Anda di halaman 1dari 55

COMPRE OSTEON 2011

Skenario 1
Seorang Laki-laki 20 tahun mata merah
keduanya, keluar sekret kuning kental, mata
tidak kabur, kelopak lengket. Keluhan terjadi
sejak 3hari yang lalu. Sebelumnya belum pernah
sakit seperti ini. Dari pemeriksaan dokter
VOD/VOS : 6/6, palbebra edema, spasme
ringan, konjungtiva bulbi hiperemis,
konjungtiva palbebra atas bawah terdapat
papil ringan, injeksi konjuntiva (+), kemosis
(+), sekret mukopurulen (+) melimpah,
kornea jernih, bakteri gram (+) bentuk
rantai pda mikrobiosekret.
Kata kunci
• Mata merah, mata tidak kabur visus 6/6 =>
KASUS MATA MERAH VISUS NORMAL
• SEKRET  KOTOR
• KUNING KENTAL, MUKOPURULEN  ET
CAUSA BACTERIAL
• palbebra edema, spasme ringan, konjungtiva
bulbi hiperemis, konjungtiva palbebra atas
bawah terdapat papil ringan, injeksi konjuntiva
(+), kemosis (+), sekret mukopurulen (+)
melimpah, kornea jernih  tanda klinis
ANAMNESIS
• SALAM, PERKENALKAN DIRI, TANYA IDENTITAS ( yang
penting: nama,umur,alamat,tempat tinggal,pekerjaan
berhubungan dengan faktor resiko)
• RPS:
1. Keluhan utama : mata merah
2. Onset : sejak kapan merasa seperti ini? Jawab: 3 hari  AKUT
3. Keluhan lain : apakah ada keluhan lain? Lanjutkan dengan
kualitas dan kuantitasnya :
*mata merah: terus menerus?
*Lodok  ya gali : warna apa?sejak kapan?
*Saat bangun tidur susah dibuka  blefarospasmeya
*demam? Ya  sejak kapan?
*gatal?  ya  pada saat apa gatalnya?
*berair? terus menerus?
*kabur? ya /tidak?
4. Kronologi : mungkin sebelum bapak/ibu merasa
matanya sepertin ini, apa yang dilakukan?  hubungkan
dengan faktor resiko?
- Kebersihan kurang
- Ada saudara yang seperti ini
- Berbagi handuk
5. Faktor modifikasi :
- Memperingan?
- Memperburuk?
Alat pemeriksaan

 Optotype
 Lampu batere
 Lensa + 20 Dioptri
 Kaca pembesar
 Lampu listrik 75 watt
 Cermin cekung berlubang
 Keratoskop placido
 Oftalmoskop
• RPD
- Pernah seperti ini? Kalau konjungtivitis bakteri:
jarang kambuh, kalau alergi: sering
- Sudah diobati? Kalau sudah, apa obatnya?
• RPK
- keluarga/ lingkungan ada yang seperti ini juga?
• RP sosek
- Bagaimana keadaan rumah?apakah bersih?
- Apakah pernah berganti handuk dg orang lain?
6. Kesimpulan
7. Persilahkan untuk pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK
• PF VISUS (jika ada perintah)
Hasilnya: visus normal

• PF SEGMEN ANTERIOR
Persiapan alat : lampu,lensa 20+D
Yang harus diperhatikan:
FILAMENT
Lakukan PF mata kanan dulu
Hasil PF
Palpebra?da sekret, lengket, edema
Cilia?ada sekret
Konjungtiva palpebra papil ringan,
konjuntiva bulbi merah (tanda injeksi
konjungtiva), edema (+)
Ada bangunan patologis? Papil(timbunan sel
radang subkonjuntiva yang berwarna merah di
tengahnya)
Sekret?mukopurulen
Selain itu bisa normal
Diagnosis banding
• MATA MERAH VISUS NORMAL
- Konjungtivitis
- Episkleritis
- skleritis
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan pengecatan gram
• Pengecatan giemsa
• Kalau curiga konjungtivitis alergi : + tes alergi
INJEKSI INJEKSI
KONJUNGTIV SILIAR/PERK INJEKSI EPISKLERAL
A ORNEAL
Asal a. konjungtiva a. siliar longus a. siliar
posterior
Memperdarahi Konj. Bulbi Kornea segmen Intraokular
anterior
Warna Merah Ungu Merah gelap
Arah aliran Ke perifer Ke sentral Ke perifer
Konjungtiva Ikut bergerak Tdk bergerak Tdk ikut bergerak
digerakkan
Dengan epinefrin Menciut Tdk Tdk
Kelainan Konjungtiva Kornea/iris Glaukoma/ endoftalmitis
Sekret + - -
Visus N Turun Sangat turun
SITI CHANIFAH

