adalah logam yang warnanya sedikit berkilauan metalik keabu-abuan

(keperakan), bersifat rapuh dan agak keras. Senyawa ini terdapat pada pewarna

dalam industri gelas, keramik dan cat.

• Tembaga (Cu)

(Cu) adalah Logam berwarna jingga kemerahan yang tahan terhadap suhu tinggi.

Penggunaannya pada material bangunan, kerajinan yang terbuat dari tembaga.


• Mangan (Mn)

Suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan, yang digunakan untuk

memproduksi baja dan juga merupakan campuran dalam pembuatan aloy

dengan aluminium, tembaga, magnesium dan besi karena kemampuannya.

• Merkuri (Hg)

Merkuri (Hg) merupakan cairan yang berwarna putih keperakan, mudah

menguap pada suhu ruangan, tidak larut dalam air tetapi larut dalam

asam nitrat dan mudah larut dalam lemak. Merkuri masuk ke dalam

tubuh terutama melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan.


• Nikel (Ni)

Logam magnetik yang keras berwarna putih keperakan dan murni bersifat

lembek. Digunakan terutama dalam memproduksi stainless steel, yang digunakan

dalam peralatan masak. Nikel juga digunakan dalam proses penyepuhan untuk

membuat permukaan benda mengkilap dan tahan karat, juga digunakan sebagai

katalisator dan pigmen.

• Timbal (Pb)

Timbal (Pb) atau timah hitam adalah logam berbentuk padat halus, warna biru

kecoklatan dan resisten korosi. Jenis industri pemakai Pb, antara lain:

baterai/aki, lead alloy, pipa & kabel, sold r elektrik, cat, plastik, keramik, herbal

remedies, kosmetik, pabrik gel , perhiasan, bahan kontruksi peredam suara &

getaran, antiknock agent bahan bakar (tetraetil lead, trietil lead).


PENYAKIT AKIBAT PAJANAN LOGAM
BERAT
• Penyakit akibat pajanan Aluminium (Al)

Terpajan dalam jumlah besar debu/uap aluminium akan menyebabkan gangguan

saluran pernafasan berupa batuk dan sesak. Pada pajanan lama dapat

menimbulkan fibrosis paru. Pada kadar tinggi menyebabkan kerusakan ringan pada

kulit dan selaput mukosa (iritasi), menyebabkan rasa tidak enak pada mata (iritasi

secara mekanik) dan telinga serta gangguan fungsi motorik Pemaparan jangka

panjang dapat menyebabkan Osteomalacia. Mempercepat timbulnya penyakit

Alzheimer. Aluminium juga menyebabkan Kanker paru dan kandung kemih dengan

masa laten >20 Tahun.


• Penyakit akibat pajanan Arsen (As)
Pada kasus keracunan akut, pajanan Arsen anorganik melalui alat pernafasan dalam
dosis tinggi menyebabkan iritasi tenggorokan dan paru. Gambaran klasik keracunan gas
Arsen adanya masa laten 24 jam dilanjutkan adanya nyeri abdomen, hemolisis dan
gagal ginjal.. Pajanan berlanjut menyebabkan konfusion, disorientasi dan gagal jantung.

• Penyakit akibat Berillium (Be)


Pada kasus keracunan akut, inhalasi udara yang mengandung Berillium kadar tinggi
menyebabkan reaksi inflamasi paru.Sedangkan pada kasus keracunan kronik, efek
Berillium mempengaruhi sistem imun yang berakibat timbulnya granuloma paru dan
fibrosis difus .

• Penyakit akibat pajanan Cadmium (Cd)

Pada kasus keracunan akut, dapat menyebabkan radang tenggorokan, nyeri kepala,

mialgia, mual dan rasa logam Bronkitis, emfisema , Pneumonitis kimia pulminan.
Sedangkan pada kasus keracunan kronik dapat menyebabkan Sindrom Fanconi :

aminoaciduria, glikosuria, hiperkalsiuria, fosfaturia dan proteinuria Nefrolitiasis,

Nefropati, kerapuhan tulang mirip dengan osteomalacia, Anosmia dan anemia,

Karsinogenik : kanker paru dan kanker prostat, Hipertrofi jantung, Lingkaran pada

pangkal gigi.

