ORTHOPEDICS
EMERGENCY IN ORTHOPAEDIC
CERVICAL SPINE TRAUMA
• LIFE THREATHENING pelvis + HAEMODYNAMIC UNSTABLE
FRACTURE + MAJOR VESSEL RUPTURE
CRUSH SYNDROME
• MANAGEMENT :
LIFE BEFORE LIMB !
1. OPEN FRACTURE
• Fraktur terbuka Terdapat hubungan antara
daerah yang fraktur dengan dunia luar
III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan
disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.
III A Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi patahan
tulang waktu dilakukan perbaikan
III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft tissue
loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs)
III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang hebat
Penatalaksanaan fraktur terbuka
1. A-B-C-D
2. Cuci luka
Dengan larutan NaCl fisiologis meminimalkan kontaminasi serta
kerusakan jaringan.
6. Pencegahan tetanus
Semua penderita dengan fraktur terbuka
perlu diberikan pencegahan tetanus.
Jika :
– Pernah imunisasi aktif cukup dengan
pemberian toksoid
– Belum 250 unit tetanus imunoglobulin
(manusia).
2. COMPARTMENT
SYNDROME
SINDROM KOMPARTEMEN
Suatu kondisi yang bisa mengakibatkan
kecacatan hingga mengancam jiwa akibat terjadi
peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah
ruangan terbatas yakni kompartemen
osteofasia yang tertutup. (ENA,2000)
ETIOLOGI SINDROM KOMPARTEMEN
1. Peningkatan volume intra-kompartemen dengan luas
ruang kompartemen tetap; dapat disebabkan oleh:
– Fraktur yang menyebabkan robekan pembuluh darah, sehingga
darah mengisi ruang intra-kompartemen „
– Trauma langsung jaringan otot yang menyebabkan
pembengkakan „
– Luka bakar yang menyebabkan perpindahan cairan ke ruang
intrakompartemen
2. Penurunan luas ruang kompartemen dengan volume intra-
kompartemen yang tetap „
– Kompresi tungkai terlalu ketat saat imobilisasi fraktur „
– Luka bakar yang menyebabkan kekakuan/ konstriksi
jaringan ikat sehingga mengurangi ruang kompartemen.
Patofisiologi
• Setiap jaringan, termasuk tulang dan otot, memerlukan perfusi yang
adekuat agar dapat tumbuh dan berfungsi sebagaimana mestinya.
GEJALA KLASIK 5P :
– Pallor,
– Pain,
– Pulselessness,
– Paralysis,
– Parasthesia
tidak selalu dikenali. Gejala klasik ini sering muncul terlambat saat
periode emas penanganan sindrom kompartemen sudah terlewati.
Feel :
Nyeri tekan
Move :
Keterbatasan gerakan
Gerakan abnormal perubahan arah gerak karena ketidakstabilan
sendi
DISLOKASI RAHANG
Terjadi ketika seseorang
membuka mulut terlalu lebar
dan biasanya tidak dapat
tertutup kembali dengan
bantuan otot otot wajah dan
membutuhkan adanya tekanan
dengan daya paksa yang cukup.
Gejala & Tanda:
Sakit kepala dan spasme dan
nyeri otot pada daerah wajah,
rahang dan leher
Suara seperti orang mengunyah
(crunch noise)
Tatalaksana Dislokasi Rahang
REPOSISI
rahang ditekan kebawah dengan
mempergunakan ibu jari yang sudah
dilindungi balutan,
ibu jari tersebut diletakkan pada
geraham paling belakang,
tekanan tersebut harus mantap
tetapi pelan-pelan bersamaan
dengan penekanan jari-jari yang lain
mengangkat dagu penderita keatas.
Tindakan dikatakan berhasil bila
rahang tersebut menutup dengan
cepat dan keras.
Pengobatan simptomatis
analgesik (Paracetamol)
DISLOKASI BAHU
Dislokasi bahu
Os humerus terlepas dari scapula pada
glenohumeral joint.