Injeksi siliar Injeksi konjungtiva

Injeksi episklera
JENIS SEKRET
Mucopur
Serous Mucous Purulen Pseudomembran Membran Sanguis
ulen

Kuning Kuning
Bening Bening Keruh Keruh Merah
Keruh Keruh
Lengket pada Lengket pada
Permukaan, bila Permukaan, bila
Kental Kental
Encer Encer diangkat tidak diangkat berdarah, Berdarah
Elastis Elastis
berdarah, permukaan tidak
Permukaan rata rata
Bakteri
Bakteri Virus yg
Alergi/Kr Ganas Streptokokus
Virus Kokus Diptherica Sangat
onis (Gonococe Haemolitikus
Lain Virulen
n)
Fibrin- Fibrin- 2-3 hari
2-3 hari menjadi Fibrin Fibrin menjadi
mukopurulen Masih Sudah mukopurule
Utuh Hancur n
BAKTERI
FUNGUS DAN
VIRUS ALERGI
PRASIT
PURULEN NONPURULEN

Kotoran/sekret +
+++ + + +

Air Mata
+++ ++ ++ + ++

Gatal + + - -
+++
Injeksi Bilateral, sedang Bilateral,mencolok Lokal, mencolok lokal Bilateral, ringan-sedang

Nodul Pre Auricular ++ + ++ ++ -

monosit
Pewarnaan Usapan bakteri PMN bakteri PMN biasanya - Eusinofil
limfosit
Sakit Tenggorokan dan Panas yg
Menyertai
sewaktu-waktu
+ - - -

hemoragi + + + - -

folikel + - - - -

papil - +/- +/- - -

kemosis + ++ ++ ? ++
TERAPI konjungtivitis akut
Bakteri :
• Sekret dibersihkan dulu
• - Ab spectrum luas dan tetes mata lokal(tetramycin,neomycin
dsb)min.3x/hari
• - Ab + steroid tetes mata
• Jika bakteri diketahui jenisnya,beri sesuai dengan obatnya
Virus:
• - Self limited
• - antivirus tetes mata & zalf mata
• - Kompres dingin agar nyaman
• - Topikal vasokonstriktor
• - Topikal antibiotika bila terdapat kecurigaan sekunder infeksi
Alergi:
• -hindari penyebab
• - astringen, soidum kromolin, steroid topikal
• - kompres dingin
Seorang karyawati bank swasta, 25 tahun datang ke klinik dokter
spesiali dengan keluhan utama mata merah. Keluhan pada mata kirinya
ini sudah dirasakan sejak 10 hari yang lalu disertai keluar lodok, gatal
dan berair. Karena menganggap sakit mata biasa, pasien tetap memakai
lensa kontak yang dipakai sejak 2 tahun lalu dan hanya diberi obat tetes
bebas di apotek untuk mengobati belekan yang diteteskan 3x1 tetes sehari.
Lima hari setelah memakai obat keluhan gatal dan keluar lodok berkurang.
Tetapi mata kirinya masih merah, bahkan penglihatan yang semula normal
mulai terasa kabur. Penglihatan makin bertambah buram, disertai rasa
sakit dan sulit membuka mata ( blefarospasme, fotofobia) bila terkena
angin dan cahaya yang terang, terlebih saat aktivitas depan layar komputer.
Dokter spesialis mata memeriksa mengatakan pasien menderita infeksi dan
memberikan edukasi untuk tidak memakai lensa kontak sampai
pengobatan selesai.
Kata Kunci
• Mata merah : Injeksi ( konjungtiva,
siliaris,)
• Kabur : visus turun
• Lodok : sekret ,
• Gatal
• berair : lakrimasi
• Rasa sakit, : fotofobia
• Sulit membuka mata : Blefarospasme
Anamnesis
• Keluhan utama :mata merah , kabur
• Onset : 10 hari yang lalu
• Kualitas : mendadak / perlahan ? terus menerus ,
semakin menurun
• Kuantitas :
• Kronologi : sebelumnya memakai lensa kontak, ada
mata merah ada lodok,tapi dibiarkan,tetep pake lensa
kontak,kemudian mata jadi kabur (HARUS DIGALI)
• Faktor Memperingan : obat tetes mata (steroid) lodok,
gatal dan berair berkurang tetapi penglihatan semakin
menurun.
• Faktor Memperberat : terkena cahaya , angin, di depan
komputer.
• Keluhan lain : lodok, gatal, berair, silau, blefarospasme
( gali sedikit kualitas dan kauntitasnya)
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Sudah diobati ? Iya apa obatnya.
- Pernah mengalami hal yang sama ?

