Pengukuran

konsumsi makan
dengan Food
Recall Method

Single Food Recall 24Hrs

Multiple Food Recall 24HRs
Metode Recall 24 Jam

Metode ini dilakukan dengan mencatat

jenis dan jumlah makanan serta minuman yang
telah dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu. Recall
dilakukan pada saat wawancara dilakukan dan
mundur ke belakang sampai 24 jam penuh.
Sebaiknya recall dilakukan minimal dua kali
dengan tidak berturut-turut. Recall yang
dilakukan sebanyak satu kali kurang dapat
menggambarkan kebiasaan makan seseorang
(Supariasa, 2001).
 Metode Food Recall terbagi jadi dua, yaitu
Single Food Recall 24 HRs dan Multiple Food
Recall 24 Hrs. Adapun perbedaan keduanya
yaitu:
 Perbedaan

Multiple Food Recall

Single Food Recall 24HRs
24HRs
 Pencatatan Dilakukan  Pencatatan pada sub
per-orang sample (30-40
stratum/per orang)
 Mengetahui rata-rata
intake zat gizi populasi  Pengulangan dilakukan
(jumlah sampel mewakili pada hari non-
populasi & hari dalam consecutive (berurutan)
seminggu) selama 2 hari, atau jika
tidak memungkinkan
dilakukan 3 hari
consecutive
 Prosedur
Metode Recall
24 Jam
Menurut Supariasa (2001)
1. Dengan menggunakan recall 24 jam data yang
diperoleh bersifat Kualitatif. Untuk mendapatkan data
Kuantitatif, jumlah konsumsi makanan individu
ditanyakan secara teliti dengan alat URT (sendok,
gelas, piring, dll)
2. Bila pengukuran 1x24 jam, data kurang representatif
untuk menggambarkan kebiasaan makan individu.
Sebaiknya dilakukan berulang dan hari tidak berturut-
turut
3. Melakukan koreksi URT dalam ukuran berat (gram) dan
volume (ℓ). Karena setiap daerah dan rumah tangga
URT berbeda.
Lanjutan...
4. Menganalisis bahan makanan kedalam zat gizi dengan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan
(DKBM)
5. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang
diAnjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG)
untuk Indonesia
 Kelompok umur
 Jenis kelamin
 Tinggi badan
Dasar
 Berat badan Penyajian
 Aktivitas Angka
Kecukupan
 Kondisi khusus (Hamil/Menyusui) Gizi (AKG)
Kelebihan dan
Kekurangan
Metode Recall
24 Jam
 Kelebihan
 Mudah dilakukan & tidak
membebani responden
 Biaya relatif murah
 Cepat
 Dapat dilakukan pda
responden buta aksara
 Memberikan gambaran
nyata yang benar-benar
dikonsumsi individu
Kekurangan
 Tidak dapat
menggambarkan asupan
makan sehari-hari
 Ketepatan tergantung
daya ingat responden
 Flat Slope Syndrom
 Membutuhkan petugas yg
terlatih & terampil
menggunakan alat bantu
Thank You~