Pada Sistem reproduksi pria terjadi infertilitas (kerusakan jaringan testis , penurunan

kadar testosteron dalam darah) dan impotensi sedangkan pada perempuan terjadi

peningkatan kadar progesteron dan terjadi kelahiran dengan BBLR pada pekerja

perempuan

• Penyakit akibat pajanan Chrom (Cr)

Pada keracunan akut, akibat tertelan bisa menyebabkan perdarahan saluran cerna,

nekrosis hati, nekrosis tubuler ginjal sampai kematian.


Bila terhirup menyebabkan reaksi alergi, kehilangan suara, dada
sesak/sesak nafas, wheezing, batuk, sakit kepala/pusing, bersin,
kongesti paru, kerusakan ginjal.
Bila mengenai mata dapat terjadi konjungtivitis mata rasa terbakar,
kerusakan kornea sampai terjadi kebutaan.
Kontak dengan kulit menimbulkan dermatitis kontak iritan, dermatitis
kontak alergika mual, muntah, kerusakan ginjal, koma.
Sedangkan pada keracunan kronik menyebabkan Ulkus, perdarahan dan
erosi pada septum nasi. Pada darah dapat terjadi; leukositosis,
eosinofilia kadang terjadi leukopenia, Rasa penciuman hilang, Perubahan
warna pada gigi, Radang konjungtiva, lakrimasi dan warns merah gelap
disekitar kornea, Kanker paru, kanker pada mulut.
• Penyakit akibat pajanan Cobalt (Co)

Keracunan kronik menimbulkan efek pada pernafasan seperti penurunan fungsi paru,

wheezing, asma, pneumonia dan fibrosis menimbulkan kardiomiopati yang ditandai

oleh berkurangnya fungsi ventrikel.

• Penyakit akibat pajanan tembaga/Cuprum (Cu)

Keracunan akut dapat menyebabkan inhalasi uap tembaga dalam dosis tinggi atau

kontak dengan mata atau kulit.

Keracunan Kronik menyebabkan perubahan warna kulit dan rambut menjadi seperti

tembaga (merah tembaga). Mengakibatkan terjadinya anemia hemolitik, gangguan

pada hati (Wilson's Disease) dengan gejala kuning, pembengkakan hati dan nyeri

sertagangguan pada ginjal.


• Penyakit akibat pajanan Mangan (Mn)
Pada keracunan akut menyebabkan Metal Fume Fever dengan gejala berupa demam
menggigil, rasa logam, iritasi pada hidung dan tenggorokan, batuk, sesak, mual, muntah,
nyeri abdomen, dan nyeri otot
• Pada keracunan kronik menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat yang permanen
menyerupai parkinson . Kadang-kadang didahului gejala kejiwaan, seperti mudah marah,
agresif, bahkan halusinasi.

• Penyakit akibat pajanan Merkuri (Hg)


Keracunan akut dapat menyebabkan penyakit Acute Interstitial Pneumonitis,
Bronchitis dan Broncholitis.
Keracunan kronik dapat terjadi akibat pajanan melalui inhalasi atau ingesti dan
diperberat melalui absorpsi kulit.
Pajanan rendah akan menimbulkan gejala patoneurologik/ patopsikologik, berupa
tremor, gangguan kepribadian, parkinsonism, demensia dan kelainan gusi.
Pada pajanan tinggi akan menyebabkan gangguan pada mulutm(stomatitis), neuropati
perifer, ginjal, gastroenteritis dan sistem respirasi.
• Penyakit akibat pajanan Nikel (Ni)
Pada keracunan akut menyebabkan dermatitis kontak alergika. Rhinitis, sinusitis
dan anosmia. Batuk dan mengi pada asma akibat Nikel, Sakit kepala, rasa lelah,
mual dan muntah.

• Penyakit akibat pajanan timbal (Pb)


Pada keracunan akut menyebabkan efek timbal inorganic meliputi Kolik abdomen,
konstipasi, hepatitis, pankreatitis, anemia haemolotik, encefalopati
(kejangkejang, sakit kepala, oedema pupil, dll), akut renal failure, insomnia.
Pada keracunan kronik menyebabkan hematologik anemia, gangguan gastro
intestinal, SSP, polineuropati , nefropati, kelumpuhan saraf lengan, gangguan paru
pekerja tambang.

Anda mungkin juga menyukai