Riwayat Penyakit keluarga : tidak spesifik

Riwayat Sosial Ekonomi : tidak spesifik


Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan visus ?
Jawabannya : visus turun  berapa turunnya? VOD/VOS?
Pemeriksaan segmen anterior ( Focal Iluminasi )

• Kelopak mata : blefarospasme , merah


• Konjungtiva : injeksi ( konjungtiva, siliaris),
bangunan patologis (), sekret.
• Kornea : infiltrat , sikatrik, edema
• Pemeriksaan Sensibilitas Kornea  untuk mengetahui
fungsi trigemnal dan facial  kornea masih baik/tidak
 berkedip atau tidak ?
* Pengusapan kapan pada kornea jangan sampai terlihat oleh pasien
• Pemeriksaan Keratoskop Placido : untuk mengetahui
kontinuitas kornea ditakutkan sudah ada defek
epitel
 bayangan garisnya terputus-putus dan kurang tegas : ada
defek atau ada infilitrat.
 bayangan garis lingkarannya mengkilat kontinue, konsentris
tetapi berkelok-kelok : sikatrik.
* Mata kanan pemeriksa memeriksa mata kanan pasien, dsb
• Tes Flouresin  untuk tahu ada defek
pada epitel kornea?

(+) : keratitis superfisial, erosi kornea, ulkus


kornea.
(-) : keratitis profunda, sikatrik kornea
DD ?
Awalnya:
Mata merah visus normal
• Konjungtivitis
Mata Merah Visus Turun Mendadak
• Keratitis
• Glaukoma akut sudut tertutup
• Uveitis anterior
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur Bakteri
Diagnosis Kerja
Keratokonjungtivitis
Keratitis superficialis
SITI CHANIFAH

Keratitis marginal

Keratitis interstisialis
terapi
Bakteri :
1. Antibiotik Spektrum luas : ampisilin (eye drop)
Gram(-): Tobramisin,fluroquinolone
Gram(+): Cefazoli/vancomycin
2. Kortikosteroid

Jamur :
ketoconazole, miconazole, fluconazole

Virus :
1. Antivirus : Asiklovir
2. Analgetik

Hipersensitivitas:
1. Biasanya sembuh sendiri tanpa diobati.
2. Steroid topikal dan sistemik.
3. Kompres dingin
SKENARIO 3
Ibu Aminah 60 tahun datang ke klinik 24 jam dengan keluhan
mendadak mata kirinya terasa sakit cekot – cekot,
merah dan hanya dapat melihat bayang – bayang.
Kepala terasa mau pecah, disertai mual dan muntah. Dua
bulan lalu penjual buah di pasar Johar ini sudah pernah
mengalami sakit yang sama, meski tak seberat sekarang. Saat
itu menjelang maghrib dan cuaca sedang mendung,
Ibu Aminah yang hendak pulang dari Pasar tiba – tiba
merasakan mata kirinya kemeng dan berair.
Penglihatannya terasa kabur dan sorot lampu kendaraan di
jalan dirasakan pecah menjadi warna – warna seperti
pelangi. Keluhan ini hilang setelah Ibu Aminah tidur dan
minum obat penghilang rasa sakit yang dibeli di warung. Tiga
minggu lalu, keluhan yang sama terulang lagi.
Dokter jaga di klinik 24 jam merujuk Ibu Aminah ke RS dan
memberikan edukasi bahwa penyakitnya merupakan keadaan
darurat dan harus segera ditangani oleh dokter spesialis
mata, untuk mencegah penglihatannya hilang secara
permanen.
KATA KUNCI
• Merah  injeksi (konjungtiva, ciliar, episklera)
• Cekot-cekot  tekanan tinggi  glaukoma
• Melihat bayang-bayang (diplopia)  kelainan
refraksi
• Mual-muntah  glaukoma akut
• Menjelang magrib  rabun senja, glaukoma
• Mata kemeng  glaukoma
• Berair  konjungtivitis, keratitis, skleritis, dll
• Warna-warna pecah jadi pelangi (halo) 
glaukoma, katarak, edema kornea
• Terulang lagi (rekurensi)
ANAMNESIS
• Salam
• Identitas pasien
• Bismillah
• Riwayat penyakit sekarang
▫ Keluhan utama
▫ Onset
▫ Kualitas
▫ Kuantitas
▫ Faktor predisposisi
 Faktor memperberat
 Faktor memperingan
▫ Kronologi
▫ Keluhan lain
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosial ekonomi
KELUHAN UTAMA
(bapak/ibu ada keluhan apa?)
• mata kirinya terasa sakit cekot – cekot,
merah dan hanya dapat melihat bayang –
bayang.
(cekot-cekot merupakan tanda khas dari
glaukoma, namun harus kita gali lebih lanjut apa
benar cekot-cekotnya karna gangguan di mata
atau karena neuralgia)
ONSET
Merasakan mata cekot-cekot sejak kapan bu/pak?
- Tiga minggu yang lalu  kronis. Pada penyakit mata keluhan akut maksimal
3 hari.

KUALITAS
Cekot-cekotnya hanya di mata saja atau menjalar sampai kepala juga?
Cekot-cekotnya seperti bagaimana?
Seperti di tonjok-tonjok atau nyeri?
- Mata kemeng  lebih ke arah tekanan. Penyakit mata yg memberi efek
pada peningkatan tekanan perlu dicurigai glaukoma.
Mengganggu penglihatan tidak bu/pak ?
- Melihat bayang-bayang (diplopia)  refraksi anomali. Gangguan pada
refraksi banyak penyebabnya.
- Warna-warna pecah jadi pelangi (halo)

KUANTITAS
Terasa cekot-cekot setiap saat atau hanya waktu tertentu saja?
Kalau waktu tertentu, kapan?
- Menjelang magrib  bisa rabun senja atau glaukoma. Pada glaukoma timbul
pada waktu sore hari karena pupil middilatasi sehingga iris menebal dan
menempel pada trabekulum, sehingga out flow terhambat
KELUHAN LAIN
Apa ada keluhan lain bu/pak?
Merah
Mual-muntah  …..
Berair

FAKTOR MEMPERBERAT
Keluhan ini timbul kalau sedang apa? Atau
Keluhan bertambah berat kalau sedang apa?

FAKTOR MEMPERINGAN
Sebelum datang kemari sudah diobati bu/pak?
- Keluhan ini hilang setelah Ibu Aminah tidur dan minum obat penghilang rasa sakit yang
dibeli di warung.

KRONOLOGI
Awal pertama mengeluh keadaan ini bagaimana bu/pak? Bisa tolong diceritakan?
- Dua bulan lalu sudah pernah mengalami sakit yang sama yang lebih ringan dari
sekarang. Saat sore hari tiba2 mata kemenb dan berair, penglihatan kabur, dan warna
pecah menjadi pelangi
Keluhan ini hilang setelah Ibu Aminah tidur dan minum obat penghilang rasa sakit yang
dibeli di warung. Tiga minggu lalu, keluhan yang sama terulang lagi.
Riwayat penyakit dahulu
bu/pak apa dulu pernah mengeluh keadaan
serupa?
*kalau sudah terjawab di kronologi ndak usah
ditanyakan lagi

Riwayat penyakit keluarga


bu/pak apa di keluarga ada yang mengeluh
serupa?

Riwayat sosial ekonomi


*tanya seperlunya saja, seputar lingkungan
sekitar dan pekerjaan*
PEMERIKSAAN FISIK
• VISUS
▫ Visus turun : glaukoma primer sudut tertutup
▫ Visus normal : glaukoma pprimer sudut terbuka
• PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR MATA
▫ Kesan pasangan bola mata -
▫ Kesimetrisan posisi statis -
▫ Kesimetrisan posisi dinamis -
▫ Supersilia, silia
 Kesimetrisan -
 Keteraturan -
 Rontok/tidak -
▫ Palpebra
 Kesimetrisan -
 Pembengkakan/tidak -
 Ptosis/tidak -
 Logofthalmus/tidak -
▫ Konjungtiva
 Tanda inflamasi + injeksi silier = glaukoma sudut tertutup
- Curiga glaukoma sudut terbuka
 Tanda pembengkakan -
 Tanda keganasan -
• Kornea + edem kornea = glaukoma
tertutup
▫ Kejernihan +
▫ Diameter : terutama pada bayi yg curiga glaukoma
keturunan
• Camera Oculi Anterior
▫ Kedalaman dangkal
▫ Kejernihan Humor Aquos -
▫ Adanya fler/skler dari pemeriksaan efek tindal -
▫ Adanya flood (bekuan darah) -
• Iris
▫ Atropi : lebih pucat, tidak ada kripte -
▫ Nodul : curiga uveitis anterior -
▫ Sinekia anterior/posterior -
▫ Folikoria : pupil seolah-olah banyak, iris lubang-lubang
▫ Kolektopia : iris robek-robek tidak beraturan
• Pupil midriasis non-reaktif
▫ Bentuk -
▫ Diameter : N 3mm, jika tidak 3mm, tanyakan apakah
pakai obat miotikum/midriatikum (short acting : 4-6
jam; long acting : 2 minggu)
▫ Periksa reflek pupil direct dan indirect
• Lensa
▫ Kejernihan, jika keruh, interpretasikan :
 Insipien : kekeruhan tipis, masih samar-samar, refleks
fundus masih terlihat, V : 6/30-6/60
 Imatur : kekeruhan belum terlalu padat, rafleks fundus
masih terlihat samar-samar, V : 6/60-1/300
 Matur : kekeruhan padat tapi belum merata, V : <1/300
 Hipermatur : putih rata seperti susu
▫ Posisi : central, inferior, subluksasi (lensa sudah tidak
ditempatnya, tapi sebagian masih menggantung),
luksasi (lensa lepas dari zonula zinii)
DD

Glaukoma Primer Sudut Tertutup


Glaukoma Primer Sudut Terbuka.
Keratitis
Uveitis anterior
Sindroma Glaukoma
• -TIO ↑
• -Pencekungan papil N. II
• - Penyempitan lapang pandang spesifik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• PEMERIKSAAN TIO
▫ Hasil >21 mmHg  sudut tertutup
▫ Hasil ±24 mmHg  sudut terbuka
*jangan lupa posisi tangan saat palpasi
• TES LAPANG PANDANG  defek lapang pandang
perifer
• GONIOSKOPI
▫ Sudut COA sempit  sudut tertutup
▫ Sudut COA normal  sudut terbuka
• TONOGRAFI
• TES PROVOKASI  perbedaan TIO 8 mmHg sebelum
dan sesudah tes
• FUNDUSKOPI  excavatio glaukomatosa
DIAGNOSIS KERJA
• GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERTUTUP
Edema kornea Pupil midriasis

Edema kornea Gonioskopi :sudut COA dangka


TERAPI
Prinsip :
• menurunkan TIO segera
• membuka sudut yang tertutup
• memberi suportif
• mencegah sudut tertutup ulang
• mencegah sudut tertutup pada mata jiran (fellow eye)
Menurunkan TIO segera
• Hiperosmotik : tekanan osmose plasma meningkat
sehingga menarik cairan dari dalam mata.
• Gliserin I - 1.5 ml/kgBB dalam bentuk 50%
larutan (dicampur cairan sari buah dsb. dengan
jumlah yang sama) diminum sekaligus.
Bila cairan gliserin sukar diminum karena sangat
mual/muntah, dapat diberi Mannitol 1 - 2
gram/kgBB 20% daiam infus dengan kecepatan
60 tetes/menit.NOTE : Bila TIO sudah turun
mencapai normal dosis ini tidak perlu dihabiskan.
• Acetazolamide: menekan produksi akuos.Langsung
diberi 500 mg peroral dan dilanjutkan dengan 250 mg
tiap 6 jam. Bila sangat mual/muntah dapat diberikan
secara intravena dengan dosis 500 mg.Beta adrenergik
antagonis: menekan produksi abios*
• Timolol maleate 0.25% - 0.5% tetes 2 x/hari
2. Membuka sudut yang tetutup
Miotikum : iris tertarik dan menjauh dari trabekula
sehingga sudut terbuka.
• Pilokarpin 2 - 4% tetes tiap 3 - 6 jam, diberi bila sudah
ada tanda-tanda penurunan TIO oleh karena TIO yang
sangat tinggi akan menyebabkan:
▫ paralisis sfingter pupil sehingga pupil tidak bereaksi
terbadap Pilokarpin.
▫ edema kornea sehingga daya menyerap Pilokarpin kurang.
• Tidak dianjurkan frekuensi pemberian Pilokarpin yang
banyak karena mungkin dapat timbul krisis kolinergik
lagi pula sudut dapat dibantu terbuka oleh
AcetazolamideAcetazolamide : akuos dibilik mata
belakang berkurang sehingga tekanan dibilik mata depan
menjadi lebih tinggi dari bilik mata belakang dan hal ini
akan menyebabkan penekanan iris kebelakang menjadi
trabekula, sehingga sudut terbuka (bila belum ada
perlekatan).
3. Memberi suportif dengan mengurangi
nyeri, mual/muntah dan reaksi radang.
Pethidine (Demerol) untuk nyeri
• Antiemetik untuk mual/muntah
• Anti inflamasi topikal (kortikosteroid) untuk
reaksi radang
Selanjutnya rujuk
istilah
• NBC : No Better Correction. Sudah dikoreksi ,
visus lebih baik tapi visus tidak bisa mencapai
6/6
• NC : No Correction. Sudah dikoreksi tapi tidak
membaik

Anda mungkin juga menyukai